Sementara itu di dalam mobil, wajah William nampak sangat kusut, sedari tadi pria itu hanya menunduk dan memilih untuk bungkam, padahal biasanya ada beberapa percakapan kecil dengan sang asisten.
Jo melihat pergerakan William dari balik spion, dia tahu betul apa yang sedang dirasakan William, karena kehadiran Bella tentu tidak mudah bagi pria itu.
Namun, sampai detik ini Jo merasa bahwa William melihat Bella dengan tatapan yang berbeda, karena sebelumnya pria itu tidak pernah peduli pada orang lain, kecuali ada keterikatan dengannya.
"Tuan, apa perlu saya pesankan seorang wanita untuk anda hari ini?" tanya Jo, memberi penawaran pada William, karena dia tahu semalam William gagal meraih pelepasan.
Dan hal tersebut sukses membuat William mengangkat kepalanya, netra pria itu terlihat kuyu, seperti seseorang yang telah kehilangan gairah hidup.
"Tidak perlu, Jo. Aku hanya sedang pusing memikirkan gadis itu. Apakah sebaiknya aku lepaskan saja dia? Aku tidak butuh uangku kembali," jawab William, karena sebenarnya dia enggan sekali berurusan dengan seorang gadis.
Apalagi Bella terlihat seperti gadis baik-baik, berbeda dengannya yang brengsekk dan tak memiliki tujuan hidup seperti manusia pada umumnya. Bagi William seperti ini saja sudah cukup, dia tidak butuh apa pun lagi.
"Tapi, Tuan—"
"Kenapa? Kau mendukung Freya agar aku mengurus gadis itu? Cih, memangnya aku tempat penitipan orang?" tukas William dengan tatapan menajam, seakan tahu kalau Jo akan memihak Freya dari pada dirinya.
Padahal Jo tahu bagaimana kehidupan gelap William. Pria itu tak memiliki komitmen dan sering bergonta-ganti wanita hanya untuk kepuasan hasratnya. Andai ada Bella di tengah-tengah hidupnya, akankah semuanya tetap sama?
"Bukan begitu maksud saya, Tuan, tapi bukankah Nona Bella bisa membantu anda untuk mengurus apartemen? Jadi anda tidak perlu lagi memanggil tukang kebersihan tiap minggu, saya pikir itu jauh lebih baik, bahkan masakan Nona Bella juga tidak buruk, saya tidak akan khawatir anda kelaparan, " ujar Jo, tak setuju jika William melepaskan Bella begitu saja. Karena kalau boleh jujur, dia memiliki harapan kalau sang Tuan bisa berubah dan hidup dengan satu wanita.
Namun, bukannya mendapat persetujuan, William justru memukul lengan atas Jo dengan cukup keras. "Sejak kapan kau jadi lebih peduli pada urusan perutku?"
"Maaf, Tuan, saya hanya menjalankan amanat dari Nyonya El, agar memperhatikan kesehatan anda," balas Jo, teringat pesan sang Nyonya, yang tak lain dan tak bukan adalah ibu William.
"Aku bukan anak kecil. Dan ingat, aku tidak akan setuju dengan idemu, bagaimana pun caranya aku ingin Bella pergi dari apartemen. Jadi, cari Freya sampai dapat," ketus William, kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. Dan sebagai seorang asisten, Jo tak bisa lagi membantah.
@@@
Di bumi belahan lain. Tepatnya di rumah yang sempat menjadi tempat tinggal Bella.
"Mah, kita mau pindah ke mana lagi? Terus gimana sama Kak Bella?" tanya Ellen, adik perempuan Bella yang saat ini masih berusia 10 tahun. Karena setelah sang ibu meninggal, ayah Bella menikah lagi dengan Lena dan menghasilkan dua orang anak. Yang bungsu bernama Alland, selisih usianya hanya 2 tahun dengan Ellen.
"Ikuti saja apa kata Mamah, Ellen, soal Kak Bella, kita pikirkan nanti," jawab Lena kemudian menyuruh sang anak untuk segera berkemas. Karena mereka akan pindah rumah hari ini juga.
"Mah, apa Alland boleh bawa ini?" tanya si bungsu.
"Bawa apa yang ingin kamu bawa, tapi jangan terlalu banyak," jawab Lena, lantas setelah itu ia keluar dari kamar kedua anaknya.
Wajah Ellen terlihat sendu, sebab meskipun terlahir dari rahim yang berbeda dia sangat menyayangi Bella. Dia khawatir jika sang kakak kenapa-napa, apalagi saat pergi dari rumah ini Bella sempat menangis.
"Semoga Kak Bella baik-baik saja di luar sana," gumam Ellen, kemudian memasukan barang-barangnya ke dalam tas.
Setelah bagasi mobilnya penuh, Lena meminta kedua anaknya untuk segera naik, dia akan mengendarai mobil itu sendiri ke rumah baru.
"William?" gumam Lena saat kendaraan roda empat miliknya sudah melandas ke jalan raya. Teringat satu nama yang dikirim oleh Bella, sosok yang telah membeli anak tirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
komalia komalia
ooh wiliam cucu nya ken anak nya caka sama el ya
2024-11-04
0
YNa Msa
Apakah Ada Cerita Lain Sambung dr Cerita ini Sebelumnya
2024-08-14
1
violet
wow lanjutkan
2024-01-16
0