--Kerajaan Spinx
Sehabis perayaan yang diadakan kerajaan Queenby, Gustav pulang dengan kegundahan didalam lubuk hatinya. Masih teringat jelas perkataan kakaknya bahwa Emilio tidak akan pernah bisa tetap tinggal bersama mereka, walaupun nantinya mereka akan bertemu kembali, tapi tetap saja akan ada sesuatu yang hilang jika salah satu keluarga tidak ada.
Masih tergiang dikepala Gustav tentang apa yang diucapkan kakaknya hari itu.
'jadilah raja yang bijaksana'
'jaga ibunda dan ayahanda'
'aku akan melindungimu'
'aku akan menjaga kalian'
'jangan pernah medengarkan mereka'
'jangan pernah mengusiknya'
'kau tenang saja, ratu gabby akan membantuku untuk melindungi kerajaan'
Meskipun sudah mendengarkan apa yang dikatakan Emilio. Gustav masih tidak habis fikir bahwa gadis yang telah menjadi ratu itu bisa melakukan apapun yang dia mau, termasuk jika itu harus meratakan kerajaan Spinx dengan tanah.
Gustav juga masih terus mengingat jelas bahwa Emilio yang seorang pangeran dengan gelar Putra Mahkota rela melepaskan gelarnya untuk menjadi pelayan Ratu itu demi melindungi kerajaan Spinx.
Gustav juga masih mengingat bagaimana Emilio terus berkata bahwa jika kerajaan Spinx berada dibawah naungan kerajaan Queenby itu akan membantu kesejahteraan kerajaan Spinx.
Gustav masih terus berfikir keras bagaimana caranya agar kerajaan bisa terus makmur, karena masalah sebelumnya, masih banyak kota-kota kecil yang kurang dilihat oleh kerajaan sebelumnya itu membuat kota-kota kecil itu tak terawat bahkan ada beberapa yang menjadi sarang pemberontakan.
Beruntungnya Gustav diberikan beban menjadi Putra Mahkota disaat Emilio sudah membabat habis pemberontak, yang Gustav tidak ketahui bahwa Emilio dibantu oleh Gabie untuk membabat para pemberontak.
"Yang Mulia" Panggilan Tiana membuyarkan lamunan Gustav, Gustav menoleh pada Permaisurinya yang melangkah mendekatinya.
"Apa Yang Mulia baik-baik saja?" tanya Tiana saat melihat wajah rumit Gustav.
Gustav menggeleng pelan melihat kekhawatiran Tiana, ini pertama kalinya Gustav mendengar Tiana sangat mengkhwatirkan dirinya. "Tidak apa-apa Permaisuri." jawab Gustav.
Gustav menatap intens Tiana, Sejujurnya ia tidak memiliki perasaan lebih pada Tiana, Memang pada dasarnya Gustav menyukai wanita cantik, tetapi entah mengapa sekarang Gustav sangat mencintai Tiana saat dia tau bagaimana kehidupan Tiana sebelum menikah dengannya.
Meskipun begitu, Gustav juga merasa sangat bersalah pada gadis yang telah dilecehkan pada saat itu, setelah Gustav tau bahwa Tiana Dan Gabriella sebenarnya adalah sama-sama korban.
Tiana adalah korban dari keserakahan Keluarganya yang membuat Tiana menjadi seorang Wanita Ular karena dihasut oleh ayahnya sendiri, dan Gabriella adalah korban dari sandiwaranya Tiana. Gustav ingat saat kecil dulunya Tiana bukanlah seseorang yang seperti ini, yang dia tau Tiana sangat mencintai Emilio, dan betul apa yang telah diselidiki oleh Gustav bahwa Tiana melakukan ini karena dipaksa oleh ayahnya.
"Tiana, apakah kamu masih mencintainya?" tanya Gustav membuat Tiana bingung dengan apa yang dimaksud Gustav.
"Maksudnya yang mulia?"
"Apakah kamu masih mencintai Kak Emilio"
Tiana terdiam mendengar pertanyaan Gustav, ada apa dengannya sehingga bertanya seperti itu.
Tiana juga tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini, yang dia inginkan adalah sesuatu hal yang luar biasa, tapi itu yang tidak dimengerti Tiana. Di sisi lain entah mengapa Tiana ingin sekali meninggalkan semua ini, ya awalnya Tiana sangat mencintai Pangeran Emilio tapi itu dulu sebelum fikiran didalam otak telah dicuci oleh ayahnya sendiri.
"Maaf yang mulia, saya masih ada urusan"
Tiana buka suara tersadar karena Gustav terus menatapnya.
"Ah baiklah, lanjutkan urusanmu Tiana" ucap Gustav.
Tiana pergi tergesa-gesa entah apa yang dirasakannya saat mendengar pertanyaan dari Gustav, Gustav melihat kepergian Tiana dengan tatapan sendu. Apakah dia mulai ada perasaan pada Tiana, rasa ini adalah rasa untuk melindunginya. Entah apa yang dirasakan oleh Gustav.
---Kerajaan Queenby
"Apakah ada hal yang baik Emi?"
"Emm.. yang mulia, bukankah itu nama seorang gadis, kenapa anda memanggil saya seperti itu"
Shushu dan Scarla yang mendengar Gabby memanggil Emilio dengan nama Emi membuat mereka tidak bisa menahan untuk tertawa. "Itu cocok untukmu." saut Shushu sambil tertawa terbahak-bahak.
"Lagi pula wajahmu lumayan cantik." sambung Scarla menahan tawanya. Emilio begitu sangat malu pada mereka membuat telinga Emilio memerah.
Emilio menghela nafas. "Hah.. Sudahlah" gumam Emilio.
"Jadi bagaimana Emi?" Tanya Gabby sekali lagi pada Emilio. Sebenarnya masih ada rasa yang tidak dimengerti oleh Emilio saat bersama mereka.
"Begini yang mulia, sepertinya saat kerajaan Folly membantu kerajaan Spinx berperang itu hanyalah sebuah Skema mereka yang mereka buat." jawab Emilio serius.
Gabby yang mendengar tuturan Emilio menaikan sebelah alisnya. "Skema?" tanya Gabby.
Emilio menganggukkan kepalanya. "Mereka akan berencana menyerang kerajaan Spinx jika kalah dari anda, mereka juga mengira jika kerajaan Spinx kalah dari anda maka kerajaan Spinx akan mejadi budak perang. Itu akan menguntungkan mereka jika mereka bisa menguasai beberapa Teritorial termasuk bagian utara ini, dan sebaliknya jika anda yang kalah mulia." balas Emilio panjang lebar.
"Bukankah setiap kerajaan Dibenua ini sudah memiliki Hubungan Diplomasi pada Kekaisaran?" tanya Gabby, Sebenarnya Gabby tidak mau memusingkan dirinya untuk hal sepele seperti ini, tapi Gabby juga membutuhkan Informasi untuk mengetahui kekuatan musuh yang akan dilawan.
"Memang benar yang mulia, tapi itu hanya diluar saja mereka tampak akrab dan saling membantu, didalamnya mereka saling menjebak satu sama lain." jawab Emilio.
"Yang mulia, maukah anda menjalin hubungan Diplomatik dengan Kerajaan Spinx, sepertinya Kerajaan Spinx sudah tidak ada tempat untuk bernaung, yang hamba dengar, Kekaisaran akan memutuskan hubungan dengan kerajaan Spinx, itu membuat kerajaan Spinx sendirian dan tidak ada yang membantu jika terjadi sesuatu." sambung Emilio panjang meskipun dengan rasa tidak enak hati dan sedikit takut, tapi Emilio takut pada Shushu buka pada Gabby.
Gabby yang masih berselonjoran dipangkuan Shushu menutup matanya sejenak, memang sedari awal Gabby akan menjalin hubungan diplomasi dengan kerajaan Spinx, itu akan memudahkan dia untuk menjaga orang-orang terkasihnya.
"Emi, pergilah ke Kekaisaran dan menyamarlah disana, kudengar disana akan ada turnamen bagi petarung, dapatkan informasi sebagai seorang petarung yang Kuat itu akan memudahkanmu." titah Gabby pada Emilio yang masih berlutut.
Emilio terdiam sejenak menundukkan kepalanya memikirkan perintah yang diberikan Gabby. Emilio khawatir Gabby menolak permintaannya.
"Nanti aku akan mengutus Baba untuk datang ke Kerajaan Spinx." sambung Gabby.
Emilio yang mendengar penuturan Gabby pun mendongak melihat gabie dengan senyuman lebar. "Baik Yang Mulia." balas Emilio semangat.
"Jangan lupa ubah wajahmu, beruntung saat di Kerajaan Folly mereka tidak mengenalimu" tukas Gabby pada Emilio dan dia hanya menganggukkan kepalanya.
Emilio meninggalkan ruangan dengan senyuman lebar setelah dapat mencium punggung tangan Gabby, Emilio sudah layaknya seorang budak jika seseorang melihat itu, tapi Emilio tidak perduli juga jika ada yang melihat, setidaknya itu adalah tanda bahwa dia setia kepada junjungannya.
"Shushu, Scarla aku ingin berjalan-jalan"
ucap Gabby manja pada kedua dayangnya.
Shushu yang melihat tingkah manja Gabby menaikan alisnya 'nona pasti ada maunya'.
"Mari menonton pertarungan Emi dikekaisaran, Baba bilang Aku di undang oleh Permaisuri Lili." sambung Gabby manja.
Shushu semakin bingung dengan Gabby, pasti akan ada kejutan jika Gabby sudah manja seperti ini. Dilain sisi Scarla yang melihat tingkah manja Gabby bergedik ngeri. Terakhir kalinya Gabby bertingkah manja saat sebelum berperang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
lauraa🍷
....
2022-05-28
1
Susan Elga Pontoh
👍🏼👍🏼👍🏼
2022-05-17
0
Titien Kurniawan
sampai disini saya blm mengerti alur ceritanya, terus kurang greget ya
2022-05-03
0