Bab 10 - Meminta Kepastian

Beberapa saat Henry pun mengeluarkan ponsel dari dalam kantong celananya,seraya menekan tombol kontak yang akan ia hubungi.

Tak lama,panggilan pada seseorang pun terjawab.

"Halo." sahut seseorang disana.

"Segera jemput aku sekarang." sahut Henry memberi perintah pada seseorang disana.

"Oke." jawab seseorang langsung menutup panggilannya.

Berapa menit kemudian,Sebuah mobil putih pun terhenti didepan halaman kediaman Henry.Seseorang yang berada didalam mobil putih itu pun langsung keluar dan berjalan menghampiri Henry.

"Sori aku telat." sapa seseorang bernama Darius.

Henry hanya melirik datar ke arah Darius.

"Kau sudah bersiap?" tanya Darius.

Henry hanya mengangguk tanpa menjawab.Dan Darius pun langsung mendorong kursi roda Henry menuju mobil pribadinya.

Sementara Lisa hanya memandang kepergian Henry dari kejauhan.Ia pun sedikit penasaran kemana sang majikan akan pergi.

...****************...

Ditempat lain..

Terlihat sepasang kekasih tengah bermadu kekasih disebuah kamar kost-kostan.Sang wanita pun begitu manjanya menyandarkan kepalanya diatas dada bidang sang pria yang bernama Damar.

"Sayang,kapan kau akan menikahi ku?" tanya wanita itu bernama Eva.

"Tenang sayang,secepatnya aku pasti akan menikahi mu." jawab Damar sambil mengelus-elus rambut Eva dengan lembut.

"Kenapa jawaban mu selalu begitu?Padahal kau sudah bercerai dengan mantan istri mu.Dan tidak ada lagi orang yang jadi penghalang hubungan kita.Kenapa kau tidak bisa memberi kepastian untuk ku?Apa kau tidak mencintai ku?" tanya Eva langsung mengungkitnya panjang lebar sambil menunjukkan wajah yang cemberut.

"Memang tidak ada lagi yang menghalangi hubungan kita.Tapi aku harus meyakinkan ibu ku dulu.Dia belum mengetahui siapa diri mu sayang." ujar Damar.

"Lalu kapan kau akan mengenalkan aku pada ibu mu?" tanya Eva lagi.

"Kasih aku waktu lagi untuk meyakinkan ibu ku dulu sayang.Jika dia mengijinkan,aku pasti akan mempertemukan kalian berdua sekaligus mengenalkan kau dengan ibu ku." ucap Damar meyakinkan Eva.

"Kau janji?"

"Yah sayang aku janji." jawab Damar.

"Jangan terus menggantungkan hubungan kita.Karena aku butuh kepastian.Aku rela berbagi cinta dengan mantan istri mu dulu.Bahkan aku harus menjadi orang ke 3 dalam rumah tangga mu.Tidak mudah melalui itu semua sampai aku benar-benar memiliki mu Damar." ujar Eva dengan tegas.

"Tenang saja sayang,aku pasti akan tetap menikahi mu.Jangan takut aku ingkar janji,karena perjuangan mu juga tidak akan ku sia-siakan.Mengerti?"

Eva pun hanya bisa tersenyum datar.

...****************...

Diperjalanan,Henry begitu serius memandangi pemandangan dari dalam kaca mobil Darius.Darius yang tengah fokus sesaat melirik ke arah Henry.

"Bagaimana dengan istri mu?Apa dia semakin berubah?" tanya Darius yang langsung membahas Belinda.

Henry pun sesaat menarik nafas panjangnya.

"Dia semakin membuatku muak." jawab Henry dengan nada datar.

"Kenapa??" tanya Darius ingin tahu.

"Dia saat ini berpergian keluar kota karena menghadiri sepupunya akan menikah,tapi aku mencurigainya kalau itu hanya alasannya." ujar Henry memberitahu Darius.

"Sepupunya ?Menikah??" tanya Darius mengulang ucapan Henry.

"Setahuku sepupunya sudah menikah semua.Aku baru tahu kalau dia masih punya sepupu lagi." ujar Darius sesaat mengingat beberapa sepupu Belinda yang ia kenal.

"Itu sebabnya aku mencurigainya kalau itu alasan dia saja." ujar Henry.

"Lalu kau ingin aku membereskannya?" tanya Darius seolah langsung mengerti dengan maksud perkataan Henry.

Sesaat Henry pun diam.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***