Ch. 20

Pagi ini Angel menyiapkan dua gelas hot coklat dan dua potong roti bakar untuk sarapannya dan Melvin. Tadi malam setelah berganti pakaian Angel ke luar kamar dan melihat Melvin sudah berganti dengan pakainan tidurnya.

Pria itu terlihat sedang banyak pikiran dan entah mengapa Melvin mau menceritakan kepada Angel tentang masalahnya. Padahal selama ini Melvin tidak suka bercerita kepada siapa pun selain dengan Sky.

Sekarang Angel tahu, tidak hanya dia yang mempunyai masalah tentang perjodohan ternyata Melvin juga. Baru tadi malam Angel melihat sisi lain dari seorang Melvin

"Kita berangkat bersama saja dengan mobil ku." ajak Melvin setelah menyelesaikan sarapannya.

"Tidak usah." tolak Angel karena tidak ingin jadi bahan gosip orang-orang di kantor.

Cukup dengan orang-orang membicarakan tentang penampilannya saja. Jangan di tambah lagi dengan cerita hubungannya dengan CEO.

Melvin mengkerutkan keningnya mendengar penolakan Angel. Bukankah tujuan mereka sama-sama ingin pergi ke perusahaan.

"Astaga. Apa kau tidak tahu orang-orang di kantor akan membicarakan ku jika mereka melihat kita satu mobil." kata Angel gemas karena hal seperti itu pun Melvin tidak peka.

"Benarkah ?"

Angel hanya mengangguk menjawab pertanyaan Melvin.

"Apa selama ini mereka juga selalu membicarakan Ana ?" tanya Melvin lagi.

Sungguh ia tidak tahu jika karyawan di kantornya suka bergosip.

"Ya." jawab Angel sambil mengangguk.

"Apa Ana tahu ?" Selama ini Melvin sering pergi atau pun pulang kerja bersama dengan Ana.

"Iya, Ana tahu. Tapi dia tidak mau memikirkannya." jawab Angel seperti yang pernah Ana katakan kepadanya, jika ia tidak ingin ambil pusing dengan apa yang orang lain katakan. Karena Ana merasa tidak ada hubungan apa-apa dengan Melvin.

"Jika Ana saja tidak peduli, mengapa kau jadi peduli jika orang-orang membicarakan mu ?"

Angel memutar bola matanya mendengar pertanyaan Melvin.

"Kau itu seorang pria, tidak akan pernah mengerti." Angel malas untuk menjelaskan kepada Melvin.

"Aku pergi dulu. Taksi ku sudah sampai." kata Angel beranjak dari duduknya dan langsung pergi ke luar.

"Sungguh keras kepala." gumam Melvin.

Ia pun memutuskan untuk berangkat kerja juga.

*

Sore harinya ketika Angel baru tiba di apartemen, tak lama kemudian Melvin tiba. Meskipun terkejut, tapi Angel tidak bertanya karena Melvin sudah mengatakan jika orang tuanya tidak ada di rumah, Melvin lebih suka tinggal di apartemen. Mereka kemudian masuk ke kamar masing-masing.

Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam ketika Melvin keluar dari ruang kerjanya. Ini saatnya untuk ia makan malam. Melvin mengetuk-ngetuk kamar Angel ingin menanyakan apakah wanita itu mau ikut makan malam atau menitip sesuatu.

"Angel, Angel apa kau ada di dalam ?" ini ketiga kalinya Melvin memanggil namun tidak ada jawaban dari Angel.

Akhirnya Melvin memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Angel yang ternyata tidak di kunci.

Dia tidak ada. Batin Melvin yang melihat kamar itu kosong.

Mungkin wanita itu sedang pergi membeli sesuatu atau pergi makan malam juga. Angel sudah dewasa jadi Melvin tidak perlu mengkhawatirkannya lagi.

Cih, untuk apa aku mengkhawatirkan wanita itu.

Melvin menepis perasaannya yang tadi sempat memikirkan Angel.

Melvin mengirimkan sebuah pesan kepada Sky untuk mengajak Sky makan malam di luar.

"Tidak bisa. Sebentar lagi aku akan melakukan operasi." balas Sky.

Sky merupakan seorang dokter bedah saraf sekaligus direktur rumah sakit Medika Sejahtera yang di bangun oleh Melvin.

Setelah membaca pesan dari Sky, Melvin pun mulai menjalankan mobilnya. Sepertinya ia akan makan malam sendirian seperti biasa.

Lima belas menit kemudian Melvin sudah tiba di sebuah restoran western. Melvin yang baru saja berjalan masuk ke dalam restoran langsung menghentikan langkahnya ketika melihat pemandangan di salah satu meja yang ada di sana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***