Mera menghela nafas berat tatkala putri kecil yang tak dianggap itu tak mau melepaskan pelukan. Meski matanya telah tertutup rapat. Seolah takut ibunya akan pergi lagi.
Dalam ruang rawat VVIP itu terdapat lima insan berbeda usia. Sri, Damar, Arga, Mikayla, dan Mera. Suasana hening di dalamnya menciptakan kecanggungan antara mereka, hanya terdengar suara rintikan hujan di luar sana.
"Aku harus pulang." Mera memecah keheningan dengan suara lembut bercampur nada dingin.
Sontak saja Arga yang sedang memainkan ponselnya mengangkat wajah lalu menatap Mera yang kini menatap tajam dirinya.
"Mika masih merindukanmu. Tinggallah di sini sampai Mika diizinkan pulang."
Arga menolak keinginan Mera. Dia menjadi egois demi kebahagiaan Mikayla. Anak sang kakak yang sudah dianggap seperti anak sendiri.
Mera mengepalkan tangannya erat. Selalu saja begini, keturunan Aditama memang suka memperlakukan orang lain sesuka hati mereka. Tanpa mau memperdulikan perasaan atau keinginan orang lain.
"Tidak bisa. Aku punya banyak pekerjaan dan tanggung jawab di desa. Aku harus segera pulang!" Mera melepas paksa pelukan Mikayla membuat gadis kecil yang pura-pura tidur itu menangis sesenggukan.
"Mama gak boleh pergi lagi! Mika mau sama mama … huwaa!" Tangis gadis itu pecah membuat keadaan semakin runyam. Mera yang pada dasarnya tidak pandai mengontrol emosinya, karena Mikayla adalah salah satu bentuk dosa di masa lalunya.
"Menangis lagi! Nangis terus. Bisanya kamu cuma bisa nangis dan egois seperti pria itu!" teriak Mera keras seraya mendorong Mikayla sehingga membuat gadis itu terlentang di atas brangkar.
Arga, Sri, dan Damar tidak menyangka kalau Mera akan lepas kendali dan tega meneriaki putri kandungnya sendiri.
Mereka tidak mengerti kalau mental Mera benar-benar terluka karena banyaknya trauma di masa lalu.
"Mera!! Apa-apaan kamu ini! Kenapa juga berteriak pada anakmu sendiri!" bentak Arga dengan suara keras lalu mendorong Mera hingga terpental ke dinding.
"Hey, kamu tidak punya hak untuk memarahi cucu saya! Dasar wanita tak tahu untung!" ujar Damar dengan sarkastik.
"Ibu macam apa kamu ini!" Sri ikut memakai Mera membuat wanita itu terhenyak. Otak kecilnya membeku mendapatkan banyak cacian dan bentakan dari pelaku pemberi luka di masa lalu.
Saat itu, Mera bersama orang tuanya mendatangi kediaman Aditama guna meminta pertanggung jawaban atas dosa yang dilakukan oleh Vano; putra sulung Aditama.
Namun, yang mereka dapatkan adalah hinaan dan cacian. Perbedaan kasta yang amat kentara membuat Aditama angkuh nan sombong.
"Gadis miskin sepertinya tidak layak menjadi menantu keluarga Aditama!" seru Damar Aditama lantang membuat hati ayah Mera hancur berkeping-keping.
"Hanya ada tiga kriteria menantu yang kami inginkan. Pertama si kaya, kedua dia yang bertahta, ketiga dia yang terpandang! Dan saya tidak melihat itu dari putri Anda!" sambung Sri tak kalah angkuh semakin menambah garam di atas luka keluarga Mera.
Kejadian itu berlalu cepat di mana saat Mera mendapatkan cibiran tetangga.
"Wajar saja dia diperkosa. Karena pakaiannya yang tidak sopan."
"Dasar gadis pembawa sial."
"Dia aib bagi desa kita."
Kembali lagi pada Mera. Masih banyak lagi kejadian pahit di masa lalu yang menghantui pikiran wanita muda yang bernama Mera saat ini.
Wanita itu luruh ke lantai. Dadanya terasa sangat sesak. Nadanya tercekat, trauma itu kembali kambuh.
Bernafas lah Mera … bernafaslah batin Mera memberikan perintah.
Dia menepuk dadanya yang terasa sakit. Seperti ada ribuan jarum tajam menancap di sana.
Sebuah pelukan hangat Mera dapatkan membuat wanita itu tanpa sadar membalas pelukan itu.
"Mama … bernafaslah," bisik suara menggemaskan di telinganya.
Mikayla, dialah si pemilik suara menggemaskan.
Kedua kalinya. Ibu dan anak itu berpelukan.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘
Salem Aneuk Nanggroe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
wajar sih yah Mera punya pikiran buruk sama keluarga Arga, ternyata seperti itu yang dia terima dulunya
2023-11-20
3
Lalisa Lestari
jahaddddnya
2023-10-13
1
👹IBLIS DARAH👹
judul novelnya gak pas
apanya yg pengorbanan klau dari lahir aja uda di terlantarkan
klau dia bisa ngomong dari dalam kandungan pastinya dia juga gak mau buat di lahirin klau akhirnya di terlantarkan oleh ibunya sendri
2023-10-07
0