Episode 6. Intruder

Aroma ayam panggang yang sangat harum menusuk-nusuk penciuman Arsyelin yang masih menggeliat di atas ranjang dengan mendekap boneka panda besar. Menarik paksa jiwanya yang masih berkelana di alam bawah sadar. Bukan jenis pengelanaan yang bagus. Karena pada kenyataannya, ia bangun dengan

napas yang nyaris tak bersisa. Semua itu karena dalam mimpinya, ia merasa tengah melakukan pengintaian yang sialnya diketahui pihak lawan. Memaksanya untuk lari agar tidak menimbulkan kegaduhan di area umum. Terus berlari hingga tenaganya nyaris tak bersisa.

Namun, sungguh beruntung baginya, karena pelarian tak berujung yang melelahkan itu akhirnya terhentikan oleh aroma ayam panggang yang menggoda. Jika tidak, ia pasti masih terus berlari hingga usaha tidurnya untuk beristirahat menjadi sia-sia. Pernyataan itu bukan tanpa alasan, karena setiap kali ia bermimpi seperti itu, ia pasti langsung kelelahan ketika bangun, seolah lari sungguhan di alam nyata.

Sampai detik ini pun, gadis itu sungguh tak memahami bagaimana sistem kerja sebuah mimpi. Bagaimana mungkin orang yang kehilangan kesadaran bisa mengalami hal sedemikan rupa yang nyaris sama seperti ketika mereka sadar?

Menurut orang-orang yang menyandang gelar pakar, itu semua karena pengaruh alam bawah sadar. Namun, siapa yang tahu apa yang sesungguhnya terjadi, karena mimpi selalu mengalami lompatan-lompatan dan sulit sekali diingat ketika telah sadar.

“Kalau sudah bangun, keluarlah. Aku sudah membuatkan makan malam untukmu,” seru sebuah suara milik seorang lelaki di luar sana. Membuat Arsyelin langsung membuka lebar kedua matanya yang semula masih tampak menyipit enggan. Mungkinkah ia masih terbuai dalam mimpi? Kenapa bisa ada suara lelaki di rumahnya?

“Jika kau tidak segera keluar, aku akan masuk dan

menyirammu dengan air. Aku sudah menemukan petunjuk. Malam ini kita datangi sarang mereka atau kita akan kehilangan kesempatan,” lanjut suara itu ketika tak mendengar tanda-tanda ada gerakan dari dalam kamar.

Arsyelin mengerjap dan mengucek kedua matanya beberapa kali setelah berhasil menarik tubuhnya untuk duduk.

“Ar-sye-lin Wang-sa-gu-na! Kuhitung sampai tiga, jika

kau tak juga bersuara, aku akan masuk ke kamarmu!” seru suara itu lagi dengan nada yang jauh lebih tinggi. Yang seketika mengembalikan kesadaran gadis itu

dengan sempurna. Membuatnya langsung melompat ke tepi ranjang. Masih ada banyak hal yang harus ia kerjakan. Bagaimana mungkin ia bisa sesantai ini? Gadis itu langsung menyambar air mineral di meja yang berada di samping tempat tidur, meneguknya dengan cepat untuk memulihkan kesadaran.

“Iya, iya. Aku akan mandi sebentar. Kau jangan sampai

melangkahkan kakimu masuk atau aku akan menghancurkan inti sarimu!” balas Arsyelin dengan seruan serupa seraya meletakkan gelas air mineral yang telah kosong.

“Iyanya satu kali saja. Tidak perlu dua kali. Kau

sungguh tak menghargaiku!” Seruan terakhir itu sungguh membuat rahang Arsyelin terjatuh. Kenapa tiba-tiba ia merasa lelaki dari dimensi lain ini jauh lebih

sulit dimengerti daripada ibunya?

Tidak ingin terlalu memikirkan hal yang membuat

frustrasi itu, Arsyelin langsung beranjak. Dan seketika tertegun ketika menyadari keadaan sekitar. Lampu kamarnya belum dinyalakan, begitu pun dengan

jendela besar kamarnya yang menghadap taman, belum ditutup. Membuat pancaran lampu jalanan menelusup masuk dan menghasilkan aura remang-remang dalam kamarnya.

Gadis itu mendesah lemah ketika merasakan hawa dingin yang menyeruak masuk seiring angin malam yang berembus, menyesali betapa bodohnya ia yang tertidur hingga senja nyaris menghilang. Dan lebih sembrononya lagi, membiarkan jendela kamarnya tetap terbuka lebar di saat sekitarannya sudah menggelap.

Tanpa pikir panjang, gadis itu langsung berjalan ke arah jendela, bermaksud menutupnya sebelum hawa dingin menusuk tulang menguasai kamarnya.

Namun, siapa sangka, baru saja gadis itu hendak menarik sebelah daun jendelanya, sudut matanya menangkap kelebatan hitam yang langsung melompat ke arahnya dan membungkam mulutnya rapat.

Karena efek terkejut, Arsyelin tak sempat mengumpulkan energi untuk melawan dorongan sosok yang tiba-tiba muncul entah dari mana itu. Beruntung, sebelah tangan sosok itu menahan punggungnya, jika tidak, dirinya pasti sudah jatuh ke lantai dan harus menahan beban tubuh dari sosok yang entah datang dari mana itu.

Mendapati dirinya dalam sekapan, kedua mata Arsyelin langsung terbeliak menunjukkan perlawanan, bahkan kedua tangannya yang bebas berusaha keras melepaskan tangan kokoh yang membungkam mulutnya itu.

Namun rupanya, usahanya itu hanya sia-sia belaka. Tenaga sosok itu jauh lebih kuat daripada miliknya yang baru bangun tidur dan kelaparan. Dirinya bahkan tak berkutik ketika sosok itu menyeret tubuhnya ke sisi yang tak terlihat dari luar.

Wajah sosok itu tertutup masker, sulit bagi Arsyelin

mengenali bentuk wajah asing yang hanya terlihat matanya saja itu. Terlebih lagi dalam keadaan yang begitu remang-ramang. Namun, gadis itu langsung

menyimpulkan bahwa sosok yang kini berpakaian hitam-hitam itu pastilah tengah bersembunyi dari kejaran sesuatu. Kedua matanya yang berwarna biru gelap tampak bergerak-gerak penuh kewaspadaan dan terus memperhatikan keluar jendela, ke arah jalanan. Tidak salah lagi, pasti ada sesuatu yang mengejarnya di luar sana.

Di saat seperti ini, sungguh, gadis itu berharap Isaac

mendobrak kamarnya. Tetapi sepertinya itu hanyalah harapan kosong. Karena sialnya, ia baru saja memperingatkan sosok jin itu untuk tidak

melangkahkan kakinya ke dalam kamarnya dengan ancaman yang sudah pasti membuat jin itu gentar.

Meskipun dari luar gadis itu tampak begitu tenang, sesungguhnya pikirannya telah berputar mencari jalan menyelamatkan diri. Dan yang ada di pikirannya saat ini hanyalah giginya yang tajam. Tidak ada pilihan lain, gadis itu akhirnya membuka mulutnya untuk menggigit telapak tangan yang kokoh itu, karena kedua tangannya telah berhasil ditahan tanpa bisa bergerak. Dan yang sungguh mengejutkan baginya adalah, tak ada reaksi apa pun dari sosok itu bahkan ketika ia telah mengerahkan sisa tenaga yang ia miliki.

Arsyelin bukanlah gadis lemah. Kekuatan tubuhnya

melampaui gadis-gadis seusianya. Terang saja, karena ia menguasai berbagai teknik ilmu bela diri. Namun, seluruh teknik pertahanan dirinya itu seolah sama

sekali tak berarti di hadapan sosok tinggi tegap yang menahannya ini.

“Tolong diamlah. Aku tidak akan menyakitimu,” suara

yang tenang nan dalam milik seseorang yang pastilah memiliki usia yang tidak jauh berbeda dengannya, seketika membuat Arsyelin diam membeku. Terlebih lagi ketika dilihatnya bayangan beberapa orang yang tengah berlarian di jalanan. Yang tampaknya tengah melakukan pencarian. Tidak salah lagi, mereka pasti

sedang mencari sosok di belakang tubuhnya ini.

Gadis itu sungguh merutuki kesialannya. Baru saja ia

bermimpi dikejar-kejar, sekarang harus menghadapi situasi yang memiliki ketegangan nyaris serupa.

Hanya dalam sekali lihat, gadis itu yakin sekali para pengejar itu bukanlah polisi, karena pakaiannya adalah pakaian serba hitam dengan simbol tertentu di bagian dada. Yang mana artinya akan jauh lebih berbahaya bagi dirinya jika sampai mereka menemukan apa yang mereka cari tengah berada di rumahnya. Bisa-bisa ia dianggap berkomplot dan langsung dieksekusi detik itu juga.

Demi keamanannya, gadis itu akhirnya memilih

berkompromi. Otot-otot tubuhnya yang semula menegang karena menunjukkan perlawanan, kini telah mengendur dan sama sekali tidak lagi menunjukkan

perlawanan jenis apa pun. Membuat sosok di belakang tubuhnya sedikit mengernyit sebelum akhirnya tersenyum samar dari balik masker yang menutupi wajahnya.

Rupanya gadis ini cepat sekali mempelajari situasi.

Beberapa saat kemudian, para pengejar yang sempat

melompati pagar dan mencari di pekarangannya itu pun pergi tanpa sedikit pun menyimpan kecurigaan. Membuat Arsyelin tanpa sadar menghela napas lega. Dan sepertinya begitu pula yang dirasakan penyandranya. Karena akhirnya, gadis itu bisa merasakan cengkraman tangan si penyandranya mengendur.

Arsyelin mengerjap begitu menyadari ada kesempatan. Seketika itu juga, tanpa menunggu kesempatan kedua, gadis itu langsung menarik

tangannya sekuat tenaga, berputar cepat bahkan sebelum sosok di belakang tubuhnya menyadari apa yang terjadi.

Tidak cukup sampai di situ, dengan tangkas, gadis itu menarik lengan sosok itu dan membantingnya dengan keras di atas lantai kayu. Lantas menindih saluran diafragma lelaki itu tanpa ampun menggunakan lututnya. Si lelaki yang tengah lengah dan tidak siap menerima pukulan itu sontak saja terbeliak menatap gadis yang kini berada di atasnya dengan seringai yang sangat mengerikan.

Lelaki itu sungguh tak menyangka akan mendapatkan

kejutan yang begitu mengerikan. Gadis ini terlihat begitu lembut dan anggun secara bersamaan. Rambut panjangnya yang tergerai menambah kesan polos dan

lemah yang mengundang pria mana pun ingin melindunginya. Parasnya begitu cantik dengan kesan imut yang melenakan. Siapa sangka, semua itu adalah tipuan terbaik yang mengerikan. Lelaki itu sungguh melupakan sorot mata si gadis yang tampak

begitu kuat dan cerdas. Yang bahkan saat ini, gadis itu mampu membuat kedua tangannya yang bebas pun sulit bergerak. Setiap kali ia ingin menggerakkan

tangannya untuk melawan, tekanan di dadanya terasa semakin menyesakkan dan membakar, membuatnya sulit bernapas.

“Apa kau berpikir karena aku seorang wanita bisa

begitu saja kau tindas dengan mudahnya? Lakukan itu di mimpimu, makhluk sialan! Sekarang katakan, siapa kau? Kenapa mereka semua mengejarmu?” desis Arsyelin tajam. Dengan cepat menyambar masker hitam yang tengah dikenakan si penyusup. Dan

begitu kain penutup itu tersingkap, ada kilat keterkejutan yang terlintas sesaat di mata bening Arsyelin.

Keterkejutan Arsyelin bukan tanpa alasan. Pria yang

kini tak berkutik di bawah tekanannya memiliki wajah sebening kristal meskipun tampak begitu maskulin. Di bawah sudut mata sebelah kirinya tampak tahi lalat

kecil yang membuatnya semakin terlihat menawan meskipun dalam keremangan. Memaksa gadis itu berpikir ulang tentang penilaannya.

Mungkinkah pria dengan wajah bangsawan seperti ini

adalah seorang penjahat? Meskipun fisiknya sangatlah kuat, tetap saja tidak terlalu cocok jika ia menjadi penjahat.

Di saat Arsyelin tengah sibuk menerka-nerka, is merasakan energi pria itu seakan bertambah berkali-kali lipat ketika masker yang menyembunyikan wajahnya terbuka. Ada kilat keterkejutan di mata pria itu, walau sesaat.

“Sebaiknya kau tidak tahu apa pun tentangku, Nona. Karena tahu banyak hal bisa membuat hidupmu tak nyaman,” lirih pria itu dengan nada tenang yang membuat Arsyelin mengerutkan dahi samar. Belum selesai Arsyelin mempelajari gestur wajah si penyusup, seulas senyum tersungging di bibir pria itu dengan begitu menawan. Dan begitu saja, pria itu langsung membalikkan badan. Gerakan yang tiba-tiba itu benar-benar membuat Arsyelin terkejut dan kehilangan keseimbangan.

Beruntung baginya, karena si penyusup langsung menahan tubuhnya sebelum tubuh ramping gadis itu menghantam lantai dengan keras. Kini, posisi mereka terbalik. Membuat gadis itu kehilangan kata. Merutuki kecerobohannya yang terus berulang.

Mata sebiru lautan dalam itu menatap lekat ke manik

sewarna madu milik gadis di hadapannya yang menatap tajam. Anehnya, pria itu sama sekali tidak terprovokasi dengan sikap kasar Arsyelin, sebaliknya, ia malah tersenyum dengan sorot mata meredup penuh rasa penyesalan.

“Maafkan aku. Tidak seharusnya aku melibatkanmu. Terima kasih atas kerja samanya. Anggap saja tidak pernah ada kejadian ini dalam hidupmu. Aku harus pergi. Sampai jumpa.” Dan begitu saja, si penyusup langsung melompat keluar jendela.

Menyaksikan itu, Arsyelin langsung berdiri dan berlari

menghampiri jendela, berseru kesal. “Hei, kau …” Gadis itu tak melanjutkan seruannya begitu pria yang kini berlari menyeberangi pekarangan rumahnya tampak menoleh, tersenyum seraya melambaikan tangan sebelum tubuh tinggi tegapnya lenyap di balik pagar kayu.

Karena menyadari tak ada yang dapat ia lakukan, gadis itu menarik daun jendela dan menguncinya rapat. Tidak ingin ada tamu tak diundang yang mengusik ketenangannya.

Ketika gadia itu hendak berjalan ke kamar mandi, kakinya menyandung sebuah benda di tempat ia menjatuhkan si pria penyusup.

Gadis itu menunduk untuk mengambil benda yang terlihat berkilat ketika tertimpa cahaya lampu jalanan yang masih bisa menerobos masuk melalui sela gorden yang telah diturunkan.

“Pisau lipat?” lirih gadis itu. Matanya tampak menyipit, membolak-balik benda yang memiliki dua mata pisau di kedua sisinya itu penuh penilaian. Jemari lentiknya meraba gagang pisau berukir itu dengan pandangan dahi mengerut dalam begitu ukiran di sana tereja oleh otaknya. “K1? Apa maksudnya?” kembali gadis itu bergumam penuh tanya.

Sosok pria itu memang telah pergi dari hadapannya,

tetapi, kehadirannya yang hanya sesaat itu telah berhasil meninggalkan jutaan tanya di benak Arsyelin. Membuatnya semakin geram karena harus dilanda rasa penasaran yang tak akan mampu ia atasi dalam waktu dekat.

“Ar-Sye-Liiiiiiin! Apa kau kembali tidur, huh? Kenapa kau lama sekali?” seru sebuah suara yang telah gadis itu hapal di luar kepala.

Arsyelin yang masih menunduk mencermati pisau lipat itu langsung mendongak, mengarahkan pandangannya ke pintu. Ada rasa geram yang

tiba-tiba muncul di benaknya. Makhluk sialan itu, kenapa baru muncul sekarang, huh? Kenapa tidak muncul tadi ketika dirinya nyaris saja menjadi

korban penyusup?

“Oh diamlah! Aku tidak tuli. Sebentar lagi aku keluar,”

serunya menahan geram. Bergegas menyalakan saklar lampu dan mengambil pakaian ganti yang terlipat rapi di dalam lemari. Ia juga menyelipkan pisau lipat itu di bawah tumpukan pakaiannya.

Saat ini, ia memang tidak tahu apa pun tentang benda itu. Tetapi, bukankah tak ada satu pun benda di dunia ini yang tak berguna? Dan tak ada satu pun kejadian di dunia ini yang terjadi secara kebetulan? Entah kenapa, gadis itu yakin sekali, suatu saat pasti akan kembali bertemu dengan pria sialan itu lagi.

“Bagus sekali. Kau sudah membuatku menunggu berjam-jam dan kini menyuruhku diam? Benar-benar manusia berhati mulia.” Terdengar langkah menjauh dari pintu dengan gerutuan menyerupai nenek-nenek pikun yang tengah mencari kacamatanya yang hilang, yang ternyata dipegangnya.

Arsyelin tidak menyahut. Hanya menyeringai dan

bergegas ke kamar mandi sebelum kejadian buruk yang tak diinginkannya kembali muncul di hadapannya tanpa peringatan. Gadis itu tidak tahu, bahwa hal yang

sungguh tak ingin dilihatnya tengah menunggu kehadirannya.

Terpopuler

Comments

Evelyne

Evelyne

kalo Drakor K2 udah nonton Thor... terus K1 apaan ya...😜

2022-08-03

0

DHANIR K

DHANIR K

k1 kok aku bacanya kewAn. apa cuma aku saja🤔🤔🤔🤔
good job Thor

2021-11-18

1

☂⃝⃞⃟ᶜᶠAYU ⍣⃝కꫝ🎸

☂⃝⃞⃟ᶜᶠAYU ⍣⃝కꫝ🎸

apa ni ada hubungan'y sama K2 drama Korea…? 🤣🤭 ✌

2021-07-28

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. The Misty Night
2 Episode 2. Organ Theft
3 Episode 3. Invisible
4 Episode 4. Fake Evidence
5 Episode 5. Let's Be Partners
6 Episode 6. Intruder
7 Episode 7. Corpse Under The Bridge
8 Episode 8. Sammamish River
9 Episode 9. Someone Mysterious
10 Episode 10. Missing Target
11 Episode 11. Suspicious Brand
12 Episode 12. Cecilia Bed
13 Episode 13. Lake Washington
14 Episode 14. Black Marlin
15 Episode 15. K1 mean Kampret?
16 Episode 16. Never Show Your Weakness
17 Episode 17. Secret Chip
18 Episode 18. For The Sake of Friendship
19 Episode 19. Underwater
20 Episode 20. Finally Found You
21 Episode 21. The Chosen Girl
22 Episode 22. Promise
23 Episode 23. Released
24 Episode 24. Peluru Beracun
25 Episode 25. Pesan Darurat
26 Episode 26. Penawar Racun
27 Episode 27. King Allen I
28 Episode 28. King Allen II
29 Episode 29. King Allen III
30 Episode 30. King Allen IV
31 Episode 31. King Allen V
32 Episode 32. Prince Secret I
33 Episode 33. Prince Secret II
34 Episode 34. Prince Secret III
35 Episode 35. Prince Secret IV
36 Episode 36. Prince Secret V
37 Episode 37. Sel Keluarga Kingston I
38 Episode 38. Sel Keluarga Kingston II
39 Episode 39. Shield Organisation
40 Episode 40. Kebenaran I
41 Episode 41. Kebenaran II
42 Episode 42. Rekan
43 Episode 43. Rekan II
44 Episode 44. Rekan III
45 Episode 45. Rekan IV
46 Episode 46. Microchip
47 Episode 47. Mengatur Rencana
48 Episode 48. Memahamimu I
49 Episode 49. Memahamimu II
50 Episode 50. Sekutu I
51 Episode 51. Sekutu II
52 Episode 52. Sekutu III
53 Pengumuman Give Away!
54 Episode 53. Sekutu IV
55 Episode 54. Greenwood I
56 Episode 55. Greenwood II
57 Episode 56. Kesalahpahaman I
58 Episode 57. Kesalahpahaman II
59 Episode 58. Kesalahpahaman III
60 Episode 59. That's Right! I'm Interested In You!
61 Episode 60. Just Stand By Me
62 Episode 61. Believe in You I
63 Episode 62. Believe in You II
64 Episode 63. Lencana K-One
65 Episode 64. Tuan Besar Kingstone
66 Episode 65. Tuan Besar Kingstone II
67 Episode 66. Greengarden
68 Episode 67. James Harries
69 Episode 68. The Secret House
70 Episode 69. Whats Going On?
71 Episode 70. Just Like That
72 Episode 71. Follow Your Heart
73 Episode 72. This Way
74 Episode 73. ChitChat
75 Episode 74. Kembalinya Pembuat Onar
76 Episode 75. Ketegangan
77 Episode 76. Cecilia Bed Has Arrived
78 Episode 77. Cecilia Bed Has Arrived II
79 Episode 78. Cecilia Bed Has Arrived III
80 Episode 79. Keputusan Allen
81 Episode 80. Racun Perangsang
82 Episode 81. Petugas Shield Organisation
83 Episode 82. Tidak Ada Tempat yang Aman di Muka Bumi
84 83. Karena Kau Adalah Temanku!
85 84. How Lucky I'am to Have A Friend Like You!
86 85. Cz I Believe In You!
87 86. Coz I Believe In You II
88 87. Karena Segalanya Telah Ada yang Mengatur!
89 88. Move I
90 89. Move II
91 90. Sihir Pelindung
92 91. Perjalanan I
93 92. Perjalanan II
94 93. Perjalanan III
95 94. Jalan Rahasia
96 95. Hutan Kematian
97 96. Hutan Kematian II
98 97. Hutan Kematian III
99 98. Fairy House I
100 99. Fairy House II
101 100. Fairy House III
102 101. Fairy House IV
103 102. Celah I
104 103. Celah II
105 104. Celah III
106 105. Celah IV
107 106. Celah V
108 107. Menemukan Target I
109 108. Menemukan Target II
110 109. Menemukan Target III
111 110. The Dead of Night I
112 111. The Dead of Night II
113 112. Ruang Bawah Tanah I
114 113. Ruang Bawah Tanah II
115 114. Ruang Bawah Tanah III
116 115. Si Mulut Busuk
117 116. Sangkar
118 117. Bermain Opera
119 118. The Big Shoot I
120 119. The Big Shoot II
121 120. Manipulasi Adam
122 121. Serangan Dimulai
123 122. Gempar I
124 123. Gempar II
125 124. Gempar III
126 125. Secret Hands I
127 126. Secret Hands II
128 127. Gerakan Massive
129 128. Jangan Remehkan Wanita
130 129. Belum Terlambat Untuk Berubah
131 130. Janji Yang Harus Ditepati
132 131. Pedofil
133 132. Lebih Rendah Daripada Binatang I
134 133. Lebih Rendah Daripada Binatang II
135 134. Lebih Rendah Daripada Binatang III
136 135. Kebrutalan Isaac I
137 136. Kebrutalan Isaac II
138 137. Penyelamatan I
139 138. Penyelamatan II
140 139. Penyelamatan III
141 140. Terjebak
142 141. Tim Bantuan I
143 142. Tim Bantuan II
144 143. Bawahan
145 144. Jalan Keluar I
146 145. Jalan Keluar II
147 146. Bebas
148 148. Ketegangan
149 149. Ruang Tersembunyi I
150 150. Ruang Tersembunyi II
151 151. Bedah Darurat
152 152. Bedah Darurat II
153 153. Tanda Khusus I
154 154. Tanda Khusus II
155 155. Jebakan I
156 156. Jebakan II
157 157. Jebakan III
158 158. Mark Helian
159 159. Mark Helian II
160 160. Dorongan Kuat Allen I
161 161. Kau Tak Sendiri
162 162. Janitra Wangsaguna
163 163. Janitra Wangsaguna II
164 164. Penyihir
165 165. Bantuan Dari Dimensi Lain
166 166. Makhluk Kepercayaan Liu
167 167. Dia Memang Layak
168 168. Dia Memang Layak II
169 169. Kunci Kekalahan I
170 170. Kunci Kegagalan II
171 171. Kunci Kekalahan III
172 172. Kunci Kekalahan IV
173 173. Kunci Kekalahan V
174 174. Kunci Kekalahan (Last)
175 175. Gelombang Kejut
176 176. Langkah Selanjutnya
177 177. Botol Kaca
178 178. Petunjuk Botol Kaca I
179 179. Petunjuk Botol Kaca II
180 180. Jalan Satu-Satunya
181 181. Melompat Atau Tertangkap
182 182. Hanya Ikan Mati Yang Mengikuti Arus
183 183. Gray Wolves
184 184. Gray Wolves II
185 185. Kepanikan
186 186. Segel Pembuka
187 187. Segel Terbuka
188 188. Hal Tak Terduga
189 189. Markas Penyihir
190 190. Pasukan Penjaga
191 191. Mengatur Strategi
192 192. Kekuatan Tak Terduga I
193 193. The Power of Faith I
194 194. The Power of Faith II
195 195. The Power of Faith III
196 196. Hancurnya Markas Penyihir I
197 197. Hancurnya Markas Penyihir II
198 198. Hancurnya Markas Penyihir III
199 199. Akhir Atau Awal?
200 200. Awal Atau Akhir? II
201 201. Kembali ke Markas
202 202. Kegaduhan Publik I
203 203. Kegaduhan Publik II
204 204. Kegaduhan Publik III
205 205. Masalah Untuk Solusi
206 206. Penyusup Kecil
207 207. Ancaman
208 208. Takut Apa?
209 209. Informasi Baru
210 210. Keputusan
211 211. Penyelidikan
212 212. Ikatan
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Episode 1. The Misty Night
2
Episode 2. Organ Theft
3
Episode 3. Invisible
4
Episode 4. Fake Evidence
5
Episode 5. Let's Be Partners
6
Episode 6. Intruder
7
Episode 7. Corpse Under The Bridge
8
Episode 8. Sammamish River
9
Episode 9. Someone Mysterious
10
Episode 10. Missing Target
11
Episode 11. Suspicious Brand
12
Episode 12. Cecilia Bed
13
Episode 13. Lake Washington
14
Episode 14. Black Marlin
15
Episode 15. K1 mean Kampret?
16
Episode 16. Never Show Your Weakness
17
Episode 17. Secret Chip
18
Episode 18. For The Sake of Friendship
19
Episode 19. Underwater
20
Episode 20. Finally Found You
21
Episode 21. The Chosen Girl
22
Episode 22. Promise
23
Episode 23. Released
24
Episode 24. Peluru Beracun
25
Episode 25. Pesan Darurat
26
Episode 26. Penawar Racun
27
Episode 27. King Allen I
28
Episode 28. King Allen II
29
Episode 29. King Allen III
30
Episode 30. King Allen IV
31
Episode 31. King Allen V
32
Episode 32. Prince Secret I
33
Episode 33. Prince Secret II
34
Episode 34. Prince Secret III
35
Episode 35. Prince Secret IV
36
Episode 36. Prince Secret V
37
Episode 37. Sel Keluarga Kingston I
38
Episode 38. Sel Keluarga Kingston II
39
Episode 39. Shield Organisation
40
Episode 40. Kebenaran I
41
Episode 41. Kebenaran II
42
Episode 42. Rekan
43
Episode 43. Rekan II
44
Episode 44. Rekan III
45
Episode 45. Rekan IV
46
Episode 46. Microchip
47
Episode 47. Mengatur Rencana
48
Episode 48. Memahamimu I
49
Episode 49. Memahamimu II
50
Episode 50. Sekutu I
51
Episode 51. Sekutu II
52
Episode 52. Sekutu III
53
Pengumuman Give Away!
54
Episode 53. Sekutu IV
55
Episode 54. Greenwood I
56
Episode 55. Greenwood II
57
Episode 56. Kesalahpahaman I
58
Episode 57. Kesalahpahaman II
59
Episode 58. Kesalahpahaman III
60
Episode 59. That's Right! I'm Interested In You!
61
Episode 60. Just Stand By Me
62
Episode 61. Believe in You I
63
Episode 62. Believe in You II
64
Episode 63. Lencana K-One
65
Episode 64. Tuan Besar Kingstone
66
Episode 65. Tuan Besar Kingstone II
67
Episode 66. Greengarden
68
Episode 67. James Harries
69
Episode 68. The Secret House
70
Episode 69. Whats Going On?
71
Episode 70. Just Like That
72
Episode 71. Follow Your Heart
73
Episode 72. This Way
74
Episode 73. ChitChat
75
Episode 74. Kembalinya Pembuat Onar
76
Episode 75. Ketegangan
77
Episode 76. Cecilia Bed Has Arrived
78
Episode 77. Cecilia Bed Has Arrived II
79
Episode 78. Cecilia Bed Has Arrived III
80
Episode 79. Keputusan Allen
81
Episode 80. Racun Perangsang
82
Episode 81. Petugas Shield Organisation
83
Episode 82. Tidak Ada Tempat yang Aman di Muka Bumi
84
83. Karena Kau Adalah Temanku!
85
84. How Lucky I'am to Have A Friend Like You!
86
85. Cz I Believe In You!
87
86. Coz I Believe In You II
88
87. Karena Segalanya Telah Ada yang Mengatur!
89
88. Move I
90
89. Move II
91
90. Sihir Pelindung
92
91. Perjalanan I
93
92. Perjalanan II
94
93. Perjalanan III
95
94. Jalan Rahasia
96
95. Hutan Kematian
97
96. Hutan Kematian II
98
97. Hutan Kematian III
99
98. Fairy House I
100
99. Fairy House II
101
100. Fairy House III
102
101. Fairy House IV
103
102. Celah I
104
103. Celah II
105
104. Celah III
106
105. Celah IV
107
106. Celah V
108
107. Menemukan Target I
109
108. Menemukan Target II
110
109. Menemukan Target III
111
110. The Dead of Night I
112
111. The Dead of Night II
113
112. Ruang Bawah Tanah I
114
113. Ruang Bawah Tanah II
115
114. Ruang Bawah Tanah III
116
115. Si Mulut Busuk
117
116. Sangkar
118
117. Bermain Opera
119
118. The Big Shoot I
120
119. The Big Shoot II
121
120. Manipulasi Adam
122
121. Serangan Dimulai
123
122. Gempar I
124
123. Gempar II
125
124. Gempar III
126
125. Secret Hands I
127
126. Secret Hands II
128
127. Gerakan Massive
129
128. Jangan Remehkan Wanita
130
129. Belum Terlambat Untuk Berubah
131
130. Janji Yang Harus Ditepati
132
131. Pedofil
133
132. Lebih Rendah Daripada Binatang I
134
133. Lebih Rendah Daripada Binatang II
135
134. Lebih Rendah Daripada Binatang III
136
135. Kebrutalan Isaac I
137
136. Kebrutalan Isaac II
138
137. Penyelamatan I
139
138. Penyelamatan II
140
139. Penyelamatan III
141
140. Terjebak
142
141. Tim Bantuan I
143
142. Tim Bantuan II
144
143. Bawahan
145
144. Jalan Keluar I
146
145. Jalan Keluar II
147
146. Bebas
148
148. Ketegangan
149
149. Ruang Tersembunyi I
150
150. Ruang Tersembunyi II
151
151. Bedah Darurat
152
152. Bedah Darurat II
153
153. Tanda Khusus I
154
154. Tanda Khusus II
155
155. Jebakan I
156
156. Jebakan II
157
157. Jebakan III
158
158. Mark Helian
159
159. Mark Helian II
160
160. Dorongan Kuat Allen I
161
161. Kau Tak Sendiri
162
162. Janitra Wangsaguna
163
163. Janitra Wangsaguna II
164
164. Penyihir
165
165. Bantuan Dari Dimensi Lain
166
166. Makhluk Kepercayaan Liu
167
167. Dia Memang Layak
168
168. Dia Memang Layak II
169
169. Kunci Kekalahan I
170
170. Kunci Kegagalan II
171
171. Kunci Kekalahan III
172
172. Kunci Kekalahan IV
173
173. Kunci Kekalahan V
174
174. Kunci Kekalahan (Last)
175
175. Gelombang Kejut
176
176. Langkah Selanjutnya
177
177. Botol Kaca
178
178. Petunjuk Botol Kaca I
179
179. Petunjuk Botol Kaca II
180
180. Jalan Satu-Satunya
181
181. Melompat Atau Tertangkap
182
182. Hanya Ikan Mati Yang Mengikuti Arus
183
183. Gray Wolves
184
184. Gray Wolves II
185
185. Kepanikan
186
186. Segel Pembuka
187
187. Segel Terbuka
188
188. Hal Tak Terduga
189
189. Markas Penyihir
190
190. Pasukan Penjaga
191
191. Mengatur Strategi
192
192. Kekuatan Tak Terduga I
193
193. The Power of Faith I
194
194. The Power of Faith II
195
195. The Power of Faith III
196
196. Hancurnya Markas Penyihir I
197
197. Hancurnya Markas Penyihir II
198
198. Hancurnya Markas Penyihir III
199
199. Akhir Atau Awal?
200
200. Awal Atau Akhir? II
201
201. Kembali ke Markas
202
202. Kegaduhan Publik I
203
203. Kegaduhan Publik II
204
204. Kegaduhan Publik III
205
205. Masalah Untuk Solusi
206
206. Penyusup Kecil
207
207. Ancaman
208
208. Takut Apa?
209
209. Informasi Baru
210
210. Keputusan
211
211. Penyelidikan
212
212. Ikatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!