Sama halnya dengan sang suami, sepanjang berada di Star Building Airin sama sekali tidak fokus. Bayangan percintaannya dnegan Akhza selalu tampil di kepalanya. Bagaikan slide presentasi power point, semuanya begitu nyata terlihat. Terlebih setiap pentungan milik suaminya itu yang berdiri tegak menjulang tapi tiba-tiba layu. Sungguh membuat Airin frustasi.
Tidka dipungkiri saat hasratnya naik, ia juga menginginkannya. Tapi tentu dia tidak boleh egois, saat ini Akhza benar-benar membutuhkan support system dari dirinya.
" Arghhhh!!!" teriak Airin sembari mengacak rambutnya. Tapi sesaat kemudian ia sudah mengambil sisir dan merapikan rambutnya kembali.
Hal tersebut rupanya tidak lepas dari pengelihatan Rey, CEO star Building itu mengerutkan kedua alisnya melihat sang sekretaris pribadinya yang terlihat begitu gusar.
" Rin, nape, stres. Habis nikah kok stres, bukannya seneng," ucap Rey sembari menoyor kepala Airin.
" Ish, abang ih. Ini adalah Er-Ha-Es, rahasia perusahaan. Abang mana boleh tahu. Merit dulu makanya. Yang getol tuh ngejar humaira neng Arumi. Luluhin Om Adit biar segera dikasih restu."
Rey membuang nafasnya kasar. Berbagai banyak cara ia gunakan untuk bisa meluluhkan hati Arumi tapi masih terhalang restu sang ayah. Adit, ayah gadis yang saat ini ia kejar itu masih begitu susah untuk diambil hatinya. Padahal rencananya menikah lebih dulu ketimbang Airin dan Akhza. Tapi apa boleh buat Rey hanya bisa menunggu saja sekarang.
" Udah nggak usah bahas aku, kamu itu lho kenapa sih."
" Nggak ada apa-apa kok bang. Aman. Biasalah, agak capek aja."
" Jangan lebih-lebih. Mentang- mentang pengantin baru gass teroos."
Rey melenggang pergi meninggalkan Airin yang tampak kesal. Dari dulu Rey memnag selalu mengganggunya, tapi ia tahu Rey menyayanginya seperti adik.
" Haish, bagaimana mau gass, orang baru nempel aja udah lemes."
Airin kembali berkutat pada pekerjaannya. Ia sejenak melupakan permasalahan ranjangnya itu. Beberapa dokumen sudah siap menunggu untuk di periksa. Beberapa hari yang lalu ada orang yang menghubunginya. Ia yakin itu adalah orang dari perusahaan yang ingin mengajak Star Building bekerja sama.
Merasa bahwa hal tersebut penting, Airin langsung keluar dari ruangannya dan menuju ke ruangan CEO, dimana Rey berada.
Tok tok tok
" Masuk!"
Suara Rey menggema dari dalam. Airin pun membuka pintu dna masuk. Ia duduk di sofa tempat biasanya tamu duduk.
" Bang, sini. Ada orang yang mau ngajak kita kerja sama. Dia tuh mau melakukan ekspedisi pendakian 7 gunung Indonesia. Seven summit Nusantara lah, nah mereka mau minta kita buat salah satu sponsornya. Ini perusahaan bergerak di bidang pupuk organik."
Rey meraih dokumen pengajuan kerja sama milik perusahaan Argo Bumi yang diulurkan oleh Airin. Ia membacanya demgan seksama, merasa tertarik Rey meminta Airin menghubungi pihak perusahaan untuk mengadakan pertemuan.
" Oke, atur jadwal."
" Seeep, oh iya bang. Ehmmm bolehkah aku ijin keluar sebentar pas nanti makan siang?"
" Pergilah."
Airin tersenyum lebar. Ia pun segera meninggalkan ruangan Rey dan melakukan apa yang diperintahkan. Rey mengamati Airin dengan seksama. Feeling nya kuat mengatakan bahwa Airin saat ini pasti sedang ada masalah. Rey kemudian mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
" Assalamualaikum Za. Za,kalian berantem. Maksudku kamu sama Airin."
" Waalaikumsalam, nggak Rey. Kami baik-baik aja kok. Kenapa memangnya."
" Maaf ya Za, bukannya aku mau ikut campur. Aku lihat dari tadi Airin seperti lagi banyak masalah. Syukurlah kalau kalian nggak ada masalah. Mungkin dia riweh sama kerjaannya. Ntar aku cek. Sorry Za."
Rey membuang nafasnya kasar. Airin sudah seperti adik baginya. Ia jelas tahu jika Airin tengah mengalami masalah. Tapi tampaknya Airin sendiri tidak mau membagi. Rey tentu tidak bisa memaksa. Terlebih saat ini Airin sudah berumah tangga. Sama sekali ia tidka punya ranah untuk mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
Di JD Coal, Akhza yang baru saja mendapat telepon dari Rey merasa bersalah. Ia jelas tahu mengapa Airin bersikap seperti itu. Semua ini pasti gara-gara dirinya. Baru saja menikah biasanya pasangan akan mengalami kebahagiaan, tapi tidak dengan mereka.
Dan Akhza tahu persis, Airin adalah pribadi yang ceria. Ketika semuanya berubah setelah menikah tentu itu merupakan kesalahannya.
Akhza menyalahkan dirinya sendiri dengan apa yang menimpa rumah tangganya. Kepercayaan dirinya semakin turun. Rumah tangga yang belum ada satu minggu itu tampaknya tidak akan bisa bertahan lama, itulah yang ada dalam pikiran Akhza saat ini.
" Apa aku salah sudah menikahi Airin?"
Lagi, hal tersebut yang kini berputar di kepala salah satu putra kembar Rama dan Sita.
🍀🍀🍀
Airin yang sudah mendapat izin dari Rey untuk keluar sejenak pun memberanikan diri untuk ke rumah sakit. Tapi dia tidak ke RSMH, sangat tidak mungkin dia kesana. Di sana ada Nataya, ia takut akan ditanya-tanya. Bisa kacau jika ada yang tahu apa yang dialami oleh kehidupan malam rumah tangga yang baru saha dibangun itu.
Airin memilih rumah sakit lain yang sebelumnya ia lakukan melalui laman pencarian. Di rumah sakit itu ada dokter yang memang khusus untuk menangani masalah seperti yang dikeluhkan oleh Airin.
Airin memarkirkan mibilnya do halaman rumah sakit. Dengan mengambil nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan, ia mantap memasuki gedung rumah sakit.
" Permisi mbak, saya mau bertemu dengan dokter Boy Mirza." Airin menghampiri bagian resepsionis rumah sakit tersebut untuk menanyakan keberadaan dokter andrologi. Dokter andrologi adalah dokter yang menangani masalah seputar reproduksi pria salah satunya adalah DE atau Disfungsi Ereksi.
" Maaf mbak, dokter Boy sekarang sudah tidak bekerja di rumah sakit ini. Beliau pindah ke Rumah Sakit Mitra Harapan sebulan yang lalu."
Jawaban seorang resepsionis tersebut langsung membuat Airin tertunduk lesu. Niatnya menghindari RSMH malah ujung-ujungnya dia pun harus kesana juga.
" Baim mbak terimakasih informasinya."
" Tapi mbak, kalau mbak mau mbak bis ake kliniknya langsung. Dokter Boy juga punya klinik mandiri."
Mata Airin berbinar seketika saat mendengar ucapan sang resepsionis.akhirmy adia tidak perlu mendatangi RSMH.
" Baiklah, aku akan kesana sekarang juga. Dilihat dari jadwalnya, dia hari ini sedang tidak ke RSMH. Semangat Ai, untuk hidup lebih bahagia. Kak, aku akan membuatmu berdiri. Aku yakin bisa."
TBC
Guys, dukung karya baru othor ya. Yuuk mlipir sini. 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Semangat Airin....kejar kebahagiaanmu....💪💪💪
2024-12-12
0
Banjarnahor Nur
jangan terlalu banyak typo
2024-04-11
0
Bunda Aish
semoga mereka tetap bersama ya.... ikhtiar dulu sambil berdoa...biar author nya mau kasih solusi 😊
2023-09-14
1