-- Istana Spinx
"Sayang apa kamu akan datang kejamuan Kerajaan baru itu?" tanya Tiana antusia.
"Entahlah Tiana aku tidak tahu, datang keacara perayaan Kerajaan yang memenangkan perang dari kita, aku hanya takut mereka mempermalukanku sebagai pihak yang kalah perang." jawab Gustav memijat-mijat pelipisnya.
"Aku mendengar dari bangsawan bahwa Ratu-nya sangat dermawan, bahkan dia tidak menghancurkan Kerajaan kita berkeping-keping, jika itu kerajaan lain pasti kita yang kalah sudah menjadi budak mereka." kata Tiana masih kekeh agar Gustav datang kejamuan kerajaan Queenby.
'kau harus pergi kesana agar aku bisa ikut denganmu untuk mencari orang yang lebih mapan dan berkuasa lebih darimu' batin licik Tiana yang sudah tidak menginginkan gelar Putri mahkota semenjak kekalahan kerajaan Spinx yang membuat kerajaan dikenal sebagai kerajaan terkecil di benua Khaaslonia. Tiana tidak ingin menjadi Ratu dari Kerajaan kecil, sudah cukup dia tidak bisa mendapatkan pangeran Emilio teman masa kecilnya.
Tiana yang telah di doktrin oleh Marquess Filarl untuk menjadi orang istana ingin sekali meninggalkan Gustav karena menurut Tiana kerajaan ini sudah tidak ada apa-apanya lagi. awalnya Tiana sangat tidak menyetujui keputusan ayahnya yang menyuruhnya agar mendekatkan diri pada Gustav, jika bisa menjadi permaisurinya dan menghasut Gustav agar merebut gelar Putra mahkota.
"Dan lagi pula tidak ada tamu dari negara lain yang diundang dan bangsawan hanya sedikit, aku dengar kebanyakan yang datang kejamuan hanyalah rakyat jelata." sambung Tiana meyakinkan Gustav.
Gustav memejamkan matanya sejenak untuk memikirkan perkataan Tiana. Selama Gustav menikahi Tiana, Tiana selalu bersikap lembut padanya tapi dia juga berpikir apakah itu hanya kedok Tiana saja. Karena ada rumor buruk tentang arogansi Tiana, bukan Gustav tidak mau melakukan pengintaian untuk memata-matai istrinya itu, Gustav masih menghargainya sebagai prifasi wanita dan istrinya.
"Jika aku aku pergi, apa kau ikut?" tanya Gustav dengan cepat dibalas anggukan Tiana.
"Aku akan kekamar Ayahanda dulu, sekalian menanyakan pendapat Ibunda di situ."
Saat Gustav memasuki kamar ayahnya terlihat olehnya seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibunya sekaligus Ratu Kerajaan Spinx yang membelai ayahnya dengan penuh kasih sayang, meskipun Gustav tau bahwa ibundanya sedang dilanda kesedihan mendalam karena suaminya sakit dan Putra pertamanya menghilang.
"Ibunda istirahatlah." ucap Evan lembut mengusap-gusap bahu Emily.
"Ibunda ingin bersama ayahmu, Putraku. Bagaimana kabar kakakmu apakah kamu sudah mengetahui dimana keberadaannya?"
"Belum ibunda, pasukan pencarian masih terus mencarinya. Aku juga akan terus mecari kak Emilio sampai ketemu." ucap Gustav.
Emily memandang wajah Gustav, semenjak Emilio memberikan gelarnya pada adiknya dan menghilang, Gustav sudah mulai berubah dimana dulunya Gustav hanya orang egois yang hanya memikirkan kesenangan untuk dirinya sendiri.
"Ibunda sangat merindukan Emilio." ucap Emily lirih menumpahkan airmatanya.
Gustav yang melihat ibunya bersedih ikut bersedih, Gustav mengusap jarinya menghapus airmata wanita yang telah menjadi cinta pertamanya didunia ini, hatinya begitu sakit dan pilu melihat ini pertama kalinya dia melihat ibundanya menitihkan air mata.
"Ibunda, aku berjanji akan menemui kakak, jangan bersedih lagi." kata Evan memeluk Emily.
Emily memeluk erat Gustav menumpahkan kesedihannya. Saat Emily masih memeluknya, pintu ruangan terbuka dan masuk seorang pria tampan dipintu. Emily sangat kaget begitupun dengan Gustav, Emily dan Gustav seakan diberikan keburuntungan oleh dewi tidak menyangka bahwa Emilio Vanue Spinx berdiri didepan mereka dengan senyuman.
"Ibunda." ucap Emilio memanggil ibunya dengan lembut.
Emily berlari dan berhamburan memeluk Emilio, ia menangis keras. "Emilio kemana saja kamu nak, kamu pergi tanpa mengabari ibunda. Ibunda sangat mengkhawatirkanmu" Emily memeluk erat Emilio tidak mau melepaskannya.
"Maafkan aku ibunda, aku hanya pergi untuk mengurus sesuatu mengenai kerajaan kita."
Emily menatap lekat wajah putranya, Emilio hanya tersenyum pada Emily. Emilio melepaskan pelukannya dan berjalan ke ranjang ayahnya dan mendudukkan dirinya dipinggir kasur. Emilio menatap wajah pucat ayahnya yang sedang tertidur.
"Kakak..." Emilio menoleh pada adiknya dan menatapnya.
"gustav datanglah keperayaan kerajaan Queenby"
"tapi kak..." Ucapan Gustav terputus.
"Kau tidak perlu khawatir, Ratu Gabby bukanlah orang yang suka menindas, dia juga masih akan membantu Kerajaan kita, setidaknya jangan sampai mengusiknya"
Gustav menatap lekat wajah tegas Emilio, tentu perkataan Emilio benar karena gadis itu terilihat tidak suka menindas orang karena setelah menjadi Ratu Kerajaan yang didirikanya tidak menjadikan kerajaan spinx sebagai budaknya.
"Kak maaf keputusan kami membuat kerajaan kita hampi hancur..." ucap Gustav lirih. "...Apakah kakak mengenalnya dan punya relasi pada ratu Gabby." sambung Gustav bertanya.
Emilio hanya tersenyum pada Gustav, Emilio melihat perubahan besar pada adiknya. sebenar ada rasa bersalah pada diri Emilio karena memberikan tanggung jawab yang besar kepadanya. tetapi Emilio tidak bisa melanggar sumpahnya, dan dia juga melakukannya agar bisa melindungi keluarga yang dicintainya.
"Datanglah kesana aku juga diundang, nanti kau akan tahu semuanya"
Emilio berdiri dan berjalan keluar. "Jaga ibunda dan ayahanda, jadilah Raja yang bijaksana agar dapat dicintai rakyat." ucap Emilio hendak meninggalkan mereka.
"Tunggu sayang!" panggil Emily melihat Emilion hendak keluar.
Emily memeluk emilio sekali lagi dengan dan lama. "Apa semua ini baik-baik saja nak?" tanya Emily mengusap-ngusapkan wajah Emilio.
"Ibunda tidak perlu khawatir. Aku akan melindungi Kerajaan ini, aku berjanji." janji Emilio.
"Berrhati-hatilah nak, ibunda akan selalu mendoakanmu." ucap Emily lembut.
"Terima kasih ibunda." ucap Emilio mencium kening Emily.
Gustav melihat kepergian Emilio dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan, bukan berarti Gusstav berpikir macam-macam. Dia hanya bingung bagaimana caranya dia melindungi kerajaan ini saat emilio tidak disini. Emilio juga mengatakan bahwan dia diundang oleh Ratu Gabby dan Gustav akan mengetahui semuanya itu membuatnya bingun.
---
Tepat sehari sebelum perayaan kerajaan Queenby diadakan, banyak pelayan berlalu lalang di istana Mawar, bahkan rakyatnya juga diundang bagi yang bisa datang keistana dan bagi yang tidak bisa datang masih bisa merayakan dialun-alun ibu kota.
Bahkan Gabby dengan tegas menghapus Hierarki saat perayaan berlangsung, tidak ada bangsawan tidak ada rakyat jelata. Membuat rakyat sangat senang karena Gabby memperlakukan mereka dengan status yang sama.
Lain halnya didalam istana, saat ini Gabby sedang membujuk shushu yang sedang merajuk karena shushu diharuskan tidak menggunakan pakaian maid lagi.
"Nona, tidak apa-apa anda tidak memberikan gelar itu, saya tidak mau. Saya hanya ingin jadi pelayan nona saja." kata Shushu merengek kepada Gabby.
"Shushu, kamu taukan aku memberikanmu dan yang lainnya gelar untuk maksud tertentu..." Shushu yang mendengar perkataan Gabby membuat shushu menggembungkan pipinya. "...Kamu masih bisa menjadi dayangku, Shushu." Sambung Gabby.
"Benarkah nona?" tanya Shushu berbinar.
Gabby tersenyum mengangguk membuat Shushu melompat-lopat kegirangan, Scarla yang melihat kegirangan Shushu hanya mengeleng-gelengkan kepalanya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Istrinya Suga
shushu bisa-bisanya kau merajuk pada ratumu
2024-08-01
0
bungaAaAaA
kayanya ini yg jadi naga tu?
2022-06-22
2
princess purple
wait, apa naga itu si emilio? hahaha sepertinya...................
2022-05-12
0