IKTM_05

"Wahh.. kalau tau dari dulu Evan setampan ini, aku pasti tidak akan menolak nya" batin Araya sembari tersenyum kecil melihat Evan yang sedang makan. Namun alis Araya mengkerut saat melihat Evan mengambil segelas air yang berada di samping nya.

"Ehh bukan kah dia buta, kenapa dia bisa tau tata letak lauk dan air nya" mata Araya terbelalak melihat Evan.

Mendengar perkataan Araya, membuat Evan menjatuh kan sendok yang Evan pakai dan mengebrak meja dengan keras. Araya merasa takut akan kecerobohan nya barusan yang melukai hati suami nya sendiri.

"Siapa yang masak" Evan meludahkan makanan yang di mulut nya di depan para pelayan.

"Berani sekali kalian menghidangkan  makanan seburuk ini!! hukum koki yang memasak makan ini" Evan berteriak dengan suara berat nya.

Para pelayan hanya menundukan pandangan mereka karena merasa takut, sementara Araya yang sedari tadi terpesona dan terus memandang Evan sembari tersenyum, hanya bisa membelalak kan mata nya.

Seketika jantung Araya berdebar sangat kencang, bagaimana tidak, Araya yang tadi nya terpesona kini harus melihat sang suami yang begitu Arogant.

*****

Evan Abraham pria yang bertubuh tinggi, rambut lurus hitam lebat, hidung mancung, kulit putih bersih, memiliki garis tangan yang indah juga tubuh yang terlihat bidang dari luar kemeja nya, rahang yang begitu kuat dan keras.

Evan berdiri dari duduk nya dan dengan cepat para pengawal ingin membopong tubuh Evan, Namun Evan menepis tangan mereka dan berjalan sembari menggunakan tongkat yang biasa Evan gunakan untuk membantu nya berjalan.

Semua pengawal dan pelayan siap siaga berada di belakang Evan dan mengikuti langkah Evan yang tak tahu akan kemana.

Araya merasakan tekanan yang begitu berat pada diri nya. Ibarat sebuah kaca yang retak seribu, mata Araya terbelalak membulat besar dan memandangi kepergian Evan tampah mengikuti langkah Evan.

Bibi Gu manatap Araya yang mematung karena kaget, sementara Lili berdiri di sebelah nya sembari meremas gaun nya sendiri. Setelah beberapa menit Araya berdiri dari duduk nya.

Para pelayan hanya saling pandang lalu, dengan cepat Lili mengikuti langkah Araya yang akan kembali ke kamar.

"Akh.. ampun!! ampun.. Tuan!!" Araya mengernyit kan dahi nya saat mendengar teriakan seseorang.

"Apa yang terjadi" tanyak Araya panik dan melihat asisten pribadi nya.

"Ini adalah hal yang harus anda biasa kan Nyonya, dalam rentang waktu tertentu Tuan Muda akan mengamuk dan menghangcurkan banyak hal dan seperti nya Tuan Muda saat ini sedang tidak terkontrol" Lili menjelas kan sembari menunduk dan bergetar.

"Apa dia biasa menyakiti orang" tanyak Araya lagi namun Lili hanya mengangguk.

Setelah jawaban itu keluar dari mulut asisten pribadi nya, Araya semakin terkejut dan membuat Araya ingin kabur saja dari mansion seram ini.

****

Ivan Abraham adalah saudara kembar Evan yang telah meninggal satu bulan lalu akibat sebuah kecelakaan, mobil yang di kendarai Ivan mengalami kecelakaan akibat rem nya blong saat Ivan baru saja mengunjungi Evan di mansion nya.

Vina Abraham putri semata wayang kelurga Abraham yang berusia 23 tahun yang berkecimpung di dunia entartaimen dan modeling, Vina adalah gadis manja yang berparas sangat cantik dan anggun, walaupun begitu vina sangat baik pada siapa pun.

Varrel Abraham adik bungsu Evan yang berusia 18 tahun dan masih menempuh pendidikan SMA nya.

****

Dan hari ini Vina akan kembali ke tanah air setelah sekian lama berada di luar negri. Semua media heboh dan berlomba lomba meliput kepulangan putri keluarga Abraham dan Artis yang sedang tenar tenar nya.

Di bandara, semua wartawan berlarian saat melihat Vina turun bersama asisten pribadi nya dan beberapa bodyguar yang berada di depan, belakang serta di samping Vina.

"Selamat datang Nona Vina, bagaimana perasaan anda setelah kembali ke tanah air" para wartawan menghujani Vina beberapa pertanyaan dan dengan kerendahan hati Vina berhenti berjalan dan menjawab semua pertanyaan itu sembari tersenyum.

"Bagaimana dengan Tuan Muda Evan, apakah anda tau jika Tuan Abraham telah mengadakan resepsi pernikahan secara tertutup" para wartawan sepertinya memancing Vina agar berbicara tentang Evan yang telah lama di sembunyikan.

"Ya, aku kembali hanya ingin mengucap kan selamat dan melihat kk ipar, jika bukan karena kak Evan mungkin hingga saat ini aku akan tetap berada di luar negri" jawab Vina sembari berjalan menjauhi para wartawan yang terus mengorek informasi.

Tidak butuh waktu lama para wartawan pun mernerbit kan berita heboh yang menyatakan bahwa Tuan Muda Evan yang buta itu bener telah menikah dan memiliki istri kecil yang berparas cantik dan berita tentang Evan dan Araya menjadi trending topic nomor satu di media.

****

Sore hari yang begitu sejuk karena telah hujan membuat Araya diam di branda kamar sembari melihat pemandangan mansion yang begitu buruk, tidak ada bunga, tidak ada taman yang indah, hanya ada pepohonan di sekitar mansion.

"Nyonya apa yang sedang anda pikirkan? Apakah anda masi memikirkan Tuan Muda?" Lili mencoba mengajak Araya berbincang agar Araya merasa tidak bosan.

Araya hanya diam membisu sembari mengingat kejadian tadi saat berada di meja makan dan suara teriakan beberapa pelayan yang memohon ampun.

Araya hampir saja terlena dengan ketampatan Evan, Namun saat melihat kejadian tadi Araya menjadi takut.

"Aku ingin berjalan jalan di sekitar mansion" Araya mencoba menenangkan diri nya sendiri dengan mengajak Lili.

"Tentu, Nyonya, anda juga belum melihat seluruh bagian di mansion mewah suami anda" Lili sangat bersemangat ingin mengantar Araya berjalan jalan di sekitar mansion.

.

.

"Apa di sini tidak ada televisi atau yang lain nya"? tanyak Araya yang sedari tadi tidak melihat Tv di dalam mansion

"Ya Nyonya, bahkan sinyal pun tidak ada" jawab lili.

Araya hanya mengangguk heran melihat semua nya, di mansion yang begitu besar dan mewah tidak memiliki tv satu pun.

Saat Araya melewati ruangan pribadi Evan, tanpa sengaja Araya melihat dari ke jauhan Evan yang sedang mengcekik seseorang hanya dengan satu tangan.

"Apa yang Tuan Muda lakukan" tanyak Araya sembari menyipitkan mata nya agar bisa melihat lebih jelas.

Saat melihat begitu jelas, mata Araya terbelalak dengan mulut yang mengaga karna tidak percaya apa yang Araya liat.

Dengan naluri yang begitu berani, Araya berlari dari pelayan dan menerobos masuk ke dalam ruangan pribadi milik Evan. Sedangkan para pelayan dan pengawal hanya diam membisu sembari melihat kebodohan Araya yang berani masuk.

"Tuan Muda apa yang anda lakukan" teriak Araya saat hampir mendekati Evan. Selama ini tidak ada yang berani berteriak pada Evan kecuali Tuan Abraham dan Nyonya Lusy.

"Anda tidak boleh seperti ini! Anda bisa membunuh nya Tuan" Araya berkata sembari menyentuh lengan Evan yang sedang mencekik pelayan.

"Tamatlah riwayat kita, Nyonya Muda bener bener gila" bisik para pelayan dari kejauhan dan tidak ada seorang pun yang berani masuk.

Evan memutar wajah nya kearah gadis yang kira kira tinggi nya hanya di bawa pundak Evan, Lalu Evan melirik tangan Araya yang sedang menyentuh lengan nya dengan erat, Evan hanya diam membisu.

"Anda tidak boleh seperti ini! Anda bisa membunuh nya! tolong.. lepaskan Tuan" pinta Araya.

"Siapa kau yang berani menyentuh ku" desis Evan dan lebih mengcengkram leher pelayan tadi lebih kuat,  membuat Araya menjadi takut.

"Akh.."

Terpopuler

Comments

🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟MEYTI DIANA SARI

🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟MEYTI DIANA SARI

nah hati hati untuk mu

2023-09-26

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Sepertinya Araya terkesima dengan ketampanan sang suaminya

2023-09-26

0

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

Nah lo, takut kan sekarang 🤧
Makanan nya ngga enak banget kah, sampai kamu mutah kan Van

2023-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!