Chapter 5. Flashback

Di suatu kamar mewah, ada seorang gadis yang tertidur tempat tidur berukuran Queen size. Tubuhnya penuh dengan bekas luka goresan.

Gadis itu perlahan membukan matanya dan menoleh ke kiri dan ke kanan perlahan. Gadis itu mendudukkan tubuhnya dan mulai melihat-lihat seluruh isi kamar.

'dimana ini... apa aku sudah disurga?' Batin gadis itu bertanya-tanya.

Saat gadis itu masih menelisik seluruh ruangan masuklah seorang wanita dan laki-laki yang sudah lanjut usia. Wanita itu berjalan menuju gadis itu.

"Kamu sudah sadar, apa masih ada yang sakit?" Tanya wanita itu mendudukkan dirinya dipinggir kasur. Laki-laki itu hanya berdiri di samping wanita itu.

Gadis itu hanya menggeleng pelan kepalanya. "Maaf, nyonya siapa?" Tanya gadis itu pelan.

"Saya Liliana dan ini suamiku Albert." Jawab wanita itu tersenyum.

"Halo gadis kecil." Sapa laki-laki itu tersenyum. Gadis itu membalas sapaan laki-laki itu dengan senyuman. Dia menatap laki-laki itu terlihat jelas garis-garis keriputnya dan kumis beserta rambut yang sudah memutih tapi itu tidak menghilangkan ketampanannya dan tubuhnya masih tegap dan terlihat gagah.

"Kalau boleh tau siapa namamu gadis kecil." Tanya laki-laki itu pada gadis yang sedang menatapnya.

"Maaf tuan, saya Gabriella Graciana Charlotte." Jawabnya dengan gugup. laki-laki itu hanya tersenyum melihat Gabriella.

Mereka akhirnya pun bercengkrama di kamar itu. Gabriella melihat jelas senyuman wanita itu yang sangat cantik dan anggun menurutnya, walaupun Liliana sudah berumur tetapi kecantikan dan keanggunannya tidak pudar di makan umur.

Setelah beberapa saat mengobrol dengan Gabriella, Liliana melemparkan pertanyaan pada Albert yang membuat bingung Gabriella mendengarnya.

"Suamiku apakah tubuh Gabriella mampu menampung semuanya?"

"Gadis ini sudah di takdirkan untuk menerima warisan kita." Jawab Albert yang semakin membuat Gabriella bingung.

"Gabby, maksudku Gabriella maukah kamu menjadi cucuku?" Pinta Liliana menatap Gabriella dengan tatapan memohon.

"Tidak apa-apa nyonya, anda boleh memanggil saya Gabby. Kenapa anda mau mengangkat saya sebagai cucu?" Tanya gadis itu bingung.

"Kami sudah renta, dan kami juga tidak punya keturunan untuk mewariskan milik kami." jawab Liliana memelas.

Gabriella dibuat semakin bingung, mewariskan milik mereka? jika itu harta yang melimpah bukankah mereka bisa memberinya kebadan amal untuk membantu orang yang tidak mampu jika mereka tidak punya keturunan.

Melihat raut wajah Liliana yang sangat berharap, membuat Ia tidak tega untuk menolaknya. "Baiklah, saya mau menjadi cucu angkat anda, Nenek." Balas Gabriella dengan senyuman.

"Oh, cucuku." Liliana memeluk Habriella dengan lembut. "Boleh nenek memanggilmu Gabby?" Sambung Liliana melepaskan peluknya. Gabriella hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gabby apa kamu sudah lapar?, mari makan siang." Ajak Albert mengingat Gabby sudah 3 hari tidak sadarkan diri dan belum makan.

"Iya kakek, Gabby sangat lapar".

Merekapun keluar kamar dan menuju meja makan. Di atas meja sudah tersedia berbagai jenis makan yang sangat menggugah selera. Gabby yang sudah sangat kelaparanpun kehilangan etika kebangsawanannya saat makan. Liliana dan albert hanya tersenyum melihat Gabby makan dengan lahap.

Setelah mereka makan siang, Gabby berjalan-jalan mengelilingi istana ditemani Baba. Gabby terperangah saat mengenal Baba untuk pertama kali. Gadis mana yang tidak jantungan melihat pria tampan dengan sorot mata tajam, alis tebal dan rahang yang tegas serta bibir yang seksi menurutnya ditambah lesung pipi saat tersenyum membuat Gabby gugup setengah mati. Walaupun Baba hanya seorang pelayan laki-laki tapi Ia yakin Dewi mana yang tidak jatuh dengan pesona yang dimiliki Baba.

----

"Suamiku, apakah nanti malam kita akan mewariskan semuanya?" Tanya seorang wanita yang sedan membelai rambut suaminya dipangkuannya.

"Ya istriku, kita sudah kehabisan waktu. kita sudah terlambat empat ratus tahun." jawab laki-laki itu yang tidak lain adalah Albert.

"Bagaimana jika Gabby tidak mau?" tanya Liliana sedikit cemas.

"Gabby sudah ditakdirkan untuk menerima kegelapan dan cahaya dalam dirinya, karena cahaya dan kegelapan itu sendiri yang memilihnya, kita yang hanya wadah tidak bisa melakukan apapun." Jawab Albert lembut.

"Baiklah suamiku, aku akan ikut semua keputusanmu tapi, bolehkah kita disini satu tahun lagi?, aku ingin bersenang-senang bersama cucuku"

"Baiklah, kita akan bersamanya untuk tahun ini." balas Albert dengan senyuman.

----

Dimalam hari Gabby sedang duduk dibalkon kamarnya, dia sedang menikmati suasana malam yang penuh dengan bintang-bintang. dia ingin hidup atas kemauannya mulai sekarang. Pertunangannya, keluarga dan status bangsawan dia akan membuang semua itu jauh-jauh. Sekarang dia ingin membuka lembaran baru dengan kedua kakek dan nenek angkatnya.

tok..tok..tok..

"Masuk." Gabby sedikit berteriak mengingat kamarnya yang luas takutnya orang yang mengetuk pintu tidak mendengarnya.

"Nona, Tuan dan Nyonya memanggil anda keruangan keluarga."

Gabby bergerak mendekati Baba, masih ada rasa gugup baginya saat bedekatan dengan Baba. "baik, aku akan turun sebentar lagi"

Baba menunduk hormat dengan senyuman dan meninggalkan Gabby dikamarnya untuk mengganti pakaian karna sebelumnya ia sudah memakai piyama.

Gabby pun masuki ruangan keluarga. Ia melihat raut wajah antusian kakek dan neneknya membuatnya sedikit bingung.

"Kakek, Nenek."

"Gabby kemarilah." panggil Liliana menepuk-nepuk sofa.

Gabby pun duduk di tengah-tengah mereka, dan Liliana memeluknya dari samping dengan lembut.

"Ada apa nek?" Tanyanya.

"Malam ini kami akan mewariskan semuanya kepadamu sayang." Jawab Liliana dengan lembut.

Pernyataan Liliana membuat Gabby bingung, apa yang harus diwariskan kenapa harus malam-malam. Ia pun menoleh pada albert dan melihat albert hanya tersenyum.

"Gabby, lihatlah." Panggil Albert. Ia mulai merentangkan tangannya dan membuka tangannya yang tergenggam.

Mata Gabby melotot terbelalak melihat aura gelap melayang-layang di telapak tangan Albert. Ini membuat Gabby sangat syok dia belum pernah melihat dan mendengar element gelap seumur hidupnya. Jika itu element cahaya, ia percaya itu ada karena dulu Putri suci dari kekaisaran Azruth memiliki element cahaya menjadi pahlawan yang mengalahkan Raja iblis.

Liliana mengoyangkan bahu Gabby. "Gabby... sayang!" Seru Liliana memudarkan lamunannya dan menoleh ke Liliana dengan raut wajah tidak bisa diartikan.

"Sayang, Nenek pengguna Element cahaya dan kakekmu pengguna Element kegelapan," kata Liliana membuat syok Gabby. "kami akan mewariskan element kami untukmu." Sambung Liliana.

"Kenapa kalian memberinya kepadaku?" Tanyanya yang masih berfikir keras ada apa sebenarnya ini.

"Karena kamu yang ditakdirkan sayang." Jawaban Albert yang semakin membuat Gabby bingung setengah mati.

Liliana dan Albert menggenggam masing-masing tangan Gabby. Ia sendiri merasakan tubuhnya sangat aneh dan bergejolak ringan. Gabby merasakan tubuhnya seolah ditarik-tarik ke kanan dan ke kiri, setelah lama merasa di tarik berganti menjadi tertekan ke kanan dan ke kiri. Inilah efek ketika kedua element yang saling berlawanan tersebut diberikan dan di terima secara sukarela, jikapun Gabby menolak kedua element itu mungkin saja element itu akan saling menyerang satu sama lain di dalam tubuh Gabie dan membuat tubuhnya meledak karena tubuhnya adalah wadah untuk hidupnya kedua element tersebut.

Terpopuler

Comments

Ayu Novitasari

Ayu Novitasari

ternyata walaupun kake neneknya ga kandung tapi mereka ttep sayang yh

2022-08-09

2

lauraa🍷

lauraa🍷

ok

2022-05-28

1

Indarti Indarti

Indarti Indarti

lanjut thor

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Putus Asa
2 Chapter 2.
3 Chapter 3.
4 Chapter 4.
5 Chapter 5. Flashback
6 Chapter 6.
7 Chapter 7.
8 Chapter 8.
9 Chapter 9.
10 Chapter 10.
11 Chapter 11.
12 Chapter 12.
13 Chapter 13.
14 Chapter 14.
15 Chapter 15.
16 Chapter 16.
17 Chapter 17.
18 Chapter 18. Pangeran Emilio
19 Chapter 19. Pangeran Emilio(2)
20 Chapter 20.
21 Chapter 21.
22 Chapter 22.
23 Chapter 23.
24 Chapter 24.
25 Chapter 25.
26 Chapter 26.
27 Chapter 27.
28 Chapter 28.
29 Chapter 29.
30 Chapter 30.
31 Chapter 31.
32 Chapter 32.
33 Chapter 33.
34 Chapter 34.
35 Chapter 35.
36 Chapter 36.
37 Chapter 37.
38 Chapter 38.
39 Chapter 39.
40 Chapter 40.
41 Chapter 41.
42 Chapter 42.
43 Chapter 43.
44 Chapter 44.
45 Chapter 45.
46 Chapter 46.
47 Chapter 47.
48 Chapter 48.
49 Chapter 49.
50 Chapter 50
51 Chapter 51.
52 Chapter 52.
53 Chapter 53.
54 Chapter 54.
55 Chapter 55.
56 Chapter 56.
57 Chapter 57.
58 Chapter 58.
59 Chapter 59.
60 Chapter 60.
61 Chapter 61.
62 Kok Alayy
63 Chapter 62.
64 Chapter 63.
65 Chapter 64.
66 Chapter 65.
67 Chapter 66.
68 Chapter 67.
69 Chapter 68.
70 Chapter 69.
71 Chapter 70.
72 Chapter 71.
73 Chapter 72.
74 Chapter 73.
75 Chapter 74.
76 Chapter 75.
77 Chapter 76.
78 Chapter 77
79 Chapter 78.
80 Chapter 79.
81 Chapter 80.
82 Chapter 81.
83 Chapter 82.
84 Visual Seadanya.
85 Visual Seadanya 2
86 Chapter 83.
87 Chapter 84.
88 Chapter 85.
89 Chapter 86.
90 Chapter 87.
91 Chapter 88.
92 Chapter 89.
93 Chapter 90.
94 Chapter 91.
95 Chapter 92.
96 Chapter 93.
97 Chapter 94.
98 Chpater 95.
99 Chapter 96.
100 Chapter 97.
101 Chapter 98.
102 Chapter 99.
103 Chapter 100.
104 Chapter 101.
105 Chapter 102.
106 Chapter 103.
107 Chapter 104.
108 Chapter 105.
109 Chapter 106.
110 Chapter 107.
111 Chapter 108.
112 Chapter 109.
113 Chapter 110.
114 Chapter 111.
115 Chapter 112.
116 Chapter 113
117 Chapter 114.
118 Chapter 115.
119 Chapter 116.
120 Chapter 117.
121 Chapter 118.
122 Chapter 119.
123 Chapter 120.
124 Chapter 121.
125 Chapter 122.
126 Chapter 123.
127 Chapter 124.
128 Chapter 125.
129 Chapter 126
130 Chapter 127.
131 Chapter 128.
132 Chapter 129.
133 Chapter 130.
134 Chapter 131.
135 Chapter 132.
136 Chapter 133.
137 Chapter 134.
138 Chapter 135.
139 Chapter 136.
140 Chapter 137.
141 Chapter 138.
142 Chapter 139.
143 Chapter 140.
144 Chapter 141.
145 Chapter 142.
146 Chapter 143.
147 Chapter 144.
148 Chapter 145.
149 Chapter 146.
150 Chapter 147.
151 Chapter 148.
152 Chapter 149.
153 Chapter 150.
154 Chapter 151.
155 Chapter 152.
156 Chapter 153.
157 Chapter 154.
158 Chapter 155.
159 Chapter 156.
160 Chapter 157.
161 Chapter 158.
162 Pengumuman.
163 Chapter 159.
164 Chapter 160.
165 Chapter 161.
166 Chapter 162.
167 Chapter 163.
168 Chapter 164.
169 Chapter 165.
170 Chapter 166.
171 Chapter 167.
172 Chapter 168.
173 Chapter 169.
174 Chapter 170.
175 Chapter 171.
176 Chapter 172.
177 Chapter 173.
178 Chapter 174.
179 Chapter 175.
180 Chapter 176.
181 Chapter 177.
182 Chapter 178.
183 Chapter 179.
184 Chapter 180.
185 Chapter 181.
186 Chapter 182.
187 Chapter 183.
188 Chapter 184.
189 Chapter 185.
190 Chapter 186.
191 Chapter 187.
192 Chapter 188.
193 Chapter 189.
194 Chapter 190.
195 Chapter 191.
196 Chapter 192.
197 Chapter 193.
198 Chapter 194.
199 Chapter 195.
200 Chapter 196.
201 Chapter 197.
202 Chapter 198.
203 Chapter 199.
204 Chapter 200.
205 Chapter 201.
206 Chapter 202.
207 Chapter 203.
208 Chapter 204.
209 Chapter 205.
210 Chapter 206.
211 Chapter 207.
212 Chapter 208.
213 Epilog + End
214 Extra Part.
215 Extra Part 2.
216 Extra Part 3.
217 Extra Part 4.
218 Extra Part 5.
219 Extra Part 6.
220 Extra Part 7.
221 End of Part.
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Chapter 1. Putus Asa
2
Chapter 2.
3
Chapter 3.
4
Chapter 4.
5
Chapter 5. Flashback
6
Chapter 6.
7
Chapter 7.
8
Chapter 8.
9
Chapter 9.
10
Chapter 10.
11
Chapter 11.
12
Chapter 12.
13
Chapter 13.
14
Chapter 14.
15
Chapter 15.
16
Chapter 16.
17
Chapter 17.
18
Chapter 18. Pangeran Emilio
19
Chapter 19. Pangeran Emilio(2)
20
Chapter 20.
21
Chapter 21.
22
Chapter 22.
23
Chapter 23.
24
Chapter 24.
25
Chapter 25.
26
Chapter 26.
27
Chapter 27.
28
Chapter 28.
29
Chapter 29.
30
Chapter 30.
31
Chapter 31.
32
Chapter 32.
33
Chapter 33.
34
Chapter 34.
35
Chapter 35.
36
Chapter 36.
37
Chapter 37.
38
Chapter 38.
39
Chapter 39.
40
Chapter 40.
41
Chapter 41.
42
Chapter 42.
43
Chapter 43.
44
Chapter 44.
45
Chapter 45.
46
Chapter 46.
47
Chapter 47.
48
Chapter 48.
49
Chapter 49.
50
Chapter 50
51
Chapter 51.
52
Chapter 52.
53
Chapter 53.
54
Chapter 54.
55
Chapter 55.
56
Chapter 56.
57
Chapter 57.
58
Chapter 58.
59
Chapter 59.
60
Chapter 60.
61
Chapter 61.
62
Kok Alayy
63
Chapter 62.
64
Chapter 63.
65
Chapter 64.
66
Chapter 65.
67
Chapter 66.
68
Chapter 67.
69
Chapter 68.
70
Chapter 69.
71
Chapter 70.
72
Chapter 71.
73
Chapter 72.
74
Chapter 73.
75
Chapter 74.
76
Chapter 75.
77
Chapter 76.
78
Chapter 77
79
Chapter 78.
80
Chapter 79.
81
Chapter 80.
82
Chapter 81.
83
Chapter 82.
84
Visual Seadanya.
85
Visual Seadanya 2
86
Chapter 83.
87
Chapter 84.
88
Chapter 85.
89
Chapter 86.
90
Chapter 87.
91
Chapter 88.
92
Chapter 89.
93
Chapter 90.
94
Chapter 91.
95
Chapter 92.
96
Chapter 93.
97
Chapter 94.
98
Chpater 95.
99
Chapter 96.
100
Chapter 97.
101
Chapter 98.
102
Chapter 99.
103
Chapter 100.
104
Chapter 101.
105
Chapter 102.
106
Chapter 103.
107
Chapter 104.
108
Chapter 105.
109
Chapter 106.
110
Chapter 107.
111
Chapter 108.
112
Chapter 109.
113
Chapter 110.
114
Chapter 111.
115
Chapter 112.
116
Chapter 113
117
Chapter 114.
118
Chapter 115.
119
Chapter 116.
120
Chapter 117.
121
Chapter 118.
122
Chapter 119.
123
Chapter 120.
124
Chapter 121.
125
Chapter 122.
126
Chapter 123.
127
Chapter 124.
128
Chapter 125.
129
Chapter 126
130
Chapter 127.
131
Chapter 128.
132
Chapter 129.
133
Chapter 130.
134
Chapter 131.
135
Chapter 132.
136
Chapter 133.
137
Chapter 134.
138
Chapter 135.
139
Chapter 136.
140
Chapter 137.
141
Chapter 138.
142
Chapter 139.
143
Chapter 140.
144
Chapter 141.
145
Chapter 142.
146
Chapter 143.
147
Chapter 144.
148
Chapter 145.
149
Chapter 146.
150
Chapter 147.
151
Chapter 148.
152
Chapter 149.
153
Chapter 150.
154
Chapter 151.
155
Chapter 152.
156
Chapter 153.
157
Chapter 154.
158
Chapter 155.
159
Chapter 156.
160
Chapter 157.
161
Chapter 158.
162
Pengumuman.
163
Chapter 159.
164
Chapter 160.
165
Chapter 161.
166
Chapter 162.
167
Chapter 163.
168
Chapter 164.
169
Chapter 165.
170
Chapter 166.
171
Chapter 167.
172
Chapter 168.
173
Chapter 169.
174
Chapter 170.
175
Chapter 171.
176
Chapter 172.
177
Chapter 173.
178
Chapter 174.
179
Chapter 175.
180
Chapter 176.
181
Chapter 177.
182
Chapter 178.
183
Chapter 179.
184
Chapter 180.
185
Chapter 181.
186
Chapter 182.
187
Chapter 183.
188
Chapter 184.
189
Chapter 185.
190
Chapter 186.
191
Chapter 187.
192
Chapter 188.
193
Chapter 189.
194
Chapter 190.
195
Chapter 191.
196
Chapter 192.
197
Chapter 193.
198
Chapter 194.
199
Chapter 195.
200
Chapter 196.
201
Chapter 197.
202
Chapter 198.
203
Chapter 199.
204
Chapter 200.
205
Chapter 201.
206
Chapter 202.
207
Chapter 203.
208
Chapter 204.
209
Chapter 205.
210
Chapter 206.
211
Chapter 207.
212
Chapter 208.
213
Epilog + End
214
Extra Part.
215
Extra Part 2.
216
Extra Part 3.
217
Extra Part 4.
218
Extra Part 5.
219
Extra Part 6.
220
Extra Part 7.
221
End of Part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!