Memang hari Senin ini hari pertama Mahendra bekerja di bapak haji Rahmad.
pak haji Rahmad orang yang sangat baik dilingkungan ya, kalau dia mau memperkejakan orang sebelum mereka mulai pak haji Rahmad selalu menyuruh mereka untuk makan terlebih dahulu. Begitupun kalau hendak pulang pasti pak haji Rahmad juga menyuruh para karyawannya untuk makan di rumahnya.
Waktu sudah hampir Maghrib, Mahendra dan teman sopirnya yang baru mengirim beras ke kota baru sampai di rumah pak haji Rahmad. Mas Yoyok nama kawan kerja Mahendra, dia mengajak pulang ke pak haji Rahmad terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
"Pak haji Rahmad tidak suka orang yang merokok"
"Kalau mau kerja harus makan dulu dirumahnya alias sarapan dulu"
"Terus kalau mau pulang kayak gini ni"
"Kita juga harus makan dirumahnya"
"Maklum juragan tanah, jadi padinya banyak"
"Nggak bakalan habis dimakan orang sekampung meski setahun"
Kata mas Yoyok sambil senyum senyum.
Mahendra menganggukkan kepala berarti dia harus mampir dulu ke rumah pak haji Rahmad untuk makan dulu baru pulang. Hujan tambah deras tak terkendali mobil truk telah sampai di depan rumah pak haji Rahmad.
Mahendra dan Yoyok pun turun menghirup pak haji Rahmad yang sedang duduk di teras rumah sambil minum kopi.
"pak haji ini uang setoran beras tadi siang"
Kata mas Yoyok sambil memberikan uang segepok pada pak haji Rahmad.
"Ya sudah kalian makan dulu di dapur, bi Minah sudah masak enak buat kalian" perintah pak haji Rahmad.
Mahendra dan Yoyok pergi menuju dapur, didapatinya bi Inah lagi cuci piring.
"Mana makanya bi" tanya Yoyok pada bi Inah.
"O... Mas Yoyok sama mas yang baru ya"
"Sebentar tak siapin ya" kata bi Inah.
Terlihat bi Inah sibuk mengambilkan piring dan lauk untuk Mahendra dan Yoyok. Mereka makan sampai kenyang, dan Mahendra ingat istri dan anaknya apa Liana dan Dion sudah makan.
Karena semakin deras dan tidak reda Yoyok dan Mahendra diminta jangan pulang dulu oleh pak haji Rahmad. Nanti kalau kehujanan dan sakit pak haji Rahmad yang repot mencari orang lagi.
Menurut penuturan mas Yoyok, kenapa orang yang bekerja tidak bertahan lama selain mas Yoyok. Karena mereka kebanyakan ketahuan nyolong, dari yang nyolong gabah, beras, sampai uang. Dan selalu diketahui oleh pak haji Rahmad, karena banyak sekali cctv di area rumah pak haji Rahmad.
Mahendra mengerti kalau pak haji Rahmad tidak suka dengan orang yang suka berbohong dan suka mencuri. Mahendra harus berhati hati dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh bapak haji Rahmad kepadanya.
Mahendra dan Yoyok menunggu sampai jam delapan malam, hujan masih saja deras dan pak haji Rahmad meminta mereka untuk menginap saja.
"Kalian nginep aja banyak kamar kosong"
kata pak haji Rahmad pada Yoyok dana Mahendra.
"Terima kasih pak haji"
"Istri dan anak lagi nunggu dirumah"
Kata Yoyok ke pak haji Rahmad.
Dengan Mahendra yang begitu lama menunggu hujan reda, Liana telah mengalami penghinaan lagi dari ibu Hindun. tapi bapak Suparman sang ayah mertua hanya diam tak berkata apa apa. Dan itu membuat Liana Menganggap suaminya sebagai orang yang tidak pantas untuk dihargai sebagai seorang suami.
Tapi Mahendra masih belum pulang karena dicegah oleh pak haji Rahmad, dan hujan mulai reda pukul sembilan lewat. Mahendra dan Yoyok pun pulang ke rumah masing masing setelah hujan benar benar reda.
Sampai rumah Mahendra melihat Liana istrinya seperti habis menangis .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments