Bella kembali tidur di kamar William. Namun, saat tengah malam tiba, Bella mendadak bergerak gusar. Dia mencoba meraih tubuh William dan dipeluknya dengan erat, sebab ia merasa kedinginan.
"Tidak, aku tidak mau." Bella mulai mengigau dengan wajah yang nampak gelisah. Dia seperti sedang mimpi buruk. "Aku tidak mau ikut!"
Merasakan itu William pun akhirnya terbangun, ia memandang Bella yang sudah pucat. Gadis itu mencengkram salah satu tangan William, kemudian menggeleng samar.
"Ada apa denganmu?" tanya William, dia menekuk tangan kemudian memeriksa kening Bella, ternyata gadis itu demam. Sontak saja William terbelalak, karena beberapa saat lalu Bella masih baik-baik saja.
"Kenapa tiba-tiba kau sakit?"
William bergegas turun dari ranjang, lalu keluar dari kamar. Di sofa ada Jo yang ternyata memilih untuk menginap, sebab hari benar-benar sudah larut malam.
"Jo, siapkan mobil!" teriak William sambil mengguncang tubuh sang asisten. Lagi-lagi perasaan khawatir kembali hinggap di dada William, hanya karena melihat Bella yang sedang sakit.
Karena terkejut sontak saja Jo langsung membuka matanya lebar-lebar. Dan dia langsung disuguhi wajah William yang sedang kalang kabut.
"Ada apa, Tuan?" tanya Jo masih mencari kesadaran dirinya.
"Bella demam, kita ke rumah sakit sekarang!" ucap William, karena tak pernah mengurus orang sakit, tentunya William dilanda panik. Hingga yang ada di dalam otaknya hanya membawa Bella ke rumah sakit.
"Baik, Tuan," ucap Jo patuh, tetapi bersamaan dengan itu Leo baru saja tiba di apartemen dan melihat dua orang pria yang ada di hadapannya bergerak tergesa.
"Hei, ada apa dengan kalian? Kenapa belum tidur?" tanya Leo, tetapi William memilih untuk tidak menanggapi. Dia kembali masuk ke dalam kamar, sementara Jo keluar untuk pergi ke basemen.
Di ambang pintu langkahnya tercekal. "Ada apa?" Leo mengulang pertanyaan yang sama.
"Nona Bella sakit, Tuan, kami akan membawa dia ke rumah sakit sekarang," jawab Jo apa adanya.
Kening Leo berkerut, kemudian menyuruh Jo untuk kembali masuk ke dalam. Dia yang akan memeriksa keadaan Bella, sebab dia adalah calon dokter. Ya, dia mengikuti jejak pamannya untuk menggeluti bidang tersebut.
"Tuan, tolong jangan halangi saya," ucap Jo, dia lupa siapa pria yang ada di hadapannya.
"Biar aku yang memeriksanya. Apa kalian lupa, kalau sebentar lagi aku akan menjadi seorang dokter? Cih, apa gunanya ilmuku kalau tidak dimanfaatkan. Masuk!" cetus Leo, dan Jo langsung tersadar. Benar apa yang dikatan oleh Leo, dia kan calon dokter jadi untuk apa membawa Bella ke rumah sakit.
Sementara itu William sudah menggendong tubuh Bella. Namun, matanya dibuat mendelik karena Jo malah kembali duduk di sofa. "Hei, apa kau tuli? Siapkan mobil cepat!" Teriak William tanpa memandang ke arah Leo.
Jo langsung tergagap, kemudian tatapannya beralih pada Leo. Meminta agar pria itu yang menjelaskan pada William.
"Aku yang menyuruhnya," ujar Leo, membuat William semakin naik darah.
"Jangan menggangguku di saat-saat genting! Minggir kau, Sialan!" balas William dengan ketus, karena suhu tubuh Bella semakin panas.
"Haish, kau juga lupa ternyata. Biarkan aku yang memeriksa Bella. Kembalikan saja dia ke kamar, aku ambil peralatan dulu," timpal Leo, saking paniknya otak William sampai blank.
"Kau mengajakku bercanda?"
"Hei, aku adalah calon dokter! Kau ini benar-benar sudah pikun atau bagaimana? Untuk apa jauh-jauh ke rumah sakit, kalau yang dekat saja ada," balas Leo dengan suara lantang.
Seketika itu juga William terdiam. Namun, karena masih kesal dengan Leo dia pun menyeletuk. "Cih, aku tidak percaya kau akan jadi seorang dokter. Kau lebih mirip tukang cabuuul!"
Mendengar itu, Leo langsung terbelalak karena merasa tidak terima dengan ucapan William. Namun, tiba-tiba fokus mereka teralihkan pada sosok bertubuh mungil yang ada dalam gendongan William.
"Tuan, dingin," lirih gadis itu dengan mata yang terpejam, dia kembali beringsut mencari kehangatan.
William dan Leo tampak saling pandang, akhirnya William terpaksa kembali membawa Bella masuk. Karena dia tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan sepupunya.
"Cepat ambil peralatanmu!" ketus William sebelum menghilang dari pandangan Jo dan Leo.
Leo hanya bisa geleng-geleng kepala, kemudian dia segera mengambil stetoskop yang selalu ia bawa ke mana-mana. Karena seperti sekarang, benda itu bisa berguna dalam keadaan mendesak.
Plak!
William menggeplak tangan Leo saat pria itu hendak menurunkan kerah baju Bella.
"Kau ini kenapa sih?" cetus Leo dengan dua alis yang menaut.
"Kau bilang hanya ingin memeriksanya. Untuk apa tanganmu bergerak ke mana-mana!" William tak kalah berteriak, hingga membuat Jo yang ada di antara mereka merasa bingung.
"Dasar pria sinting! Ini itu bagian dari prosedur, kalau kau tidak tahu apa-apa diam saja!"
William mengepalkan tangannya, tetapi segera ditahan oleh Jo. "Tuan, sebaiknya anda tenang. Biarkan Tuan Leo bekerja dengan semestinya."
"Cih!" William berdecih sambil memalingkan wajah. Sementara Leo melanjutkan pemeriksaan terhadap Bella.
Hingga beberapa saat berlalu, Leo berkata. "Dia hanya demam biasa, karena terlalu mengalami kecemasan yang tinggi. Kompres saja dengan air hangat, lalu lakukan skin to skin."
Kening William berkerut. "Skin to skin? Apa itu?"
"Ck, aku tidak tahu kenapa pria bodoh sepertimu bisa jadi pemimpin perusahaan! Itu artinya kulit kalian harus saling bersentuhan. Kalau kau tidak mau, biar aku saja yang melakukannya."
William kembali melotot tajam. Kemudian detik selanjutnya dia mengusir Leo dari kamarnya. "Sudah sana! Sudah aku duga, kau memang tukaang cabuuul!"
Leo menggeram, dan yang paling direpotkan di sini adalah Jo. Karena harus memisahkan keduanya terus-menerus. "Tuan Leo, sebaiknya kita keluar, biar Nona Bella bisa istirahat."
Leo menghembuskan nafas kasar. Andai tak melihat ada Bella, mungkin dia ingin sekali saja menghajar wajah William yang tidak tahu terima kasih.
Akhirnya malam itu William mengompres tubuh Bella, kemudian membuka pakaiannya agar Bella bisa merasakan kehangatan tubuhnya.
Skin to skin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Leo bukan Superman yg punya mata super yg bisa memindai Will, jd utk memeriksa keadaan Bella ya hrs menggunakan tangannya...
2024-01-14
1
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀🦆͜͜͡MD💜⃞⃟𝓛
loncat mam
2023-12-10
0
Zerazat
William dasar Pria dingin katrok sisan haaaaaa bener kata Leo kok bisa ngurus perusahaan🤣🤣🤣🤣
2023-11-29
1