Rapuh

“Makanya jangan sok kuat!” omel Hendra sambil memapah Rose masuk ke dalam mobil Agus.

“Bandel sih!” sahut Agus yang duduk di balik kemudi mobil.

“Namanya juga musibah,” balas Rose sambil meringis ketika dia sudah mendudukkan diri di jok belakang.

“Nggak usah banyak omong!” omel Hendra pada Rose lalu dengan sengaja menyenggol kaki Rose yang terluka.

“Anj*rit!” pekik Rose kesakitan ketika kakinya di senggol oleh teman lucknutnya. “Sakit, bego!” umpat Rose menatap jengkel pada Hendra.

“Emang aku peduli!” balas Hendra lalu menutup pintu belakang, kemudian mendudukkan diri di samping Agus yang mengemudi mobil.

Agus melajukan mobilnya sambil tertawa ketika melihat pertengkaran dua temannya itu. Tapi, sejujurnya mereka berdua sangat mengkhawatirkan kondisi Rose, maka dari itu Hendra dengan sengaja membuat Rose marah agar temannya itu tidak terlalu sedih dan juga tidak memikirkan mantan kekasihnya lagi.

“Sialan kalian berdua!” Rose lagi-lagi mengumpati kedua temannya itu.

“Biar kami sialan, tapi cuma kami doang yang peduli sama kamu,” ledek Agus pada Rose yang cemberut.

“Nah, benar banget yang omongin Agus, kalau cuma kita berdua yang peduli sama kamu,” sahut Hendra sambil tertawa pelan.

“Jangan gede kepala kalian! Masih ada yang peduli sama aku, selain kalian!” Rose berkata dengan nada jengkel.

“Siapa?” tanya Hendra dan Agus bersamaan, menoleh ke belakang sesaat, menatap Rose yang duduk di jok belakang sambil memegangi kakinya yang sakit.

“Ibuku dong!” jawab Rose.

“Ya juga sih. Tapi. Bude ‘kan ada di Jawa, jadi tetap kami berdua yang menjadi pemenangnya,” sahut Hendra dengan penuh bangga, lalu diangguki oleh Agus bertanda setuju dengan pernyataannya.

“Terserah kalian deh! Eh, Btw, kalian nggak ngasih kabar sama Ibu ‘kan?” tanya Rose penasaran.

“Nggak, maksudnya kami belum sempat mengabari ibu kamu,” jawab Agus.

“Syukurlah, kalau bisa kalian nggak usah ngasih tahu ibu, aku takut kalau beliau cemas,” jelas Rose pada kedua temannya.

“Iya, tapi ada syaratnya,” sahut Hendra menoleh ke belakang, melayangkan senyuman penuh arti.

“Apa? Nggak usah ngajuin syarat macam-macam!” sungut Rose, menatap waspada.

“Syaratnya gampang kok, jangan galau lagi dan segera lupakan wedus gembel itu!” jawab Hendra sambil mengepalkan kedua tangannya di udara.

“Wedus gembel? Sopo kuwi?” tanya Rose dengan tatapan heran.

“Mantan pacarmu yang kayak celana sobek itu!” sahut Agus jadi geram kalau mengingat pria yang sudah menyakiti teman baiknya.

“Walah! Ada-ada saja julukan yang kalian kasih pada bajingan itu ... tapi julukan itu memang pantas banget buat dia, wedus gembel, celana sobek ... ha ha ha.” Rose tertawa terbahak sambil bertepuk tangan dengan sangat senang.

“Akhirnya kamu bisa ketawa, Rose,” ucap Hendra dan Agus bersamaan, lalu keduanya itu ikut tertawa.

“Ish! Kalian ini selalu bisa bikin aku bengek.” Rose tertawa sambil mengetuk kepala kedua temannya dengan tongkatnya secara bergantian.

TUK ... TUK

“ROSE!!!” teriak Hendra dan Agus bebarengan sambil mengusap kepala mereka lantaran sakit di ketuk dengan ujung tongkat Rose.

“Ha ha ha ... bercuandyaaa ... bercuandyaa ...,” balas Rose dengan gaya lebay, mengikuti konten yang sedang viral di media sosial.

*

*

Sementara itu, di salah satu kamar rumah sakit. Arkan menatap putrinya yang terlelap di atas tempat tidur pasien dengan bantuan alat medis yang menempel di tubuh kecilnya.

“Apakah kamu bisa melihat putri kita, Sayang. Dia menderita, dia rapuh dan dia sangat merindukanmu,” ucap Arkan di dalam hati, sambil mengingat mendiang istri tercintanya yang meninggal setelah melahirkan Mika ke dunia.

“Begitu pun denganku yang juga sangat rapuh dan sangat merindukanmu,” lanjutnya masih berkata di dalam hati, seraya mengusap salah satu sudut matanya yang basah.

Masih teringat dengan jelas di benaknya, saat dia menemani istrinya di ruang persalinan beberapa tahun yang lalu. Arkan menyaksikan sendiri perjuangan istrinya melahirkan putrinya hingga merenggang nyawa.

Perasaan hancur, sedih dan merasa kehilangan masih dia rasakan sampai saat ini. Kenapa dunia begitu tidak adil kepadanya? Kehilangan orang yang paling di cintai adalah hal yang terberat dalam hidup. Sejak saat itu, dunia Arkan menjadi gelap, tidak mempunyai warna lagi, namun masih ada setitik cahaya yang menerangi dan cahaya itu berasal dari Mika putri kesayangannya.

Terdengar isak tangis dari bibir Arkan. Pria itu menunduk sembari menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Lihat aku, bertahan dari rapuh. Tetap merindu di ruang waktu, walau kamu tidak datang untukku,” batin Arkan di sela isak tangisnya yang terdengar sangat memilukan.

Jadi, menangis tak harus diartikan sebagai kelemahan. Dalam hal ini, justru lebih baik membiarkan air mata mengalir daripada tertahan. Pelepasan emosi akan membuat perasaan lebih baik. Menangis merupakan satu-satunya cara kedua mata berbicara ketika mulutmu tidak dapat menjelaskan betapa hancur dan rapuhnya hati.

Arkan menghentikan tangisnya saat merasakan usapan lembut di pundaknya. Dia segera menghapus air matanya.

“Sudah cukup kamu larut dalam kesedihan,” ucap wanita paruh baya dengan nada lembut.

“Kini saatnya kamu bangkit dari rasa keterpurukan dan kesedihan. Mika sangat membutuhkanmu,” lanjutnya seraya beralih mengusap pucuk kepala putranya dengan penuh kasih sayang.

“Aku merasa berat, dan tidak sanggup,” jawab Arkan pada ibunya.

“Ar, sudah berapa kali Mama bilang kalau kamu harus bisa demi Mika!” tegas wanita paruh baya itu yang bernama Allegra.

Namun Arkan menanggapi dengan gelengan kepala berulang kali, bertanda kalau dia belum bisa bangkit dan melupakan mendiang istrinya.

Allegra menghela nafas panjang, kemudian mendekati cucunya yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur pasien.

“Sus Riri bilang kalau Mika tadi bertemu dengan wanita yang sangat mirip dengan mendiang istrimu, Ar. Apakah itu benar?” tanya Allegra seraya menundukkan setengah badannya, mengecup pipi cucunya.

“Aku tidak tahu,” jawab Arkan sembari menaikkan kedua pundaknya secara bersamaan.

“Mika juga menangis karena menyangka kalau wanita tersebut adalah Mommy-nya. Ar, kenapa kamu tidak mencoba mencari tahu tentang wanita itu? Siapa tahu dengan kehadirannya, bisa membuat kesehatan Mike jadi membaik,” ucap Allegra memberikan saran, tapi sarannya itu langsung di tolak mentah-mentah oleh putranya.

“Kamu memang keras kepala! Dan tidak memikirkan kesehatan putrimu!! Mika sudah menjalani operasi jantung beberapa bulan yang lalu, seharusnya kesehatannya sudah membaik, tapi kamu bisa lihat sendiri kalau Mika masih sering drop, karena dia selalu merasa sedih dan tertekan karena tidak ada Mommy di sampingnya. Kamu harus pikirkan itu, Ar!” tegas Allegra pada putranya yang sangat keras kepala itu.

“Ma, bisakah Mama tidak mencampuri urusanku lagi?!” ucap Arkan dengan nada datar.

“Untuk kali ini tidak bisa! Mama akan melakukan yang terbaik untuk Mika. Mama akan mencari tahu tentang wanita itu!” balas Allegra dengan nada kesal.

Arkan membuang nafas kasar, ketika mendengar jawaban ibunya.

***

Bestie, oh bestie ... jangan lupa like, vote, dan kasih dukungan lainnya. Lophe you fulll 😍

Terpopuler

Comments

Fatma Arek Magetan

Fatma Arek Magetan

lo berarrti ini kisahnya gery ama ale kok cepet men thor 🤣🤣🤣🤣

2024-05-06

0

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

wah bagus. ceritanya aq /Heart/

2024-04-24

0

ira

ira

seru ya punya sahabat kaya mereka 🤭🤣

2024-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak menjadi Mommy
2 Rindu Mommy
3 Rapuh
4 Pencarian gadis bertongkat dua
5 Nyet!
6 Rosalinda Park
7 Aku akan menemuinya!
8 Akhirnya bertemu dengan Mommy
9 500 juta!
10 The Power Of Money
11 Surat Kontrak
12 Surat Kontrak - 2
13 Dasar jelek dan dekil!
14 Sialnya Rose
15 Ossobuco alla milanese
16 Tua-Tua Keladi
17 Mencoba melarikan diri
18 Calon Ibu Mertua?
19 Cup!
20 Ciuman Pertama
21 Kalian berpacaran?!
22 Terima kasih ciumannya
23 Permintaan Mika
24 Mika Yang Cerdik
25 Demi Mika, Rose.
26 Keangkuhan Arkan
27 Terkejutnya Ibu Sita
28 20 tahun yang lalu
29 Bertanda Apa Ini?
30 Tingkah Arkan Yang Gengsian
31 Ingin Adik Bayi
32 Seperti Drama Keluarga
33 OTW Lamaran
34 Kebengkel
35 Lamaran
36 Bukan Dia!
37 Rencana Tuan Park
38 Masa Lalu Yang Getir
39 Jangan Macam-Macam, Arkan!
40 Posisi Pas
41 Marahnya Ibu Sita
42 Permintaan Rose Pada Arkan
43 Rencana Nyonya Park
44 Menghasut Mika
45 Sikap Aneh Dani
46 Merasa Terpojok
47 Menikahi Adik Ipar
48 Kejujuran Tuan Park
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Karya Baru Emak (Glad to see you again)
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109. Balada Telur Goreng
111 Bab 110. Bocil bisa bikin bocil
112 Bab 111. Icikiwir!!
113 Bab 112. Dia juga punya nyawa
114 KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
115 Bab 113. Ada sesuatu di rahimu
116 Bab 114.
117 Bab 115. Positif
118 Bab 116.
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123. Memang kucing, tapi ini bukan tentang kucing!
126 Bab 124. Doa Mami
127 Bab 125. Hadiah Untuk Gebetan
128 Bab 126
129 Bab 127. Ikut Hendra
130 Bab 128
131 Bab 129. Menikmatinya
132 Bab 130. Geli
133 Bab 131. Kesabaran Yang Diuji
134 Bab 132. Malas Kerja
135 Bab 133. Tak Terduga
136 Bab 134
137 Bab 135. Canda, Bro!
138 Bab 136. Ledakkan dia!
139 Bab 137. Kayak Bika Ambon
140 Bab 138
141 Bab 139. Sakit!
142 Bab 140. Dalam lubang semut
143 Bab 141. Ingin melupakanmu
144 Bab 142. Tak Butuh Penjelasan!
145 Bab 143. Deburan Ombak!
146 Bab 144. Di atas hamparan pasir putih
147 Bab 145
148 Bab 146
149 Bab 147. Dikiranya...
150 Bab 148. Pengen Makan Kamu.
151 Bab 149. Surga Dunia
152 Bab 150
153 Bab 151
154 Bab 152
155 Bab 153
156 Bab 154
157 Bab 155
158 Bab 156
159 Bab 157. Akhir Yang Bahagia (TAMAT)
160 Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
161 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
162 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Mendadak menjadi Mommy
2
Rindu Mommy
3
Rapuh
4
Pencarian gadis bertongkat dua
5
Nyet!
6
Rosalinda Park
7
Aku akan menemuinya!
8
Akhirnya bertemu dengan Mommy
9
500 juta!
10
The Power Of Money
11
Surat Kontrak
12
Surat Kontrak - 2
13
Dasar jelek dan dekil!
14
Sialnya Rose
15
Ossobuco alla milanese
16
Tua-Tua Keladi
17
Mencoba melarikan diri
18
Calon Ibu Mertua?
19
Cup!
20
Ciuman Pertama
21
Kalian berpacaran?!
22
Terima kasih ciumannya
23
Permintaan Mika
24
Mika Yang Cerdik
25
Demi Mika, Rose.
26
Keangkuhan Arkan
27
Terkejutnya Ibu Sita
28
20 tahun yang lalu
29
Bertanda Apa Ini?
30
Tingkah Arkan Yang Gengsian
31
Ingin Adik Bayi
32
Seperti Drama Keluarga
33
OTW Lamaran
34
Kebengkel
35
Lamaran
36
Bukan Dia!
37
Rencana Tuan Park
38
Masa Lalu Yang Getir
39
Jangan Macam-Macam, Arkan!
40
Posisi Pas
41
Marahnya Ibu Sita
42
Permintaan Rose Pada Arkan
43
Rencana Nyonya Park
44
Menghasut Mika
45
Sikap Aneh Dani
46
Merasa Terpojok
47
Menikahi Adik Ipar
48
Kejujuran Tuan Park
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Karya Baru Emak (Glad to see you again)
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109. Balada Telur Goreng
111
Bab 110. Bocil bisa bikin bocil
112
Bab 111. Icikiwir!!
113
Bab 112. Dia juga punya nyawa
114
KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
115
Bab 113. Ada sesuatu di rahimu
116
Bab 114.
117
Bab 115. Positif
118
Bab 116.
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123. Memang kucing, tapi ini bukan tentang kucing!
126
Bab 124. Doa Mami
127
Bab 125. Hadiah Untuk Gebetan
128
Bab 126
129
Bab 127. Ikut Hendra
130
Bab 128
131
Bab 129. Menikmatinya
132
Bab 130. Geli
133
Bab 131. Kesabaran Yang Diuji
134
Bab 132. Malas Kerja
135
Bab 133. Tak Terduga
136
Bab 134
137
Bab 135. Canda, Bro!
138
Bab 136. Ledakkan dia!
139
Bab 137. Kayak Bika Ambon
140
Bab 138
141
Bab 139. Sakit!
142
Bab 140. Dalam lubang semut
143
Bab 141. Ingin melupakanmu
144
Bab 142. Tak Butuh Penjelasan!
145
Bab 143. Deburan Ombak!
146
Bab 144. Di atas hamparan pasir putih
147
Bab 145
148
Bab 146
149
Bab 147. Dikiranya...
150
Bab 148. Pengen Makan Kamu.
151
Bab 149. Surga Dunia
152
Bab 150
153
Bab 151
154
Bab 152
155
Bab 153
156
Bab 154
157
Bab 155
158
Bab 156
159
Bab 157. Akhir Yang Bahagia (TAMAT)
160
Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
161
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
162
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!