Selamat pagi Kana. . .Hari pertamamu sudah di mulai, ini bukan akhir dari segalanya. . masih akan ada hari-hari seperti ini selanjutnya. . . .Kamu harusnya bersyukur di kasih tumpangan rumah seperti ini besarnya . . Kau ingatkan pernah ada orang bilang sekeras-kerasnya batu akan berlubang jika di tetesi air terus menerus. Tuan Gavin batunya dan kau airnya. . .-Batin Kana menyemangati dirinya sendiri saat berdiri depan cermin setelah selesai berganti baju hendak pergi bekerja.
"sudah jam 6.45, sebentar lagi Tuan Gavin akan segera turun. . .aku harus segera turun sebelum dia sampai lebih dulu. . . Kalau dia duluan yang sampai aku jadi apa ya kira-kira?" Ujar Kayana meraih tas ranselnya di atas kasur.
"Nona mau kemana?" Tanya Agil saat melihat Kayana membawa tas ransel dan meletakkan tasnya di kursi dapur.
"Aku mau bekerja seperti biasanya. . ." Ujar Kayana.
"Apakah Tuan Gavin sudah mengijinkan?" Tanyanya lagi.
"Aku akan meminta izin nanti. . kau tenanglah." Ujar Kayana.
"Jangan pernah berpikir Nona akan kabur dari tempat ini. . Kalau sampai itu terjadi, Nona akan dalam masalah besar. . . " Ujar Agil dengan wajah dinginnya.
Mana mungkin aku kabur. . Aku tidak ada tempat lain sekarang. Lagian aku adalah isterinya. Walaupun seperti orang lain. . .-Batin Kayana.
"Astaga. . .Tidak Tuannya tidak sekretarisnya. . . sama saja dingin . . ." Ujar Kayana menggerutu.
"Saya mendengarnya Nona." Ujar Agil.
"Berarti telingamu tidak ada masalah Tuan. . ." Ujar Kayana terkekeh.
Agil hanya diam dengan wajah datarnya tidak tersenyum sedikitpun padahal Kayana sudah memancingnya agar dia tertawa paling tidak tersenyum sedikit agar suasana tidak semakin mencekam seperti di kamar mayat.
Tak berapa lama kemudian Gavin turun dengan pakaian rapih dan dasi panjangnya. Kayana segera berdiri dari tempat duduknya seperti biasa sampai Gavin duduk di kursi singgasananya. Lagi-lagi mereka menyantap sarapan tanpa bersuara.
Setelah selesai sarapan Gavin segera pergi untuk ke perusahaan, Kayana segera memanggilnha dan memibta ijin untuk diperbolehkan tetap bekerja seperti biasanya karena dia tidak bisa kalau harus berdiam diri di rumah.
"Tuan. . tunggu. . saya ingin bicara. . ." Panggil Kayana. "Bolehkan saya pergi bekerja hari ini?" Tanya Kayana setelah Gavin berhenti tanpa membalikkan badannya.
"Hmm. . ." Hanya itu yang muncul dari mulut Gavin membuat Kayana merasa kesal karena tidak puas dengan jawabannya.
Apa dia bisu? Menyebalkan sekali, aku sudah capek-capek mengejar dan mengatakan sesuatu dia hanya seperti itu. Tidak menghargai sekali. . -Batin Kayana kesal.
"Nona, ini buah untuk bekal Nona." Ujar pelayan.
" Terimakasih ya Bu, saya pergi dulu." Ujar Kayana.
"Nona pergi dengan apa?" Tanya pelayan lagi.
"Naik angkutan umum Bu. " Ujar Kayana.
"Disini mana ada angkutan umum, Nona harus berjalan jauh dulu supaya sampai di jalan raya." Ujar pelayan.
"Baiklah, aku akan memesan taxi online. . bisa kesini kan Bu?" Tanya Kayana.
"Bisa Nona." Jawabnya, tunggu saja disini, supaya Taxi masuk halaman rumah saja.
"Tidak usah Bu. . aku akan menunggu di depan gerbang saja." Ujar Kayana.
Dalam waktu sepuluh menit, taxi online sudah datang. Kayana segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah Gavin yang sangat besar. Kayana bekerja di sebuah Toko Sepatu milih temannya yang bernama Billy. Mereka berteman sudah cukup lama, dan Kayana tidak sungkan-sungkan meminta Billy untuk memperkerjakannya di Toko sepatu miliknya.
"Pagi Bil. . ." Sapa Kayana sesampainya di Toko.
"Pagi Kan. . ."Ujar Billy yang sedang duduk di meja kasir.
Kayana segera membuka Tokonya dan merapikan sepatu di rak agar terlihat lebih rapih dan menarik banyak pemgunjung. Kayana sudah lama bekerja di Toko Billy semenjak lulus SMA karena dia terlahir dari keluarga yang cukup sederhana.
"Kana. . . Kau kenapa? Kau sedang sakit?" Tanya Billy.
"Tidak Bil. . .aku baik-baik saja." Ujar Kayana.
"Kalau kau memang sakit duduk saja, biar yang lain saja yang berjaga di depan. . "Ujar Billy
"Aku baik-baik saja. . .Sungguh." Ujar Kayana.
"Baiklah. . .kalau ada yang perlu di ceritakan. . jangan sungkan-sungkan." Ujar Billy.
"Hmm. Kau seperti tidak tahu aku saja Bill. . ."Ujar Kayana yang memang selalu menceritakan kepada Billy jika dia sedang ada masalah. Tapi untuk saat ini mana mungkin dia menceritakannya, sedangkan Tuan Gavin saja tidak peduli padanya.
Kana aku tahu, sekarang kau sedang ada masalah, tapi kenapa tidak cerita padaku? semoga masalahmu tidak berat. . . Harusnya kau cerita padaku saja, aku ini kan temanmu. . . - Batin Billy.
Aku hanya sedang kasihan dengan diriku sendiri Bill. .Aku harus menikah dengan pria yang tidak mencintaiku. Bahkan kami hanya bertemu di meja makan saja. . .Aku berceritapun kau tak akan percaya Bill, karena aku memang tidak pantas untuknya. . Dan aku juga tidak tahu alasan dia mau menikahiku. . .-Batin Kayana.
"Selamat datang di Toko Billshoes. . . Silakan dilihat-lihat dulu. ." Ujar Kayana saat datang seorang pembeli.
Di tempat lain . . . .
•• Nona Kayana berangkat dari rumah jam 7.30 dengan taxi online. ••
"Maaf Tuan, Nona Kana berangkat dari rumah pukul 07.30 menggunakan taxi online. " Ujar Agil nenyampaikan informasi dari Bu Nun pelayan di rumahnya.
"Cari tahu dimana tempat kerjanya, dan siapa saja temannya. Tanpa dia tahu." Ujar Gavin.
"Baik Tuan." Ujar Agil.
"Hari ini jadwalku apa saja?" Tanya Gavin tanoa membalikkan badannya yang masih menatap ke luar jendela.
"Hari ini meeting dengan departemen pariwisata jam 9.30, pertemuan makan siang dengan IMC Group 12.00, dan pertemuan makan malam Defense Company pukul 19.00 malam Tuan." Ujar Agil membacakan jadwal hari ini .
"Baiklah. . siapkan segala sesuatunya." Ujar Gavin.
"Baik Tuan." Agil keluar dari ruang kerja Gavin dan kembali ke mejanya.
•• Besok pagi ikuti Nona Kayana berangat kerja. Pastikan jangan sampai ada yang di curiga. ••
•• Baik Tuan. ••
Aku harap Kayana tidak akan kabur dari Tuan Gavin, jangan sampai kejadian di masa lalunya terjadi lagi dan membuat Tuan Gavin semakin memburuk. Aku harap Tuan Gavin bisa melupakan wanita itu . . .-Batin Agil.
Tokk. . . .tokk. . . Tokk. . .
"Tuan, meeting akan segera dimulai dalam waktu 5 menit." Ujar Agil.
"Bisakah kau handle semua pekerjaan hari ini? Aku mempercayaimu. . Aku ada urusan penting." Ujar Gavin segera pergi menjauh dari ruang kerjanya.
"Apa yang akan Tuan Gavin lakukan? Apa gang terjadi?" Ujar Agil bingung. "Baiklah, saya akan meng handle nya Tuan" Ujar Agil.
[Sebelumnya.….]
•• Ik wacht op je op de gebruikelijke plaats** (Aku menunggumu di tempat biasa.) ••
Sebuah pesan masuk dari seseorang yang hampir 5 tahun lebih Gavin tunggu. Tanpa berpikir panjang Gavin segera pergi meninggalkan perusahaan dan menyerahkan semua pekerjaan pada Agil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nenni Muh Amin
calon pelakor kyak nya nich
2021-06-08
0
Ƭιαɴι🥀
Up kk
2021-01-02
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai.. hai..
cinta pak bos hadir lagi kak😊
semangat semangat 💪💪💪
2020-11-01
0