Wanita Pemotong Alat Kelamin

Wanita Pemotong Alat Kelamin

Teror Meresahkan

Bagas berlari dengan cepat menuju kerumah gubuk miliknya. Keringat bercucuran deras mengalir di wajahnya yang pucat. Sesekali dia menoleh kebelakang, dimana keadaan rumah sudah sepi karena hari sudah Maghrib.

"Bu! Assalamualaikum!" teriak Bagas sambil menggedor-gedor pintu rumah yang sudah lapuk.

Seorang wanita paruh baya bertubuh gemuk keluar sembari membawa lampu minyak. "Waalaikumsalam. Jangan kuat-kuat, kamu mau rumah kita ambruk!" gerutunya sembari membuka pintu rumah dengan pelan.

Bagas yang ketakutan langsung masuk kedalam rumah, bahkan tanpa menghiraukan adiknya yang memandang dia dengan heran.

"Ada apa, kenapa wajah kamu pucat gitu?" tanya Bu Romlah, setelah mengunci pintu dia langsung duduk di atas dipan bambu disebelah Bagas.

"Ada mayat lagi Bu," ucap Bagas. Terlihat sekali jika dia masih ketakutan.

"Dimana?" tanya Bu Romlah. Tangannya yang ingin meletakkan lampu minyak di gantungan dinding langsung terhenti.

"Di sungai, lagi-lagi alat kelaminnya udah hilang." Bagas menjawab sambil bergidik ngerih.

Ayu, adik Bagas yang masih berusia 10 tahun itu memandang Bagas dengan senyum tipis. "Kenapa, Abang takut juga ya kalau punya Abang di potong?" tanya Ayu.

"Heh, sembarangan kamu. Abang ini masih 20 tahun, masak iya harus kehilangan masa depan," gerutu Bagas dengan kesal.

"Udah, mending kamu mandi. Udah Maghrib, jangan ngomongin itu dulu. Gak baik," ujar Bu Romlah.

Bagas menggeleng kuat, "gak usah mandi lah, Bu. Bagas takut," jawab Bagas.

"Ih Abang jorok, padahal di kamar mandi udah ada yang nungguin, loh." Ayu berucap sembari bermain dengan boneka lusuhnya.

Bagas langsung meringis dan memandang ibunya dengan takut. Ayu adalah seorang anak yang memiliki kemampuan khusus melihat makhluk gaib. Beberapa bulan lalu, Ayu pernah hilang. Kata orang dia di bawa makhluk halus sejenis jin dan di sembunyikan di suatu tempat. Berkat orang pintar yang ada di desa mereka, Ayu bisa di temukan kembali, tapi dengan Ayu yang berbeda. Dia lebih pendiam, lebih misterius, bahkan dia bisa melihat makhluk tak kasat mata disekitar mereka. Kebiasaan Ayu yang sekarang, membuat Bagas Raditya yang sudah penakut semakin sering takut jika berada di dekat Adiknya.

"Yu, jangan ngomong gitu dong. Abang takut tahu," Bagas berucap dengan wajah yang kembali pucat.

Ayu hanya diam dan terus bermain dengan bonekanya. Tidak dia perdulikan Abangnya yang ketakutan.

"Yauda, ibu mau sholat dulu. Kamu sholat, jangan nggak. Udah besar," ujar Bu Romlah. Dia beranjak dan pergi ke dapur. Meninggalkan Bagas yang meringis dan meraba tengkuknya.

Suasana rumah sepi, Bagas hanya diam dan memandang Bu Romlah yang sedang sholat. Sedangkan Ayu, gadis kecil itu masih asik bermain dengan bonekanya. Namun, sesekali dia memandang ke pintu rumah. Membuat Bagas juga ikut melirik kesana.

"Hei, lihat apa?" tanya Bagas

"Ada orang di depan," jawab Ayu.

Bagas mengernyit, jelas saja suasana saat Maghrib begini sepi. Apalagi mereka tidak mempunyai tetangga dekat. Kenapa Ayu berkata ada orang?

Seketika bulu kuduk Bagas kembali meremang. Tapi dia juga penasaran. Hingga akhirnya, dengan keberanian yang setipis tisu, Bagas beranjak dan berjalan perlahan menuju pintu kayu yang sudah bolong dan lapuk di beberapa bagian.

Jantungnya berdebar kencang saat memberanikan diri untuk mengintip keluar. Nafasnya memburu, bahkan kerongkongannya terasa begitu tercekat. Dia memicingkan mata dan mengintip keluar, namun nihil ... tidak ada apa-apa.

Karena penasaran, Bagas semakin menajamkan pandangan matanya. Hingga samar-samar dia bisa melihat seorang pria bertubuh besar, bahkan sangat besar ada di ujung jalan. Kepalanya tidak terlihat, karena dia begitu tinggi menjulang.

Jantung Bagas berdenyut ngilu, matanya berair bahkan tubuhnya panas dingin melihat itu. Bibir Bagas bergetar hebat, seiring kaki dan tubuhnya yang juga bergetar.

"Itu hantu atau ... Manusia?" gumam Bagas seorang diri.

Hingga tiba tiba,

"Aaarggh!" Bagas menjerit kuat saat sebuah tepukan mendarat di bahunya. Dia berbalik dan kembali di buat terkejut,

"Aarrrggh!" teriaknya lagi.

"Heh, Maghrib, jangan teriak-teriak!" seru Bu Romlah. Dia masih mengenakan mukenahnya yang sudah usang, apalagi dengan lampu yang temaram, membuat pandangan Bagas serasa seperti melihat hantu.

"Ibu ngejutin Bagas," sahut Bagas sambil mengusap dadanya yang masih bergemuruh hebat. Bahkan dia langsung berlari dan menarik tangan ibunya untuk duduk di dipan kembali.

"Ada apa lagi?" tanya Bu Romlah yang bingung.

"Bu, di depan ada orang, tinggi banget. Kepalanya gak nampak," ucap Bagas dengan suara yang bergetar.

"Hus, kamu ini. Itu cuma khayalan kamu." Bu Romlah berbicara sambil menepuk pundak Bagas.

"Abang bener kok, ada om tinggi didepan," sahut Ayu tanpa ingin menoleh kearah mereka.

Kali ini mereka berdua langsung terdiam. Bagas memandang ibunya dengan wajah memelas dan ketakutan. Namun Bu Romlah, hanya menarik nafas dan mengucap istighfar didalam hati.

"Makanya kalau Maghrib mata itu jangan jelalatan. Kamu tahu kan kalau Maghrib itu waktunya untuk orang-orang gaib itu pada keluar. Coba diem, tadi ibu suruh kamu sholat, tapi malah ngintip keluar." Bu Romlah menggerutu kesal sambil beranjak dan melepas mukenah nya.

Bagas hanya bisa terdiam, dia memandang Ayu sejenak dan kembali memandang keluar.

Sungguh, sejak kejadian Ayu di culik makhluk halus beberapa waktu lalu. Hidup mereka menjadi penuh misteri dan ketakutan. Apalagi mereka hanya tinggal bertiga dirumah itu. Ayah Bagas sudah meninggal satu tahun yang lalu karena sakit, dan kini hanya tinggal Bagas yang bertanggung jawab untuk Ibu dan Adiknya. Tapi, semakin hari, semua serasa semakin tidak wajar. Semua berubah ketika Ayu kembali ke rumah.

Bagas jadi ingat, dengan penemuan mayat sore tadi dan perkataan orang-orang tentang semua kejadian menakutkan ini.

Flashback on

"Tolong! Ada mayat!"

Bagas yang baru pulang dari bekerja di kilang padi milik warga sekitar juga terkejut saat mendengar suara teriakan itu. Apalagi dia melihat jika orang-orang juga berlarian menuju ke sungai.

"Mayat dimana kang?" tanya Bagas pada seorang pria yang juga ingin melihat.

"Di sungai kata mereka, Gas. Yuk, lihat!" ajak Kang Asep.

Bagas yang penasaran juga ikut pergi melihat. Hari sudah mulai senja, dan suasana di sungai sudah ramai.

Bagas berkerumun bersama kumpulan orang-orang itu. Hingga dia dibuat terkejut saat melihat mereka menemukan mayat yang sudah tidak utuh lagi. Mayat tanpa alat kelamin. Tubuhnya baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda penyiksaan sama sekali. Hanya alat kelaminnya yang sudah terpotong.

Ini sudah kejadian yang kesekian kali, setiap satu bulan sekali, pasti ada hal mengerihkan ini terjadi.

"Gas, lagi-lagi mayat tanpa alat kelamin. Siapa yang tega berbuat begini ya," gumam Kang Asep.

Bagas menggeleng pelan, dia begitu ngerih melihat kejadian ini. Mayat itu masih baru, mungkin kejadiannya baru malam tadi. Malam Jum'at Kliwon.

"Setelah ini pasti akan ada lagi hantu yang berkeliaran, itu pasti arwah mereka yang gentayangan," ucap Kang Asep kembali.

"Jangan ngomong gitu lah, Kang. Pamali," ujar Bagas

"Beneran kok, kampung kita jadi kampung terkutuk karena masalah ini. Bahkan sekarang, kampung kita udah angker. Banyak warga yang pindah karena ketakutan," ungkap Kang Asep.

Bagas langsung mengusap tengkuknya yang meremang.

"Semuanya kayak kebetulan sekali dengan hilangnya Adik kamu waktu itu. Setelah dia kembali, teror alat kelamin itu terjadi dan arwah mulai gentayangan dimana-mana."

Deg

Flashback off

Terpopuler

Comments

Asphia fia

Asphia fia

mampir

2023-10-11

1

Dewie Angella Wahyudie

Dewie Angella Wahyudie

thor aku kok baru ngeh ya sama nama desanya.... dapet dari mana?? kaya sama sama tempat tinggal siteteh, desa air item kec way tenong lambar.

2023-09-05

1

Dewie Angella Wahyudie

Dewie Angella Wahyudie

kok serem ya thor....?? ceritanya penuh mistery.... jadi pnsaran sama ayu. ada apa dengan dia.

2023-09-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!