Salah Paham

Hari senin yang malas, Kiara masih enggan turun dari kasur kesayangannya padahal ia ada jam kuliah pukul 09.00 pagi.

"Bangun, udah siang. Itu sarapannya udah siap di meja makan ya" tukas Zeva yang sedang sibuk merapikan pakaiannya.

"Udah rapi aja. Emang lo ada kuliah pagi? " Kiara beringsut dari ranjang.

"nggak"

"Lah elo mau kemana?" Kiara melipat selimutnya.

"Gue mau nemenin Sonny sarapan. Gara-gara ditolak elo, dia jadi ngeribetin gue terus. Mau tidur telfon, mau makan nanya gue dulu mau makan apa. Padahal kan perut dia yang mau di isi, ngapa nanya gue"

Zeva berbalik melihat kearah Kiara "Elo sih nolak dia segala. Stress kan dia jadinya"

Kiara menghembuskan nafas pelan "Ibarat elo make sepatu ukuran 36 sedangkan kaki lo ukurannya 40, apa mungkin elo baik-baik aja tu make sepatu? "

Zeva terdiam mendengar kata-kata Kiara. Ia mencoba mengerti dan memahami apa yang dirasakan Kiara. Zeva pun tak lama meninggalkan rumah kost dengan berjalan kaki menuju tempat ia dan Sonny hendak sarapan.

***

"Kiara belum dateng ya? " tanya Aizhu pada teman-temannya.

"Belum, padahal hari ini kita presentasi. Harusnya dateng lebih awal" balas Zahida.

"Katanya gue yang suka telat. Nyatanya si Aki juga bisa telat" sergah Actifian.

Plak...

Bruuk..

Kiara memukul kepala Actif menggunakan makalah ditangannya hingga ia tersungkur karena kaget.

"Telat sekali aja, lo nyamber kayak ayam! " Kiara memasang wajah murka.

"Mampuzzzz loo!!! " teriak Aizhu dan Enni bersamaan.

"Duh kasian nya kaum minoritas ini" Ifa meringis melihat Actif.

"Eh guys, tapi ini aku mau kirim vidio presentasi kita yang kemarin kok nggak bisa ya? " Zahida didepan laptopnya kebingungan.

Actifian yang aktifnya cuma didepan laptop ini beringsut dengan cepat dan mengecek laptop milik Zahida.

"Oh, ini vidio ukurannya terlalu besar, jadi harus di kompres dulu" tutur Actif.

Aizhu, Kiara, Ifa dan Enni pun menggut-manggut.

"Eh, emang vidio bisa demam ya? " sergah Zahida.

Seketika hening mendengar perkataan Zahida. Sedetik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak mengerti apa yang dimaksud Zahida.

"Apanya yang lucu sih? Aku ini nanya loh? Kalo vidio di kompres itu kompresnya make air anget apa air es? "

Hahhahahhaa...

Hahahhaaaaa...

Tertawa mereka semakin menjadi-jadi bahkan Actif dan Aizhu sampai terpingkal dan berguling ke lantai. Sementara zahida masih kebingungan bagaimana cara mengompres vidio.

"Laptopnya basah dong ya kalo di kompres? Rusak nggak?"

"Eh sumpah ya, gue nggak kuat" Aizhu memilih keluar dan melanjutkan tawanya didalam kamar mandi sembari buang air kecil.

Sedari tadi Aizhu menahan ingin buang air kecil, namun dia justru tertawa sampai hampir terkencing-kencing.

Diruang kelas yang masih ramai dengan gelak tawa orang-orang tadi membuat Aizhu ingin tertawa lagi.

"Heh, udah udah. Setengah jam lagi kita presentasi loh" Aizhu datang dari toilet lebih tenang.

"Actif jelasin dulu gimana ngompresnya? " tanya Zahida lagi.

Actif masih tertawa dan terpingkal. Sulit untuk kembali waras dan berbicara untuk saat ini.

"Eh, Ida. Please ya. Elo itu anak paling pinter dikelas kita, semua ilmu elo kuasai kecuali ilmu hitam. Tapii.... Kenapa pinter lo nggak sampe ke teknologi sihh???" Aizhu hampir tertawa lagi.

"Dikompres itu dikecilin ukuran file nya biar mudah diuggah" sambung Actif yang masih menahan tawa.

Kiara dan Enni yang masih sedikit cekikikan, kemudian Kiara menyodorkan paracetamol yang selalu ia bawa kemana-mana kepada Zahida.

"Nih... daripada di kompres, langsung minum ini aja, Ida. Kayaknya elo mulai demam"

Gelak tawa kembali menguar dikelas itu. Aizhu dan Actif yang sudah sekuat tenaga menahan tawa pun akhirnya tidak bisa lagi menahannya.

****

Setelah selesai presentasi Kiara dan teman-temannya makan siang bersama dikantin.

"Elo nggak ikut makan, Actif? " sergah Enni yang melihat Actif pergi kearah berlawanan.

"Nanti aja, gue ada urusan"

Terlihat Zahida yang masih memikirkan sesuatu dan komat -kamit sendiri.

"Baca mantra buk? " senggol Ifa.

"Aku lagi ngafalin cara ngompres vidio dan foto iki loh. Ojo diganggu sek to mau tak rekam ke otakku sebentar" Jawab Ida yang sedang mengingat apa yang diajarkan Actif.

"Otak lo ada dapur rekamannya juga da? " Kiara mulai cengar-cengir menahan tawa.

"Iyalah, otak dia mah luas. Ada dapur rekaman, dapur umum, sama dapur cantik juga ada. Emang elo otaknya sempit" timpal Aizhu.

"Mon maaf, itu otak apa rumah? Lengkap amat" Timpal Enni.

"Gue kok pengen ketawa terus ya hari ini. Ada aja yang bikin ngakak " Enni menambahkan.

"Udah, udah jangan di ganggu dulu. Yuk pesen makan" Ujar Ifa menetralkan.

Sambil menunggu makanan yang mereka pesan datang Enni menatap Kiara dari pagi dengan tatapan aneh dan menghunus.

"Elo kenapa sih dari pagi liatin gue gitu banget. Suka lo sama gue? " Kiara mulai risih dengan tatapan Enni.

"Elo pacaran ya sama kakak tingkat kita yang namanya Thariq? "

Kiara yang sedang minum air mineral dibotolnya pun langsung tersedak.

Uhuk...

Uhuk...

"Hemm!!! Iya ya? kakak tingkatku yang bareng ngajar di lab sama aku juga nanya ke aku soal kamu sama Thariq" Lanjut Zahida penasaran.

"Ih, nggak ya. Gosip doang itu" Kiara mengelap sisa air di bibirnya..

"Emang si Thariq selebgram tah kok sampe gosipnya kemana-mana" tanya Aizhu heran.

"Dia salah satu kaka tingkat favorit cuuyyy... Cewek-cewek betah di laboratorium bahasa kalo udah ada dia" Ifa menambahkan.

"Trus gosipnya emang gimana? " tanya Kiara penasaran dengan yang tersebar diluar sana.

"Kalo kata kakak tingkatku yang namanya Sisca sih, dia sering ngeliat Thariq main ke rumah kost kamu. Dari situ si mbak Sisca nyari tau kamu siapa dan namanya siapa. Kebetulan kemarin kita ngobrol dan Sisca tau itu kamu. Jadilah gosip"

" Kalo elo en? Gosip darimana? " Kini Aizhu yang bertanya.

"Gue mah nggak dari gosip, tapi liat dengan mata kepala gue sendiri kalo Thariq nembak Kiara kemarin sore" Enni memperlihatkan foto di ponselnya "Gue punya bukti Autentik"

Foto itu terlihat Kiara yang tengah duduk ditaman dan Thariq yang sedang berlutut memegang tangan Kiara.

"Wahh... Beneran. Ternyata bukan isapan jempol belaka" Zahida tampak antusias.

"Gue kemarin nganterin cowok gue ke terminal bus. Pas gue mau keluar gue liat adegan ini. Kan sayang banget kalo nggak diabadikan" Jelas Enni soal foto itu.

Kiara terdiam santai namun sedikit khawatir, takut kalau pacar Thariq mendengar atau sempat melihat kejadian kemarin. Yah, Thariq sudah memiliki pacar tepatnya sudah sebulan lebih. Namun Thariq tidak pernah memperkenalkan pacarnya baik di sosial media ataupun secara langsung didepan banyak orang. Anehnya sang pacar menurut saja tanpa menuntut.

Setiap malam minggu Thariq mengajak pacarnya untuk keluar makan. Namun setelahnya Thariq mengunjungi Kiara dirumah kost nya. Sekilas seperti perselingkuhan karena kalau sudah berdua, mereka hampir tanpa jarak , hanya belum pernah berciuman saja.

"Heh!!!! malah bengong! " senggol Aizhu.

Kiara nampak canggung dan celingukan "Kalian salah paham guys. Gue sama Thariq cuma kakak beradik aja"

"Kakak beradik apaan? Emang elo sama Thariq satu rahim? Apa satu keluarga? " Enni nampak tidak percaya.

" Dia emang sering ke kosan gue, bahkan sepulang kencan sama ceweknya dia mampir dulu ke rumah kost gue" jelas Kiara pelan.

"Kita juga sering pergi keluar mendadak. Kadang gue ikut dia makan siang, beli buku, dia juga pernah nganterin gue beli laptop dari pagi sampe malem kita pergi" tambahnya lagi.

Teman-teman Kiara dengan serius dan fokus mendengarkan penjelasannya.

"Trus ini? " tunjuk Enni pada foto di ponselnya.

"Itu kemaren gue lagi kabur dari cowok yang nembak gue. Trus Kita simulasi penolakan cinta gitu"

"Bisa-bisanya pake simulasi segala dasar sarap lu" Aizhu geleng-geleng.

"Thariq yang sarap" Sergah Kiara.

"Modus dia mah" Ifa menukas.

"Iya. Modus siang sama modus malam" Kiara Memperlihatkan ponselnya dengan Modus malam (temaram).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!