Hingga suatu hari dia mendengar ibunya masuk rumah sakit.setiap hari mereka melakukan video call ibunya selalu tersenyum dan mengatakan keadaan nya lebih baik.
dia selalu meminta suster untuk merias wajahnya agar terlihat segar di depan anaknya yang sedang menuntut ilmu di negeri orang.
siang itu di salah satu kamar rumah sakit Nilam sedang mengobrol dengan anaknya yang jauh disana.di samping brangkar ada Abra sang suami dan di sofa ada Sinta sahabat Nilam, juga ada Diandra menantunya dari putra sulung mereka Abimana arshaka Pratama.
"apa bunda baik-baik saja"tanya sang putra di sebrang sana.nilam mengangguk.
"Abang akan pulang setelah tugas tambahan ini selesai"Alva tersenyum melihat bundanya tersenyum.
"belajarlah yang rajin"ucapnya.
"abang akan belajar dengan rajin aku juga mau menunjukan sesuatu ke bunda,bunda harus bangga sama aku"ucapnya dengan semangat membuat Nilam tersenyum lebar Abra menggenggam tangan istri tercinta.
"bunda selalu bangga sama Abang,sama anak-anak bunda semua"ucap Nilam walaupun nafasnya sudah sesak dia tetap berusaha baik² saja.
"aku hadiahkan ini buat bunda,doain Abang biar sukses ya Bun"ucapnya.
"selalu,bunda selalu mendoakan anak-anak bunda agar sukses,bahagia,sehat,dan berguna untuk orang lain"ucapnya.
"terima kasih bunda i love u so much"ucap alva.
"i love you too"ucap bunda tersenyum.
"Abang kasih gambaran sedikit"Alva mengeluarkan foto dan surat-surat usaha yang sedang mereka rintis dan beberapa tanda tangannya.
bunda Nilam meneteskan air matanya "bunda bangga sayang semoga sukses"Nilam paham isi surat kontrak dan perjanjian itu.alva tersenyum "ini buat bunda"ucap Alva.
"Abang akan bawa ini saat pulang nanti dan bunda harus tanda tangan karena bunda salah satu di antara kami"ucap Alva,Nilam mengangguk.
"bunda lelah? istirahatlah,Abang tlp lagi nanti"ucapnya.nilam mengangguk.
"berikan aku kiss jauhnya Bun sebelum di tutup tlp nya"pintanya.
"ada ayah"ucap Nilam Alva mencebikan bibirnya.
Nilam tersenyum melihat wajah kesal putranya dia mendekatkan kamera hp suaminya ke bibirnya dia mencium kamera hp tersebut berkali-kali.
Abra tersenyum melihat tingkah istrinya.
"bunda pipi aku basah"suara Alva terdengar disana.
"apa sudah cukup"tanyanya Alva mengangguk.
"bye Bun i love u"ucap Alva lagi.
"i love u too Abang"ucap nilam.alva pun menutup tlp nya.
Nilam pun menengadahkan kepalanya nafasnya sesak dia merasa waktunya sudah dekat.
"Bun"panggil Abra melihat istrinya menutup mata.
"apa ada yang sakit"tanya nya.
"Nilam"panggil Sinta mendekat brangkar dimana sahabatnya terbaring.
Abra menekan tombol call nurse,beberapa saat dokter dan perawat datang memeriksa nilam.dokter menghembuskan nafas kasar.
dia meminta Abra untuk membicarakan nya di luar.
"maafkan kami pak Abra,kami hanya manusia biasa tidak bisa menyembuhkan kami sudah berusaha semampu kami semoga keajaiban datang menghampiri istri anda"ucap dokter tersebut.abra menghirup udara yang terasa sesak.
"apa yang terjadi"tanya Abra.
"maaf pak Abra semua tergantung tubuh ibu Nilam,namun keadaannya sudah sangat menurun saya harap anda siap dengan apapun yang terjadi"ucapnya.
"ayah"panggil Dian.
"kenapa nak?"tanya Abra ke menantunya.
"di cariin bunda"ucap dian.abra mengangguk dan masuk ke kamar.
"kenapa sin"tanya Abra ke Sinta.
"Nilam mencari Inge(inggrid)"ucap sinta
"ya baiklah sekarang aku tlp bersabarlah Hem dia akan datang"ucap mama sinta
"aku sangat menyayangi kalian,kalian sangat berarti dalam hidup ku"ucap bunda Nilam dengan suara yang lirih.
"aku tau sayang,berjuanglah kita akan menghabiskan waktu tua kita bersama dengan anak cucu kita"ucap Abra suaranya sendu.
Abra terus menciumi tangan kurus istrinya netranya terus menatap wajah tirus dan pucat istrinya dengan tatapan penuh cinta tatapan sedih takut kehilangan tatapan sendu.
mama Sinta pun menghubungi Inge(inggrid)
setelah beberapa saat mencoba menghubungi Inge tlp tersambung
"ada yang merindukan mu datanglah ku tunggu di rs"ucap mama Sinta.
",,,,,,"
"Inge sudah di parkiran RS sebentar lagi sampai,sudah senang sekarang kita akan berkumpul.sayang banget tempatnya di RS ayolah bangun dan sehat kembali. semangat kita nanti ke villa untuk barbeque, karaokean kita berkebun bagaimana kalo kita hanya pergi bertiga saja kita biarkan para lelaki kita mengurus diri mereka sendiri waktunya kita kembali ke masa muda kita untuk bersenang-senang"ujar mama Sinta dengan air mata yang terus mengalir karena merasakan firasat yang buruk tentang sahabatnya ini.
Diandra dan Abraham menangis mendengarnya.
"assalamualaikum"suara Abimana Pratama putra sulung Abraham dan papa satria suami sinta, juga Inge datang bersama,setelah bertemu di lobby rumah sakit.
"waalaikum salam"jawab bersamaan.
Abi mendekati ranjang bundanya.
"Bunda apa kabar?"tanya abi mencium kening sang bunda.nilam tersenyum tangan yang di pegang abra ia lepas dan meraba wajah putra sulungnya.
"Abang jaga adik-adikmu"ucap nilam.abi merasakan sesuatu dari kata-kata ibunya
"Kita akan menjaga mereka bersama"ucap abra menyela.
Nilam mengalihkan pandangannya ke arah abra dan tersenyum dan beralih ke abi lagi.
"Aku menyayangimu nak"ucap nilam.
"Abang juga sangat menyayangi bunda"ucap abi mencium tangan nilam. Nilam tersenyum dari sudut matanya mengalirkan air mata.nilam menarik genggaman tangan abi dan mencium tangan anaknya itu.
Nilam mengalihkan pandangannya ke arah abra ia menatap teduh suaminya yang sudah menemaninya dua puluh tujuh tahun.abra tersenyum"aku mencintaimu"ucap nilam.
"Aku juga sangat mencintai mu sayang sangat"ucap abra menitikan air mata.
Nilam meraba wajah suaminya rahang yang di penuhi bulu yang lumayan panjang,abra tidak berniat dan tidak sempat merawat dirinya,sedangkan dulu semua nilam yang mengurus nya.
Abra memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan kurus istri tercinta.abra memegang tangan nilam yang berhenti di pipinya dia mengambil tangan nilam dan mencium tangan istrinya itu.
"Mau kah kamu mengabulkan permintaan ku?"tanya nilam lirih.
"Aku akan mengabulkannya sayang mintalah,nyawaku pun ku berikan untuk mu"ucap abra membuat nilam semakin tersedu bahkan air matanya mengalir deras dari sudut matanya.
Abra menghapus air mata di sudut mata istrinya.
"kamu tau cintaku tetap tumbuh untuk mu setiap hari dan semakin besar"ucapnya.
nilam mengangguk.
"aku tau"ucapnya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments