Cahaya Perak Dalam Gelapnya Kegelapan

Cahaya Perak Dalam Gelapnya Kegelapan

Awal Dari Takdir

Dalam kerlap-kerlip cahaya fajar, kota ajaib Aeloria terbangun dari tidurnya. Menara tinggi menjulang di antara awan, memancarkan energi sihir yang terang benderang. Di sela-sela jalan berbatu yang ramai, para murid bela diri dengan pedang berlatih dengan penuh semangat, dan mantra sihir pun diselipkan di antara gerakan mereka.

Di tengah keramaian, seorang pemuda bernama Aric berdiri dengan tatapan penuh tekad. Mata birunya berkilauan di bawah cahaya matahari pagi. Rambut hitamnya terikat rapi, dan pedang besar tergantung di pinggangnya. Aric adalah murid dari Akademi Maha Sihir dan Pedang Aeloria, tempat di mana bakat sihir dan keahlian pedang bersatu.

Sejak Aric masih kecil, ibunya telah mengenalkannya pada dunia sihir. Dia masih ingat bagaimana ibunya mengajari dia mengendalikan api pertamanya, menyulut nyala kecil di telapak tangannya. Ibu Aric adalah seorang penyihir ulung, tetapi sebelum dia sempat mengungkapkan seluruh pengetahuannya, dia tiba-tiba menghilang. Yang ditinggalkannya hanyalah kalung perak dengan batu permata biru di tengahnya.

Aric memandang kalung itu dengan rasa haru. Ini adalah satu-satunya hal yang menghubungkannya dengan ibunya. Dia mengenakan kalung itu setiap hari sejak ibunya pergi, merasakan getaran lembut yang terasa seperti bisikan. Ada kekuatan dalam kalung itu, sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri.

Teman baik Aric, seorang gadis bernama Elara, mendekatinya dengan wajah berbinar. Rambut merahnya tergerai lembut di angin pagi. "Aric, apakah kamu sudah siap untuk ujian hari ini?" tanyanya, suara lembutnya penuh antusiasme.

Aric mengangguk dengan percaya diri. "Tentu saja, Elara. Aku merasa semakin dekat dengan menguasai sihir api. Hari ini adalah kesempatan bagus untuk membuktikan kemampuanku."

Saat lonceng Akademi berbunyi, para murid berkumpul di lapangan latihan. Guru-guru terkemuka berdiri di depan mereka, wajah serius penuh harap. Hari ini adalah ujian akhir tahun, di mana para murid akan menggabungkan semua yang mereka pelajari dalam pertempuran simulasi.

Aric dan Elara bersiap di barisan, mata mereka terfokus pada guru senior yang akan memimpin ujian. Udara penuh dengan kegembiraan dan ketegangan. Mereka telah bekerja keras sepanjang tahun, dan saat ini adalah momen untuk membuktikan bahwa mereka adalah generasi berikutnya dari para penyihir dan pejuang yang tangguh.

Namun, di tengah latihan, suasana tiba-tiba berubah. Langit yang cerah mendadak mendung, dan angin dingin berhembus dengan tiba-tiba. Sebuah bayangan gelap melintas di atas kota, menimbulkan kecemasan dan kegelisahan di hati semua orang.

Aric merasakan getaran aneh dari kalungnya, dan pandangan matanya tiba-tiba kabur. Dia merasa seperti ditarik ke dalam pusaran waktu, masuk ke dalam kenangan yang bukan miliknya. Dia melihat gambar-gambar samar dari kejadian mengerikan: kota yang hancur, langit yang merah menyala, dan kegelapan yang menguasai segalanya.

Tiba-tiba, penglihatannya kembali normal. Dia terengah-engah dan pusing, seperti baru saja kembali dari perjalanan yang jauh. Elara menatapnya dengan khawatir. "Aric, apa yang terjadi? Kau pucat sekali."

Aric menelan ludah, mencoba mengumpulkan kata-kata. Dia tahu bahwa ancaman gelap yang dia lihat adalah nyata. Kegelapan yang mengancam dunia telah membuat langkah pertamanya. Hatinya berdebar keras, dia memutuskan untuk menghadapi takdir ini dengan kepala tegak.

Namun, sebelum dia bisa mengumpulkan pikirannya, teriakan dan kepanikan menggema di seluruh lapangan. Aric dan Elara berbalik dan melihat pusat kota tiba-tiba terkoyak oleh ledakan sihir. Bangunan runtuh dan debu tebal mengaburkan pandangan.

"Demon Rasaroth!" seseorang berteriak ketakutan. Rasaroth, iblis kegelapan yang legendaris, kabarnya telah lenyap selama berabad-abad, tapi sekarang dia kembali untuk mengancam dunia.

Aric dan Elara saling pandang, saling memahami bahwa ini adalah ujian sesungguhnya. Ujian yang tak terduga dan melampaui semua yang pernah mereka bayangkan. Dalam sekejap, Aric mengangkat pedangnya dan berlatih mantra sihir yang dia pelajari. Elara mengikuti, memusatkan energi sihirnya untuk melindungi diri mereka dari gelombang kekuatan gelap yang terus menjalar.

Mereka berdua berdiri tegak di tengah kekacauan yang semakin merajalela. Debu dan asap melingkupi mereka, dan suara pekikan dan raungan terdengar di setiap penjuru. Namun, di tengah kekacauan itu, Aric dan Elara memusatkan perhatian mereka pada satu tujuan: menghadapi Rasaroth dan menghentikan kegelapan yang ingin ia sebarkan.

Pandangan Aric kembali pada kalung perak di lehernya. Getaran lembut kembali terasa, tapi kali ini terasa lebih kuat. Dengan tekad dan keyakinan yang mendalam, Aric menutup matanya dan memusatkan energinya. Saat matanya terbuka kembali, ia telah mengaktifkan kekuatan kalung itu, mengubah dirinya menjadi pusat cahaya yang bercahaya di tengah kegelapan.

Tentu, saya mohon maaf atas kekuranglengkapan itu. Mari saya lanjutkan ceritanya:

Tiba-tiba, Aric merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang berdenyut dari dalam bumi. Kekuatan sihir yang belum pernah ia rasakan sebelumnya mengalir melalui tubuhnya, seperti sungai yang mengalir dengan kuasa. Cahaya yang dipancarkannya semakin terang, membakar kegelapan di sekitarnya.

Elara, yang melihat perubahan itu, mendekati Aric dengan penuh keajaiban. "Aric, apa yang kamu lakukan?"

Aric tersenyum pada Elara, wajahnya berseri-seri di tengah kekacauan. "Ini adalah kekuatan yang telah lama tersembunyi dalam kalung ini. Ibuku memberikannya padaku sebelum dia pergi. Aku merasa bahwa aku harus menggunakan kekuatan ini untuk melawan Rasaroth."

Dengan gerakan tangan yang mantap, Aric mengarahkan cahaya ke arah Rasaroth yang semakin mendekat. Cahaya tersebut membentuk perisai bercahaya yang mampu menahan serangan gelap Rasaroth. Serangan iblis tersebut melemparkan ledakan sihir yang menghantam perisai, menciptakan lonjakan energi yang memecah kegelapan dan memantulkan kekuatan jahat itu kembali.

Rasaroth terdesak, terjatuh ke belakang dan memancarkan raungan yang penuh amarah. Tetapi, seiring dengan cahaya yang semakin terang, ia mulai meredup dan lenyap seperti kabut yang tersapu angin.

Kekacauan mereda dan langit kembali cerah. Para murid dan penduduk kota keluar dari persembunyian mereka dengan wajah lega. Mereka melihat Aric dan Elara berdiri di tengah reruntuhan, di bawah sinar matahari yang hangat.

Elara tersenyum lebar pada Aric, kagum dengan keberanian dan kekuatannya. "Apa itu benar-benar kekuatan kalungmu?"

Aric mengangguk. "Iya, Elara. Ternyata ibuku memiliki rahasia besar yang tidak pernah aku ketahui. Kekuatan ini telah membantu kita mengalahkan Rasaroth."

Sementara para murid dan penduduk kota berdatangan untuk memberikan penghormatan pada Aric dan Elara, Aric merasakan getaran lembut lagi dari kalungnya. Dia mengamati kalung tersebut dengan rasa ingin tahu, merasa bahwa ada lebih banyak misteri yang harus dipecahkan.

Namun, saat itulah seorang tetua dari Akademi, seorang penyihir yang bijak dan berpengalaman, mendekat. "Aric, Elara," katanya dengan suara dalam, "kalian telah menunjukkan keberanian dan tekad yang luar biasa. Tetapi perjalanan kalian masih panjang. Kekuatan yang kamu miliki adalah anugerah dan tanggung jawab besar. Ada banyak hal yang harus kalian pelajari dan pahami."

Aric dan Elara bertatap-tatapan, penuh tekad. Mereka tahu bahwa petualangan ini baru saja dimulai. Kekuatan sihir yang telah terungkap dan takdir yang mereka hadapi adalah bab baru dalam hidup mereka.

Bab pertama berakhir dengan langit yang penuh teka-teki, dan Aric dan Elara menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Dalam getaran lembut kalung perak, mereka merasakan bahwa takdir besar menanti mereka, dan mereka siap menghadapinya dengan kepala tegak dan hati yang penuh semangat.

Terpopuler

Comments

Zaezone

Zaezone

Wow, semacam benda langka ya. Hati-hati aja ntar banyak yang mengincar

2023-09-25

0

Zaezone

Zaezone

Tulisannya rapi

2023-09-25

0

Elisya Citra

Elisya Citra

semangat kak menulisnya😀

2023-08-30

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!