SPM 05

Sebenarnya dulu Elang sudah meminta kepada sang Daddy untuk tidak satu kampus dengan kakak nya seperti ketika dia sekolah dulu hanya saja Mel melarang mengingat bagaimana nakal nya putra bungsunya kala itu bahkan satu sementara bisa dia tidak masuk sekolah padahal dari rumah sudah berangkat tapi tidak sampai dia di sekolah hingga Mel pun mendapat teguran dari guru nya dan karena itu lah Mel meminta kepada Garvin agar memperhatikan sang adik di kampus agar Mel tidak lagi di panggil seperti waktu sekolah dulu karena kelakuan Elang yang sungguh sangat berbeda dengan kedua saudara nya yang lain . Dia lebih banyak kasus dari pada prestasi tapi soal kecerdasan mereka sama bahkan Elang bisa di bilang lebih unggul jika dia mau belajar dan masuk efektif seperti kedua saudara nya yang lain hanya saja dia memang tidak ingin melakukan nya

"membosankan sekali ". Kata Elang

Di kelas dia bukan nya belajar malah mengganggu proses pembelajaran oleh karena itu juga dosen Elang tidak pernah mencari ketika dia tidak ada di kelas sebab agar Elang tidak mengganggu yang lain ketika sedang belajar seperti yang dia lakukan saat ini

"Nge game saja bagaimana Lang ?". Tanya Digo

"Yuk Mabar Lang biar gak bosan ". Kata Reval

"Ok kita Mabar di sini saja ". Kata Elang

Dan bukan nya belajar dia malah Mabar hingga mengganggu anak lain nya tapi kau bagaimana lagi di larang pun juga tidak bisa dan di hentikan dia juga akan melawan jadi sang dosen pun kini hanya bisa melihat saja Elang dan sahabatnya itu sekarang asik sendiri berteriak tidak jelas karena sedang bermain game jadi teman nya kini belajar sendiri soal Yang sudah di siapkan dosen nya

"Sat Lo yang benar jangan terlalu bodoh ". Kata Elang membuat dosen nya hanya bisa menggeleng kan kepala nya mendengar umpatan Elang sejak tadi bahkan dia sungguh sama sekali tidak perduli yang penting masuk kelas agar Garvin tidak marah dan ini dia malah buat gaduh kelas

"Sikat Lang jangan kasih ampun ". Kata Irvan

"Maju dan habisi orang bodoh itu ". Kata Elang

Mereka sangat asik hingga tidak perduli sama sekali dengan keadaan sekitar nya hingga ketukan pintu dan suara yang tak asing pun terdengar oleh Elang saat ini hingga dia menatap pemilik suara tersebut

"maaf Bu menganggu". Kata Grace

"iya Grace silahkan masuk ". Kata sang dosen dan kini Grace pun berjalan masuk ke dalam sambil membawa map yang berisi tugas nya yang akan dia konsultasi kan karena Grace juga sudah janjian tadi dengan dosen yang saat ini mengajar Elang. Grace melihat jika Elang dan sahabat malah membuat kegaduhan dan saat ini Elang masih menatap Grace yang sudah di kelas nya , takut sang kakak akan melaporkan nya kepada Garvin nanti

"gila ya Grace cantik sekali ". Kata Al

"Mau gue hajar Lo , jangan sampai kalian mendekati nya jika tidak mau gue hajar ". Kata Elang

"Elo suka sama dia Lang hingga kita semua di larang mendekati nya , Lo akan sulit jika suka dengan nya karena Daddy nya saja bukan orang sembarangan dan kakak nya Garvin itu juga sungguh sangat menakutkan. benar kan sat, Lo Saudara mereka jadi pasti tahu lah ". Kata Irvan

"itu memang benar dan lagi adik bungsu dari Grace juga sangat menakutkan jika kalian macam-macam bukan tidak mungkin kalian akan habis juga oleh nya ". Kata Satria

"Gila , jadi masih ada lagi . pasti adik nya sangat hebat dan kuat ". Kata Irvan

" Memang dia hebat dan kuat bahkan kalian saja akan tunduk kepada nya jika tahu dia siapa dan bagaimana kehebatan nya ". Kata Satria

Elang hanya diam saja dia tidak ingin jika sang kakak nanti akan marah jadi dia kini memilih diam saja dulu tidak lagi membuat keributan bahkan para sahabat nya pun juga dia suruh untuk diam agar mereka tidak membuat Grace marah juga saat ini karena Grace sedang mengobrol dengan dosen pembimbing nya

"Apa ibu tidak sibuk hingga saya bisa konsultasi di sini ?". Tanya Grace di sela penjelasan dosen nya

"Jika Elang sudah masuk pasti saya juga tidak bisa melanjutkan pembelajaran jadi kamu tidak mengganggu sama sekali ". Kata Bu dosen

"Dia itu memang selalu saja membuat onar di manapun berada ". Kata Grace

"Kamu jangan keras-keras bicara seperti itu , meksipun Daddy kamu hebat bahkan kakak kamu juga tapi jika melawan Elang rasa nya akan sangat berbeda hasil nya bahkan ibu tahu juga bagaimana dia dan kelompok nya yang memang di juluki dewa pembantaian ". Kata sang dosen

Grace hanya tersenyum saja karena dia tahu mana mungkin Elang berani pada dia dan juga Garvin karena jika Garvin marah pun Elang hanya bisa diam saja mendengar kan nya dia tidak akan kurang ajar kepada kakak dan orang tua nya . Kalau menyebalkan sih iya tapi kalau kurang ajar dia tidak akan melakukan hal tersebut sebab Mel sangat tidak suka jika anak nya tidak sopan dengan saudara nya yang lebih tua apalagi dengan orang tua nya , Mel tidak ingin jika anak mereka seperti itu jadi dia sudah memberi tahu sejak awal akan hal tersebut kepada ketika anak nya

"Lang kenapa diam saja , terpesona Lo sama Grace , awas nanti di adukan oleh Satria sama Garvin bisa bahaya Lo ". Kata Al

"Jika Elang lawan Garvin pun gue yakin dia yang bakal menang karena skill bertarung Elang jauh lebih baik dan lebih bagus dari Garvin ". Kata Digo

"Itu benar sekali ". Kata Satria

"Sudah gue bilang diam ya diam . Atau kalian mau gue sumpal seumur hidup mulut kalian agar tidak bisa lagi bicara dan gue bisa melakukan nya sekarang juga ". Kata Elang membuat mereka pun kini diam menurut dengan apa yang Elang katakan sementara dia masih menatap sang kakak dan sesekali juga Grace menatap Elang dengan tatapan tajam dan tidak suka nya membuat Elang hanya menyunggingkan senyum nya saja

"Ini semua sudah bagus jadi kamu tinggal cetak saja lalu kumpulkan di meja ruangan saya ". Kata sang dosen

"Baiklah Bu Kalau begitu saya permisi dulu dan maaf menganggu jam pembelajaran anda saat ini ". Kata Grace

setelah berpamitan dia pun pergi meninggalkan kelas Elang dan membuat Elang pun bernafas lega karena sang kakak sudah pergi saat ini

"Kenapa menatap gue , mau gue colok Mata Lo hah ". Kata Elang pada anak yang tadi menatap nya dan Elang juga tahu jika teman kelas nya itu tadi menatap Grace maka dari itu dia mengatakan hal seperti sebab dia sungguh tidak suka dengan orang yang menatap sang kakak Seperti tadi