Bab 14. Datang Tepat Waktu

Setelah pulang dari rumah sakit, untuk mengurus alat kontrasepsi yang Bella pakai. William langsung pergi ke perusahaan karena mendengar kabar tentang Freya. Dia duduk di meja kebesarannya, mendengarkan apa yang baru saja dilaporkan oleh asistennya, Jo.

"Dia mati?" tanya William dengan tatapan menyelidik. Dan Jo langsung menganggukkan kepala, membenarkan semua itu.

"Sepertinya dia takut dengan anda, Tuan, jadi dia lebih memilih untuk bunuh diri," jelas Jo bohong. Padahal Freya masih baik-baik saja, dan kini sudah berpindah tempat. Tembakan yang ia luncurkan, hanya untuk meyakinkan anak buahnya bahwa wanita itu benar-benar sudah meregang nyawa.

Seketika itu William mengatupkan rahangnya dengan tangan terkepal. Kini Bella benar-benar telah menjadi tanggung jawabnya. Sebab Freya sudah tidak ada.

"Cih, wanita itu sungguh tidak tahu malu. Tanpa berterima kasih dia sudah pergi ke neraka," gumam William, dan nyatanya kini dia pun tak bisa melepaskan Bella begitu saja.

Sebab seperti sudah ada yang terikat di antara mereka. William bisa berhasrat hanya dengan membayangkan percintaan mereka.

Biar sajalah, dia akan mengikuti alurnya. Kalau memang Bella ditakdirkan berada di sisinya. Bukankah dia tidak boleh menyia-nyiakan hal itu? Meski pun hubungan di antara mereka hanyalah sebatas teman di atas ranjang.

"Kalau begitu, kau kirim orang untuk mengawasi gadis itu," pungkas William, dia tidak akan membiarkan Bella tahu kalau Freya sudah meninggal, apalagi sampai membuat gadis itu kabur untuk kembali menemui ibu tirinya.

"Baik, Tuan, tapi sebelumnya saya juga ingin bilang, kalau anda disuruh membuka pesan dari Nyonya El, katanya ini mengenai pernikahan Tuan Zack yang sebentar lagi akan diadakan," balas Jo, sebab dari semalam ponsel William tak bisa dihubungi. Ya, bagaimana bisa dia menerima panggilan atau pun membaca pesan dari sang ibu, kalau dia saja sedang sibuk bercinta dengan Bella?

Sumpah demi apa pun, dari semalam dia tidak sempat berpikir untuk menyentuh benda itu. Dia terlalu terbuai dengan kenikmatan yang Bella suguhkan.

"Aku lupa menaruh ponselku di mana," ujar William sambil mencari-cari benda pipih itu di saku jas dan celananya.

"Mungkin tertinggal di apartemen, Tuan," tebak Jo, dan William tak ambil pusing.

Dia mengangguk samar, kemudian mengalihkan pandangan pada layar komputer yang ada di depannya.

"Ya sudah nanti pulang dari perusahaan aku hubungi Mommy balik," pungkas William, sepertinya sang ibu tidak ingin dia melewatkan pernikahan saudara kembarnya. Jadi sudah pasti dia disuruh pulang ke mansion.

***

Meski badannya cukup lelah, Bella tetap memilih untuk masuk kuliah. Sebab dia masih berpikir tentang pendidikannya, seperti pesan yang sering dibicarakan oleh sang ayah, bahwa dia tidak boleh putus sekolah.

Saat Bella pulang, biasanya dia akan dijemput oleh supir yang sudah disediakan oleh William. Namun, tak seperti biasanya sang supir belum datang. Alhasil Bella menunggu dengan duduk di halte.

Karena bosan, Bella memilih untuk memainkan ponsel, tetapi tiba-tiba Bella dibuat terkejut saat sebuah tangan menariknya dan membawa dia dalam rengkuhan.

Crank!

Suara botol kaca pecah begitu saja saat melandas di aspal. Bella terhenyak dengan pupil matanya yang membesar. Dia mendongak untuk melihat siapa yang datang menolongnya. Dan ternyata dia adalah Leo.

"Kamu?" gumam Bella semakin terperangah. Sementara Leo terus menajamkan penglihatannya, mencoba mencari siapa pelaku yang telah berusaha menyelakai Bella. Namun, ternyata pelaku sudah kabur.

"Kau tidak apa-apa, Manis?" tanya Leo sambil memperhatikan wajah Bella dengan seksama.

Saat mendengar panggilan itu, Bella langsung tersadar, dia mundur dengan cepat agar tubuhnya tidak berhimpitan dengan dada bidang Leo.

"Aku tidak apa-apa, tapi bagaimana kamu bisa ada di sini? Dan siapa tadi yang berusaha melemparku dengan botol kaca?" tanya Bella bertubi-tubi menuntut jawaban.

Leo menghela nafas pelan. "Aku bosan di apartemen sendirian. Jadi aku berinisiatif untuk menjemputmu. Beruntung aku datang tepat waktu, kalau tidak mungkin kepalamu sudah bocor."

Tanpa ragu Leo langsung menggenggam tangan Bella, membuat gadis itu terbelalak, saat Leo hendak menariknya Bella langsung meronta agar tautan itu terlepas.

"Ish, jangan sembarangan deh," ketus Bella dengan bibir mencebik. Entah kenapa kalau bersama Leo, dia lebih berani, berbeda jika sudah bersama William.

"Hei, aku hanya tak ingin kau ada dalam bahaya lagi, ayo cepat naik! Kak Leo yang tampan ini akan mengantarmu pulang," seru Leo sambil menunjuk mobil menggunakan dagunya. Bella melihat sekitar, kejadian yang baru saja ia alami ini sungguh aneh, karena selama ini ia tidak pernah membuat masalah dengan siapa pun.

Tak ingin larut dalam lamunan, Bella pun akhirnya menurut. Dia masuk ke dalam mobil, tetapi memilih untuk duduk di kursi belakang.

"Hei, kenapa tidak di depan?" tanya Leo, dan Bella hanya menggelengkan kepalanya lucu, membuat Leo merasa gemas.

Terpopuler

Comments

John de Joenk

John de Joenk

akal akalan leo kayaknya..nyewa preman seolah olah mau berbuat jahat ke bella..terus muncul leo sbg pahlawan

2024-02-12

0

Anton Simpang2017

Anton Simpang2017

gaya Leo aja tu,cara basi ambil perhatian bella

2023-11-26

2

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

Siapa yang mau mencelakai Bella yaaaaaaa

2023-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kau Yakin Bisa Memuaskanku?
2 Bab 2. William Hognose Liem
3 Bab 3. Sebagai Jaminan
4 Bab 4. Malu Sendiri
5 Bab 5. Memiliki Dua Sisi
6 Bab 6. Satu Nama
7 Bab 7. Sisi Lain Mendominasi
8 Bab 8. Berubah Semakin Dingin
9 Bab 9. Hari Minggu
10 Bab 10. Mencari William
11 Bab 11. Masuk Ke Kandang Singa
12 Bab 12. Sama-sama Terkejut
13 Bab 13. Kerja Sama
14 Bab 14. Datang Tepat Waktu
15 Bab 15. Pria Paruh Baya
16 Bab 16. Makan Malam Keluarga.
17 Bab 17. Tak Habis Pikir
18 Bab 18. Pertemuan Pertama
19 Bab 19. Orang Yang Sama
20 Bab 20. Skin To Skin
21 Bab 21. Aku Yang Akan Mengurusnya
22 Bab 22. Kedatangan Deborah
23 Bab 23. Wanita Keras Kepala
24 Bab 24. Wanna Try, Honey?
25 Bab 25. Egois
26 Bab 26. Tidak Ingin Diganggu
27 Bab 27. Pertunangan
28 Bab 28. Bertahanlah Selagi Menungguku
29 Bab 29. Semua Ini Hanya Milikku
30 Bab 30. Hadapi Saya Dulu!
31 Bab 31. Di Sebuah Butik
32 Bab 32. Makan Malam
33 Bab 33. Seperti Boom Nuklir
34 Bab 34. Jalan-jalan Sore
35 Bab 35. Ke Rumah Sakit
36 Bab 36. Urusan Bella Adalah Urusanku
37 Bab 37. Kau Atau Justru Orang Lain
38 Bab 38. Lawanmu Adalah Aku!
39 Bab 39. Aku Baik-baik Saja
40 Bab 40. Memberi Izin
41 Bab 41. Mengantar Bella
42 Bab 42. Seperti Menemui Kebebasan
43 Bab 43. Dua Pilihan
44 Bab 44. Titipan
45 Bab 45. Memiliki Hubungan
46 Bab 46. Williamku Tampan
47 Bab 47. Berpapasan
48 Bab 48. De Javu
49 Bab 49. Tuan Besar
50 Bab 50. Seperti Milik ...?
51 Bab 51. Benar-benar Mirip
52 Bab 52. Mabuk
53 Bab 53. Jangan Ikut Campur!
54 Bab 54. Terpaksa Pergi Ke Luar Kota
55 Bab 55. Mantra Untuk Bella
56 Bab 56. Jadi, Kau Orangnya?
57 Bab 57. Kesepakatan
58 Bab 58. Wanita Apartemen Sebelah
59 Bab 59. Bella Merajuk
60 Bab 60. Wanita Aneh
61 Bab 61. Dia Sudah Punya Suami
62 Bab 62. Dunia Bella Runtuh
63 Bab 63. Aku Tidak Butuh Kalian!
64 Bab 64. Kabar Buruk (Bella Pergi)
65 Bab 65. Hukuman
66 Bab 66. Kertas Berlumur Darah
67 Bab 67. Hanya 1 Jam
68 Bab 68. Hai, Kita Bertemu Lagi
69 Bab 69. Kau Salah!
70 Bab 70. Akhirnya Kau Datang
71 Bab 71. Dalang Sesungguhnya
72 Bab 72. Fakta
73 Bab 73. Kau Adalah Pria Kuat
74 Bab 74. Menyelamatkan Leo
75 Bab 75. Musibah Terus Berdatangan
76 Bab 76. Kamu Sumber Kekuatannya
77 Bab 77. Ayo Marahi Aku Lagi
78 Bab 78. Kenapa Harus Putraku?
79 Bab 79. Semakin Lemah
80 Bab 80. Pemakaman
81 Bab 81. Bella Lebih Suka William
82 Bab 82. Mengamuk Seperti Orang Gila
83 Bab 83. Dia Juga Segalanya Untukku
84 Bab 84. Hukuman Pertama
85 Bab 85. Kedatangan Ervin
86 Bab 86. Sangat Posesif
87 Bab 87. Aku Yang Membunuhnya
88 Bab 88. Menyelesaikan Permainan
89 Bab 89. Si Raja Tega
90 Bab 90. Berita Penting
91 Bab 91. Seperti Anak Kucing
92 Bab 92. Serba Salah
93 Bab 93. Kau Ingin Mengkhianatiku?
94 Bab 94. Anda Bisa Bunuh Saya Sekarang
95 Bab 95. Salah Satu Trik
96 Bab 96. Meninggalkan Emma
97 Bab 97. Hai, Honey!
98 Bab 98. Melayani Sang Wanita
99 Bab 99. Wanita Itu Adalah Bella Blossom
100 Bab 100. Membahas Pernikahan
101 Bab 101. Sudah Bisa Melepaskannya
102 Bab 102. Tinggi Badanku Kurang
103 Bab 103. Menjadi Hidup dan Matiku
104 Extra Part 1
105 Extra Part 2
106 Extra Part 3
107 Extra Part 4
108 Extra Part 5
109 Extra Part 6
110 Extra Part 7
111 Extra Part 8
112 Extra Part 9
113 Extra Part 10
114 Extra Part 11
115 Extra Part 12
116 New Novel
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Kau Yakin Bisa Memuaskanku?
2
Bab 2. William Hognose Liem
3
Bab 3. Sebagai Jaminan
4
Bab 4. Malu Sendiri
5
Bab 5. Memiliki Dua Sisi
6
Bab 6. Satu Nama
7
Bab 7. Sisi Lain Mendominasi
8
Bab 8. Berubah Semakin Dingin
9
Bab 9. Hari Minggu
10
Bab 10. Mencari William
11
Bab 11. Masuk Ke Kandang Singa
12
Bab 12. Sama-sama Terkejut
13
Bab 13. Kerja Sama
14
Bab 14. Datang Tepat Waktu
15
Bab 15. Pria Paruh Baya
16
Bab 16. Makan Malam Keluarga.
17
Bab 17. Tak Habis Pikir
18
Bab 18. Pertemuan Pertama
19
Bab 19. Orang Yang Sama
20
Bab 20. Skin To Skin
21
Bab 21. Aku Yang Akan Mengurusnya
22
Bab 22. Kedatangan Deborah
23
Bab 23. Wanita Keras Kepala
24
Bab 24. Wanna Try, Honey?
25
Bab 25. Egois
26
Bab 26. Tidak Ingin Diganggu
27
Bab 27. Pertunangan
28
Bab 28. Bertahanlah Selagi Menungguku
29
Bab 29. Semua Ini Hanya Milikku
30
Bab 30. Hadapi Saya Dulu!
31
Bab 31. Di Sebuah Butik
32
Bab 32. Makan Malam
33
Bab 33. Seperti Boom Nuklir
34
Bab 34. Jalan-jalan Sore
35
Bab 35. Ke Rumah Sakit
36
Bab 36. Urusan Bella Adalah Urusanku
37
Bab 37. Kau Atau Justru Orang Lain
38
Bab 38. Lawanmu Adalah Aku!
39
Bab 39. Aku Baik-baik Saja
40
Bab 40. Memberi Izin
41
Bab 41. Mengantar Bella
42
Bab 42. Seperti Menemui Kebebasan
43
Bab 43. Dua Pilihan
44
Bab 44. Titipan
45
Bab 45. Memiliki Hubungan
46
Bab 46. Williamku Tampan
47
Bab 47. Berpapasan
48
Bab 48. De Javu
49
Bab 49. Tuan Besar
50
Bab 50. Seperti Milik ...?
51
Bab 51. Benar-benar Mirip
52
Bab 52. Mabuk
53
Bab 53. Jangan Ikut Campur!
54
Bab 54. Terpaksa Pergi Ke Luar Kota
55
Bab 55. Mantra Untuk Bella
56
Bab 56. Jadi, Kau Orangnya?
57
Bab 57. Kesepakatan
58
Bab 58. Wanita Apartemen Sebelah
59
Bab 59. Bella Merajuk
60
Bab 60. Wanita Aneh
61
Bab 61. Dia Sudah Punya Suami
62
Bab 62. Dunia Bella Runtuh
63
Bab 63. Aku Tidak Butuh Kalian!
64
Bab 64. Kabar Buruk (Bella Pergi)
65
Bab 65. Hukuman
66
Bab 66. Kertas Berlumur Darah
67
Bab 67. Hanya 1 Jam
68
Bab 68. Hai, Kita Bertemu Lagi
69
Bab 69. Kau Salah!
70
Bab 70. Akhirnya Kau Datang
71
Bab 71. Dalang Sesungguhnya
72
Bab 72. Fakta
73
Bab 73. Kau Adalah Pria Kuat
74
Bab 74. Menyelamatkan Leo
75
Bab 75. Musibah Terus Berdatangan
76
Bab 76. Kamu Sumber Kekuatannya
77
Bab 77. Ayo Marahi Aku Lagi
78
Bab 78. Kenapa Harus Putraku?
79
Bab 79. Semakin Lemah
80
Bab 80. Pemakaman
81
Bab 81. Bella Lebih Suka William
82
Bab 82. Mengamuk Seperti Orang Gila
83
Bab 83. Dia Juga Segalanya Untukku
84
Bab 84. Hukuman Pertama
85
Bab 85. Kedatangan Ervin
86
Bab 86. Sangat Posesif
87
Bab 87. Aku Yang Membunuhnya
88
Bab 88. Menyelesaikan Permainan
89
Bab 89. Si Raja Tega
90
Bab 90. Berita Penting
91
Bab 91. Seperti Anak Kucing
92
Bab 92. Serba Salah
93
Bab 93. Kau Ingin Mengkhianatiku?
94
Bab 94. Anda Bisa Bunuh Saya Sekarang
95
Bab 95. Salah Satu Trik
96
Bab 96. Meninggalkan Emma
97
Bab 97. Hai, Honey!
98
Bab 98. Melayani Sang Wanita
99
Bab 99. Wanita Itu Adalah Bella Blossom
100
Bab 100. Membahas Pernikahan
101
Bab 101. Sudah Bisa Melepaskannya
102
Bab 102. Tinggi Badanku Kurang
103
Bab 103. Menjadi Hidup dan Matiku
104
Extra Part 1
105
Extra Part 2
106
Extra Part 3
107
Extra Part 4
108
Extra Part 5
109
Extra Part 6
110
Extra Part 7
111
Extra Part 8
112
Extra Part 9
113
Extra Part 10
114
Extra Part 11
115
Extra Part 12
116
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!