Sore hari sepulang dari kantor rumah nampak sangat ramai tak seprti biasanya. Kini dihalaman ada 3 buah mobil mewah berjejer, namun aku nampak asing dengaan mobil-mobil itu.
Ckleek
Aku terkejut kala melihat banyak orang duduk dan menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan
Mendadak aku deg-degan karna tante fara menghampiriku yang masih diam mematung diambang pintu.
" Naaah ini dia anaknya sudah pulang. Gina saya ajak bersiap dulu ya semuanya. " ucap tante fara semakin membuatku bingung.
"Mereka siapa tan, terus itu siapa yang mau tunangan ko banyak banget bingkisan diruang tamu. Itu tamu tante sama om atau siapa? " aku terus bertanya saat tante fara sibuk menyiapkan gaun untuk aku pakai bahkan tante fara mendandaniku dengan sangat cantik.
" Udah diem dulu kenapa si gin, nuruut sama tante. " tante fara selesai memakaikan make up kini tante fara beralih menata rambutku dan dibuat secantik mungkin.
Aku diam saja menuruti apa yang tante fara lakukan padaku. Namun hatiku sedikit bertanya apa yang hendak mereka lakukan padaku. Firastku sudah sangat tidak enak, namun aku berusha menepis semua rasa itu. Aku terus meyakinkan hatiku untuk berbaik sangka pada tante fara dan om akmal.
" Gin sudah belum? " om akmal tiba-tiba memanggil ku agar cepat turun kebawah.
" Iya om sebentar. " aku memang sudah selesai bersiap tinggal merapihkan sedkit lagi saja dan aku siap menemui tamu-tamu dari tanteku.
Aku sedikit heran kenapa haru ganti baju serapih ini hanya untuk menemui tamu.
Saat aku turun semua mata tertuju melihat kearahku. Sesaat aku merasa nervous karna ada sepasang mata yang melihatku dari atas kebawah dan dari bawah ketas secara bergantian.
" Ya Tuhan, kenapa cowo itu ngliatinnya gitu amat dah. Emangnya ada yang salah apa sama penampinku." Gumamku dalam hati, sontak aku melihat diriku sendiri, aku takut baju yang aku pakai terlalu sexy atau norak. Aku hampit tak percaya diri untuk lebih dekat lagi.
" Giin, buruan sini! " suara tante fara membuyarkan lamunanku.
" I-iya tante. " aku berjalan mendekat kearah tante fara, aku diprsilahkan duduk disebalh tanteku. Perasaanku semakin tidak karuan kala aku melihat om akmal memulai pembicaraanya. Dari yang aku tangkap acara ini terlihat seprti acara lamaran, namun yang membuatku bingung siapa yang melamar siapa, atau siapa yang dilamar siapa.
" Naaah pak Gani bu Aswita perkenalkan ini Faragina Adiwangsa keponakan saya yang akan menjadi calon menantu kalian. Arul kemari nak, ini gina calon istri kamu. Gina ini Arul Gani Wicaksono putra tunggal dari Muhammad Gani Wicaksono dan ibu Aswita Wulandari Wicaksono.
Duaaaar
Deg deg deeg
Bak tersambar petir disiang bolong aku sangat terkejut. Tanpa bicara apapun, tanpa diskusi tanpa meminta persetujuanku mereka sudah menyiapkan ini semua untuku.
" Om tante. " Aku melihat kearah om Akmal dan tante Fara. Mereka hanya menjawab dengan anggukan.
" Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan, aku sama sekali tak mengenal mereka. Sejak kapan om dan tante menyiapakn semua ini. Kenapa mereka tak membritahukan dulu semuanya sama aku? " otaku dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang ingin aku tanyakan pada om dan tante ku.
****
Flash back
Pov Fara & Akmal
" Bagaimana ini, aku dipindah tugaskan keluar kota. Gajiku pasti tidak akan cukup untuk membiayai hidup tiga orang. Aku tidak mungkin akan meminta bantuan pada gina. Dia juga tak mungkin ikut pindah, jika gina ikut pindah dia harus mencari pekerjaan baru, cari kerja itu susah jaman sekarang! " keluh Akmal pada istrinya saat dia baru pulang kerja sore itu.
" Aduuh gimana yaa, coba aja gina udah nikah kita pasti akan tenang saat harus pergi kemanapun. Selain ada yang menjaganya dia juga akan ada yang menafkahi. Berapa si gaji dia dikantor, itu takan cukup untuk biaya hidup yang serba mahal. " Fara sama halnya mengeluhkan soal gina. Satu sisi dia kasian dengan keponakan yang sudah dia anggap seperti putrinya sendri, tapi sisi lain dia juga harus memikirkan suaminya. Dia tak mungkin selamanya memenuhi kebutuhan hidup Gina.
" Ooh ya aku baru inget, kemarin aku ketmu sama pak Gani dan istrinya. Mereka sedang mencari menantu untuk putra tunggalnya yang sedikit tempramen itu. " Akmal teringat pertemuanya dengan Gani selepas kerja.
" Trus maksud kamu kita jodohkan saja gina dengan anaknya pak gani? Apa gina mau ya, aku ko gak yakin gina bakal mau. " fara tampak ragu dengan apa yang suaminya fikirkan.
" Halaaah itu mah gampang, kalau udah disini mana bisa gina nolak. Dia anak yang baik, dia takan mungkin mengecewakan kita. " Akmal terus saja myakinkan istrinya.
" Ya sudah sekarang kamu telfon pak gani dan besoj kita datangi mereka. " Fara terpaksa setuju dengan usulan suaminya.
Pagi-pagi sekali Akmal dan Fara sudah pergi kekediaman Gani untuk membicarakan perjodohan itu. Bah gayung bersambut, keluarga gani langsung setuju saat mereka sudah melihat foto gina dan mereka memutuskan untuk melamarnya sore ini juga.
Flash back off
******
Aku masih brusaha mencerna apa yang terjadi dan beharap semua ini hanya mimpi.
" Maaf semuanya aku izin bawa tante kebelakang dulu sebentar. " ucapku memintq izin, aku sangat ingin menanyakan semua ini pada tanteku.
" Tantee kita bicara sebenta yaa dibelakang. " Awalnya tante fara menolak namun aku memaksanya ahirnya tante fara mengikutiku.
Saat sampai dibelakang aku langsung memasang wajah sesedih mungkin. " Taaan, apa ini?! Kenapa gak meminta pendapatku dulu tan! "
" Ginaaa! " suara bariton om Akmal mengagetkan ku.
" I-iya om. " ucapku sedikit lirih, aku tau saat sudah seprti ini pasti om sangatlah serius.
" Jangan desak tantemu dengan pertanyaan dan keluhan-keluhan kamu! Ini semua ide om, tolonglah gin. Anggap saja ini balas budi kamu dengan menrima perjodohan ini. Tolong mengrtilah keadaan om dan tanta! " kata-kata om akmal sukses membuat otaku berfikir keras.
" Tapi om seti... "
Belum selesai aku menyampaikan keluhanku om akmal dan tante gina menelangkupkan tanyanya didepan dada. Merea memohon dan membuatku semakin dilema.
" Ya sudah, aku terima saja apapun yang om dan tante inginkan aku siap. " aku berjalan dengan langkah gontai disusul om dan tanteku dibelakang.
" Maaf ya jeng lama, ini si gina merasa gugup. " ucap tante merasa tidak enak karna meninggalkan tamunya terlalu lama menunggu.
" Iya tidak apa-apa jeng, saya maklum ko. Gina sayang sini dekat tante. " ucap ibu Aswita sembari ta nganya meepuk sofa disebelahnya yang maish kosong.
Tante fara mengangguk keraharku, aku faham akan arti anggukanya. Aku berjalan mendekat kearah wanita yang dipanggil jeng oleh tante fara.
" Kamu terlihat lebih cantik dari yang difoto. Betulkan Arul? " tanya wanita yang duduk sibelahku pada laki-laki yang dipanggil arul. Sedari tadi laki-laki itu memang menatapku tanpa henti.
Sebenarnya aku sangat risi ditatap demikian, namun aku hanya bisa menunduk.
" Trimakasih tan, " ucapku dengan kepala tetap tertunduk.
" Bagaimana gina maukah kamu menjadi istri Arul putraku? " wanita yang seprtinya ibunya Arul itu bertanya langsung kepadaku.
" Eem Akuuuuu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Mirabella
dijodohin itu gak enak, gak bisa bebas milih 🥲
2024-03-09
0
Mirabella
iyaa kenapaa? 🥲
2024-03-09
1
Mirabella
waaah mendadak sekali 😳
2024-03-09
1