Sah

"Sah"

"Sah"

"Alhamdulillah"suara para saksi dan beberapa orang yang ikut menghadiri pernikahan Nayla.

Akhirnya Nayla menikah juga dengan Aslan.

Nayla menghela nafas lega setidaknya semua berjalan sesuai permintaan nya tinggal menunggu Aslan menceraikan nya saja.

Malam ini juga Aslan membawa Nayla ke perumahan yang sudah dia beli,Aslan izin pada mama nya pergi keluar kota karena ada beberapa pekerjaan penting yang harus dia selesaikan.

"Sudah malam, tidurlah Nay,kamu pasti lelah bukan seharian ini bukan"ujar Aslan lembut

Suara pria yang rendah dan nyaman didengar itu membuat Nayla tersadar dari lamunannya.

Begitu Nayla memandang, matanya langsung bertemu dengan sepasang mata yang terlihat tenang, Pembawaan Aslan sangat lembut jauh berbeda dengan Yudha suaminya dulu yang berbicara menggebu-gebu.

Hati Nayla sedikit berdebar karena lelaki ini,Aslan lelaki kedua yang tidur bersama nya,akan kah Mereka langsung melewati malam pertama? Nayla sudah duduk di tepi ranjang, tubuh nya terasa sedikit tegang.

"Aku keluar sebentar Nay,kalau kamu mau tidur duluan saja ya" ucap Aslan membuat Nayla bingung apa lelaki ini tidak tertarik untuk langsung melakukan nya karena dia harus menjawab apa dengan Yudha nanti tentang malam pertama mereka, sudah pasti Yudha langsung bertanya esok.

Nayla mendengar suara tutupan pintu kamar nya menandakan kalau Aslan sudah keluar, rumah yang tidak begitu besar tapi cukup rapi,Nayla suka dengan penataan nya, rumah ini berada di sebuah kompleks yang cukup ramai tapi sangat sederhana.

Ponsel Nayla tiba-tiba berbunyi membuat nya tersentak kaget dan segera mengangkat nya.

"Ha-llo mas"

"Bagaimana sayang,apa kamu sudah di tiduri oleh nya"

"Be-lum mas"

"Kenapa belum?" tanya Yudha dengan nada membentak di seberang sana.

"Ak-u aku sedang haid mas" jawab Nayla bohong dia tidak tau lagi harus bicara apa pada mantan suami nya ini.

"Sial,berapa lama biasanya masa menstruasi kamu?"

"Satu Minggu"jawab Nayla lagi

"Setelah menstruasi kamu harus segera melakukan nya"ucap Yudha menutup ponselnya segera.

Nayla sedikit lega ternyata alasan nya bisa di terima Yudha setidaknya seminggu ini Yudha tidak mendesaknya untuk berhubungan badan dulu.

Cukup lama Nayla menunggu sang suami untuk pulang ke kamar tapi sepertinya sang suami lebih betah di luar,Nayla memang masih mengenakan hijab nya malam ini karena merasa canggung jika ada yang melihat dia tanpa hijab kecuali Yudha.

Mata Nayla terpejam sempurna karena sudah malam dia sudah merasakan sangat mengantuk.

Pagi ini Nayla membuka matanya perlahan, tubuh nya terasa berat,saat Nayla terbangun sempurna dia melihat tangan kokoh melingkar di pinggang nya,Nayla kaget melihat wajah Aslan yang sangat dekat dengan nya, seketika dada nya bergetar hebat, wajah lelaki ini tidak begitu tampan menurut Nayla tapi cukup berwibawa dan berkharisma,apa pekerjaan Aslan sebenarnya karena lelaki ini terlihat jelas selalu tenang.

Lama Nayla memandangi nya seketika dia tersadar fisik bukan tujuan utama nya ,dia dan lelaki ini akan segera bercerai sesuai kesepakatan nya dengan Yudha.

Nayla bangkit tapi Aslan menarik nya dan membuat Nayla jatuh kembali ke ranjang,tangan Aslan memeluk erat tubuh Nayla tidak membiarkan perempuan nya itu pergi.

"Ma-s ak-u aku mau sholat subuh" bisik Nayla pelan

Aslan membuka mata nya dan mendekatkan wajah ke wajah Nayla, perempuan ini benar-benar gugup di buat nya.

Aslan mencium bibir Nayla sejenak.

"Ciuman pagi,ayo kita sholat bersama" ajak Aslan dan diangguki Nayla patuh,Nayla serasa dengan hipnotis oleh lelaki ini,Aslan benar-benar membuat jantung nya serasa hendak lepas.

Sholat subuh yang di imami sang suami membuat hati Nayla tenang,suara Aslan sangat merdu di telinganya membuat hati Nayla tenang.

Selesai Sholat Nayla menyalami punggung tangan sang suami dan Aslan mencium kening Nayla membuat Nayla kaget lagi dengan perlakuan nya,siapa suaminya sebenarnya ini?.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***