BAB TIGA BELAS

Dalam baring miring, Aisha menatap mata King yang pejam. Dia merasa bersalah telah menolak permintaan King yang ke sekian kalinya. "Jojo udah tidur?"

"Gimana bisa tidur kalo belum keluar?" King ketus. Wajahnya memerah seperti menahan sesuatu, terkadang King menggeram kecil.

"Keluar?" Aisya semakin merasa bersalah, dicampur rasa penasarannya. "Gimana cara ngeluarin-nya?"

"Kayak makan Oreo," kata King.

Aisha terpaku, membayangkan saat dirinya melakukan hal seperti yang dibicarakan King barusan. "Ah kamu mah!"

Aisha tak bisa membayangkan lebih jauh lagi karena otaknya mendadak rusak diisi dengan kemesuman yang hakiki.

"Nggak usah tanya gimana caranya kalo nggak mau!" King membalikkan tubuh hingga berakhir membelakangi istrinya.

"Aku takut tau!" Aisha meraba punggung King, yang semakin diraba semakin mengeluarkan desah kecil.

"Udah jangan sentuh gitu!" tepis King.

"Kamu tersiksa?" Aisha merembet ke lengan pelindung King, melongok wajah suaminya dari samping. "Muka kamu merah gitu."

King berdecak malas-malasan melihat rengekan Aisha, lantas berbalik untuk menyembunyikan wajah di cekungan antara dada Aisha yang masih memiringkan tubuh menghadap padanya.

Seketika, King mendeteksi banyak hal. Selain hangat, debar jantung Aisha dan debar jantungnya sama-sama terpacu cepat.

"Begini saja cukup." King menghirup wangi parfum non alkohol yang tercium dari dada gadis itu. Merangkul punggung Aisha untuk yang pertama kalinya.

Aisha mengangguk meski berat. Ini sudah yang paling aman dari yang King tawarkan, ia tak mau menolaknya lebih jauh. "Maaf aku siksa kamu begini," lirihnya.

"Kamu istri terjahat!" King tak sembunyikan kekecewaannya lewat nada yang dia buat ketus.

"Jadi kamu mau aku apain?" tanya Aisha.

King memundurkan wajahnya untuk menatap raut Aisha yang sok berani. "Nggak usah nanya kalo ujungnya nggak mau, Aisha!"

"Iya!" Aisha terlihat lega.

"Kamu nggak maksa?" heran King. Hanya merasa bersalah, tapi tidak ada usaha untuk membujuknya.

"Emang mau dipaksa apa?"

"Udah lah, tidur!" King kembali membelakangi Aisha. Rasanya berat menghadapi cobaan ini.

Tidur bersentuhan, tapi tak boleh keluarkan unek-unek dari mesin intinya. Bahkan, ingin melihat bagaimana indahnya rambut Aisha saja sulitnya minta ampun

"Kamu marah?" Aisha lagi-lagi meraba punggung suaminya. "King!"

"Apa sih?"

"Kamu marah enggak?"

"Enggak!"

"Alhamdulillah."

Mendengar itu, King kembali berputar dan menatap gadis polos itu. "Kamu takut suami marah tapi nggak mau ngelayanin!"

"Bukan nggak mau! Sssttt!" Aisha mendesis sambil menyipitkan matanya. "Jangan bilang gitu, aku nggak enak sama Allah!"

King mendengus. "Nggak enakan, tapi nggak ada usahanya!"

"Maaf. Ya aku belum siap King!" keluh Aisha.

Hening....

Usaha terakhir yang dilakukan King untuk tenang hanya dengan membenam wajahnya di cekungan antara kedua dada Aisha sambil mengusap pelan punggung melengkung gadis itu.

Aisha tak punya pilihan lagi, selain memeluk King. Terkadang dia belai halus rambut pekat pemuda itu. "King..."

"Hmm?"

"Kamu beneran cinta sama aku?"

"Iya kali."

Aisha kerut dahinya yang heran. "Kok gitu jawabnya?"

King mempererat pelukannya. "Seumur hidup, Gue nggak pernah ngerasa nyaman sama cewek, kayak Gue ke Lo. Jadi kalo itu yang dinamakan cinta, berarti Gue cinta sama Lo."

"Baru asumsi. Belum beneran kan?"

"Mungkin begitu, terserah deh." Lama-lama, King jadi gemas dengan tubuh Aisha yang mulai dia ketahui bentuknya lewat raba tangan.

Aisha nyaman meski pahanya harus berpaut dengan Jojo di bawah sana. "King..."

"Hmm?"

"Kalo kamu kuliah di luar negeri. Terus, gimana sama aku?"

"Kamu ikut!"

Aisha mencebik. "Aku nggak sepintar kamu. Aku juga takut kalo tinggal di luar negeri. Tapi, kamu suami ku. Jadi, harus apa selain ikut."

"Harus jadi celupan Oreo!" Aisha menjambak rambut King yang terkikik.

"Pernikahan kita baru dimulai loh King. Mungkin kamu masih belum bosen sama aku karena belum dapat apa-apa dari aku."

"Maksudnya?" King memundurkan kembali wajahnya. Dia menangkap gurat ketakutan yang terpancar di wajah istrinya. "Kamu takut aku selingkuh?"

"Iya." Lirih dan hampir tak terdengar suara Aisha yang tidak percaya diri.

"Aku tau aku ganteng. Tapi nggak perlu khawatir soal selingkuh!" ketus King dengan suara lantang. "Awas ya! Ada masalah dikit, jangan minta cerai!" peringkatnya.

"Kamu punya mantan?"

Tiba-tiba, Aisha teringat kalau dia juga pernah suka dengan pemuda shaleh sebelum King. Mungkin, King juga sama, Aisha penasaran.

"Enggak!"

"Suka sama cewek?" cecar Aisha.

"Sama kamu!" kata King.

"Selain aku!"

King tampak terdiam sejenak. Dan Aisha mulai meraba emosi King. "Itu masa lalu!"

"Jadi ada kan?" Aisha menjadi lebih penasaran lagi. "Siapa, apa cantik?" tanyanya.

"Aku laper." King mengalihkan pembicaraan yang mulai mengarah ke hal tak penting.

"Mau aku buatin makan apa?" Meski masih penasaran dengan gadis X yang pernah meraih like suaminya. Aisha tak mungkin acuh saat King kelaparan di rumah ibunya.

"Kamu bisanya masak apa?" tanya King.

"Mie doang!" Pasti sisa makanan dari acara sore tadi sudah dibagikan ke tetangga sama Ummi.

"Mie instan?" King menghela napas. Micin, micin dan micin, pantas Aisha lola saat menghadapi matematika.

"Kamu serius belum pernah?" Aisha tak percaya, bahwa ada manusia di bumi ini yang belum pernah makan mie instan.

Namun, jika dipikir ulang. Setiap hari pelayan di rumah King yang memasak dan menjamin kesehatan makanannya. Bahkan mungkin ada ahli gizi yang mengatur para pelayannya.

"Aku buatin ya? Kalo nggak doyan, kita tunggu ajah sampe pagi, sampe Ummi bangun buat bikin sarapan."

"Iya!" King terbangun malas. Dia menghela napas panjang, lalu mengembuskan cepat.

Sebenarnya tidak terlalu lapar, tapi karena Aisha mencecar soal masa lalunya, King harus beralibi. Lagi pula, dia penasaran bagaimana rasanya dimasakin istri.

Keduanya berjalan beruntun menuju dapur minimalis sederhana. Sesekali, King bergelendot di punggung dan pundak gadisnya.

"Mau rasa apa?" tawar Aisha. Kemudian menunjukkan barisan Mie instan di kabinet dapurnya.

King terdiam menatapi gambar lima rasa mie tersebut. King mana tahu mana yang enak, tapi, jika dilihat dari gambarnya, yang goreng lebih menggoda.

"Yang ini aja!" King berjalan malas ke meja makan. Dia duduk, lalu menatap Aisha sambil menopang pelipisnya secara malas-malasan.

King memiringkan kepalanya, memandangi seksama punggung Aisha, tampak menjuntai rambut hitam nan lebat di balik khimar putih tipisnya.

King ingin melihat, tapi mungkin saat Aisha tertidur saja. Ah, dia baru ingat kalau selama ini Aisha tidur lebih lambat dan bangun lebih cepat darinya.

Bagaimana pose mereka saat Aisha terbangun pun King tak tahu. Apa benar Aisha tak merasakan apa-apa meski tidur bersama pria tampan sepertinya?

Lamunan King membuyar setelah Aisha membawa semangkuk mie tanpa kuah ke hadapannya. Sejenak, King menatap lekat isi mangkuk hitam yang disodorkan Aisha.

"Cuma gini doang, Ning?"

"Terus?" Mungkin King si anak sultan sedang berharap ada berlian 24 karat di dalam mie instan-nya.

"Di gambarnya lengkap!"

Aisha memutar maniknya. "Ya itu gambarnya King. Promo kan begitu!" tuturnya.

King berdecak malas. "Nggak halal tuh orang nyari rejeki! Gambarnya apa, jadinya apa!" gerutunya.

Aisha mesam mesem saat King mulai memakan mie buatannya. Sepertinya King baru tahu jika mie instan lebih enak dari spaghetti bolognese.

"Jadi soal cewek yang pernah kamu taksir. Siapa dia? Apa dia lebih cantik dari Aisha?"

"Uhuk-uhuk!" King tersedak. Susah payah dia alihkan pembicaraan yang ternyata sia-sia.

"Aku jadi penasaran. Kalo liat kamu yang kayak gini." Aisha mencebik bibirnya, jika benar perempuan itu lebih cantik, dia takut King akan berlaku seperti Abi kepada Ummi.

Terpopuler

Comments

Mrs. Labil

Mrs. Labil

hihihi, dsr bocahh

2024-03-24

0

Rapa Rasha

Rapa Rasha

maklumlah jika Aishah punya trauma gitu

2024-03-15

0

tris tanto

tris tanto

sama kyk promosi perumahan ada mobil nya jg lengkap sama pohon2nya bunga2an lha kalo dah jd rumah doang kan king xixixi

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 BAB SATU
2 BAB DUA
3 BAB TIGA
4 BAB EMPAT
5 BAB LIMA
6 BAB ENAM
7 BAB TUJUH
8 BAB DELAPAN
9 BAB SEMBILAN
10 BAB SEPULUH
11 BAB SEBELAS
12 BAB DUA BELAS
13 BAB TIGA BELAS
14 BAB EMPAT BELAS
15 BAB LIMA BELAS
16 BAB ENAM BELAS
17 BAB TUJUH BELAS
18 BAB DELAPAN BELAS
19 BAB SEMBILAN BELAS
20 PASHA AYU
21 BAB DUA-PULUH
22 BAB DUA-SATU
23 BAB DUA-DUA
24 BAB DUA-TIGA
25 BAB DUA-EMPAT
26 BAB DUA-LIMA
27 BAB DUA-ENAM
28 BAB DUA-TUJUH
29 BAB DUA-DELAPAN
30 BAB DUA SEMBILAN
31 BAB TIGA PULUH
32 BAB TIGA SATU (Revisi)
33 BAB TIGA DUA
34 BAB TIGA TIGA
35 BAB TIGA EMPAT
36 BAB TIGA LIMA
37 BAB TIGA ENAM
38 BAB TIGA TUJUH
39 BAB TIGA DELAPAN
40 BAB TIGA SEMBILAN
41 BAB EMPAT PULUH
42 BAB EMPAT SATU
43 BAB EMPAT DUA
44 KATA PASHA
45 BAB EMPAT TIGA
46 BAB EMPAT EMPAT
47 BAB EMPAT LIMA
48 BAB EMPAT ENAM
49 BAB EMPAT TUJUH
50 BAB EMPAT DELAPAN
51 BAB EMPAT SEMBILAN
52 BAB LIMA PULUH
53 BAB LIMA SATU
54 BAB LIMA DUA
55 BAB LIMA TIGA
56 BAB LIMA EMPAT
57 BAB LIMA LIMA.
58 BONUS CHAPTER 1
59 BONUS CHAPTER 2
60 BONUS CHAPTER 3
61 BONUS CHAPTER 4
62 BONUS CHAPTER 5
63 BONUS CHAPTER 6
64 BONUS CHAPTER 7
65 BONUS CHAPTER 8
66 BONUS CHAPTER 9
67 BONUS CHAPTER 10
68 BONUS CHAPTER 11
69 BONUS CHAPTER 12
70 BONUS CHAPTER 13
71 The final session: 1
72 The final session 2
73 BONUS CHAPTER LAGI
74 CHAPTER CHAPTER
75 BONUS CHAPTER LAGI
76 BONUS CHAPTER LAGI
77 BONUS CHAPTER LAGI
78 BONUS CHAPTER LAGI
79 BONUS CHAPTER LAGI
80 PROMOSI KARYA BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB SATU
2
BAB DUA
3
BAB TIGA
4
BAB EMPAT
5
BAB LIMA
6
BAB ENAM
7
BAB TUJUH
8
BAB DELAPAN
9
BAB SEMBILAN
10
BAB SEPULUH
11
BAB SEBELAS
12
BAB DUA BELAS
13
BAB TIGA BELAS
14
BAB EMPAT BELAS
15
BAB LIMA BELAS
16
BAB ENAM BELAS
17
BAB TUJUH BELAS
18
BAB DELAPAN BELAS
19
BAB SEMBILAN BELAS
20
PASHA AYU
21
BAB DUA-PULUH
22
BAB DUA-SATU
23
BAB DUA-DUA
24
BAB DUA-TIGA
25
BAB DUA-EMPAT
26
BAB DUA-LIMA
27
BAB DUA-ENAM
28
BAB DUA-TUJUH
29
BAB DUA-DELAPAN
30
BAB DUA SEMBILAN
31
BAB TIGA PULUH
32
BAB TIGA SATU (Revisi)
33
BAB TIGA DUA
34
BAB TIGA TIGA
35
BAB TIGA EMPAT
36
BAB TIGA LIMA
37
BAB TIGA ENAM
38
BAB TIGA TUJUH
39
BAB TIGA DELAPAN
40
BAB TIGA SEMBILAN
41
BAB EMPAT PULUH
42
BAB EMPAT SATU
43
BAB EMPAT DUA
44
KATA PASHA
45
BAB EMPAT TIGA
46
BAB EMPAT EMPAT
47
BAB EMPAT LIMA
48
BAB EMPAT ENAM
49
BAB EMPAT TUJUH
50
BAB EMPAT DELAPAN
51
BAB EMPAT SEMBILAN
52
BAB LIMA PULUH
53
BAB LIMA SATU
54
BAB LIMA DUA
55
BAB LIMA TIGA
56
BAB LIMA EMPAT
57
BAB LIMA LIMA.
58
BONUS CHAPTER 1
59
BONUS CHAPTER 2
60
BONUS CHAPTER 3
61
BONUS CHAPTER 4
62
BONUS CHAPTER 5
63
BONUS CHAPTER 6
64
BONUS CHAPTER 7
65
BONUS CHAPTER 8
66
BONUS CHAPTER 9
67
BONUS CHAPTER 10
68
BONUS CHAPTER 11
69
BONUS CHAPTER 12
70
BONUS CHAPTER 13
71
The final session: 1
72
The final session 2
73
BONUS CHAPTER LAGI
74
CHAPTER CHAPTER
75
BONUS CHAPTER LAGI
76
BONUS CHAPTER LAGI
77
BONUS CHAPTER LAGI
78
BONUS CHAPTER LAGI
79
BONUS CHAPTER LAGI
80
PROMOSI KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!