Hari ini Rasya,safi dan Nissa berada di panti jompo tempat ibu Rita di rawat.karena rencananya sebelum pergi ke KL safi ingin pamit kepada ibunya sambil mengenalkan Nissa lebih dekat lagi pada keluarganya.
seperti biasanya ibu Rita tidak terlalu antusias pada orang baru sekalipun itu calon istri dari anaknya sendiri.ibu Rita lebih banyak diam sambil mendengarkan Safi yang membahas tentang Rasya dan Mita.
Nissa pun hanya diam mendengarkan apa yang sedang calon keluarga kecil masa depan nya itu bahas.yang dapat Nissa simpulkan bahwa Rasya begitu sangat mencintai Mita sampai kesedihan yang terpancar dari aura wajahnya dapat menular pada siapa saja yang melihatnya.
setelah pembahasan tentang perasaan Rasya yang hancur karena di tinggal sang kekasih telah dirasa Safi cukup.safi pun akhirnya membahas tujuan utama mereka bertiga mengunjungi ibunya di panti jompo yaitu untuk pamitan karena akan melakukan perjalanan ke KL kurang lebih tiga hari.
"Bu Safi mau pamit,hari ini Safi mau pergi ke KL karena ada masalah di 'SR properties' yang harus Safi sendiri yang turun tangan"
"bukanya kamu mau menikah nak,kenapa harus pergi!?"tanya ibu Rita akhirnya buka suara.entah mengapa ada perasaan aneh yang seolah terasa berat untuk mengizinkan putra sulung kesayangannya itu pergi menyelesaikan masalah bisnisnya,padahal biasanya jika Safi pamit,Bu Rita hanya memperingatkan untuk hati hati.
mungkin karena Safi akan menikah jadi Bu Rita sedikit protektif pada anak sulungnya tersebut.fikirnya saat ini.
"iya bu,kalo bukan hal penting tadinya Safi mau suruh yoga saja yang pergi tapi sepertinya ini harus Safi langsung yang menyelesaikannya bu.!"ucap Safi menjelaskan
"ya sudah kamu hati hati ya nak!"
ucap Bu Rita pada Safi
Safi hanya mengangguk sambil berjongkok di hadapan Bu Rita karena sedari tadi Safi meminta izin sambil menggenggam tangan ibu tercintanya yang sudah melahirkannya dan Rasya.
"ya sudah,Safi pamit pergi sekarang ya Bu!?"
terlihat mata Safi yang berkaca kaca sambil.menatap lekat sang bunda sebelum pergi,seolah dia tak bisa melihat lagi ibunda tercintanya.
Bu Rita pun tak dapat menyembunyikan kesedihannya dengan memeluk Safi sambil terus meneteskan cairan bening di pelupuk matanya.
diperjalanan menuju bandara,Safi pun berada dalam satu mobil bersama Rasya,Nissa dan Dion,asisten pribadinya.
"Sya,Abang udah mengajarkan beberapa kerjaan Abang yang di travel sama Nissa.tadinya Abang juga mau kamu mempelajari urusan travell,tapi kayanya kamu fokus sama SR properties aja ya yang ada di sini.jangan terus fokus sama agency aja.kamu kapan benernya kalo terus terjun di dunia hiburan."pinta safi
"hmmm"jawab Rasya hanya dengan deheman.
setibanya di bandara Safi pun langsung pamit pada Nissa dan berlanjut pada Rasya yang langsung dirangkulnya .
"Sya,kamu jangan lupa jaga ibu dan juga titip Nissa ya sepeninggal abang.abang serahin semua tanggung jawab Abang atas Nissa ke kamu ya Sya,kamu mau kan jagain Nissa buat abang?!?"
"INSYA ALLAH bang,,,Abang jaga diri ya,hati hati,,,kalo urusannya udah beres langsung pulang biar Abang bisa fokus sama acara pernikahan Abang yang tinggal beberapa Minggu lagi"
Safi hanya menjawab petuah Rasya dengan anggukan dan senyuman.tak lama Safi pun pergi menuju pesawat yang akan membawanya terbang menuju Kuala lumpur.
❄️❄️❄️❄️❄️
di perjalanan pulang,sebelum menuju ke kantornya,Rasya pun terlebih dahulu mengantarkan Nissa pulang ke rumah pamannya atas permintaan Safi untuk menjaga calon kaka iparnya tersebut.
suasana terasa canggung,terlebih Nissa yang tidak pernah berada satu mobil dengan pria lain selain Safi hanya bisa mer*m*s shieldbelt yang menyilang di tubuhnya untuk menghilangkan rasa tidak nyaman karena harus berada satu mobil dengan Rasya calon adik iparnya yang sama sekali tidak pernah bersua.
"rumah kamu di mana,biar aku anterin kamu sampe depan rumah"ucap Rasya dingin dengan tatapan masih fokus ke arah jalanan.
"ga usah nyampe rumah mas,sampe depan gapura aja,Nissa ga mau paman liat mas Rasya nganterin Nissa pulang,takutnya nanti salah faham"tolak Nissa halus
"kamu ga denger apa tadi bang Safi nitipin kamu sama aku udah kaya nitipin anak balita takut di culik.aku ga mau ingkar janji sama dia jadi kamu tetep aku antar sampe depan rumah kamu."ucap Rasya ketus sambil tatapan masih fokus pada jalanan
"tapi mas,Nissa ga mau paman,,,,,"
"kamu ga usah takut,urusan paman kamu biar aku yang hadepin.kamu tunjukkan saja mana rumah paman kamu"ucap Rasya masih dengan nada dingin dan datar.
setelah sampai di depan rumah paman Nissa,terlihat pria paruh baya sedang berdiri menatap mobil yang sedang akan parkir di depan rumahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Nissa, kamu pulang sama siapa!?"tanya Darsa saat mendapati Nissa turun dari mobil yang mengantarkannya pulang.
"saya Rasya ad_"
"keponakan saya sudah akan menikah dengan pria kaya dan dia sudah memberikan sejumlah uang pada saya agar saya bisa menikahkannya dengan dia.jadi kamu jangan harap bisa mendekati Nissa,tetapi jika kamu bisa memberi lebih banyak uang pada saya dari pada pria itu mungkin bisa saya pertimbangkan"ucap lelaki paruh baya tersebut yang tak lain adalah Darsa paman Nissa dengan tak tahu malu.
"paman,,,"
"maaf saya tidak sedang membeli wanita murahan pada seorang murcikari,jadi jangan harap saya bisa memberi anda uang karena saya tidak sedang ingin membeli keponakan anda"ucap Rasya ketus
dasar tua Bangka tak tahu malu,bisa bisanya menjual keponakan sendiri demi mendapatkan keuntungan ck! batin Rasya sambil senyum meremeh
tanpa pamit pada tuan rumah,Rasya pun langsung berjalan menuju kemudi mobil dan membawa mobil kesayangannya pergi meninggalkan rumah paman Nissa.
Nissa yang melihat tingkah pamannya tersebut hanya bisa beristigfar dan lalu pergi menuju meja kasir minimarket milik pamannya.
Darsa yang melihat perlakuan Rasya padanya hanya bisa berdecih kesal karena tawarannya untuk menukar keponakannya dengan sejumlah uang di tolak mentah mentah oleh Rasya.
diperjalanan menuju kantor,Rasya pun mendapat panggilan telepon dari Dion asisten Safi yang mengurus semua keperluan Safi.
"mas Rasya,sepertinya kita harus bertemu kembali,apakah anda ada waktu!?"
"boleh tapi kamu temui saya di kantor saya ya karena saya sudah hampir sampai dikantor saya.jika harus ke kantor bang Safi akan lama lagi dan lagi pula saya sudah terlalu lelah"ucap Rasya
"oh baiklah mas Rasya,saya akan datang kurang lebih satu jam lagi "
"okay!saya tunggu"
Rasya pun mematikan sambungan telepon dan memasukan ponselnya kedalam sakunya sambil terus fokus menatap jalanan.
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Winda Arifin
ksian ibux dititipin dipnti jompo pdhl ankx pd mampu
2021-08-13
3
Wiwin Winarsih
mungkin abangnya kecelakaan ilang... pas hari nikah si rasya nikah ma nissa... gak taunya abangnya pulang yaa..
2020-11-09
3
🌾🍂 syifa 🍂🌾
semangat
2020-10-11
1