Aisha yang tidak suka si ratu drama sekolah mendekati Satria yang sudah ada Maya juga di sana. Maya berdiri di samping meja Satria, dia mulai melakukan sebuah aksi.
"Eh pak Satria, boleh duduk si sini tidak? saya tidak mendapatkan tempat duduk, bapak lihat sendiri, kan! kalau kantin ini sudah penuh!" kata Maya di buat selembut mungkin.
"Silahkan!" Satria mengijinkan siswinya ini untuk duduk di depannya, tapi Maya malah duduk di samping Satria. Sontak pria tersebut segera menggeser tempatnya, dia tidak mau terlalu dekat dengan gadis ini, apalagi mereka itu guru dan murid.
"Kenapa pindah, pak?" tanya Maya tak suka dengan apa yang di lakukan pak guru baru.
"Maaf, sebaiknya jaga jarak kita! saya ini guru kamu." Satria mengingatkan.
" Ah bapak malu, ya? tidak usah malu pak! semua siswa dan siswi disini tahu kalau saya ini primadona sekolah ini, jadi mereka akan maklum dengan pemandangan ini," jawab Maya dengan narsisnya.
Satria cukup gedek, hari ini dia nemu satu lagi siswi yang ever dosis pedenya selain Aisha.
"Kalau kamu masih mau di sini juga, jaga jarak kamu! jangan kurang ajar!" Satria mengingatkan Maya dengan tegas.
"Ah bapak ini, tak usah malu-malu begitu, saya ini multi talenta, Pak. Bisa berperan sebagai apa saja lho," kata Maya.
Ketika Maya ingin menggeser duduknya merapat ke tubuh Satria, tiba-tiba tanpa ada angin dan hujan Aisha duduk di tengah-tengah mereka, es tehnya juga tumpah di lengan seragam Maya.
"Eh si Kunti, cewek jadi-jadian lo ya! tidak lihat apa kami sedang apa!" marah Maya. Gadis yang tadinya ramah dan lembut tutur katanya ketika bicara dengan Pak Satria, sekarang menunjukkan wajah aslinya. Maya memberengut dan mengelap lengannya.
"Ups sengaja, ondel-ondel ngapain lo di sini? noh dayang-dayang lo ada di sono noh, tak baik laki-laki dan perempuan berdua saja,yang ke tiga adalah setan makanya gue kesini jadi setan, " jawab Aisha.
Satria tersenyum, dia merasa terselamatkan oleh kedatangan gadis ini. Ia menggeser tempat duduknya lagi ke kursi seberang, segera menghabiskan makanannya.
Aisha tak peduli dengan kemarahan Maya, dia melanjutkan acara makan baksonya dengan santai. Maya hendak merebut mangkok bakso tersebut, rencananya akan menyiramkan ke tubuh Aisha supaya kepanasan dan perih.
Maya tidak tahu saja kalau si tomboy itu pandai berkilah, dengan gesit Aisha memindah mangkoknya, sehingga Maya gagal. " Eit tak bisa, jangan kira gue tidak tahu apa yang akan kau lakukan," jawab Aisha.
Maya kembali marah dan mengangkat mangkoknya yang berisi soto ayam tersebut, berencana ingin menyiram dengan soto di depannya. Aisha segera mengalihkan posisinya ke belakang, jadi punggungnya yang terkena Kuah tersebut.
Maya tersenyum puas, tapi dia tidak tahu bahaya yang akan menimpanya.
Byurr
Aisha tak terima dengan ulah Maya yang sudah kelewatan, dia menyiramkan baksonya ke arah Maya dan pas di dada gadis itu.
"Aduh, panaaas!" teriak Maya.
"Aisha, Maya. Bapak tidak suka dengan tingkah bar-bar kalian , sebaiknya kalian ikut bapak ke ruang BP!" bentak Satria. Ternyata dia cukup gemes juga melihat tingkah nakal anak-anak nakal ini.
"Aduh sakit, Pak. Apa bapak tega melihat saya kepanasan dan terkena caos serta sambal itu, pak? lihat dada saya bisa melepuh ini!" bohong Maya, sebenarnya kuah bakso itu sudah tidak begitu panas. Sama juga dengan Aisha, gadis itu pakaiannya juga kotor.
"Tidak perlu banyak drama, saya tahu mana yang kuah panas beneran atau yang hangat, sekarang semua ikut saya!" Satria menarik tangan keduanya untuk ikut serta.
Kedua gadis itu saling melempar muka garang mereka, saling mencebik di belakang Satria. " Diam semuanya, tidak perlu saling meledek di belakang saya!" kata Satria lagi.
"Kok bapak tahu?" tanya Aisha penasaran.
"Sebagai seorang guru, kita harus tahu bagaimana karakter muridnya apalagi murid bandel seperti kalian," jawab Satria.
Ketiganya sampai di ruang BP dengan raut muka yang berbeda-beda. Satria segera melaporkan semuanya pada pak Samsul guru BP di SMA Galaksi.
"Pak, saya minta dua siswi ini mendapat hukuman, mereka sudah berkelahi di kantin, lihat saja bagaimana penampilan keduanya!" lapor Satria.
Pak Samsul susah sangat hafal dengan wajah keduanya, kedua siswi ini adalah pengisi absen terbanyak di catatannya.
"Aisha, Maya! apalagi yang kalian perbuat hmm, kau jug Aisha kemarin bapak sudah beri kamu SP apa kamu mau bapak keluarkan dari sini?" tanya Pak Samsul.
"Ayolah pak, begitu saja marah, saya tidak pernah membuat sekolah ini malu kan, cuma telat dan bolos doang, wajar pak," jawab Aisha.
"Masih membantah lagi, dan yang satu ini apalagi masalah kamu? berebut cowok? Maya- Maya, ini sekolah bukan tempat untuk pacaran," Pak Samsul juga geram dengan Maya.
"Ini semua gara-gara cewek jadi-jadian ini pak, saya sedang asyik pacaran malah di ganggu dia," jawab Maya.
"Apa kau bilang, pacaran dengan kamu? kapan saya menjadi pacar kamu? sebaiknya sekolah dulu yang bener, ini malah sibuk untuk mencari pacar, dan pak. Sebaiknya hukuman apa yang harus kita berikan pada keduanya?" Satri meminta pendapat Pak Samsul.
"Terserah pak Satria saja, capek saya," jawab Pak Samsul.
"Baik. Kalian berdua setelah jam pelajaran usai, bersihkan seluruh toilet di sekolah ini! kamu Maya bersihkan toilet wanita, dan kamu bersihkan toilet pria! Saya dan Pak Samsul sendiri yang akan Memantaunya," kata Satria.
Kedua siswi bandel ini hanya memberengut dan tidak bisa berbuat apa-apalagi selain menurut. Mereka akan mencari jalan supaya bisa lolos dan segera pulang nanti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
LENY
DUH SEMUA MURIDNYA GAK TAHU MALU DAN GAK SOPAN SEMUA YA SAMA GURU WAJAR KL SATRIA MARAH. ANEH MURID SEKOLAH INI PD KURANG SOPAN DAN KECENTILAN SEMUA 🤮
2024-06-25
0
Rohad™
Awkowkwok 😆
2023-10-21
0
Imas Fatimah
ga papa aisha suruh bersihin toilet cowok itung2 cuci mata🤣🤣
2023-09-10
1