Setelah puas menggagahi Bella, William membiarkan gadis cantik itu beristirahat. Karena kelelahan Bella pun tak bisa mengendalikan rasa kantuknya, hingga belum sempat memakai kembali pakaiannya, Bella sudah terlelap.
William menarik selimut untuk menutupi tubuh polos Bella. Baru setelah itu beranjak dari ranjang dan mengambil satu bungkus rokok yang ada di atas nakas.
Pria itu memilih untuk duduk di sofa sambil membakar benda bernikotin yang ada di tangannya. Menghembuskan asap sesuka hati, hingga sebuah senyum kecil menghiasi bibirnya.
Namun, semua itu tak berlangsung lama, sebab ia kembali teringat dengan isi pesan yang dikirimkan Freya. Tentang Bella.
Cukup lama William larut dalam lamunan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidur di samping Bella. Namun, saat dunia mulai menunjukkan sisi terang, William sudah tidak ada di apartemen. Meninggalkan Bella dengan segelas susu dan dua potong roti yang sudah diisi selai kacang.
Merasakan cahaya yang masuk ke celah-celah kamar. Bella pun mulai mengerjapkan kelopak matanya, dia menelisik situasi sekitar, dan langsung terlonjak, begitu sadar bahwa sekarang dia masih dalam keadaan telanjaang.
"Aw," ringis Bella, saat rasa sakit memenuhi inti tubuhnya. Dia terdiam, sementara ingatannya berputar bagai kaset kusut, tentang kejadian semalam, nyatanya semua itu bukan mimpi, William telah berhasil mengambil mahkotanya.
Bodoh, satu kata itu mungkin pantas disematkan pada Bella. Karena dengan tidak tahu malunya dia malah mendesaah, padahal sebelumnya dia menolak keras perbuatan William.
Dan lihatlah sekarang pria itu justru pergi tanpa meninggalkan pesan apa-apa. Bella menghela nafas panjang, dia tahu bahwa William hanya menginginkan tubuhnya, bukan yang lain.
Entah harus merasa senang atau sedih, Bella tak bisa meyakinkan hatinya saat ini. Tak ingin membuang waktu percuma, Bella akhirnya turun dari ranjang. Namun, perhatian gadis itu justru teralihkan pada makanan yang tersedia di atas meja.
"Dia yang menyiapkan untukku?" gumam Bella, entah perasaan apa yang hinggap, dia justru menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Karena ternyata William tak seburuk yang ia kira.
Akhirnya dengan cepat Bella melahap roti dan susu tersebut. Bahkan nyaris tak ada lima menit, makanan itu sudah tandas.
Bella keluar dari kamar dengan keadaan lusuh. Bersamaan dengan itu seorang pria masuk ke dalam apartemen tanpa membunyikan bel. Alhasil saat Bella berbalik, mereka pun sama-sama terkejut.
"Argh!" teriak keduanya kompak, Bella langsung waspada dengan berjalan mundur dan memegangi dadanya yang tak berpenghalang, sebab ia tak menemukan penyanggah miliknya di dalam kamar.
"Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini?" sentak Bella lebih dulu, melihat wajah asing di apartemen milik William tentu membuatnya takut. Karena bisa saja pria yang ada di hadapannya ini adalah penjahat.
Kening Leo berkerut, dia menurunkan kacamata hitamnya untuk menelisik penampilan Bella dari atas sampai bawah. "Masih muda?" gumam pria itu, tetapi ia sama sekali tak mengenali Bella.
Apakah gadis ini teman ranjang William? Batin pria itu. Namun, jika dilihat secara seksama Bella bukanlah tipe sepupunya.
"Hei, aku tanya siapa kamu? Jangan bilang kamu adalah maling?!" Bella kembali memekik, karena pria yang ada di hadapannya ini justru terdiam dan terus memperhatikannya.
"Enak saja, tampan begini dibilang maling!"
Tak peduli dengan ucapan Leo, Bella mengambil sapu yang kebetulan tak jauh darinya. Dan tepat pada saat itu Leo langsung menghentikan niat Bella. "Hei, tunggu dulu!"
"Kalau begitu jawab dengan benar, siapa kamu dan untuk apa kamu masuk ke apartemenku?" tanya Bella sekali lagi dengan mata yang melotot. Biar saja ia mengakui bahwa apartemen William adalah miliknya, yang penting semua barang-barang aman.
"What? Milikmu?" Leo balik bertanya, kemudian mencoba untuk berpikir. "Sebentar!"
"Hei, kamu mau ke mana? Jangan kabur!" teriak Bella sambil mengekor pada langkah Leo.
Pria itu keluar untuk mengecek nomor unit apartemen milik William. Namun, ia rasa semuanya sesuai. Bahkan password-nya saja benar. Lalu kenapa gadis kecil itu mengaku-ngaku kalau apartemen ini adalah miliknya?
"Astaga? Apakah William memberikan apartemen ini untuknya?"
Bella terlihat bingung, karena Leo malah berbicara sendiri sambil mondar-mandir. Dan dia dibuat terkejut, saat Leo tiba-tiba melayangkan sebuah pertanyaan dengan jari telunjuk yang mengarah padanya. "Ada hubungan apa kau dengan William?"
"Hah?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
komalia komalia
anak nya zoy ya leo ini
2024-11-04
0
Juan Sastra
kaburlah bella mumpung ada kesempatan toh dengan alsan adanya leo..
2023-12-11
2
Lina Sari
jwb bella
2023-11-09
0