Ch. 12

Angel merasa begitu senang hari ini karena habis jalan-jalan dan berbelanja. Di tangan kanan dan kirinya membawa beberapa buah paper bag. Entah apa yang ia beli sebanyak itu.

Angel terkejut ketika seorang pria berdiri tepat di hadapannya sehingga menghalangi jalannya. Angel langsung menunduk tak ingin melihat pria itu. Ia memilih memutar langkahnya ke kanan untuk mencari jalan lain.

Namun baru saja ia memutar tubuhnya, pria itu sudah menarik tangan Angel.

"Ikut aku. Atau kau ingin mengudang perhatian banyak orang." bisik pria itu dengan suara yang dingin.

Karena tidak ingin mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana, dengan sangat terpaksa Angel menurut perintah pria itu. Ia pun berjalan mengikuti pria itu keluar dari mall dalam diam.

Mereka langsung masuk ke dalam sebuah mobil yang memang sudah menunggu di depan pintu masuk. Pria itu lalu membuka kaca mata hitamnya dan menatap Angel dengan tajam.

"Ka kak Lou." Angel tergagap menyapa pria itu karena merasa takut.

Alih-alih membalas sapaan Angel, pria yang bernama Louise itu malah menyentil kening Angel.

"Aww, sakit." Angel mengusap keningnya yang terasa panas akibat sentilan itu.

"Apa yang kau lakukan ?" tanya Louise dengan datar. Wajahnya tetap terlihat dingin. Namun mendengar nada bicaranya Angel sudah tidak merasa takut lagi.

"Erland pasti sudah menceritakan semuanya." Angel mencebikkan bibirnya.

Angel yakin Louise pasti sudah tahu apa yang terjadi kepadanya. Baik dia, adiknya maupun Erland tidak bisa merahasiakan apapun kepada Louise.

Louise merupakan saudara sepupunya yang paling tua dan yang paling perhatian kepada mereka. Selalu melindungi dan mengayomi.

Meskipun sikap Louise terlihat dingin dan sombong tapi percayalah dia merupakan seorang yang penyayang dan lembut kepada orang-orang yang berarti dalam hidupnya.

"Seharusnya kau mengatakan kepada grandpa. Bukan malah kabur dan menjadi pelarian seperti ini." kata Louise menasehati.

"Kau tahu persis sifat Daddy seperti apa, kak." Angel menghela napas mengingat sosok sang ayah yang tidak bisa di bantah.

Louise diam ikut membenarkan apa yang Angel katakan. Paman sekaligus kakek dari Louise adalah seorang yang tegas dan berkemauan yang kuat. Apa yang ia inginkan harus ia dapatkan.

"Kau sudah tahu siapa pria itu ?" tanya Louise.

Namun belum sempat Angel menjawab pertanyaan itu, asisten Louise yang sedang mengemudikan mobil berbicara lebih dulu.

"Tuan, ada sebuah mobil mengikuti kita di belakang."

Louise dan Angel langsung melihat ke belakang. Angel begitu terkejut karena ia mengenali siapa pemilik mobil tersebut. Siapa lagi kalau bukan Melvin.

Sementara Louise yang belum mengetahui siapa yang sedang mengikuti mereka, memerintahkan asistennya untuk menambah kecepatan sampai mobil yang mengikutinya kehilangan jejak.

"Sial."

Melvin memukul stir mobilnya karena kehilangan jejak mobil yang di tumpangi Angel. Ia jadi semakin penasaran. Bagaimana bisa wanita jelek itu pergi bersama Louise. Seorang CEO dari salah satu perusahaan besar di negara ini. Bahkan sama besarnya dengan perusahaan milik keluarga Melvin. Tapi mereka tidak bersaing dalam urusan bisnis. Karena Perusahaan Melvin bergerak di bidang teknologi, sedangkan perusahaan Louise bergerak di bidang properti dan perhotelan.

Setahu Melvin, Louise merupakan seorang pria yang dingin dan irit bicara. Apa lagi kepada seorang wanita. Tidak pernah sekalipun pria itu dikabarkan dekat atau menjalin hubungan dengan wanita manapun. Hal itu membuat Melvin berpikir ada hubungan apa antara Angel dan Louise.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***