"Dia sedang sibuk, jadi aku yang datang. Bagaimana dengan kondisinya?" Tanya Agil mengulangi pertanyaannya.
"Ibu dan bayinya baik-baik saja." Ujar Bayi membuat ketiganya kaget
"Ba. . bayi?" Ujar Agil, Billy dan Dini.
"Kenapa kalian kaget? Bukankah itu wajar bagi pasangan yang sudah menikah?" Ujar Bayu tersenyum.
"Kalian temani Nona Kayana, saya ingin bicara dengan dia (Bayu)." Ujar Agil pada Billy dan Dini.
"Ba. .baik Tuan." Billy dan Dini masuk untuk melihat kondisi Kayana yang baru sadar.
Agil mengikuti Bayu meninggalkan ruang tempat dimana Kayana berada. Sesampainya di ruang kerjanya, Agil segera duduk di sofa sebelum di persilakan oleh pemilik ruangan.
"Berapa usia kandungan Nona Kayana?" Tanya Agil pada Bayu.
"Kau khawatir sekali sepertinya." Ujar Bayu dengan santainya.
"Dia menjadi tanggungjawab keduaku setelah Tuan Gavin. . .apa kau lupa?" Ujar Bayu tak bergeming.
"Cihh. . kau bahkan tak perduli dengan dirimu sendiri dan lebih mementingkan orang lain." Ujar Bayu yang sudah lama mengenal Agil juga Gavin.
"Aku tidak ingin membahas yang lainnya. Aku hanya ingin tahu keadaan Nona Kayana sekarang." Ujarnya.
"Baiklah. . . Aku sudah melakukan pemeriksan perut dengan Ultrasonography (USG). Usia kandungannya baru satu minggu. Tapi sebaiknya dia jangan terlalu kelelahan karena kandungannya masih sangat rawan. Kecuali Ayah dari anak itu tidak menginginkannya." Ujar Bayu yang sudah tahu bahwa Gavin masih menyukai Claudia.
"Aku akan memastikan kandungannya baik-baik saja meski Gavin tidak menginginkannya. Biar bagaimanapun bayi yang ada di dalam kandungan Nona Kayana adalah darah dagingnya sendiri." Ujar Agil.
"Aku heran, kenaoa dianmasih berurusan dengan wanita ular sepertinya? Menurutku isterinya juga cantik dan tak kalah dengan wanita ular itu." Ujar Bayu.
"Karena dia wanita ular yang sangat berbisa, dan akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan aoa yang dia inginkan. Dan Nona Kayana hamil karena kelakuan wanita ular itu." Ujar Agil.
"Ma. maksudmu?" Tanya Bayu yang tidak mengerti.
"Kau tida perlu tahu. Apakah ada vitamin yang perlu dia minum?" Tanya Agil.
"Hmm. .aku sudah menulis resep obat untuknya." Ujar Bayu.
Agil langsung berlalu keluar dari ruang kerja Bayu tanpa permisi.
Sementara itu. . .
"Kay. . .kamu sudah sadar. . .syukurlah. . ." Ucap Dini merasa lega melihat sahabatnya telah bangun.
"Kamu di Rumah Sakit. Kamu pingsan makanya kami bawa kesini, kami takut kau akan kenapa-kenapa. Tapi ternyata. . . " Ujar Billy terhenti.
"A..aku kenapa" Tanya Kayana.
"Kamu hamil. . " Ucap Dini.
"A. apa. . Aku hamil? Ti. . tidak mungkin. aku tidak mau. ." Teriak Kayana dengan histeris dan memukuli perutnya.
"Kay. . tenanglah. . kamu kenapa? Bukankah kamu sudah menikah? Jangan sakiti dirimu sendiri." Ujar Dini memeluk sahabatnya supaya tidak memukuli perutnya lagi
"Minumlah. . tenangkan pikiran dan hatimu sekarang. Jangan menangis, kasihan bayi yang ada dalam kandunganmu." Ujar Billy.
Kayana meminum air yang diberikan Billy dan sudah terlihat lebih tenang membuat Dini dan Billy merasa lega. Tapi air matanya terus mengalir, karena tidak ingin hamil anak Tuan Gavin. Apalagi mereka melakukannya karena pengaruh obat yang Tuan Gavin minum.
"Kan. ada yang ingin kau ceritakan pada kami? Kau anggap kami saudaramu kan?" Tanya Billy perlahan.
"Maaf. .maafkan aku yang tidak jujur sejak awal pada kalian." Ucap Kayana terisak.
"Hei. . jangan menangis." Ujar Billy merasa iba melihat Kayana menangis.
"Aku menikah karena dijodohkan dengan anak sahabat Ayah. Setelah pemakaman kedua orangtuaku, aku dibawanya ke rumah orangtuanya dan menikah disana." Ujar Kayana lagi.
"Lalu kenapa kamu bersedih? Bukankah dia mencintaimu?" Tanya Dini.
"Tidak. . . Dia memiliki kekasih Din, dia menerima perjodohan ini karena terpaksa. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana jika anak ini lahir. . .apakah aku bisa merawatnya. . ." Ucap Kayana kembali menangis.
"Siapa suamimu?" Tanya Billy geram.
"Tuan Gavin Adhitama. . ." Ucap Kayana.
"A. . .apa?" Ujar Dhini dan Billy bersamaan.
"Tapi tolong kalian jangan ceritakan masalah ini. . . .aku tidak ingin semua orang tahu, aku tidak ingin merusah hubungan Tuan Gavin dengan wanita itu. Aku mohon. . . . "Ucap Kayana.
Agil sudah mendengarnya dari balik pintu sejak tadi, hatinya begitu tersentuh saat Kayana menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya. Biar bagaiamanapun Kayana hamil karena Agil yang sudah membawa Gavin ke ke kamarnya.
Nona, saya akan menjaga keselamatan anda dan Bayi yang ada dalama kandingan. Biar bagaiamanapun Bagi itu tidak bersalah. Saya akan membawa Tuan Gavin untuk anda, dia suamimu. . dia milikmu. . .bukan milik wanita itu. . ..
"Kalian pulang saja. Aku yang akan membawanya pulang." Ujar Agil.
"Tu. .Tuan Agil. . .kau disini? Kau mendengar semuanya?" Tanya Kayana.
"Maaf Kin, aku yang menghubunginya lewat ponselmu. .. karena kami takut akan terjadi apa-apa denganmu." Ujar Dini.
"Huhhh. . . .Tak apa Din. Terimakasih kalian sudah membawaku kesini." Ujar Kayana.
"Kami pulang dulu ya Kay. . kamu jaga dirimu baik-baik." Ujar Dini memeluk Kayana.
"Kami selalu ada untukmu. . .jangan takut. . Kita hadapi sama-sama ya." Ucap Billy memeluk sahabatnga dan mengusap kepalanya seperti kepada adiknya sendiri.
"Terimakasih Bill . .. Dini. . . ." Ucap Kayana.
"Tuan Gavin akan marah jika melihat Nona berpelukan dengan pria lain." Ujar Agil mengingatkan.
"Kami hanya bersahabat. Bukan pacaran sepertinya yang berpelukan dengan pacarnya di depan mata isterinya." Ujar Billy membuat Agil terdiam.
"Jangan khawatir. . .Aku akan menjaga Nona Kayana, karena dia juga menjadi tanggungjawabku setelah menikah dengan Tuan Gavin. Dan aku yang akan membawa Tuan Gavin untuk kembali bersamanya. Itu janjiku pada kalian." Ujar Agil membuat Billy menghela nafas dengan lega.
"Kalau ada apa-apa hubungi aku Kan. . ." Ujar Billy.
"Hmm. . ." Ucap Kayana.
Billy dan Dini pergi meninggalkan ruang rawat Kayana. Mereka terus terdiam sampai tiba di parkiran. Dini dan Billy kaget saat tahu Kayana sudah menikah dan yang menjadi suaminya adalah Tuan Gavin pria yang mereka temui minggu lalu di Mall bersama wanita lain.
"Aku benar-benar tidak menyangka. . . ternyata Tuan Gavin suami Kayana. . ." Ujar Dini.
"Aku berharap, yang di ucapkan Tuan Agil benar-benar dia jalankan. Entah kenapa aku jadi khawatir setelah tahu siapa suami Kayana. Apalagi kita tahu bagaimana wanita itu kan? Aku yakin dia akan melakukan nberbagai cara untuk menyingkirkan Kayana." Ujar Billy.
"Kita berdua harus memberi dukungan untuknya Sayang. . . Cuma kita keluarga yang dia punya saat ini. . . .Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri." Ujar Dini.
"Hmmm. . . terimakasih kamu sudah mau berteman dengan sahabatku Sayang. . . Aku tidak salah memilih pasangan." Ujar Billy.
"Dia orang yang baik. . . ." Ujar Dini.
Di Rumah Sakit. ..
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menggugurkannya?" Ujar Kayana lirih.
"Jaga ucapan Nona, jangan pernah berpikir untuk membunuh Bayi yang ada dalam kandungan. Dia tidak bersalah." Ujar Agil.
"Ta. . tapi .. . Tuan Gavin. . ." Ucapnya terhenti menahan sakit di dadanya.
"Aku akan membawanya kembali pada Nona. . .Dia akan berubah setelah tahu Nona sedang mengandung anaknya." Ujar Agil.
"Bolehkah aku meminta sesuatu kepadamu Tuan?" Tanya Kayana.
"Hmm. . . Nona ingin aku berbuat apa?Katakan saja. . . . " Ujar Agil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Desy Puspita
Woah Agil I Love you. Tuhkan beneran hamil dong wkwk.. Semoga diterima sama Gavin gebleg itu deh.
Ada typo dikit kak selamat revisi wkwk.
Love author 💛
2020-10-02
1
R Ni
Lanjut kak😁😁😁
Semangat nulis nya💪💪💪
Jangan lupa feedback ke cerita aku ya😊😊😊
2020-07-23
1
🌸EɾNα🌸
sukaa Thor 😍
2020-07-23
1