Episode 3. Invisible

Arsyelin menyesap perlahan kopi dari gelas kedua yang telah kehilangan panas akibat terlalu lama terabaikan. Ia terus saja memfokuskan pandangannya pada layar monitor meskipun kedua matanya sudah memerah dan berair. Ambisinya untuk memecahkan kasus gadis yang menghilang dengan sangat misterius mengalahkan rasa lelahnya. Ia bahkan bisa tidak tidur sampai pagi demi mengumpulkan informasi

apa pun tentang gadis itu.

Inilah yang dikatakan sebagai energi muda. Mereka bahkan bisa tidak tidur selama lima hari. Dan akan tetap baik-baik saja. Dalam bekerja, mereka tidak

lagi mempertimbangkan untung rugi, melainkan menganggap itu semua adalah tantangan yang harus mereka takhlukkan. Meskipun tidak semua anak muda memiliki karakter demikian. Namun Arsyelin adalah salah satunya.

Malam telah larut. Kegelapan melingkupi setiap sudut. Waktu telah menunjukkan sepertiga malam, namun tak ada tanda-tanda gadis itu akan beranjak ke peraduan.

Ini adalah malam kedua setelah pertemuannya dengan jin yang memperkenalkan dirinya dengan nama Isaac itu. Tetapi, hingga saat ini, kasus yang ia tangani hanya jalan di tempat. Sama sekali tak ada kemajuan. Begitu pula dengan kasus kematian Jack yang dirampas dengan paksa seluruh alat penunjang kehidupannya. Sampai detik ini, Elan belum menemukan jejak pelaku. Sungguh membuat frustrasi.

Gadis itu melirik ponsel yang membisu di atas tumpukan kertas yang berserakan di mejanya. Sementara itu, pikirannya sibuk memikirkan langkah

seperti apa yang harus ia lakukan. Semua jaringannya telah ia hubungi, tapi tak satu pun dari mereka yang memberikan kabar gembira.

Helaan napas berat kembali terdengar. Kedua kelopak matanya memejam erat. Berharap menemukan seseorang yang mampu ia ajak bertukar pikiran. Setidaknya, bisa diandalkan untuk memberinya masukan, langkah seperti apa yang seharusnya ia tempuh.

Seolah saklar telah disambungkan. Menyalakan lampu pijar yang begitu terang, menampakkan sebuah nama yang nyaris saja terlupakan oleh kesibukannya. Seketika kedua bola matanya yang meredup nyaris putus asa kembali bersinar terang seperti kejora.

Adam. Ya, Adam Sherman. Si genius itu pasti memiliki solusi untuk masalah ini. Rivalnya itu bahkan telah mendirikan agensi penyidik. Sungguh sebuah lompatan yang mengagumkan.

Dengan cepat, gadis itu menggulir layar ponselnya dan menekan sebuah nama sebelum akhirnya menempelkan ponsel itu ke telinga. Ia sama sekali tidak peduli dengan kesopanan waktu. Karena pekerjaannya adalah memburu waktu. Meskipun

itu hanya sebuah alasan atas rasa ketidaksabarannya.

Kabar baiknya, di Indonesia pastilah masih tengah hari lewat sedikit. Jam istirahat siang. Jadi, ia tidak perlu mendengarkan keluhan yang menjemukan seperti; ngantuk, besok saja, atau kalimat sejenis yang membuatnya menunggu dan menggerutu secara

bersamaan. Seperti yang selalu dikatakan sepupunya setiap kali ia menghubunginya.

Dan sepertinya, gadis itu tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, karena pada dering kedua, panggilannya telah terhubung.

“Adam, aku tidak akan berbasa-basi dengan menanyakan kabarmu, karena aku tahu kau tidak akan mengalami kesulitan hidup di mana pun kakimu berpijak. Aku butuh bantuanmu,” ucap gadis itu cepat, bahkan ketika lawan bicaranya belum sempat mengucapkan salam.

Suara tawa renyah terdengar dari seberang menyambut kesopanan Arsyelin yang begitu mengagumkan. “Sepertinya kau sungguh dalam kesulitan. Jika tidak, kau tidak mungkin masih begadang di jam di mana seharusnya kucing liar berkumpul, bukan? Ada apa, Lin? Kau tidak mematahkan tulang anak orang’kan?” suara tawa renyah kembali mengalun mengiringi nada

canda yang diucapkan seseorang itu di seberang panggilan.

“Aku sudah mematahkan lima tulang rusuk milik lima pemuda liar beberapa hari yang lalu jika kau mau tahu. Tetapi itu tidak penting.” Gadis itu lantas menceritakan masalah yang ia hadapi secara garis besar pada teman seangkatannya di akademi itu.

Hening sejenak ketika gadis itu mengakhiri ceritanya. Lalu, suara tenang nan dalam kembali terdengar. “Lin, apa yang tak terlihat, bukan berarti tak ada. Ada banyak sekali hal di dunia ini yang tak kita ketahui. Bukan karena eksistensi mereka tidak ada. Melainkan karena pengetahuan kita yang masih dangkal. Jadi,

jika kau memang memiliki dugaan akan kasus pencurian organ itu, jangan lepaskan dugaanmu sampai keraguan itu tak bersisa lagi. Aku akan meminta Toby untuk menyelam ke dunia deep web. Mungkin ada informasi di sana yang akan berguna untuk memecahkan kasus ini. Sementara untuk tulisan kuno itu, apakah kau sudah ke otoritas paleografi?”

Arsyelin tersenyum penuh kelegaan. Sedikit bebannya seolah terangkat ketika ia menceritakan kesulitannya pada orang yang tepat. Meskipun ia sama sekali tidak tahu bagaimana kasus ini akan menemui akhir nantinya, setidaknya, ada orang yang mendukungnya. Yang tidak serta merta menghakiminya dengan tuduhan yang membuat sulit bernapas.

Ia sungguh merasa sangat  beruntung memiliki teman seperti Adam yang memiliki kebijaksanaan tak terbatas.

“Terima kasih, Adam. Seharusnya sejak awal aku menghubungimu,” balas Arsyelin seraya terkekeh pelan. Yang dibalas dengan gelak tawa dari seberang

sambungan.

“Sudahlah. Since when you so polite with me?” balas lawan bicaranya itu dengan begitu ringan.

Semasa di akademi, mereka berdua selalu bersaing dalam segala hal. Memperebutkan posisi puncak murid berprestasi. Persaingan mereka begitu ketat. Pantang bagi Arsyelin menduduki posisi kedua. Membuat mereka acapkali bersanding dalam posisi puncak. Namun demikian, meskipun mereka selalu menjadi rival, ketika dihadapkan pada situasi yang menuntut kerja sama, mereka selalu mampu memposisikan diri menjadi rekan yang saling mendukung. Hingga sekarang.

“Ya, kau benar, Adam. Pertemanan kita akan menjadi berjarak jika kita saling menjaga sopan santun. Itu sikap sopanku yang terakhir padamu. Jadi syukurilah.

Ketika kau telah menikah nanti, barulah aku akan bersikap sopan padamu. Hanya demi menghargai istrimu tentu saja,” balas Arsyelin santai.

Sosok di seberang panggilan kembali tergelak. “Ya, terserah kau saja. Sekarang katakan padaku soal tulisan kuno itu. Aku sungguh penasaran dengan

hal-hal yang berbau masa lalu seperti itu.”

“Ah ya, kau benar. Kau tahu, aku nyaris putus asa memecahkan kasus ini. Ini kasus terlama yang kutangani. Aku tidak hanya mendatangi otoritas paleografi. Aku juga telah berdiam diri selama berhari-hari di Library of Congress, yang konon katanya adalah perpustakaan terbesar dan terlengkap di dunia yang kebetulan ada di Washington. Namun, sama saja. Hasilnya nihil. Seluruh situs bersejarah dan

perpustakaan sudah kuakses. Dan kau tahu, Adam? Aku sama sekali tak ada petunjuk tentang jenis tulisan kuno itu.” Arsyelin mendesah berat di ujung

kalimatnya. Menandakan betapa ia telah menemui jalan buntu.

Lawan bicaranya di seberang sambungan turut mengerutkan kening mendengar penjelasan Arsyelin. “Bisakah kau kirimkan scan tulisan itu untukku? Aku

sungguh penasaran.”

“Ya, tentu. Setidaknya, aku tidak pusing sendirian. Aku

akan mengirimkannya sekarang. Segera kabari aku jika kau menemukan petunjuk.”

Setelah beberapa kalimat lagi, sambungan telepon pun

terputus. Arsyelin menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi setelah mengirimkan apa yang diinginkan teman baiknya, Adam. Sebelah tangannya

terangkat dengan memegang selembar kertas kuno yang hampir setiap hari ia pelototi. Beruntungnya, mata gadis itu tidak memiliki kekuatan alkemi, jika

tidak, kertas itu pasti sudah menjadi emas.

Desahan berat kembali lolos dari bibirnya yang tampak

kering dan memerah.

“Tulisan jelek seperti ini, kenapa kau terus memelototinya sampai bola matamu nyaris keluar?” Kalimat yang diucapkan dengan begitu santai bahkan terdengar begitu meremehkan itu sontak membuat Arsyelin menoleh. Kedua bola matanya langsung melebar begitu melihat siapa sosok di balik pemilik suara yang kini berada tepat di belakang punggungnya itu.

“Kau … bagaimana kau bisa masuk ke rumahku? Apa yang kau inginkan?” Arsyelin segera bangkit berdiri. Menghadap lurus pada pemuda yang memiliki wajah yang sama dengan yang ia temui di malam mengerikan itu. Bedanya, pemuda itu kini tidak lagi mengenakan pakaian ala pendekar yang di zaman

sekarang pastilah dikira pemain film laga. Namun, pemuda itu mengenakan kemaja putih yang digulung hingga ke siku. Bersedekap dengan gayanya yang begitu santai. Membuat Arsyelin sedikit gentar.

Pemuda itu terkekeh pelan, dengan santai berjalan

perlahan dan duduk di sofa dekat meja kerja Arsyelin yang sangat berantakan. Membuat Arsyelin menggerakkan kedua bola matanya dengan tatapan jengkel ke mana pun langkah pemuda itu mengarah. Ia bisa merasakan aura pemuda itu tampak lebih

segar dan terlihat begitu kuat. Sepertinya makhluk itu telah berhasil memulihkan diri setelah menghilang selama dua hari dari hadapannya. Jika demikian adanya, ia harus lebih waspada.

“Kau tidak senang aku datang?” tanya si pemuda dengan begitu santainya. Mencomot kue kering yang tersedia di meja begitu saja.

“Tentu saja. Kau pikir kau siapa? Cepat katakan apa

yang kau inginkan dan segera pergi dari sini!” geram Arsyelin seraya mendelik galak. Ia sungguh tak habis pikir. Bagaimana bisa makhluk astral ini datang

lagi menemuinya? Haruskah ia menghubungi ayahnya untuk meminta bantuan? Tetapi itu juga bukan pilihan yang tepat. Ayahnya bisa saja langsung menyuruhnya

pulang karena khawatir. Jika hal itu terjadi, maka pupuslah sudah harapannya untuk berkeliling dunia, bahkan sebelum harapan itu sempat bersemi. Tidak. Ia harus bisa mengatasi masalah ini sendiri.

“Oh, kau sungguh menyakiti perasaanku, Arsyelin,”

balas si pemuda dengan memasang tampang murung yang tampak begitu nyata. Mata awam pasti akan termakan sandiwaranya. Namun tidak dengan Arsyelin.

Tunggu dulu, ia ingat sekali tak pernah menyebutkan

identitas dirinya di hadapan makhluk astral ini, bukan? Lalu, bagaimana ia bisa tahu namanya?

Wajah gadis itu seketika memucat. Menyadari betapa

bahayanya situasi yang akan ia hadapi jika makhluk ini adalah makhluk jahat.

“Dari mana kau tahu namaku?” seru Arsyelin seraya

menatap geram ke arah pemuda yang kini tengah begitu santai menjilati jemarinya setelah menelan kue kering.

“Itu mudah saja bagiku,” sahutnya dengan seringai

lebar yang menjengkelkan. Dahinya mengerut samar dan senyumnya memudar begitu menyadari wajah gadis di hadapannya tampak memucat. Senyum itu pun tergantikan dengan gelak tawa, seolah begitu takjub dengan pemandangan yang terpampang di

depan matanya.

“Oh astaga. Kau tenang saja, aku sama sekali tidak

tertarik berbuat jahat terhadapmu. Terlalu membosankan.” Pandangan pemuda itu

lantas beralih pada selembar kertas yang terkulai di genggaman Arsyelin yang kini berdiri kaku seperti patung es. “Bagaimana jika kedatanganku ke sini ingin

membantumu menyelesaikan kasus itu?” lanjutnya seraya menggerakkan dagu dan melirik ke aras kertas kuno itu.

Arsyelin menatap pemuda di hadapannya penuh penilaian dengan dahi mengerut dalam, seolah ingin mempelajari apakah pemuda di hadapannya itu bersungguh-sungguh dengan apa yang ia ucapkan ataukah hanya membual seperti pedagang online yang berbusa-busa menjelaskan produknya, yang nyatanya barang yang sampai sungguh sangat jauh dari harapan.

Melihat keraguan yang terpancar jelas pada manik

sewarna madu di hadapannya, pemuda itu mengangkat kedua bahu, lantas berdiri dengan seringai lebar. Berjalan ke arah Arsyelin yang masih berdiri di tempatnya semula. Bahkan ketika pemuda itu telah berdiri tepat di hadapnnya, Arsyelin tak juga bergerak. Karena pikirannya mulai dipenuhi beragam dugaan.

“Bagaimana jika kubilang tulisan ini tidak ada

artinya?”

Isaac, si jin genius.

Terpopuler

Comments

Fikah Herawati

Fikah Herawati

gnteng tp muka ny ngjngklnnn hhhh

2021-04-16

1

Nunuy

Nunuy

isaac makhluk astral ... pangeran dimensi lain.. so cute.

2021-03-21

1

Endri Yani

Endri Yani

teman nya pangeran liu ya..

2021-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. The Misty Night
2 Episode 2. Organ Theft
3 Episode 3. Invisible
4 Episode 4. Fake Evidence
5 Episode 5. Let's Be Partners
6 Episode 6. Intruder
7 Episode 7. Corpse Under The Bridge
8 Episode 8. Sammamish River
9 Episode 9. Someone Mysterious
10 Episode 10. Missing Target
11 Episode 11. Suspicious Brand
12 Episode 12. Cecilia Bed
13 Episode 13. Lake Washington
14 Episode 14. Black Marlin
15 Episode 15. K1 mean Kampret?
16 Episode 16. Never Show Your Weakness
17 Episode 17. Secret Chip
18 Episode 18. For The Sake of Friendship
19 Episode 19. Underwater
20 Episode 20. Finally Found You
21 Episode 21. The Chosen Girl
22 Episode 22. Promise
23 Episode 23. Released
24 Episode 24. Peluru Beracun
25 Episode 25. Pesan Darurat
26 Episode 26. Penawar Racun
27 Episode 27. King Allen I
28 Episode 28. King Allen II
29 Episode 29. King Allen III
30 Episode 30. King Allen IV
31 Episode 31. King Allen V
32 Episode 32. Prince Secret I
33 Episode 33. Prince Secret II
34 Episode 34. Prince Secret III
35 Episode 35. Prince Secret IV
36 Episode 36. Prince Secret V
37 Episode 37. Sel Keluarga Kingston I
38 Episode 38. Sel Keluarga Kingston II
39 Episode 39. Shield Organisation
40 Episode 40. Kebenaran I
41 Episode 41. Kebenaran II
42 Episode 42. Rekan
43 Episode 43. Rekan II
44 Episode 44. Rekan III
45 Episode 45. Rekan IV
46 Episode 46. Microchip
47 Episode 47. Mengatur Rencana
48 Episode 48. Memahamimu I
49 Episode 49. Memahamimu II
50 Episode 50. Sekutu I
51 Episode 51. Sekutu II
52 Episode 52. Sekutu III
53 Pengumuman Give Away!
54 Episode 53. Sekutu IV
55 Episode 54. Greenwood I
56 Episode 55. Greenwood II
57 Episode 56. Kesalahpahaman I
58 Episode 57. Kesalahpahaman II
59 Episode 58. Kesalahpahaman III
60 Episode 59. That's Right! I'm Interested In You!
61 Episode 60. Just Stand By Me
62 Episode 61. Believe in You I
63 Episode 62. Believe in You II
64 Episode 63. Lencana K-One
65 Episode 64. Tuan Besar Kingstone
66 Episode 65. Tuan Besar Kingstone II
67 Episode 66. Greengarden
68 Episode 67. James Harries
69 Episode 68. The Secret House
70 Episode 69. Whats Going On?
71 Episode 70. Just Like That
72 Episode 71. Follow Your Heart
73 Episode 72. This Way
74 Episode 73. ChitChat
75 Episode 74. Kembalinya Pembuat Onar
76 Episode 75. Ketegangan
77 Episode 76. Cecilia Bed Has Arrived
78 Episode 77. Cecilia Bed Has Arrived II
79 Episode 78. Cecilia Bed Has Arrived III
80 Episode 79. Keputusan Allen
81 Episode 80. Racun Perangsang
82 Episode 81. Petugas Shield Organisation
83 Episode 82. Tidak Ada Tempat yang Aman di Muka Bumi
84 83. Karena Kau Adalah Temanku!
85 84. How Lucky I'am to Have A Friend Like You!
86 85. Cz I Believe In You!
87 86. Coz I Believe In You II
88 87. Karena Segalanya Telah Ada yang Mengatur!
89 88. Move I
90 89. Move II
91 90. Sihir Pelindung
92 91. Perjalanan I
93 92. Perjalanan II
94 93. Perjalanan III
95 94. Jalan Rahasia
96 95. Hutan Kematian
97 96. Hutan Kematian II
98 97. Hutan Kematian III
99 98. Fairy House I
100 99. Fairy House II
101 100. Fairy House III
102 101. Fairy House IV
103 102. Celah I
104 103. Celah II
105 104. Celah III
106 105. Celah IV
107 106. Celah V
108 107. Menemukan Target I
109 108. Menemukan Target II
110 109. Menemukan Target III
111 110. The Dead of Night I
112 111. The Dead of Night II
113 112. Ruang Bawah Tanah I
114 113. Ruang Bawah Tanah II
115 114. Ruang Bawah Tanah III
116 115. Si Mulut Busuk
117 116. Sangkar
118 117. Bermain Opera
119 118. The Big Shoot I
120 119. The Big Shoot II
121 120. Manipulasi Adam
122 121. Serangan Dimulai
123 122. Gempar I
124 123. Gempar II
125 124. Gempar III
126 125. Secret Hands I
127 126. Secret Hands II
128 127. Gerakan Massive
129 128. Jangan Remehkan Wanita
130 129. Belum Terlambat Untuk Berubah
131 130. Janji Yang Harus Ditepati
132 131. Pedofil
133 132. Lebih Rendah Daripada Binatang I
134 133. Lebih Rendah Daripada Binatang II
135 134. Lebih Rendah Daripada Binatang III
136 135. Kebrutalan Isaac I
137 136. Kebrutalan Isaac II
138 137. Penyelamatan I
139 138. Penyelamatan II
140 139. Penyelamatan III
141 140. Terjebak
142 141. Tim Bantuan I
143 142. Tim Bantuan II
144 143. Bawahan
145 144. Jalan Keluar I
146 145. Jalan Keluar II
147 146. Bebas
148 148. Ketegangan
149 149. Ruang Tersembunyi I
150 150. Ruang Tersembunyi II
151 151. Bedah Darurat
152 152. Bedah Darurat II
153 153. Tanda Khusus I
154 154. Tanda Khusus II
155 155. Jebakan I
156 156. Jebakan II
157 157. Jebakan III
158 158. Mark Helian
159 159. Mark Helian II
160 160. Dorongan Kuat Allen I
161 161. Kau Tak Sendiri
162 162. Janitra Wangsaguna
163 163. Janitra Wangsaguna II
164 164. Penyihir
165 165. Bantuan Dari Dimensi Lain
166 166. Makhluk Kepercayaan Liu
167 167. Dia Memang Layak
168 168. Dia Memang Layak II
169 169. Kunci Kekalahan I
170 170. Kunci Kegagalan II
171 171. Kunci Kekalahan III
172 172. Kunci Kekalahan IV
173 173. Kunci Kekalahan V
174 174. Kunci Kekalahan (Last)
175 175. Gelombang Kejut
176 176. Langkah Selanjutnya
177 177. Botol Kaca
178 178. Petunjuk Botol Kaca I
179 179. Petunjuk Botol Kaca II
180 180. Jalan Satu-Satunya
181 181. Melompat Atau Tertangkap
182 182. Hanya Ikan Mati Yang Mengikuti Arus
183 183. Gray Wolves
184 184. Gray Wolves II
185 185. Kepanikan
186 186. Segel Pembuka
187 187. Segel Terbuka
188 188. Hal Tak Terduga
189 189. Markas Penyihir
190 190. Pasukan Penjaga
191 191. Mengatur Strategi
192 192. Kekuatan Tak Terduga I
193 193. The Power of Faith I
194 194. The Power of Faith II
195 195. The Power of Faith III
196 196. Hancurnya Markas Penyihir I
197 197. Hancurnya Markas Penyihir II
198 198. Hancurnya Markas Penyihir III
199 199. Akhir Atau Awal?
200 200. Awal Atau Akhir? II
201 201. Kembali ke Markas
202 202. Kegaduhan Publik I
203 203. Kegaduhan Publik II
204 204. Kegaduhan Publik III
205 205. Masalah Untuk Solusi
206 206. Penyusup Kecil
207 207. Ancaman
208 208. Takut Apa?
209 209. Informasi Baru
210 210. Keputusan
211 211. Penyelidikan
212 212. Ikatan
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Episode 1. The Misty Night
2
Episode 2. Organ Theft
3
Episode 3. Invisible
4
Episode 4. Fake Evidence
5
Episode 5. Let's Be Partners
6
Episode 6. Intruder
7
Episode 7. Corpse Under The Bridge
8
Episode 8. Sammamish River
9
Episode 9. Someone Mysterious
10
Episode 10. Missing Target
11
Episode 11. Suspicious Brand
12
Episode 12. Cecilia Bed
13
Episode 13. Lake Washington
14
Episode 14. Black Marlin
15
Episode 15. K1 mean Kampret?
16
Episode 16. Never Show Your Weakness
17
Episode 17. Secret Chip
18
Episode 18. For The Sake of Friendship
19
Episode 19. Underwater
20
Episode 20. Finally Found You
21
Episode 21. The Chosen Girl
22
Episode 22. Promise
23
Episode 23. Released
24
Episode 24. Peluru Beracun
25
Episode 25. Pesan Darurat
26
Episode 26. Penawar Racun
27
Episode 27. King Allen I
28
Episode 28. King Allen II
29
Episode 29. King Allen III
30
Episode 30. King Allen IV
31
Episode 31. King Allen V
32
Episode 32. Prince Secret I
33
Episode 33. Prince Secret II
34
Episode 34. Prince Secret III
35
Episode 35. Prince Secret IV
36
Episode 36. Prince Secret V
37
Episode 37. Sel Keluarga Kingston I
38
Episode 38. Sel Keluarga Kingston II
39
Episode 39. Shield Organisation
40
Episode 40. Kebenaran I
41
Episode 41. Kebenaran II
42
Episode 42. Rekan
43
Episode 43. Rekan II
44
Episode 44. Rekan III
45
Episode 45. Rekan IV
46
Episode 46. Microchip
47
Episode 47. Mengatur Rencana
48
Episode 48. Memahamimu I
49
Episode 49. Memahamimu II
50
Episode 50. Sekutu I
51
Episode 51. Sekutu II
52
Episode 52. Sekutu III
53
Pengumuman Give Away!
54
Episode 53. Sekutu IV
55
Episode 54. Greenwood I
56
Episode 55. Greenwood II
57
Episode 56. Kesalahpahaman I
58
Episode 57. Kesalahpahaman II
59
Episode 58. Kesalahpahaman III
60
Episode 59. That's Right! I'm Interested In You!
61
Episode 60. Just Stand By Me
62
Episode 61. Believe in You I
63
Episode 62. Believe in You II
64
Episode 63. Lencana K-One
65
Episode 64. Tuan Besar Kingstone
66
Episode 65. Tuan Besar Kingstone II
67
Episode 66. Greengarden
68
Episode 67. James Harries
69
Episode 68. The Secret House
70
Episode 69. Whats Going On?
71
Episode 70. Just Like That
72
Episode 71. Follow Your Heart
73
Episode 72. This Way
74
Episode 73. ChitChat
75
Episode 74. Kembalinya Pembuat Onar
76
Episode 75. Ketegangan
77
Episode 76. Cecilia Bed Has Arrived
78
Episode 77. Cecilia Bed Has Arrived II
79
Episode 78. Cecilia Bed Has Arrived III
80
Episode 79. Keputusan Allen
81
Episode 80. Racun Perangsang
82
Episode 81. Petugas Shield Organisation
83
Episode 82. Tidak Ada Tempat yang Aman di Muka Bumi
84
83. Karena Kau Adalah Temanku!
85
84. How Lucky I'am to Have A Friend Like You!
86
85. Cz I Believe In You!
87
86. Coz I Believe In You II
88
87. Karena Segalanya Telah Ada yang Mengatur!
89
88. Move I
90
89. Move II
91
90. Sihir Pelindung
92
91. Perjalanan I
93
92. Perjalanan II
94
93. Perjalanan III
95
94. Jalan Rahasia
96
95. Hutan Kematian
97
96. Hutan Kematian II
98
97. Hutan Kematian III
99
98. Fairy House I
100
99. Fairy House II
101
100. Fairy House III
102
101. Fairy House IV
103
102. Celah I
104
103. Celah II
105
104. Celah III
106
105. Celah IV
107
106. Celah V
108
107. Menemukan Target I
109
108. Menemukan Target II
110
109. Menemukan Target III
111
110. The Dead of Night I
112
111. The Dead of Night II
113
112. Ruang Bawah Tanah I
114
113. Ruang Bawah Tanah II
115
114. Ruang Bawah Tanah III
116
115. Si Mulut Busuk
117
116. Sangkar
118
117. Bermain Opera
119
118. The Big Shoot I
120
119. The Big Shoot II
121
120. Manipulasi Adam
122
121. Serangan Dimulai
123
122. Gempar I
124
123. Gempar II
125
124. Gempar III
126
125. Secret Hands I
127
126. Secret Hands II
128
127. Gerakan Massive
129
128. Jangan Remehkan Wanita
130
129. Belum Terlambat Untuk Berubah
131
130. Janji Yang Harus Ditepati
132
131. Pedofil
133
132. Lebih Rendah Daripada Binatang I
134
133. Lebih Rendah Daripada Binatang II
135
134. Lebih Rendah Daripada Binatang III
136
135. Kebrutalan Isaac I
137
136. Kebrutalan Isaac II
138
137. Penyelamatan I
139
138. Penyelamatan II
140
139. Penyelamatan III
141
140. Terjebak
142
141. Tim Bantuan I
143
142. Tim Bantuan II
144
143. Bawahan
145
144. Jalan Keluar I
146
145. Jalan Keluar II
147
146. Bebas
148
148. Ketegangan
149
149. Ruang Tersembunyi I
150
150. Ruang Tersembunyi II
151
151. Bedah Darurat
152
152. Bedah Darurat II
153
153. Tanda Khusus I
154
154. Tanda Khusus II
155
155. Jebakan I
156
156. Jebakan II
157
157. Jebakan III
158
158. Mark Helian
159
159. Mark Helian II
160
160. Dorongan Kuat Allen I
161
161. Kau Tak Sendiri
162
162. Janitra Wangsaguna
163
163. Janitra Wangsaguna II
164
164. Penyihir
165
165. Bantuan Dari Dimensi Lain
166
166. Makhluk Kepercayaan Liu
167
167. Dia Memang Layak
168
168. Dia Memang Layak II
169
169. Kunci Kekalahan I
170
170. Kunci Kegagalan II
171
171. Kunci Kekalahan III
172
172. Kunci Kekalahan IV
173
173. Kunci Kekalahan V
174
174. Kunci Kekalahan (Last)
175
175. Gelombang Kejut
176
176. Langkah Selanjutnya
177
177. Botol Kaca
178
178. Petunjuk Botol Kaca I
179
179. Petunjuk Botol Kaca II
180
180. Jalan Satu-Satunya
181
181. Melompat Atau Tertangkap
182
182. Hanya Ikan Mati Yang Mengikuti Arus
183
183. Gray Wolves
184
184. Gray Wolves II
185
185. Kepanikan
186
186. Segel Pembuka
187
187. Segel Terbuka
188
188. Hal Tak Terduga
189
189. Markas Penyihir
190
190. Pasukan Penjaga
191
191. Mengatur Strategi
192
192. Kekuatan Tak Terduga I
193
193. The Power of Faith I
194
194. The Power of Faith II
195
195. The Power of Faith III
196
196. Hancurnya Markas Penyihir I
197
197. Hancurnya Markas Penyihir II
198
198. Hancurnya Markas Penyihir III
199
199. Akhir Atau Awal?
200
200. Awal Atau Akhir? II
201
201. Kembali ke Markas
202
202. Kegaduhan Publik I
203
203. Kegaduhan Publik II
204
204. Kegaduhan Publik III
205
205. Masalah Untuk Solusi
206
206. Penyusup Kecil
207
207. Ancaman
208
208. Takut Apa?
209
209. Informasi Baru
210
210. Keputusan
211
211. Penyelidikan
212
212. Ikatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!