•• *Tidak perlu. . .Apakah dia bertanya sesuatu padamu?••
•• Dia bertanya, apakah benar Tuan akan menikah lagi. ••
•• Baiklah*. . ••
Gavin hanya diam saja, sedangkan Claudia masih fokus dengan film yang sedang di putar. Meski Claudia memeluknya, tapi Gavin hanya diam dan memandang jauh entah kemana, yang jelas tidak memperhatikan alur cerita dari film di depannya.
Setelah film selesai, Claudia dan Gavin segera keluar. Dan mencari tempat makan karena mereka belum makan. Gavin terus terdiam teringat dengan wajah Kayana tadi siang saat dia dimaki Claudia.
"Sudah selesai makannya?" Aku ingin kembali ke hotel. Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan disana." Ujar Gavin.
"Hmm. . Okey. . .Kom op, laten we teruggaan. (Baiklah. . Ayo kita kembali)" Ucap Caludia menggandeng lengan Gavin.
Sesampainya di Hotel Gavin sibuk dengan urusan kantornya, ada beberapa klien yang mengundurkan dirinya karena dia tidak hadir dalam rapat. Gavin langsung bangun dan pergi meninggalkan kamar Hotel.
"Sayang. . Kamu mau kemana?" Tanya Claudia.
"Aku mau keluar sebentar. . " Ujar Gavin dengan datar.
"Aku ikut ya. Aku bosan."
"Baiklah. ."
Gavin pergi ke club untuk bertemu dengan beberapa klien disana. Dan Claudia duduk terpisah dengan Gavin, karena dia tidak tertarik dengan masalah pekerjaan. Tiba-tiba niat jahat muncul dalam otak Claudia, dia ingin segera menikah dengan Gavin. Dan Claudia sengaja menjebak Gavin menuang beberapa tetes obat perangsang supaya Gavin hilang kendali.
"Mas. . " Panggil Claudia pada seorang pelayan yang hendak mengantar minuman pesanan Gavin.
"Iya Mba?"
"Mba. . mba. . .kau pikir aku mba kamu. Itu minuman untuk Gavin kan?" Tanya Claudia.
"i. .iya mba. ."
"Sini dulu" Claudia menambah beberapa tetesan di gelas minumnya.
"Tapi mba. . " Ujar Pelayan dengan ragu.
"Aku pacarnya, kami akan melakukannya nanti malam. Aku hanya ingin dia lebih kuat saja." Ujar Claudia.
"Oh. . Baik." Pelayan segera membawa nampan ke dekat Gavin.
" Sorry schat, ik wil je gewoon helemaal hebben (Maaf sayang, aku hanya ingin memilikimu seutuhnya)." Gumam Claudia memandangi wajah Gavin dari jauh.
Gavinpun menenggak minuman dalam gelas sampai habis. Setelah perbincangan selesai, Gavin segera mendekati Claudia yang masih duduk di tempat semula. Tapi tiba-tiba badannya menjadi panas dan dia merasakan sesuatu yang beda dari tubuhnya.
Apa ini? Kenapa badanku terasa semakin panas. . Aku tidaa boleh seperti ini. . .aku harus menjauh dari siapapun . .-Batin Gavin.
"Sayang. .. kamu kenapa?" Tanya Claudia mendekatkan dirinya pada Gavin.
"Aku . .aku ke toilet dulu ya. " Gavin segera pergi ke belakang.
Saat hendak ke toilet ia berpapasan dengan Agil yang juga sedang di club ada urusan lain. Melihat Gavin yang tidak wajar membuat Agil khawatir dan menanyakan apa yang terjadi padanya.
"Tuan. . apa yang terjadi? Kenapa wajah Tuan merah sekali?" Tanya Agil.
"A. .aku di jebak klienku. . minumanku dicampur obat kuat." Ucapnya terbata-bata. "Antar aku ke hotel." Ujar Gavin.
"Baik Tuan. . " Agil segera memapah Gavin.
"Clau masih di dalam. . kau panggil dia juga." Ujar Gavin.
"Clau nanti suruhan saya yang menjemputnya Tuan." Ujar Agil.
Maaf Tuan. . saya tidak ingin anda melakukannya dengan wanita yang bukan isteri anda. . Isteri anda di rumah. -Batin Agil melajukan mobilnya ke arah rumah Gavin.
Sesampainya di rumah Gavin, Agil segera memapah Gavin yang sudah setengah sadar. Agil membawanya ke kamar Kayana.
Tokk. . tokk. . tokk. .
"Iya sebentar. . ." Suara Kayana dari dalam kamar. "Tu . . tuan Gavin kenapa?" Tanya Kayana bingung.
"Nanti saya jelaskan. . biarkan saya membawa Tuan Gavin masuk ke dalam kamar." Ujar Agil.
"Tapi kamar Tuan Gavin di sebelah. . " Ujar Kayana tapi menggeser badannya untuk memberikan jalan pada Agil.
Agil segera merebahkan badan Gavin diatas kasur dan melepas sepatunya. Kayana masih terpaku di dekat pintu karena dia tidak tahu apa yang sedang teejadi pada Tuan Gavin.
"Saya akan mengambilkan baju ganti Tuan Gavin. . " Ujar Agil keluar dari kamar Kayana.
Kenapa Agil membawanya ke kamarku? Bukankah dia sudah tahu kalau kami beda kamar sejak awal menikah.- Batin Kayana.
"Nona. .sebaiknya gantikan pakaian Tuan Gavin." Ujar Agil yang sudah berdiri di samping Kayana.
"Kenapa bukan kamu saja yang menggantikannya? Kamu yang sudah terbiasa." Ujar Kayana.
"Tapi anda isterinya. Bukankah itu sudah menjadi kewajiban anda Nona? Layani Tuan Gavin sebagaimana hubungan suami isteri. Saya hanya tidak ingin Tuan Gavin melakukannya dengan wanita selain isterinya. Dia di jebak oleh seseorang." Ujar Agil.
"Di. . dijebak bagaimana?" Tanya Kayana masih bingung.
"Ada seseorang yang mencampuri obat ke dalam minumannya. Dan efek sampingnya Tuan Gavin dapat bebuat di luar kendali bersama wanita yang ada di dekatnya. Untung saja saya bertemu dengannya jadi saya bawa Tuan Gavin pulang " Ujar Agil.
"Kenapa di bawa pulang?" Tanya Kayana lagi.
"Apa saya harus mengantar Tuan Gavin untuk bersmaa wanita lain? Lalu untuk apa kalian menikah?" Ujar Agil dengan wajah tegasnya..
"Ta. . tapikan. . dia punya pacar dan akan mereka akan menikah." Ujar Kayana lagi.
"Tapi sekarang Nona adalah isteri sahnya. Kalau begitu saya peemisi Nona. Saya masih ada urusan lain." Ujar Agil segera pergi meninggalkan Kayana dan Gavin berdua.
Astaga. . . Apa-apaan ini? Apakah benar dia di jebak? Atau jangan-jangan dia sengaja meminumnya supaya bisa bermalam dengan wanita bule itu? Huhh. . kau menyusahkanku Agil. . .-Batin Kayana.
Agil segera melajukan mobilnya menuju club untuk mencari tahu siapa yang telah menjebak Gavin dan apa alasan dia menjebaknya. Agil tak akan memaafkan orang yang sudah berbuat curang apalagi sampai menjebak.
Sementara itu. .
Claudia masih terdiam di kursi yang sama menunggu Gavin yang sejak tadi belum kembali. Dia takut Gavin bertemu waaita lain di toilet dan mereka melakukannya disana. Claudia segera bangkit dan mencari Gavin ke toilet untuk memastikan dia tidka bersama wanita lain.
"Dimana Gavin? Kenapa dia tidak ada? Apa jangan-jangan dia bertemu wanita lain dan membawanya pulang ke Hotel? Aku tidak boleh membiarkannya, aku tidak mau Gavin jatuh di pelukan wanita lain. . Dia harus menajdi milikku. . Ya. . .aku harus segera kembali ke Hotel. . " Ujar Claudia segera bergegas keluar dari club.
Claudia segera menghentinkan Taxi yang lewat di depannya dan meminta untuk segera menuju Hotel yang sudha ia sebutkan sebelum terlambat.
Sesampainya di club, Agil segera mengumpulkan semua pelayan untuk di introgasi satu persatu dan mencari jawaban siapa yang sudaa memerintahkan mereka mencampurkan obat apda minuman Gavin.
"Semua sudah berkumpul disini?" Tanya Agil dengan wajah dinginnya.
" Ya Tuan, semua sudah berkumpul disini." Ucap kepala pelayan.
"Siapa yang tadi mengantarkan minuman untuk Tuan Gavin?" Tanya Agil deegan tegas.
Semua terdiam menutup mulutnya seolah tidak tahu apa-apa, karena mereka tahu siapa dan bagaimana sifat Agil.
"Kalau kalian masih tetap diam, dan saya tahu siapa pelakunya dari orang suruhan, saya pastikan dia tidak akan selamat termasuk keluarganya." Ujar Agil lagi.
"Kalian masih tetap diam? Kalau begitu saya akan menutup club ini untuk selama-lamanya, dan tidak akan membiarkan kalian mendapatkan pekerjaan lagi di luar sana." Ujar Agil.
"Ma. . . Maaf Tuan. . saya yang mengantarkan." Ucap seorang pelayan.
"Kau yang mengantar minuman itu?" Tanya Agil mendekati seorang pelayan dan menarik kerah bajunya.
"iya Tuan . tapi saya ada seseorang yang menghentikan saya dan memasukkan obat ke dalam gelasnya, bukan saya Tuan." Ujarnya terbata-bata.
"Siapa orang itu?" Tanya Agil lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
re
Jebakan gagal
2021-06-24
0
Desy Puspita
Si Gavin tuh orangnya dimana pikiran kemana. Pikirkan Kayana kan lo sebenernya, halah.
Eh itu si Claudia amit" deh. Gatelnya kelewatan Kak.
2020-10-02
0
Livio
hi, aku sudah datang nih, by the way aku suka sifat si agil ini 😄
2020-08-04
1