Bab 20 - Lusi

Belinda saat sedang menikmati secangkir latte,tiba-tiba saja teringat akan keadaan Henry sang suami.

Tanpa menghubungi Lisa akan bertanya,ia justru memilih melihat sebuah cctv di kamar Henry.Yang dapat memudahkan dirinya melihat seluruh aktifitas Henry tanpa harus melihatnya langsung.

Tanpa diduga,Belinda langsung terkejut dan menatap tajam.Kala melihat sebuah pemandangan yang tak pernah ia bayangkan.Yang seketika membuat perasaan nya mendidih.

Bagaimana tidak jika ia harus melihat Lisa sedang menyuapi Henry yang sedang makan.

Belinda seakan tak percaya jika Henry membiarkan Lisa menyuapi dirinya untuk makan.Karena selama ini Henry selalu menolak jika dirinya akan menyuapinya untuk makan.

Sejak itu Belinda pun juga tidak pernah mau untuk menyuapi sang suami.Tapi kali ini,ia meras bingung kenapa Henry sampai harus membiarkan Lisa menyuapinya.

Kenapa dengan dia??Kenapa dia membiarkan Lisa melakukannya??Ada apa ini?? gumamnya dalam hati dengan perasaan bingung dan penasaran.

*

*

Sementara Lisa begitu gugup dan tangan sedikit gemetar,saat ia terus menyuapi Henry sang majikan untuk makan.

Ia tak mengira jika sang majikan akan menyuruh dirinya untuk menyuapi makan.Terlebih Henry terus menatap dirinya dengan serius.Membuat Lisa sangat gugup dan sedikit takut.

Ia takut jika Henry akan tiba-tiba marah dan membuang makanan yang ada dihadapannya saat ini.

"Apa tangan mu harus gemetar seperti itu setiap menyuapi ku?" sahut Henry yang tiba-tiba bertanya.

Membuat Lisa langsung menunduk.

"Ma..Maaf tuan..Saya hanya sedikit canggung." jawab Lisa menjelaskan.

"Kau pernah menyuapi makanan pada seseorang?" tanya Henry ingin tahu.

Mendengar pertanyaan Henry,membuat Lisa sedikit diam.Ia pun memilih menggelengkan kepalanya dengan terpaksa berbohong.Karena kenyataanya ia memang pernah menyuapi seseorang yang tak lain sang mantan suami yaitu Damar.Tapi ia tidak ingin menceritakannya pada Henry karena hanya akan mengingatkan ia kembali pada rasa sakit hatinya sampai saat ini.

"Dasar pembohong.!" sahut Henry yang langsung menyindir tajam ke arah Lisa.

Lisa pun langsung menoleh kaget.

"Ma..Maaf tuan,makanannya saya sudah habis.Saya permisi keluar." jawab Lisa beranjak bangkit dan bergegas meninggalkan Henry.

Henry hanya menatap serius pada Lisa yang sudah pergi.

Sedangkan Lisa sesaat menoleh ke arah kamar Henry saat ia sudah berada diluar.

"Ada apa dengan tuan itu?Kenapa langsung menyebutku pembohong?" ujarnya bicara sendiri.

...****************...

"Damar,perkenalan dia adalah Lusi.Anak dari teman ibu." ujar Rida yang memperkenalkan wanita cantik itu pada Damar.

Wanita bernama Lusi itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan pada Damar.

Damar yang sesaat memperhatikan Lusi,sesaat tercengang dan kagum.Kala.Melihat Lusi yang memang begitu cantik dan bahkan begitu anggun.Terlihat dari penampilannya yang sangat rapi dan sopan.Berbeda jauh dengan Eva yang berdandan selalu sesuka hatinya tanpa memperhatikan penampilannya yang seharusnya terlihat sopan dan rapi.

"Halo,apa kabar..Nama ku Lusi." sapa Lusi sambil tersenyum manis ke arah Damar.

Damar kembali tercengang kagum saat melihat senyuman Lusi yang ditunjukan padanya.Ia seakan langsung tersihir dengan senyuman yan lebih manis dari Eva sang kekasih.

Tanpa berpikir panjang Damar langsung membalasnya sambil tersenyum.

"Halo,aku Damar." balas Damar sambil berjabat tangan dengan Lusi.

"Kau tahu,Lusi ini baru saja pulang dari Singapura.Dia baru saja menyelesaikan pendidikannya disana dan sengaja pulang ke Indonesia hanya ingin bertemu dengan ibu,Damar.Benarkan Lusi?" ungkap Rida menjelaskan panjang lebar pada Damar.

Lusi pun hanya tersenyum.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***