SPM 12

Elang lagi dan lagi kembali memenangkan balapan dan memang sudah sangat terbukti jika tidak ada yang bisa mengalahkan diri nya dalam balapan . saat ini dia tersenyum sinis dengan menatap rival nya yang tadi sudah kalah bahkan kini Elang pun masih berada di puncak atas karena dia memang sangat hebat dan masih belum tertandingi oleh siapapun juga

"Balik Lang ?". Tanya Al

"Ke markas saja , gue akan menginap di sana karena mom tahu nya gue menginap di rumah satria". Jawab Elang

"Kalau begitu kita juga akan menginap di sana sekaligus merayakan kemenangan kita hari ini ". Kata Irvan

"Cabut sekarang ". Kata Elang

Mereka pergi mengendarai mobil masing-masing dengan kecepatan yang cukup tinggi bahkan dalam perjalan pun mereka juga terlihat sangat ugal-ugalan sekali tanpa peduli pengendara yang lain nya sebab memang saat ini jalanan juga masih sepi jadi mereka tampak menguasai jalanan saat ini .

"Traktir anak-anak atas kemenangan hari ini ". Kata Elang

"Gila memang Lo , masih jadi yang terbaik Lang ". Kata Al

"Dia akan selalu jadi yang terbaik karena lawan nya semua lemah tapi Lo masih belum pernah balapan dengan Leon Sahabat Kenzo kakak Satria, dia raja dalam sirkuit ". Kata Digo

"Gue tidak perduli dan gue juga tidak ingin balapan dengan nya hanya buang waktu saja ". Kata Elang

"Gue juga sempat menderita jika dia memang sangat hebat sekali dalam balapan Lang ". Kata Irvan

"Gue masih belum mendengar hal itu jadi abaikan saja dan jika dia memang hebat pasti dia akan menantang gue kan ". Kata Elang

Tentu saja Leon tidak melakukan nya karena dia tahu bagaimana kemampuan Elang dan mereka memang tidak tahu saja jika Elang dan Leon juga pernah balapan bersama di saksikan yang lain nya juga termasuk satria

"Ke kampus gak besok Lang ?". Tanya Digo

"Jika mood pergi jika tidak ya sudah tetap di sini ". Jawab Elang tidak pasti saat ini

Elang Merasa bosan jika dia terus ke kampus bahkan di sana dia tidak melakukan apapun jadi dia pun merasa memang lebih baik besok tidak ke kampus saja dari pada harus bengong terus dan membuat keributan di sana hingga Garvin akan marah kepada nya , itu sangat tidak bagus untuk diri nya

"Beli makanan saja dulu lalu makan dan ingat jika beli minuman jangan terlalu banyak agar mereka tidak mabuk ". Kata Elang lalu memberikan uang nya kepada Al dan saat ini dia pun segera naik ke atas untuk beristirahat karena dia sudah lelah dan mengantuk jadi dia tidak akan ikut minum malam ini bersama dengan sahabat dan anak buah nya di markas

Mereka pun menurut dengan Elang dan tidak akan membuat kerusuhan yang bisa membuat lelaki itu marah nanti nya . Markas di bangun oleh nya dengan fasilitas yang memang memadai hingga mereka yang bersama dengan nya akan merasa sangat nyaman sekali bahkan di sana juga ada ruangan khusus untuk dia mengeksekusi lawan nya jika ada yang mencoba untuk mengganggu diri nya dan juga kesenangan nya kecuali sang kakak

"Pasti Steven sangat marah sekali karena dia kalah dari Elang bahkan dia kalat telak membuat nya pasti akan sangat malu sekali ". Kata Irvan

"Tapi gue masih penasaran apa Elang bisa melawan Leon dalam balapan karena gue dengar dia sangat hebat dan jago sekali di jalan , bukan begitu Sat ". Kata Al

"Gue tidak mendengar hal seperti itu jadi gue juga tidak tahu apa itu benar atau tidak ". Kata Satria

"Leon bukan nya teman kakak Lo Kenzo jadi tidak mungkin Lo tidak mengenal dia dan tidak tahu tentang nya ". Kata Irvan

"Dia sahabat Garvin bukan sahabat kak Ken jadi gue tidak dekat dengan nya ". Kata Satria

"Seharusnya sama saja karena baik Garvin ataupun Kenzo kedua nya masih saudara Lo kan ". Kata Irvan

"Ken kakak nya tentu saja dia saudara nya , tapi gue heran dengan Lo . Kenapa Lo mau saja jika di palak Elang, kalau Lo melawan kan bisa mengingat siapa papa Lo itu hal yang mudah ". Kata Al

"Lo tahu siapa Elang dan bagiamana sadis nya dia bukan, jadi gue enggan ribut dengan nya . Bisa saja dia menargetkan orang tua gue nanti jika gue cari masalah ". Kata Satria

Elang yang mereka bicarakan pun kini sudah terlelap dalam tidur nya bahkan dia tidak perduli sama sekali jika para sahabat nya itu kini membicarakan diri nya , yang penting mereka tidak melewati batas dan menghina Mel sang mama maka Elang tidak masalah jika mereka membicarakan diri nya di belakang nya pula

Saat ini di basecamp nya terlihat memang benar Steven sangat marah sebab dia kalah dari Elang. Tak hanya marah saja tapi dia pun membanting beberapa barang di basecamp membuat mereka hanya diam saja saat ini melihat kemarahan Steven

"Tidak ada gunanya Lo melakukan ini Steve, jika Elang mendengar Lo Se kacau ini setelah kalah dari nya tentu saja dia akan sangat senang sekali nanti nya ". kata Bram

"Lo harus bisa kendalikan diri karena memang Elang sangat sangat sekali memancing emosi dan juga amarah Lo , kendalikan diri Steve atau Lo benar akan menjadi bulan-bulanan Elang nanti nya karena dia memang sangat suka sekali membuat orang menjadi seperti Lo , frustasi ". kata Hito

"Kenapa dia selalu saja bisa menjadi yang Utsman padahal gue sudah bisa menyalakan Leon sebelum nya . Dia saja belum pernah berhadapan dengan Leon jadi kenapa dia masih saja menang melawan gue ". Kata Steve

"Lo terlalu gegabah dan balapan tadi Lo terlalu emosi jadi dia bisa menang dengan cepat ". Kata Hito mengevaluasi balapan tadi

Elang cukup pandai sekali dalam mengatur emosi para lawan nya hingga mereka akan terpancing dan terprovokasi dan dia bisa leluasa mengendalikan mereka karena sudah emosi dia buat . Hal itu yang di alami Steven ketika balapan dengan nya tadi bahkan Elang pun tidak perlu membuang tenaga nya cukup lama Sebab dia bisa dengan mudah nya memprovokasi Steven jadi dia bisa menang dengan selisih waktu cukup banyak juga

"Istirahat saja kita bicara besok tentang balapan ini dan ingat lah jangan terpancing emosi Elang kalau menghadapi nya sebisa mungkin atur emosi Lo dan jika bisa buat dia yang menjadi emosi". Kata Hito

"Itu hal gila , Elang jika emosi maka semakin tak terkendali lagi dan gue juga sudah pernah melihat hal itu. Gedung pengusaha ternama pun pernah dia hancurkan karena dia emosi melihat orang tua nya di hina ". Kata Bram