Wanita Milik Tuan Muda William
Viona Rastavaro.
Gadis malang yang hidup dalam tekanan ibu tirinya sejak kepergian ayahnya 10th yang lalu. Ibu kandungnya meninggal saat dirinya berusia 7th. Sejak saat itulah ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang bernama Tari.
Namun lagi-lagi nasib buruk kembali datang karna saat dirinya tepat berusia 12th, ayahnya pun meninggal kerana mendadak terkena serangan jantung. Sejak saat itulah kehidupannya mulai berubah. Ibu tirinya tak lagi menyayanginya dan selalu saja memperlakukan dirinya dengan tidak manusiawi. Tak jarang ia disekap dan tidur didalam gudang yang begitu pengap dan sempit hanya karena kesalahan kecil yang ia lakukan saat itu.
Suatu hari ibu tirinya yang bernama Tari itu hendak menjual dirinya pada salah seorang lelaki yang selama ini terkenal sering bergonta ganti wanita setiap malamnya.
"Cepat ganti pakaianmu sebentar lagi asisten Tuan William akan menjemputmu!" ucap ibu tirinya seraya melemparkan sebuah dress pada wajah Viona.
"Aku tidak mau bu, tolong jangan lakukan ini padaku." ucap Viona meminta belas kasih dari ibu tirinya dan berharap ada sedikit rasa iba terhadap dirinya.
Namun semua itu sama sekali tak Viona dapatkan. Hanya cacian dan hinaan yang selalu saja terlontar dari mulut ibu tirinya yang pedas itu.
"Jangan coba coba membantahku! Pilihanmu hanya dua, menyerahkan dirimu pada Tuan William atau Subroto si tua bangka itu?" ucap ibu tirinya dengan tatapan bengisnya.
Pilihan macam apa ini? Pikirnya. Tidak ada pilihan yang lebih baik karena keduanya sama-sama menjerumuskan pada lubang penderitaan.
Aku tidak mau, tolong jangan begini bu," rintihnya lagi.
"Jika kau tidak mau, maka jangan salahkan kau jika tanah yang terdapat makam kedua orang tuamu itu aku jual! Dan kau tidak akan bis lagi melihat makam itu di sana!" itulah senjata terakhirnya yang mampu membuat anak tirinya itu meneueuti keinginan dan perintahnya selama ini.
Kini wanita itu hanya bisa pasrah. Perlahan dia memakai pakaian yang baru saja dilemparkan oleh ibu tirinya itu.
Alexander Williamsyah
Seorang lelaki sukses yang hidupnya dikelilingi para wanita cantik yang selalu menghangatkan ranjangnya disetiap malamnya. Lelaki itu bahkan tak segan akan mencampakan lawan mainnya jika dirasa tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Tak jarang seorang wanita keluar dari dalam ruangan pribadinya itu keluar keadaan menangis dan sangat menyedihkan.
Viona datang bersama Kevin dalam ketakutan. Dia berharap apa yang dirinya sampaikan pada Kevin itu akan menjadi pertimbangan William. Viona ingin ada ikatan pernikahan sebelum dirinya terjamah. Dia tidak mau melakukan hubungan terlarang itu sebelum ada pernikahan meskipun secara sirih.
Ternyata begitu dirinya tiba William telah menyiapkan segalanya. Tak ada orang luar yang tahu akan pernikahan itu, pernikahan itu hanya dihadiri oleh Kevin, Maya istri dari Kevin dan seluruh pelayan rumah utama yang akan menjadi saksi pernikahan mereka dan seorang kyai yang akan menikahkan mereka secara agama.
Setelah ijab qobul selesai tanpa aba-aba, William menarik Viona begitu saja kedalam kamarnya. Tanpa mempedulikan orang-orang yang masih berada di sana. Namun bagi Kevin itu sudah biasa. Memang seperti itulah sikap Seorang William. Tapi satu hal yang membuat Kevin heran itu dengan permintaan yang gadis yang minta dinikahi secara mendadak itu.
Awalnya Kevin berpikir jika semua itu sangat mustahil akan dikabulkan oleh William. Tapi nyatanya setibanya mereka di rumah utama ternyata William sudah mempersiapkan semuanya. Kevin sedang berusaha mencari jawaban atas pertanyaannya itu.
* * *
"Aku sudah menuruti keinginanmu jangan sampai kau membuatku kecewa!" ucapnya dengan tatapan tajamnya yang membuat Viona semakin ketakutan.
"Ba..baik tuan." Viona menjadi gugup dan gagap.
Tanpa banyak bicara William langsung menerkam dengan begitu kasar sehingga membuat Viona terus menjerit tertahan.
"Shitt, ahhh... Kenapa susah sekali masuknya! Ternyata benar yang dikatakan ibunya jika wanita ini masih suci," batin William yang masih terus berusaha menembus area inti milik seorang gadis yang bernama Viona.
"Awwww.. Sakit Tuan, tolong pelan pelan!" jerit seorang gadis yang sedang berada dibawah kungkungan seorang William Syah dan menahan rasa sakit yang teramat karna baru pertama kalinya gadis itu disentuh seorang lelaki. Gadis itu mencengkeram kuat ujung sprei dengan begitu kuat.
Tetesan air mulai berjatuhan bersama dengan rasa sakit yang gadis itu rasakan saat ini.
Sama sekali tidak disangka jika malam ini akan menjadi malam yang paling menyakitkan baginya karna dirinya harus kehilangan kesuciannya ditangan seorang William. Pria yang selama ini dirumorkan selalu bergonta ganti wanita setiap malamnya.
"Sakit sekali Tuan, tolong pelan - pelan," rintihnya lagi.
"Apa kau belum pernah disentuh oleh lelaki?" tanyanya dengan sedikit menatap wajah wanita yang terlihat memilukan itu.
Dan wanita itu hanya menggeleng tanpa keluar sepatah katapun dari mulutnya.
"Good girl, aku menyukai itu! Tidak rugi menukarmu dengan hutang ibumu yang yang tidak sedikit itu!" ucap william dengan seringai puas diwajahnya.
Lelaki itu terus melanjutkan aksinya tanpa peduli jika gdis yang berada dibawah kungkungannya saat ini mulai meneteskan air matanya.
Rasa kesal bercampur puas yang saat ini dirasakan oleh Wiliiam karna dirinya yang juga belum berhasil menembus segel kepemilikan milik gadis itu.
JLEPP....
Pada hentakan yang kesekalinya lelaki itu berhasil membobol pertahanan milik gadis itu.
Malam kali ini benar - benar sesuai dengan keinginannya. Dengan rasa bahagia dan semangat yang menggebu lelaki itu terus melanjutkan aktivitasnya hingga pagi menyapa.
William menjatuhkan dirinya yang sudah terasa lemas karna entah untuk keberapa kalinya lelaki itu mencapai puncak pelepasannya.
Sementara gadis yang kini berada dibawah tubuh kekar dan berotot itu terlihat nampak begitu tidak berdaya bahkan suaranya saja pun tak lagi terdengar.
Dengan segala rasa lelah yang wanita itu rasakan saat ini, bahkan rasa sakit yang teramat pada sekujur tubuhnya terutama area intinya yang juga terasa pedih karna lelaki itu terus menghujamnya tanpa henti.
Wanita itu berusaha beranjak dari pembaringannya namun badannya terasa begitu lemah hanya untuk sekedar mendudukkan tubuhnya dan bersandar.
Ada rasa iba dan tidak tega saat William melihat gadis yang baru saja ia gauli itu nampak tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Aku akan panggil pelayan untuk membantumu!" ucap lelaki itu.
Sementara Viona hanya diam dengan perasaan hancur yang tidak bisa ia jabarkan. Kehormatannya telah direnggut oleh seseorang untuk melunasi hutang ibu tirinya.
Merasa miris pada diri sendiri yang nasibnya sangatlah buruk karna harus menyerahkan miliknya yang paling berharga itu demi membayar hutang ibu tirinya.
Setelah kepergian William, gadis bernama Viona itu terus meratapi nasibnya sendiri, menggosok tubuhnya yang terasa kotor dan sangat menjijikan baginya, tatapannya kini kosong nampak menerawang jauh.
Tapi itu lebih baik karena setidaknya dia tidak harus melayani lelaki tua yang saat itu ibunya tawarkan saat dirinya menolak untuk menyerahkan dirinya pada seorang William.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu mengembalikan kesadaran Viona dari lamunannya.
"Maaf nona, tuan menyuruh saya untuk membantu nona membersihkan diri," ucap pelayan tersebut, sementara Viona hanya mengangguk lemah.
Dengan dipapah pelayan Viona berjalan menuju kemar mandi dan membersihkan diri dengan air hangat dan aroma wewangian yang begitu harum semerbak pada indra penciumannya dan mengembalikan moodnya.
Tiga puluh menit sudah Viona berendam, rasa pegel dan sakit itupun terasa sedikit berkurang. Kini dirinya telah keluar dari kamar mandi.
"Urus dan layani dia!" titahnya kemudian pada pelayan yang masih berada dikamarnya.
Setelahnya lelaki itu bergegas pergi tanpa mengatakan apapun pada Viona yang kini terduduk di sebuah sofa panjang didalam kamar itu.
Derita yang sesuangguhnya baru akan dimulai pagi ini! Ucap Viona dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Euis Herdiana C'mahmud Hyuga
.menarik cerita nya ..
2023-09-17
0