AYUMI
Mika berlari menuju gerbang sekolah karena sudah dijemput kakaknya. Hari sudah sore menjelang magrib dan gerimis terus membasahi halaman sekolah Adi Wiyata.
"Pelan pelan neng.." sapa pak Soleh yang masih setia di pos satpam dekat gerbang sekolah. Hanya tersenyum dan mengangguk, Mika terus melangkahkan kakinya menuju mobil kakaknya yang sudah terparkir tak jauh dari gerbang sekolah.
"Kenapa lama sekali sih bang?" dengan wajah cemberut Mika mengomeli abangnya yang telat menjemput.
" Maaf..Tadi Abang harus bertemu client yang sedikit rumit" tanpa panjang lebar bang Aldi melajukan mobilnya meninggalkan sekolah Mika.
Mika mengelap rambutnya yang basah karena air hujan dengan handuk yang sudah disiapkan bang Aldi di dalam mobil. Begitu seterusnya tanpa ada percakapan lagi antara dua bersaudara itu.
Sesampainya di rumah, Mika langsung berbenah diri. Santi, mamanya Mika merasa curiga dengan sikap putrinya yang beberapa hari terakhir selalu diam saja. Namun Santi tidak pernah mempertanyakannya pada putrinya tersebut.
Keesokan paginya, Mika sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan diantar abangnya seperti biasa.
"Apakah nanti kamu pulang sore lagi?" tanya bang Aldi memastikan agar tidak telat menjemput adiknya itu.
"Enggak bang..Gak ada ekskul, jadi pulangnya normal. Nanti aku naik bis saja." jawab Mika ringan sambil menyantap nasi goreng buatan mamanya.
"Oke.." balas bang Aldi.
Setelah pamitan pada mamanya, Aldi dan Mika segera berangkat untuk memulai aktifitasnya.
Sesampainya di sekolah, Mika langsung menuju kelasnya. Seperti biasanya, Risma sudah sampai duluan.
"Memangnya kamu berangkat jam berapa Kok sudah ada di kelas?" Mika selalu heran dengan teman sebangkunya itu karena selalu berangkat lebih awal darinya, padahal rumah Risma lebih jauh dari Mika.
"Kalau aku gak berangkat pagi, yang ada aku terlambat sampai sekolah. Kan kamu tahu sendiri di daerah rumah sakit selalu macet." Risma membuka bukunya untuk mengerjakan PR yang terlupakan olehnya. Tanpa berlama-lama Risma langsung meminta buku Mika untuk menyalin PR.
"Kemarin pas pulang sekolah, kamu lihat cewek yang berdiri di depan ruang komputer gak?" Mika pun langsung bertanya pada Risma untuk memperjelas penglihatannya kemarin.
"Cewek siapa? Anak kelas lain mungkin. Kan disini banyak anak cewek ." jawab Risma tanpa menghiraukan Mika karena terus menyalin PR.
Mika pun kembali diam dan memperhatikan teman teman lainnya yang mulai berdatangan.
Beberapa hari kemudian, Mika harus pulang sore lagi karena mengikuti ekskul komputer di sekolah. Mika dan Risma selalu bercanda di dalam kelas saat guru komputer keluar ruangan.
Tanpa sengaja, Mika pun menatap seorang wanita yang berdiri di depan pintu agak kesamping. Awalnya mika mengira itu adalah Bu Diah guru komputernya. Namun setelah dilihat dengan seksama, ternyata dia adalah wanita yang dilihatnya pada waktu itu.
"Risma..Kamu lihat wanita di luar itu deh. Kamu tau gak siapa dia?" Mika pun berharap Risma bisa memberitahunya.
"Wanita siapa? Itu kan Bu Diah!" jawab Risma yang membuat mika langsung memalingkan pandangannya. Mika sudah tidak mendapati wanita itu lagi dan yang terlihat hanya Bu Diah yang akan mengakhiri pelajaran komputernya .
"Baiklah anak anak..Kita akhiri dulu pertemuan kita kali ini. Sampai jumpa Minggu depan."
"Baik Bu.."
Pelajaran komputer pun selesai. Mika dan temannya yang lainnya segera membubarkan diri. Setelah keluar dari ruang komputer, Mika celingukan mencari keberadaan wanita tadi, tetapi nihil tidak ada siapapun disana kecuali teman teman sekelasnya.
Saat menunggu bang Aldi di pos satpam, Mika mengedarkan pandangannya ke sekeliling sekolah. Dia sangat terkejut melihat sosok wanita yang berdiri di koridor lantai dua dan memandang ke arahnya.
"Pak Soleh tau gak sih siapa itu?" tanya Mika pada pak Soleh dan langsung menunjuk pada wanita tersebut.
"Siapa neng?"
"Itu pak!"
Mika kembali terkejut karena disana sudah tidak ada siapapun. Pak Soleh terlihat mencari sesuatu tapi tak tau apa apa.
"Gak ada siapa-siapa neng.." jawab pak Soleh masih mencoba mencari sosok wanita yang di tunjuk Mika.
"Sudah hilang pak!" Mika pun kembali melihat jalanan, berharap abangnya segera datang menjemputnya.
Kejadian itu berulang kali dialami Mika saat ada ekskul komputer. Namun ketika mika tanya pada orang di sekelilingnya, tak ada satu orangpun yang melihatnya.
"Aneh!" Batin Mika.
Suatu hari, di sekolah Mika kedapatan anak baru. Cowok ganteng pindahan dari luar kota. Karena ketampanannya membuat banyak anak cewek histeris melihatnya. Namun berbeda dengan para cowok yang merasa tersaingi ketampanannya.
Ternyata cowok pindahan tersebut masuk ke kelas Mika. Tentu saja membuat semua cewek disana terpesona. Tak heran juga beberapa cewek kelas lain ikut mengintip lewat jendela kelas karena jamkos di kelasnya.
"Perkenalkan nama saya Ammar. Saya pindahan dari Jakarta." Ammar pun memperkenalkan diri karena baru pertama masuk sekolah.
Ammar menjadi pusat perhatian di sekolah. Selain tampan, ternyata dia juga anak dari donatur yayasan di sekolah. Terang saja kini Ammar menjadi sorotan banyak kaum hawa di sekolah tersebut.
"Silahkan duduk di bangku yang kosong Ammar." pinta Bu Anis kepada Ammar. Ammar pun melangkah menuju bangku kosong di samping Mika.
"Disini ada orangnya, kebetulan hari ini lagi gak masuk" Mika mencoba menghalangi Ammar agar tidak duduk disampingnya karena itu tempat duduk nya Risma yang kebetulan hari ini sedang ijin.
"Sudah terlanjur, besok saja pindahnya. Toh hari ini teman kamu gak masuk kan?" Ammar tersenyum pada Mika sehingga membuatnya menjadi tersipu. Tanpa banyak bicara lagi Mika dan Ammar langsung fokus pada pelajaran Bu Anis.
Saat jam istirahat, Ammar mencoba mengakrabkan diri dengan Mika, tetapi Mika mengacuhkannya sehingga membuat Ammar sedikit kecewa.
"Jangan dimasukin ke hati bro..Tuh cewek sedikit aneh." Joko menepuk pundak Ammar yang sejak tadi memperhatikan kepergian Mika.
"Aneh gimana?" Ammar pun penasaran.
"Dia introvert..Gak semua orang diajaknya ngomong" jelas Joko.
"Ohh.."Akhirnya Ammar pun berteman dengan Joko dan mulai mengakrabkan diri.
Di kantin sekolah Mika sedang menyantap bakso favoritnya dengan lahap. Karena gak ada Risma, Mika terpaksa jajan sendiri karena perutnya sudah keroncongan.
Saat sedang asik menikmati makan siangnya, Mika kembali diperlihatkan sosok wanita yang memandangnya dari luar kantin. Dengan terkejut, Mika hampir saja tersedak. Mika memperhatikan semua orang yang ada di dalam kantin dan sepertinya mereka tidak ada yang menyadari kehadiran wanita tersebut.
Mika kembali melihat wanita itu dan kali ini dia melambaikan tangannya berharap Mika akan menghampirinya.Karena penasaran,Mika pun mempercepat makan baksonya dan mengikuti wanita tersebut.
Mika mengikuti wanita itu sampai ke ruang komputer yang saat itu sedang sepi. Tiba tiba..
Akkkkhhhh....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Bambang Setyo
Mampir baca kak.. 😀😀😀
2023-09-08
1