Drrtttt
Drrtttt
"Kia, hape lo geter noh" Ucap Zeva yang hendak pergi meninggalkan kamarnya
Kiara yang masih diatas kasur dengan malas mengambil ponselnya "Elo mau kemana Zev? "
"Mau ke kampus, ngerjain tugas kelompok. Berangkat ya" pamit Zeva padanya
"Oke. Hati-hati" timpal Kiara melambaikan tangan
Ponselnya masih saja bergetar. Kiara rasanya enggan menjawab karena yang menelponnya momor baru. Namun akhirnya ia angkat karena penasaran.
"Halo. Siapa ya? "
"Hai. Siapa coba? " Jawab seorang cowok bersuara bass diujung telfon
"Ngajak maen kuis ni orang pagi-pagi" jawab Kiara
"Haha.. Boleh. Tebak geh. Suara gua ini khas. Cuma gua yang punya" Timpalnya percaya diri
"Ya iyalah beda. Kalo suara elo sama kayak ayam, kasian ayam nya nanti nggak bisa kukuruyuk bangunin orang sholat subuh! "
"Dahlah kalo nggak mau ngasih tau, gue matiin nih telfonnya!" timpal Kiara dengan nada tinggi
"satu... " Kiara memberi aba--aba
"Dua..."
"Denny!!!! Gua Denny" Ucapnya seraya tertawa
"Gua di depan gerbang kampus nungguin elo. udah jam 9 kok belom keliatan juga? " imbuhnya lagi
"Dosen gue ngajak libur hari ini. Lagian kerjaan lo kalo pagi bukannya gitu ya. Nungguin pintu gerbang. Kenapa nggak jadi satpam sekalian si bang! Elo kayaknya punya bakat jadi satpam" balas Kiara
"Enak aja!!!! Kalo gua jadi satpam nanti para mahasiswi nggak mau pada kuliah dek. Maunya nungguin pintu gerbang'' timpal Denny penuh percaya diri
" Diihh...!!! Sok ganteng lu"
"Lah emang ganteng kan? Eh gua mau maen ya ke kostan lo. Sama Jhoni"
"Jhoni si-"
Tut
Tut
Panggilan telfon berakhir. Kiara masih terdiam melihat layar ponselnya. Dia belum sarapan bahkan belum mandi, tapi Denny dan temannya akan kerumah kost Kiara? Kayaknya bakalan ada adegan nggak mandi lagi nih.
***
Dikampus, Denny bersiap bersama Jhoni, namun Zeva tiba-tiba lewat di depan mereka berdua.
"Zeva!! " Teriak Denny melambaikan tangan
"Eh bang Denny. Kenapa bang? " Zeva tersenyum sumringah dan menghampiri Denny
"Kiara di rumah kan? "
"I.. Iya dia dirumah. Kenapa? " Tanya Zeva penasaran
"Gua sama Jhoni mau kesna. Boleh kan? " Timpal Denny memastikan
"Boleh lah!!! Kesana aja!!! " Zeva menjawab agak sedikit ketus seraya berlalu dari hadapan Denny.
"Dih, tadi ramah banget. Mendadak jadi lampir mukanya" ucap Jhoni yang sedari tadi melihat ekspresi Zeva saat berbicara.
Jhoni dan Denny akhirnya berjalan menuju parkiran motor. Denny mengambil motornya dan memberikan Jhoni tumpangan ke rumah kost Kiara.
Tidak sampai 5 menit, mereka berdua sampai di halaman rumah kost. Bukan Denny namanya kalau mau menurunkan level kegantengannya.
Denny pun mengeluarkan ponsel dari kantong sweaternya "Hallo, Kia gua di depan rumah"
"Trus? " jawab Kiara datar
"Yah keluar kek!! "
"Kalo nggak mau? Gimana? "
"Gua nggak bakalan masuk"
"Bagus lah!!! "
Tut
Tut
Kiara mematikan sambungan telfonnya. Dia juga tidak berniat untuk keluar ataupun membukakan pintu. Begitupun Denny yang enggan mengetuk pintu. Jadi mereka sama-sama menunggu, siapakah yang akan menuju pintu lebih dulu.
Tok
Tok
Tok
"Hem.. Kalah kan lo!!! " ucapnya serya berjalan menuju pintu yang di ketuk
Ceklek
"Asslamualaikum, Kia" Sapa seorang cowok yg memiliki wajah cukup dewasa, sepertinya cowok dari semester 5, kalau dilihat dari wajahnya.
"Walaikumsalam. Siapa ya? " Kiara bingung
Si cowok tersenyum dengan manisnya "Gua Jhoni dek, temennya Denny"
"Oh.. " Kiara manggut-manggut
"Doorrrr!!!! Elo kalaaaahhh!!!! Denny menggetkan Kiara dengan muncul tiba-tiba dari samping rumah
" Eh!! Elo yang kalah ya!!! Kan elo ngetuk pintu duluan"
"Bukan gue yah" timpal Denny sambil menjulurkan lidahnya
" Dih.. Elo curang. Temen lo buat umpan!! "
"Mancing kali ah, pake umpan" Timpal Denny
"Kalah kenapa sih? Emang kalian lagi maen apaan? " Sergah Jhoni memecah pertikaian mereka berdua.
"Maen petak umpet!!! " ucap Kiara dan Denny bersamaan yang membuat keduanya bertatapan kemudian terbahak.
Jhoni yang bingung melihat kelakuan dua orang dihadapannya ini hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Eh Jhon, gua beli rokok dulu yah. Lupa rokok gua abis" pamit Denny tiba-tiba
"Dasar.. Kenalpot jadul lu. Ngasep muluk" ledek Kiara
Denny pun menghilang dari halaman rumah. Kiara kemudian keluar dan duduk di kursi teras, namun Jhoni tak kunjung duduk meski sudah dipersilahkan.
"Elo ambeien tah bang" Tanya Kiara mengernyitkan dahi
"Enak aja!!! Nggak lah"
"Trus kenapa nggak mau duduk? Dah gitu muka lo tegang banget kek nahan BAB. Elo mau ke kamar mandi? " tawar Kiara lagi
"Emm.. Kia. Bisa nggak kita masuk aja ke rumah, duduk di ruang tamu" pinta Jhoni
"Hah??? emang disini kenapa sih? "
"Boleh nggak? " Jhoni sedikit memaksa
Kiaara sebenarnya agak sedikit takut karena Kiara baru saja mengenal Jhoni. Walaupun Jhoni mengatakan bahwa ia sering melihat Kiara dan sudah lama memperhatikannya.
"Boleh deh bang. Tapi pintunya gue buka lebar yah" pinta Kiara kemudian
''Iya. Tenang aja sih dek, gua nggak bakalan ngapa-ngapain elo" Ucapnya meyakinkan Kiara
Kiara pun membukakan kedua daun pintu ruang tamunya itu. Kemudian ia duduk di kursi yang dekat pintu keluar. Dia memasang sedikit kewaspadaannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
"Silahkan duduk bang Jhoni"
"Iya dek. Boleh minta kopi nggak dek? " pintanya lagi sesaat sebelum Kiara mendudukkan dirinya
"B.. B.. Boleeehhhh" timpal Kiara agak sedkit kesal.
Kiara berjalan menuju daapurnya dengan bersungut-sungut dan beberapa kali menghentakkan kakinya dengan kesal.
"Baru kali inu gue liat orang bertamu macem gini. Maksa masuk padahal nggak disuruh masuk, minta kopi padahal nggak ditawarin. Heran!!!" monolog Kiara sambil mengadung secangkir kopi di hadapannya
"Ini bang kopinya"
"Trimakasih Kia" balasnya dengan mengambil secangkir kopi yang telah diletakkan Kiara di atas meja.
Sefelah menyeruput kopinya, Jhoni kemudian berbasa-basi sedkit tentang rumah kost nya, lingkungan dan perkuliahan Kiara.
"Ehm... Udah setengah jam lebih kok bang Denny belom balik ya?"
"Biarin loh dek, kan dia udah gede. Tau jalan pulang"
"Iya sih. Tapi dia nggak tau jalan yang benar" Kiara menimpali.
Kiara mulai kesal dengan Denny yang meninggalkan temannya inu disini. Menurutnya Jhoni sangat membosankan dan pembicaraannya bikn ngantuk. Kiara menguap berkali-kali.
"Kia, kamu mau nggak jadi pacar abang? "
Kiara yang kaget menengar itu membuatnya tertawa hambar "Hahhahaa.... Maaf, tadi abang ngomong apa? "
"Aku udah lama merhatiin kamu dan suka sama kamu. Aku mau jadi pacar kamu"
Kiara melongo sejadi-jadinya "Ma-maksudnya gimana? " loading parah otak Kiara mendengar perkataan Jhoni
"Masa kudu diulang lagi sih dek pertanyaannya. Aku malu lah" Jawab Jhoni
"Bang, gue baru ngeliat elo hari ini loh. Kemaren-kemaren gue nggak pernah liat elo. Trus sekarang elo tiba-tiba muncul dan nembak gue. Itu rasanya aneh tau ga. Diluar nalar bang! "
"Gua udah lama merhatiin elo, Kia. Butuh waktu berapa lama buat bisa diterima jadi pacar lo? "
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments