setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya Rasya pun tiba di kantornya.hari ini Rasya tidak ada jadwal meeting sehingga dia bisa sedikit beristirahat duduk santai di kantornya sambil menunggu kedatangan Dion yang sudah berjanji akan bertemu.
dalam diam nya Rasya teringat Darsa paman Nissa yang begitu teganya menawarkan padanya agar dapat menikahi keponakannya yang masih polos dengan sejumlah uang yang besar.
Rasya tidak habis pikir,mengapa ada orang seperti Darsa!?,apa karena tuntutan ekonomi yang membuatnya menjadi orang jahat atau Darsa memang sosok iblis yang berwujud manusia tanpa hati yang terlahir memang sudah ditakdirkan untuk menjadi jahat.
bukankah Nissa seorang yatim piatu yang wajib untuk di urus dengan baik.tapi kenyataanya,Darsa memperlakukan Nissa layaknya budak dan teganya lagi Darsa dengan senang hati menawarkan Nissa pada lelaki yang menginginkannya.
bukankah itu bisa di sebut dengan perdagangan manusia!?harusnya Darsa dilaporkan pada pihak yang berwajib karena telah menjual Nissa yang Rasya yakin usianya sekarang belum menginjak dua puluh tahun.
memikirkannya membuat Rasya menghela nafas kasar.pantas saja bang Safi menitipkan Nissa seperti layaknya menitipkan balita yang masih polos.ternyata kehidupan Nissa berada dibawah tekanan pamannya yang jahat.batin Rasya
Rasya pun tersenyum mengingat bagaimana tingkah laku Nissa saat bersamanya di mobil.
walaupun tatapannya lurus fokus menatap jalanan,tapi ujung mata Rasya mendapati rasa gugup dan takut yang di tampilkan oleh wajah polos Nissa.
tangannya yang mer*m*s shieldbelt dengan erat dan tatapan penuh ketakutan yang tersirat dimatanya membuktikan bahwa gadis yang duduk di samping kemudinya tadi adalah sosok gadis polos yang belum pernah terjamah.
Rasya yakin jangankan untuk melakukan hal yang tidak patut,untuk berpacaran saja dapat dihitung dengan jari atau bahkan bisa jadi dia belum pernah memiliki kekasih.mengingat berada dalam satu mobil dan duduk disebelahnya saja membuat Nissa canggung dan tidak nyaman.
berbeda dengan gadis yang sering dia temui.bukankah dunia hiburan menuntut siapa saja untuk berani bahkan dengan lawan jenis sekalipun.lihat saja para artis yang selalu ada dilayar kaca televisi.tidak hanya untuk berpegangan tangan tak sedikit artis artis yang berakting mesra bahkan sampai berc**man meskipun mereka bukan sepasang kekasih.
dan tidak dapat dipungkiri.Rasya yang seorang lelaki normal memiliki nafsu,dan sebelum berpacaran dengan Mita pun Rasya pernah hanya sekedar menc**m para wanita yang menjadi kekasihnya.mungkin jika tidak menganut norma agama dan tidak memikirkan nama baik keluarga nafsu kelaki lakiannya dapat mengalahkan akal sehatnya.beruntungnya Rasya masih memiliki akal sehat sehingga sampai saat ini dia masih menjaga keperjakaannya.
Nissa memang gadis polos yang harus dijaga dengan baik.ditengah kota besar seperti ini sangat sulit mendapati wanita polos seperti Nissa,terlebih parasnya yang cantik tidak menutup kemungkinan pria manapun akan jatuh cinta padanya.kecantikanya benar benar alami tanpa polesan make up yang sering wanita wanita di kota besar banggakan.
mungkin jika Rasya bertemu Nissa terlebih dahulu sebelum bertemu Mita dia akan jatuh cinta pada Nissa.namun rasa cinta Rasya pada Mita yang begitu besar membuat Rasya menutup diri bahwa saat ini dia sedang mengagumi sosok calon kakak iparnya tersebut.
"astagfirulloh,,,apa yang aku fikirkan!?kenapa aku terus kepikiran wanita itu.perasaan aku buat Mita masih tersimpan baik dan lagi pula dia kan calon kaka iparku"gumam Rasya sambil menggelengkan kepalanya seolah membuyarkan fikirannya sendiri tentang calon kakak iparnya.
tok,,,tok,,,tok
tiba tiba suara ketukan pintu membuat Rasya membetulkan posisi duduknya agar si pengetuk pintu tak menyadari keberadaanya yang sedang berfikiran ngawur.
" masuk ,,," titah Rasya mempersilahkan
"maaf mas Rasya,apa saya mengganggu!???"
tanya sipengetuk pintu yang ternyata adalah Dion
"oh mas Dion,,,ga kok,kebetulan saya lagi nunggu mas Dion sambil beristirahat sebentar"Rasya pun berjalan ke arah sofa dan mempersilahkan Dion untuk duduk di sofa yang berada di ruangannya.
"ada apa ya mas minta bertemu"
"ini mas ada berkas yang harus di tandatangani sama mas Rasya"
"kenapa harus tanda tangan saya!?bukankah Abang baru tadi berangkat,kenapa bukan bang Safi saja yang menandatangani"tanya Rasya heran
"maaf mas ini bukan berkas kerjaan tapi ini berkas perjanjian.tadinya pa Safi yang akan bicara langsung sama mas Rasya tapi karena urusan kantor 'SR properties' di KL yang mendadak sehingga pa Safi memberikan perintah pada saya untuk saya yang menemui mas rasya.dan berkas ini akan di berikan pada pengacara pa Safi."
"perjanjian!?!?!?,,,perjanjian apa???"tanya Rasya sambil menaikan satu alisnya karena heran.
"dibaca saja mas,saya pun kurang faham karena ini diluar kuasa saya"jawab Dion menyarankan
Rasya pun membaca berkas perjanjian yang dibawa Dion dengan teliti hingga pada akhirnya Rasya pun benar benar terkejut dengan isi perjanjian yang ternyata adalah perjanjian Safi dengan Darsa paman Nissa.
"apa ini benar benar harus saya tanda tangan!?"tanya Rasya memastikan
"sepertinya iya mas,karena pa Safi pun mewanti wanti kepada saya agar mas Rasya benar benar menandatangani berkas ini lalu saya akan serahkan pada pengacara beliau"
"saran saya sich mas Rasya tandatangani saja dulu nanti lebih jelasnya mas Rasya bisa menghubungi pa Safi setelah pa Safi tiba di KL"
setelah perdebatan batin Rasya pun akhirnya menanda tangani berkas yang dibawa Dion.
"masih ada lagi yang bisa saya bantu mas!?"tanya Rasya pada Dion
Dion adalah orang kepercayaan Safi untuk menghandle semua urusan pekerjaan Safi.
termasuk urusan bisnis propertinya yang ada di KL.sebelumnya Safi ingin mengirim Dion saja untuk pergi ke KL hanya saja urusan kali ini mengharuskan Safi untuk terjun sendiri kelapangan menyelesaikan masalah yang terjadi dan menempatkan Dion untuk berada di Indonesia.
"oiya mas,hari ini mas Rasya bisa datang ke kantor SR properti pusat karena hari ini ada jadwal pa Safi kunjungan ke sana"
Rasya berfikir sejenak.sebelumnya Rasya pernah datang bersama Safi dan mempelajari beberapa hal penting tentang SR properti sehingga tidak membuat Rasya kesulitan hanya saja waktu yang begitu tiba tiba membuat Rasya memiliki firasat yang tidak baik.langsung saja Rasya menggelengkan kepalanya kasar seolah menghilangkan fikiran buruk yang ada di fikiranya.
"anda baik baik saja mas!?"pertanyaan Dion membuat kesadaran Rasya kembali pada inti utama yang sedang mereka bahas
"ah,i iya saya akan datang ke kantor pusat.tapi sepertinya ini sudah masuk jam makan siang jadi bagaimana jika kita pergi makan siang terlebih dahulu lalu kita melanjutkan perjalanan ke kantor pusat."ajak Rasya pada Dion.
"jika mas Rasya tidak keberatan saya temani saya bersedia"jawab Dion canggung karena jujur,Dion tidak begitu dekat dengan Rasya jadi perasaan canggung masih bersarang di benaknya.
"santai saja mas Dion,anggap aja saya bang Safi jadi mas Dion ga usah kaku gitu sama saya"ucap Rasya dengan senyum hangatnya sambil menepuk bahu Dion pelan untuk membuyarkan rasa kaku diantara keduanya.
Dion pun tersenyum mendapati perlakuan hangat dari calon bos masa depannya tersebut.
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ratna Utami
mudah2an rasya nya gak kasar dan gak galak sama nissa nanti nya
2021-07-31
3
Lucki RM
untung Rasya masih perjaka walaupun bibirnya udah ngak. tapi no problem gue suka ceritanya
2021-05-05
3
Yusneli Usman
👍👍👌👌
2021-01-03
1