2 tahun lalu.
"Yang Mulia pergilah !" seru seorang pengawal.
"Tidak, bagaimana bisa aku meninggalkanmu disini." tukas Emilio yang memapah pengawalnya yang sudah dianggap keluarganya.
Pangeran Emilio dan pengawalnya berjalan tertatih-tatih menyusuri hutan kematian. setelah lama menyusuri hutan, mereka menemukan sebuah goa dan beristirahat di dalam goa tersebut.
"Maafkan aku Joan, aku tidak mendengarkanmu sebelumnya, karena keegoisanku kita terjebak disini."
"Tidak pangeran, akulah yang lalu lemah. Aku tidak bisa melindungi anda sebagai pengawalmu, maafkan hambamu ini." lirih Joan lemah karena mengalami luka berat saat membantu Emilio melawan moster pohon.
Mendengar kabar bahwa dihutan kematian ada hewan kontrak yang kuat membuat Emilio ingin memiliki hewan kontrak. Setidaknya dengan memiliki 1 hewan kontrak dapat memperkuat dirinya agar dapat melindungi kerajaannya.
Tapi tidak terpikirkan oleh Emilio bahwan jika hutan kematian juga terdapat monster yang menghuni hutan kematian.
Belum lama mereka beristirahat, mereka sudah ditemukan oleh monster yang mengejar mereka. Mau tidak mau Emilio terpaksa melawannya.
Emilio dengan lincah dan gesit melawan moster pohon tersebut menggunakan 4 Elementnya dengan Element inti Api hitam. meskipun bisa melukai monster itu, tapi tidak membuat monster itu terpukul mundur, pengawalnya yang sudah terluka parah pun masih membantunya.
"Joan istirahatlah, biar aku yang mengahapinya !" seru Emilio melihat sihir Element air Joan sudah makin melemah.
"Aku tidak apa-apa pangeran, aku masih bisa bertarung." balas Joan meskipun lukanya sudah makin parah karena terus mengeluarkan tenaga dalamnya.
Pertarungan semakin sengit, pangeran yang menjadi sasaran moster pohon pun sudah dipenuhi luka-luka. Tubuh yang penuh luka dan baju yang sudah compang-camping membuatnya terlihat seperti seorang pengemis.
Moster pohon yang sudah kehilangan 1 tangannya pun masih terus menyerang Emilio hingga akhirnya moster pohon merubah targetnya menjadi Joan. Emilio yang terkejut melihat serangan yang mendadak langsung menuju Joan lansung berlari ke arahnya. akar-akar yang seharusnya melilit joan terkena pada Emilio karena Emilio mencoba untuk melindungi sahabatnya itu.
Alhasil Emilio terlilit oleh akar-akar moster pohon, Joan yang melihat Emilio sudah terlilit erat mencoba untuk menolongnya meskipun berlari dengan tertatih-tatih.
Namus naas belum sampai Joan mendekati Emilio, kepala Joan sudah terpisah dari tubuhnya terkena kibasan dari moster pohon.
"Joaann !." jerit Emilio menggeliat mencoba melepaskan lilitan akar-akar tersebut.
Sekuat tenaga Emilio berusaha melepaskan lilitan akar itu malah membuat akar itu semakin mengencang, lilitan akar itu semakin kuat membuat Emilio batuk mengeluarkan darah.
Emilio sudah pasrah dililit oleh akar monster pohon itu, Emilio sudah tidak bisa berbuat banyak. 'apakah aku akan mati.. ayahanda, ibunda, gustav, maafkan aku' mata Emilio semakin menutup dan pandangannya mulai menggelap.
Saat matanya mulai menutup, perlahan lilitan akar moster tersebut renggang dan melemah. Emilio pun terjatuh ketanah saat akar itu sudah terlepas. Mata Emilio yang masih terbuka melihat 2 orang gadis yang mendekatinya dan mendengar suara samar-samar.
---
"Dia sudah mati Nona." ucap gadis pelayan yang tidak lain adalah Shushu.
Gabby melihat sekelilingnya dan pandangannya tertuju pada tubuh yang sudah tidak berkepala. Ia menoleh kemonster pohon yang sudah terpisah menjadi 2 bagian karena ditebas oleh Shushu.
Gabby merentangkan tangannya dan mengeluarkan Element gelapnya . Element gelap yang dikeluarkan Gabby menjalar merasuk kedalam kedua bagian moster pohon itu.
Kedua bagian moster itu bergertar dan kejang-kejang sebelum akhirnya menyatu kembali dan mulai bangkit.
"Mulai hari ini namamu adalah Groot, pergilah keistanaku dan jangan pernah keluar." ucap Gabby halus. Moster pohon yang berdiri diam pun mulai bergerak meninggalkan kedua gadis itu.
"Kenapa Nona melakukan kontrak dengan serangga itu." dengus Shushu.
"Dia yang terakhir dari moster yang ada disini shushu."
Shushu mengeryitkan alisnya 'yang terakhir?.. pantas saja jarang sekali terlihat ada serangga disini' Shushu mangut-mangut.
"Hmm, Bagaimana dengan ini Nona?" tanya Shushu menunjuk tubuh yang sudah tidak bernyawa.
Gabie melihat tubuh Emilio yang sudah tidak bernyawa penuh dengan luka cabikan. "Dia sudah beringkarnasi" jawab Gabby
"Ooh.." balas Shushu membulatkan bibirnya.
Saat Gabby memutar badannya dan berjalan tiba-tiba ia berhenti mendadak membuat Shushu yang berjalan dibelakangnya menabrak punggung Gabby.
"Ada apa Nona?" tanya Shushu bingung melihat Gabby sedang memikirkan sesuatu.
"Shushu, apakah inti Dragon Lord bisa menerima tubuh manusia?" Gabby bertanya pada Shushu membuatnya menaikkan sebelah alisnya.
"Tergantung pada wadahnya nona, jika wadahnya kuat untuk menampung inti dari Dragon Lord tentu saja bisa..."
"...Wadah Dragon Lord sebelumnya juga seorang manusia." lanjut Shushu.
"Jangan-jangan nona..."
Gabby hanya tersenyum melihat kekagetan Shushu. Ia menoleh ketubuh tak bernyawa itu dan menerawang, sayang sekali menurutnya tubuh yang memiliki 4 element dengan element inti api hitam dibuang sia-sia. ia menjentikkan jarinya sekilas, tiba-tiba shushu bergetar dan terduduk, Shushu menghirup nafas dalam-dalam.
"Apa yang terjadi nona?" tanya Shushu dengan bibir bergetar dan nafas terengah-engah. Shushu merasakan seakan ada perubahan waktu yang sangat drastis.
"Dia sudah beringkarnasi. Jika kita menunggunya, itu terlalu lama. Aku hanya mempercepat waktu di dimensinya" jawab Gabby enteng.
Shushu hanya terdiam membisu mendengar jawaban enteng Gabby, bukankah itu akan mempengaruhi alam surga jika merubah waktu yang bukan dari asalnya membuat Shushu ngeri, apa jadinya jika Dewa-Dewi didemensi itu tau kalau ruang dan waktunya sudah diubah oleh Gabby, Shushu tidak tau apa yang akan terjadi. 'nona tenang saja, aku orang pertama yang melenyapkan mereka (dewa-dewi) jika datang kesini'
Gabby merentangkan tangannya dan mengeluarkan Element cahaya. Element cahaya itu perlahan bergerak mengelilingi tubuh Emilio sebelum akhirnya masuk ketubuh Emilio.
Tubuh Emilio yang dimasuki Element Gabby membuat tubuh Emilio bersinar, setelah beberapa saat sinar meredup luka-luka Emilio mulai pulih dengan cepat.
Emilio menggerakkan jarinya meraba-raba tanah berumput perlahan. dia pun membuka matanya perlahan, seketika mata Emilio langsung melotot. Emilio duduk dengan cepat dan panik ia meraba-raba tubuhnya.
Setelah selesai meraba-raba tubuhnya sendiri Emilio menoleh kepada 2 gadis cantik disampingnya. Emilio terperangan melihat kecantikan kedua gadis itu. Mereka jelas orang kelas atas dan yang satunya adalah pelayanya tapi memiliki kecantikan di atas bangsawan.
Emilio sangat bingung melihat kedua gadis cantik itu, yang memakai gaun hitam polos tersenyum lembut padanya dan pelayannya cemberut pada gadis itu.
'mungkinkah ini surga, apa kedua bidadari ini hadiah yang diberikan dewa padaku?' batin Emilio mengira-ngira.
"Selamat datang kembali Pangeran Emilio" Gabby membuka suara dengan ramah. Seketika mata Emilio melotot tidak percaya.
Pangeran Emilio?. Itu namanya dulu saat masih seorang pangeran kerajaan Spinx. Yang dia tau, dia sudah beringkarnasi menjadi pengusaha sukses dan memiliki banyak cucu. Hidup rukun dengan keluarganya membuatnya bahagia meskipun dia mengingat kehidupan sebelumnya.
Dia meninggalkan keluarga besarnya karena dia memang sudah berumur 92 tahun. Disaat-saat terakhirnya dia masih tersenyum melihat seluruh keluarga besarnya berkumpul dirumahnya menjenguknya dalam keadaannya yang sudah menua dan sudah waktunya meninggalkan dunia.
"Aku kembali !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
lauraa🍷
...
2022-05-28
2
sehune
gw nangis aj klo kga ad MC cowok ny huhu, tp sumpah ni cerita bagus bngt. y setidaknya gaby punya pasangan lah kasihan masa sendiri huhu
2021-10-14
1
Aliciha Fikry Abdul Malik
bagi mana kali di jadikan filem ne pasti seru abis...
2021-05-21
2