Pisah ranjang

Setelah membawa semua barang-barang milik nyonya mudanya itu, Rey pamit pulang, karena semua pekerjaan dan tugas-tugasnya sudah selesai, tapi sebelum pulang Rey memastikan dulu apa ada yang masih di butuhkan oleh pasutri yang baru saja menikah itu.

"Tuan, nyonya apa lagi yang bisa saya kerjakan sebelum saya pulang?," tanya Rey kepada kedua pasutri itu.

"Tidak ada lagi Rey, kamu sekarang sudah boleh pulang," sahut Edo.

"Terimakasih Tuan, Nyonya! saya pamit, selamat malam."

Rey pun berjalan menuju pintu keluar apartment milik bosnya itu, dan bergegas menuju ke tempat dimana mobilnya terparkir.

"Kamu tidur dikamar situ! saya tidak mau tidur dengan mu, dan ini juga sudah tertulis di surat perjanjian," ucap Edo ketus Kepada Suci.

"Ba-baik tuan" sahut Suci terbata, lalu berjalan menuju kamar yang di tunjuk lelaki di hadapannya itu.

"Dasar beruang kutub! bisa kali kalau bicara nggak ketus begitu" gumamnya kesal. karena Edo benar-benar tidak menganggap Suci sebagai istrinya. Gadis malang itu terus menerus ngedumel dan terus memaki suaminya sambil merapikan baju-baju yang ada di koper lalu memindahkannya ke lemari yang sudah tersedia di kamarnya.

"Pantas saja tidak ada yang mau sama dia, menyeramkan seperti itu sih" gumamnya lagi.

"Kenapa sih aku harus terjebak disini, di tempat ini, tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya."

Gadis itu terus bergumam, lalu terhanyut dalam lamunan. "Andai saja Ayah tidak sakit, aku pasti tidak berada disini dan tidak di perlakukan seperti ini oleh manusia macam itu."

Tak terasa air matanya pun menetes membasahi pipi mulusnya, semakin lama semakin deras, sampai terdengar sesegukan. Benar-benar Suci sudah jadi korban keegoisan ibu tirinya yang serakah.

Ya Allah aku tak pernah bermimpi untuk menikah muda dengan orang yang tidak aku cintai, apalagi menikah dengan lelaki yang sangat dingin seperti dia, baru sebentar saja dengan-nya berasa sudah satu abad. batinnya.

Dan air matanya pun terus mengalir, semakin deras bahkan mungkin sudah sedikit mengering karena dia tak berhenti menangis.

Malam semakin larut, Suci masih saja belum bisa tidur pulas, dia terus menerus bertanya kepada Tuhan, mengapa takdirnya tidak seberuntung yang lain, yang dimana anak seusianya masih bebas bermain dengan siapa saja dan kapan saja tanpa harus ada larangan.

Tuhan mengapa ini terjadi padaku? apa kesalahan yang sudah aku perbuat, hingga Engkau menghukumku seperti ini. batinnya yang terus bergejolak menanyakan kepada Tuhan apa kesalahan yang pernah ia perbuat sampai-sampai ia diberi cobaan yang begitu berat.

Suci benar-benar tak habis pikir kenapa hidupnya bisa semenderita ini, padahal dia gadis yang sangat baik dan sopan, Suci juga anak sangat patuh kepada kedua orang tuanya, tapi Kenapa Dewi keberuntungan tidak pernah berpihak kepadanya.

Pertanyaan-pertanyaan itu terus ada dalam pikirannya.

Sambil terus menerus meratapi nasibnya gadis itupun tertidur di atas kasur, akan tetapi tidurnya tidak begitu nyenyak karena gelisah. Suci juga terus menerus memikirkan Ayahnya yang sudah tidak berdaya itu, Suci takut ibu dan adik tirinya memperlakukan Ayahnya semena-mena. Benar-benar perasaan yang berkecamuk itu membuat Suci tidak bisa tidur malam ini, padahal waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB dinihari.

"Kenapa sih aku tidak bisa tidur begini?" gumamnya, lalu menarik selimut sampai menutup wajahnya.

Dan akhirnya Suci pun tertidur dengan tubuh terlentang di tutupi selimut yang tebal yang menutupi semua tubuhnya.

Pagi hari

Jam 05.30 WIB. Suci bangun dari tidurnya, dia ingat kalau sekarang bukan lagi remaja yang seenaknya bangun siang dan bermain-main dulu di atas kasur sebelum melanjutkan aktifitasnya. Gadis itu segera bergegas keluar kamar, lalu berjalan mengendap-endap ke dapur untuk menyiapkan sarapan buat suaminya itu.

Terlihat disana, kamar suaminya itu masih tertutup rapat, lalu Suci berinisiatif untuk mandi dulu sebelum menyiapkan sarapan untuk suaminya.

"Apa aku mandi dulu saja ya, dia kan belum bangun" gumamnya lalu kembali ke kamarnya untuk mandi terlebih dulu.

*

*

*

*

Hay Reader

Jangan lupa tap jempolnya 👍 dan vote agar Author semangat up nya.

#Happy Reading 😍

Terpopuler

Comments

Eti

Eti

sabar ya suci

2022-01-04

0

Mariagoreti Diaz Koten

Mariagoreti Diaz Koten

baggus

2021-08-30

0

Susanti tarigan

Susanti tarigan

👍

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Akad Nikah
2 Pindah ke Apartment
3 Pisah ranjang
4 Heran
5 Bosan
6 Kedatangan Mami Rika
7 Berbicara
8 Tak habis pikir
9 Ciuman pertama Edo
10 Pujian untuk Suci
11 Duduk berdua
12 Malam pertama
13 Kamu begitu cantik
14 Tak seperti biasanya
15 Minta cucu
16 Edo Sakit
17 Tak berdaya
18 Mulai ngantor
19 Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20 Jangan-jangan....
21 Kata sayang
22 Takut kehilangan.
23 Di Mall
24 Selamat HUT RI yang ke 75.
25 Cemburu
26 Sama-sama berharap
27 Manja
28 Kedatangan Cindy
29 Berulah
30 Gara-gara wanita sialan
31 Menghakimi Edo
32 Pindah Rumah
33 Makan malam keluarga
34 Pliisss
35 Sarapan
36 Terperangah
37 Bertingkah semaunya
38 Rese
39 Kejadian tidak terduga
40 Lucu
41 Daftar kuliah
42 Dasar mesum
43 Sial
44 Ibu tiri kejam
45 Rumah Sakit
46 Sedih
47 Pulang dari rumah sakit
48 Gila
49 Selalu berulah
50 Tangisan Suci
51 Merasa bersalah
52 Bangga
53 Hari pertama kuliah
54 Terbongkarnya sandiwara
55 Satu tamparan untuk Suci
56 Tamparan untuk Edo
57 Ku menangis
58 Curhatan Edo
59 Mual-mual
60 Merasa aneh
61 Akhirnya Hamil juga
62 Penculikan
63 Ide Bagus
64 Resah
65 Kedatangan Aldo
66 Tak sabar
67 Wanita ular
68 Pulang dari rumah sakit
69 Pesta
70 Koma
71 Pencarian
72 Akhirnya tertangkap juga
73 Minta maaf
74 Mulai kuliah lagi
75 Perasaan berkecamuk
76 Jangan dekat-dekat
77 Ada apa dengan istriku
78 Makan bubur ayam dan lontong sayur
79 Gendut
80 Rumah sakit
81 Kritis
82 Kritis Part 2
83 Donor darah
84 Cewek atau Cowok
85 Teror
86 Semakin Cinta
87 Menatap senja
88 Sang buah hati
89 S2-PK
90 S2-PK
91 S2-PK
92 S2-PK
93 S2-PK
94 S2-PK
95 S2-PK
96 S2-PK
97 S2-PK
98 S2-PK
99 S2-PK
100 S2-PK
101 PENGUMUMAN
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Akad Nikah
2
Pindah ke Apartment
3
Pisah ranjang
4
Heran
5
Bosan
6
Kedatangan Mami Rika
7
Berbicara
8
Tak habis pikir
9
Ciuman pertama Edo
10
Pujian untuk Suci
11
Duduk berdua
12
Malam pertama
13
Kamu begitu cantik
14
Tak seperti biasanya
15
Minta cucu
16
Edo Sakit
17
Tak berdaya
18
Mulai ngantor
19
Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20
Jangan-jangan....
21
Kata sayang
22
Takut kehilangan.
23
Di Mall
24
Selamat HUT RI yang ke 75.
25
Cemburu
26
Sama-sama berharap
27
Manja
28
Kedatangan Cindy
29
Berulah
30
Gara-gara wanita sialan
31
Menghakimi Edo
32
Pindah Rumah
33
Makan malam keluarga
34
Pliisss
35
Sarapan
36
Terperangah
37
Bertingkah semaunya
38
Rese
39
Kejadian tidak terduga
40
Lucu
41
Daftar kuliah
42
Dasar mesum
43
Sial
44
Ibu tiri kejam
45
Rumah Sakit
46
Sedih
47
Pulang dari rumah sakit
48
Gila
49
Selalu berulah
50
Tangisan Suci
51
Merasa bersalah
52
Bangga
53
Hari pertama kuliah
54
Terbongkarnya sandiwara
55
Satu tamparan untuk Suci
56
Tamparan untuk Edo
57
Ku menangis
58
Curhatan Edo
59
Mual-mual
60
Merasa aneh
61
Akhirnya Hamil juga
62
Penculikan
63
Ide Bagus
64
Resah
65
Kedatangan Aldo
66
Tak sabar
67
Wanita ular
68
Pulang dari rumah sakit
69
Pesta
70
Koma
71
Pencarian
72
Akhirnya tertangkap juga
73
Minta maaf
74
Mulai kuliah lagi
75
Perasaan berkecamuk
76
Jangan dekat-dekat
77
Ada apa dengan istriku
78
Makan bubur ayam dan lontong sayur
79
Gendut
80
Rumah sakit
81
Kritis
82
Kritis Part 2
83
Donor darah
84
Cewek atau Cowok
85
Teror
86
Semakin Cinta
87
Menatap senja
88
Sang buah hati
89
S2-PK
90
S2-PK
91
S2-PK
92
S2-PK
93
S2-PK
94
S2-PK
95
S2-PK
96
S2-PK
97
S2-PK
98
S2-PK
99
S2-PK
100
S2-PK
101
PENGUMUMAN
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!