💖💖Hay Reader setia ku, selalu dukung author ya, dengan cara LIKE VOTE dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar. HAPPY READING 💖💖
🍒🍒🍒🍒🍒
Suci memang benar-benar sangat butuh banyak uang untuk biaya pengobatan Ayahnya yang sangat mahal. Keluarga suci sudah tidak mempunyai apa-apa, semua aset milik perusahaan dan barang-barang berharga yang mereka miliki sudah di jual, sampai-sampai rumah pun sudah di gadaikan, karena mereka benar-benar sudah menghabiskan banyak uang untuk pengobatan Bapak Pandu yang sedang sakit keras.
Maka dari itu Suci rela menikah kontrak dengan lelaki kaya raya yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya. Saat ini hanya Edo lah yang bisa membiayai pengobatan Ayah gadis itu.
"Suci! sekarang kamu sudah menjadi istri saya, jadi kamu harus menuruti semua perintah saya," ujar lelaki yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya walaupun hanya suami kontrak.
Benar-benar lelaki itu sangat dingin dan begitu tempramental, saat dia bicara seperti itu saja Suci sudah gemetaran, ketakutan seperti akan di terkam harimau buas.
"I-iya Tuan," sahut Suci gugup, dan tubuhnya gemetar.
Tak butuh waktu lama lelaki itu segera membawa gadis malang itu ke apartemen miliknya. Edo enggan membawa istrinya ke rumah orang tuanya. Karena, dia takut ketahuan kalau mereka hanya menikah di atas surat perjanjian. Dan jika orang tua Edo tahu tentang pernikahan kontraknya dengan Suci mungkin dia akan di tendang dari daftar ahli waris kekayaan orang tuanya yang begitu banyak.
"Segera kemasi semua barang-barang kamu cepat....! lalu masukkan ke dalam mobil, karena kita akan tinggal di apartemen," ujar Edo menyuruh gadis itu dengan nada tinggi dan tatapan tajam.
Apa dia tidak bisa bicara pelan ya? tanpa harus teriak-teriak seperti ditengah hutan. batin Suci, lalu menggelengkan kepala heran.
"Iya tuan....," Suci pun menuruti semua perkataan suaminya tanpa membantah, karena dia tahu suaminya itu sangat dingin dan menyeramkan seperti beruang kutub.
"Ingat,! Jangan pernah panggil aku tuan jika di hadapan keluargaku, aku tidak mau mereka mencurigai pernikahan kontrak kita, jika kamu keceplosan habis kau," ujar Edo mengancam.
Tuhan bagaimana kehidupanku nanti, baru sebentar saja rasanya seperti berada di kandang harimau yang sebentar lagi akan menerkam dan memakanku. batin Suci, lalu dia pun bergidik memikirkan hal yang menyeramkan itu.
"Baik, Tuan," jawabnya cepat dengan tubuh gemetar dan jantung berdebar kencang seperti habis lari sepuluh kilo meter jauhnya.
"Benar-benar lelaki yang kejam dan tidak punya perasaan." gumamnya pelan.
Karena takut akan kena bentak lagi Suci pun langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu mengemas semua barang-barang miliknya. Terlihat disana ibu tiri yang begitu bahagia melihat penderitaan Suci, memang ibu dan adik tirinya itu tidak pernah menyukai Suci, dari semenjak Ayahnya menikah Suci begitu menderita, semua hak-hak dia sebagai anak kandung di rampas adik tirinya.
"Hahaha,, rasakan penderitaan mu sekarang Suci." gumam wanita paruh baya dan seorang anak remaja itu.
Ayah Pandu sungguh tidak bisa berbuat apa-apa. karena kondisinya bener-bener memprihatinkan, boro-boro mau membela Suci dari kedzaliman adik dan ibu tirinya itu. Untuk sekedar buang air kecil saja dia butuh pertolongan dari orang lain.
Benar-benar kalian manusia yang kejam. batin Ayah Pandu. Lelaki paruh baya itu nampak paham melihat gerik tawa istri dan anak tirinya itu.
Inikan yang kalian mau? batin Suci.
Dari dulu adik dan ibu tirinya itu memang sangat menginginkan Suci pergi dari rumahnya, dan momen ini jadi kesempatan untuk mereka, jadi tak perlu mengotori tangan untuk mengusir gadis malang itu.
Setelah mengemasi semua barang-barang miliknya Suci menghampiri sang Ayah yang duduk di kursi roda, dengan berat hati gadis itu harus meninggalkan Ayahnya yang sedang sakit, karena harus ikut dengan suaminya.
"Ayah, Suci pamit dulu ya, Ayah jangan khawatir, Suci akan baik-baik saja dan Suci akan sering menengok Ayah kesini," ujarnya pamit, lalu gadis itu mencium dan memeluk erat tubuh lemah Ayah Pandu.
Air mata itupun menetes dari laki-laki paruh baya yang sudah tak berdaya itu. Melihat anak kesayangannya dibawa lelaki yang dulu rekan bisnisnya. Ayah Pandu begitu paham dengan kepribadian Edo yang sekarang sudah menjadi suami anakanya, dia tahu kalau Edo orangnya sangat dingin dan juga temperamental, dia juga begitu kejam terhadap orang di sekitarnya apalagi saat orang itu berbuat kesalahan, tidak akan dia ampuni.
Maafkan Ayah nak, tidak bisa berbuat apa-apa untuk kamu. batinnya, lalu memeluk erat anak gadis kesayangannya dengan tangan yang bergetar.
"Ka-mu ba-ik di saa-sanah ya nak" ujarnya terbata-bata, karena memang Ayah Pandu terserang stroke dan kondisinya sangat parah.
Anggukannya yang mengisyaratkan bahwa dia akan baik-baik saja saat mengikuti suaminya. Padahal dia tahu bahwa anak gadisnya itu begitu menderita, akan tetapi Suci berusaha tegar di hadapannya, agar Ayahnya tidak memikirkan tentang hal buruk yang akan terjadi pada anak gadisnya.
Sedih dan hancur itu yang Suci rasakan saat ini. Meninggalkan sang Ayah yang sedang tidak berdaya itu, dan Cita-citanya untuk menjadi seorang pramugari pun telah usai. Karena, Suci sudah menikah muda dengan lelaki yang sama sekali tidak ia cintai.
Tapi apalah daya gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa yang bisa ia lakukan hanyalah pasrah menjalankan hidupnya sebagai seorang istri kontrak yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dan ini semua ia lakukan hanya demi kelangsungan hidup keluarganya.
"Rey, kamu bantu masukan semua barang-barang milik Suci ke dalam bagasi mobil," Ujar Edo menyuruh sekertarisnya.
"Baik tuan," sahut Rey, lalu dengan cepat sekertaris Rey mengambil koper-koper milik nyonya mudanya dan memasukkannya ke dalam bagasi.
Setelah memasuki semua barang-barang milik istri bosnya itu Rey mempersilahkan bos-nya untuk masuk ke dalam mobil dan tak lupa membukakan pintu mobilnya.
"Silahkan Tuan, nyonya," ujar Rey mempersilahkan, lalu menutup pintu mobilnya setelah kedua pasutri itu masuk.
Tak butuh waktu lama Rey mengemudi mobil dengan sangat cepat dan sampailah di parkiran apartemen.
Edo bersama Suci dan Sekertaris pribadinya itu langsung menuju sebuah apartemen mewah yang berada di tengah kota Jakarta.
"Rey," panggil Edo kepada skertaris nya itu.
"Iya tuan," sahutnya sigap.
"Bawakan ke dalam semua barang-barang milik Suci," ujarnya memerintahkan kepada sekretaris pribadinya itu.
"Baik Tuan," sahut Rey cepat. Lalu sekertaris Rey langsung membuka bagasi mobil dan mengeluarkan semua barang-barang milik nyonya mudanya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yuli Yanti
mamfir thor,menarik cerita nya
2022-09-16
0
Anonymous
semangat author
2022-04-18
0
Eti
ibu tiri yg kejam,semoga ayah suci CPT sembuh
2022-01-04
0