Dalam hati Bella mengucap syukur yang sangat banyak. Karena William tidak jadi menyentuhnya. Namun, entah apa yang akan dilakukan pria itu setelah ini, karena sepertinya William tidak akan melepaskan Bella begitu saja.
Bella langsung menggunakan kembali pakaiannya dengan tergesa. Tak peduli pada William yang sedang melangkah menuju kamar mandi dengan mulut yang terus mengumpat.
"Kalau kau berani selangkah saja pergi dari kamar ini. Ku pastikan kau tidak akan selamat. Kau harus ingat, ada harga yang harus kau bayar karena kelakuan Tante gilamu itu," cetus William dengan tatapan penuh ancaman.
Bella yang ketakutan hanya bisa mengangguk pasrah. Tak berani sedikit pun menatap wajah William yang senantiasa diliputi amarah. "Iya, Tuan. Aku tidak akan ke mana-mana."
Detik selanjutnya Bella hanya bisa terdiam dan melamun, merenungi nasibnya yang begitu malang. "Mana kehidupan layak yang Tante maksud? Tante justru menjerumuskanku pada kesengsaraan." Gumam Bella dengan mata yang senantiasa mengembun.
Sementara dari dalam kamar mandi, suara gemericik air terus berjatuhan.
Bella terus menyelami lamunan yang tiada habis, hingga ia tak sadar bahwa William sudah keluar dengan bertelanjang dada.
William berjalan menuju ranjang untuk mengambil ponsel, tepat pada saat itu Bella tersentak dan refleks membuang wajah. Bagaimana bisa ada pria yang tidak tahu malu seperti ini? Hah, dia lupa bahwa William adalah seorang penjajah wanita.
"Bagaimana, Jo?" tanya William dalam sambungan telepon. Saat ini dia sedang menghubungi asistennya yang mengurus soal Freya.
"Maaf, Tuan, Madam Freya benar-benar tidak ada di rumahnya. Dia kabur," jawab Jo apa adanya. Dia dan anak buahnya sudah mencari Freya ke mana-mana, tetapi wanita itu seperti ditelan bumi, karena begitu cepat menghilang dari kota ini.
Mendengar itu, mata Bella terbelalak lebar dan menutup mulutnya yang menganga, karena William sengaja menyalakan load speaker. Bagaimana dengan nasibnya kalau Freya ternyata kabur? Apakah William akan membunuhnya?
Pria itu melirik Bella yang terlihat bingung dan nyaris putus asa. Namun, tak ada rasa kasihan dalam diri William, karena dia justru mengeratkan genggamannya pada benda pipih itu.
"Cari dia sampai ketemu. Ku pastikan tidak ada ampun baginya karena sudah berani berurusan denganku!" ketus William, kemudian memutus panggilan secara sepihak.
Bagaimana ini? Tante Freya malah kabur. Lalu aku? Aku harus bagaimana? Cih, aku benci padamu Tante, aku benci! Rutuk Bella dalam hatinya, benar-benar tak menyangka kalau sang Tante akan sejahat itu padanya.
Tanpa memedulikan Bella, William segera mengenakan pakaiannya. Gara-gara gadis itu, dia harus meredam hasratnya dengan mandi air dingin sampai satu jam.
"Kau, bangun dan ikut denganku sekarang!" titah William saat ia sudah nampak rapih.
"Ikut? Ke mana?" tanya Bella dengan terbata.
"Kau masih bertanya setelah membuat kepalaku nyaris meledak?" sentak William yang tak pernah bisa baik-baik ketika bicara dengan orang asing. Apalagi sudah berani membuat masalah dengannya.
Tiba-tiba Bella bersimpuh di kaki William sambil menangis. "Tuan, maafkan aku dan juga tanteku. Aku berjanji akan membayar uang yang sudah dia bawa, tapi aku mohon lepaskan aku sekarang."
William mengerutkan keningnya, benar-benar tak habis pikir bahwa dia harus berurusan dengan bocah ABG seperti Bella. "Jangan mengajakku bercanda. Apa kau tahu berapa uang yang sudah aku keluarkan? 100 juta untuk satu malam denganmu, tapi apa yang aku dapat? Cih, memalukan!"
Lagi-lagi jantung Bella mendapat serangan, karena mendengar nilai yang sangat fantastis itu. 100 juta? Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu? Sementara untuk hidup saja ia sudah pas-pasan?
"Tapi, Tuan, aku bisa mencicilnya. Aku akan bekerja apa saja untuk—"
"Berhenti mengoceh! Atau aku akan menembak kepala Freya di depanmu."
Deg.
"Cepat bangun dan ikut denganku sekarang juga. Aku tidak punya waktu untuk meladeni omong kosong seperti ini!" sambung William yang membuat Bella tak lagi berkutik.
Akhirnya malam itu Bella terpaksa mengikuti William. Dia terperangah karena ternyata pria itu membawanya ke apartemen. Tidak bisa diragukan, William Hognose Liem adalah seorang pria yang memiliki segalanya, ketampanan, kemapanan, dan juga jabatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Juan Sastra
saking ke asyikan baca sampai ngulang lagi thorr,,
2024-08-03
1
violet
next
2024-01-16
1
fajar Rokman.
mampir thor
2023-11-25
0