BAB SEBELAS

King menatap Aisha yang tertidur di meja belajarnya. Cantik alami, cerah, dan King gemas melihat bibir Aisha yang terpelongo.

King ikut merebahkan kepala di depan Aisha, menatap wajah gadis itu dengan jarak yang sangat tipis. "Your mine, fierce baby!"

Mendengar suara King yang berat, seketika Aisha membuka matanya. Bibir King tersenyum di depannya saat itu juga.

"Kamu cantik kalo bobo," puji King. Untung Ummi tidak sedang membuat kue, Aisha saja meleleh apa lagi butter.

"Kamu ngapain liatin aku gitu?" Aisha harus kekeuh untuk tidak tergoda pada King. Atau, dia akan bernasib sama seperti Ummi.

Pernikahan dini, hamil di usia dini, yang rugi bukan laki-laki, melainkan wanita yang harus berjuang mengurus dan mendidik anaknya.

Suami bisa meneruskan kuliah, bisa memilih jenjang karir meski sudah punya anak. Tapi bagi wanita, memiliki karir dan anak secara bersamaan cukuplah susah.

Aisha beranjak dari meja belajarnya, lalu pindah ke ranjang untuk berlanjut tidur. Baru akan menarik selimut King sudah membantu Aisha menyelimutinya.

Aisha selalu dibuat meleleh oleh perlakuan manis suaminya. King juga naik ke atas ranjang yang sama, untuk berbaring miring sambil menatap punggung Aisha.

"Kamu ngapain ngadep ke situ?"

"Suka-suka aku!" Aisha hanya menggerakkan kedua bahunya yang terangkat.

King mendengus. "Aku mau tanya, Ning. Sekarang ngadep ke sini."

King menarik pundak Aisha yang akhirnya mau menghadap padanya. "Apa sih?"

Keduanya bersitatap, King meraih tangan Aisha untuk diletakkan di bawah pipinya.

"Kamu mau tanya apa?" tanya Aisha.

King menghela untuk bersiap diri. King tahu pertanyaan yang akan dia lontarkan ini sudah mengarah ke urusan keluarga Ummi.

"Kenapa Ummi mau khotbah sama orang lain? Bukannya Abi kamu keliatan baik?"

"Khitbah, King..." Aisha menghela napas panjang supaya lebih sabar lagi.

"Iya aku cuma pura-pura!" King memotong bicara Aisha. "Ngetes kamu doang!"

Aisha memutar maniknya malas. King selalu saja punya jawaban. Suka-suka King saja lah.

"Kenapa Ummi Ziva nggak balikan lagi ajah sama Abi Lukman. Aku liat dia sangat baik."

Aisha mendengus pelan. Aisha paling malas jika membahas soal perceraian orang tuanya yang cukup pelik.

"Yang tahu urusan itu cuma Abi dan Ummi. Aku mana tahu soal rumah tangga mereka. Udah ah, tidur. Besok libur, jadi kamu harus belajar shalat dimulai dari wudhu!" Aisha sengaja beralih topik daripada pusing.

King berdecak malas. "Iya, gampang itu mah!"

Aisha menaikan ujung bibirnya.

Melihat bibir manis Aisha, King tersenyum lalu mendekati wajah Aisha. "Kiss sebelum tidur," pintanya.

Aisha mendengus. Tapi, dia tidak lupa kalau subuhnya bisa saja dilaknat jika menolak kemauan suaminya. "Tapi janji nggak boleh lebih ya! Kita masih kecil, aku belum siap!"

"Iya, bawel!"

King yang sudah tidak sabar, segera melahap bibir Aisha dengan dominan. Aisha sampai tak bisa bernapas saking lamanya.

"Udah King!" Aisha bernapas kasar seperti orang yang baru saja menahan napas di dalam air.

King kembali mengecup pipi Aisha bahkan menggigit ujung bibirnya sekilas. "Uuuhhh! Aku gemes Aishaaaa!" geramnya.

"Apaan sih!" Aisha berpaling untuk tidur dengan membelakangi suaminya.

Tak lama Aisha benar-benar pulas sampai tak sengaja beralih kembali menghadap King yang belum juga bisa tertidur.

Lagi-lagi, King menjadi enggan memejamkan matanya, dia lebih memilih menatap dan terus menatap wajah cantik istrinya. Jika tidur begini, Aisha lebih terlihat polos dan tidak menyebalkan.

Sampai adzan subuh berkumandang, Aisha terbangun untuk shalat lebih dulu. Kemudian membangunkan King setelah dia rapi dengan pakaiannya.

"King..."

"Hmm..." King hanya menggeliat kecil.

"Bangun!"

"Pegang ajah!"

Aisha mengerut kening, King memang sering mengigau random. "Apa sih! Bangun, King!" ulangnya.

"Udah dibilangin pegang kalo bangun!" King menarik tangan Aisha untuk diarahkan ke miliknya yang kekar.

"Kiiiing!" Aisha menepis dan memukuli dada King dengan bantal guling.

King terkikik geli, melihat ekspresi geli seorang Aisha. "Kenapa? Takut bayangin rasanya?"

"Astaghfirullah." Bahu Aisha bergidik geli membayangkan ukuran King. "Sekarang bangun, wudhu dulu!"

King ngorok kembali, dan Aisha berteriak lebih kencang lagi. "Aku baru tidur sebentar. Semalam nggak bisa bobo gara-gara kamu."

"Kok gara-gara aku?!" sanggah Aisha.

King membuka mata, lalu menatap Aisha yang menatapnya bingung. "Kamu tahu istriku Humaira, kamu terlalu cantik, makanya sepanjang malam aku cuma liatin kamu terus."

Aisha tersenyum senyum, tentunya gadis itu meleyot seperti kaleng bekas minuman dingin yang dileburkan. "Gombal! Ayok cepetan bangun!"

Meski masih mengantuk, King menurut untuk bangun. Kemudian mengikuti langkah Aisha keluar dari kamar tersebut. Mereka akan mengambil wudhu yang terletak di sisi ruang pesolatan.

Tiba di tempat, King bersih-bersih seperti biasanya di kamar mandi. Lalu mendatangi Aisha yang bersiap mengajarinya di tempat khusus wudhu.

King sudah bisa bacaannya. Bagaimana pun ayah ibunya juga pernah mengajarinya shalat meski tidak begitu intens.

Aisha mengernyit melihat tata cara King melakukan gerakan wudhu yang cukup serampangan, bahkan menendang air yang mengucur bak Lionel Messi.

"Kamu ngapain? Futsal?" sindir Aisha.

"Wudhu lah!" sanggah King ketus.

Aisha menghela napas. "Dibasuh dari ujung kuku sampai ke mata kaki, pastikan bagian itu wajib basah!" katanya.

"Iya-iya!" King malas sekali mendengar suara Aisha yang mirip pak Taka. King jadi curiga kalau Aisha tertukar di rumah sakit dengan anak perempuan pak Taka.

Wudhu selesai meski sedikit drama. King ingin memegang Aisha saat melewati pintu menuju ruang shalat. Tapi Aisha lekas berteriak keras. "Jangan sentuhan lagi, nanti batal lagi!"

"Kita udah halal kan?" tukas King. "Yang penting kan megangnya nggak modus!"

Aisha menggeleng. "Menurut mazhab Syafi'i, asal bersentuh laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, mau modus kek enggak modus kek, wudhu batal," jelasnya.

"O..." King manggut-manggut. Kemudian ikut masuk ke dalam ruangan shalat bersama Aisha secara beruntun.

"Tapi ada pendapat lain juga. Menurut hadist riwayat Muslim dan at-Tirmidzi, Aisha Radhiallahu Anhu berkata, pada suatu malam beliau kehilangan Rasulullah dari tempat tidur, kemudian merabanya, lalu tangannya memegang dua telapak kaki Rasulullah yang sedang tegak karena beliau sedang sujud."

"Sweet banget." King membayangkan jika itu terjadi padanya, sayangnya Aisha istrinya tidak seromantis itu. Yang ada teriak-teriak kalau sampai dia tidak ada di sisinya.

"Jadi yang bener gimana hmm? Batal atau tidak?"

"Wallahu a'lam bish-shawab. Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Udah cepetan shalat! Yang pasti mah untuk menjaga tidak batal ya udah nggak usah pegangan dulu!" ketus Aisha.

King menghela napas sabar. Boro boro romantis, yang ada jutek terus muka Aisha. Seumur hidup baru Aisha yang berani bentak seperti ini.

🖋️~

^^^🖋️~^^^

King dan Aisha menikmati waktu libur di hari Minggu bersama Ummi Zivanna. Ada ajakan balap motor yang terpaksa harus King tolak.

King tak mau membuat Aisha khawatir. Mungkin nanti, ada waktu yang tepat untuk kembali ke jalanan. Sekarang, King masih harus menemani Aisha di rumah mertuanya.

Sebelum makan siang, Ummi dan Aisha terbiasa mendahulukan shalat. Ya, setidaknya selama belum kelaparan saja.

Aisha baru menyelesaikan wudhu untuk shalat Dzuhur. Dan ketika ia berbalik, King dengan tidak sopannya mencium pipi Aisha.

"Kiiiiing!" Aisha sudah lima kali mengambil wudhu dan selalu dibatalkan oleh ciuman suaminya yang menyengir setelah itu.

"Aku mau shalat, kamu jangan gitu!"

King memainkan jarinya. "Et, orang mau shalat jangan suka marah loh. Nanti Allah nggak mau sambut baik kamu!"

"Ya gimana nggak kesel, kamu bikin aku bolak-balik wudhu! Ah, aku jadi nyesel kasih tahu kamu soal batalnya wudhu!" Aisha kesal hingga menghentakkan kakinya berkali-kali.

King jadi punya bahan untuk mengerjai dirinya dengan membuatnya bolak-balik mengambil wudhu sampai lima kali. Sedang King hanya tertawa bagai tak berdosa.

"Dicium suami kok marah?"

"Apa lagi Aisha, King..."Ummi kembali melerai pertikaian ke sekian kalinya anak anak nakal yang sudah menikah itu. "Nanti keburu ashar loh, kalo kalian cuma berantem terus di sini!"

"King tuh Ummi, batalin Aisha terus!" Aisha ingin sekali menangis. Dan King seolah puas dengan wajah menggemaskan istrinya.

"King..." Ummi menegur.

"Maaf Ummi." King menyengir.

Ummi Ziva menatap Aisha. "Kamu wudhu di kamar Ummi."

Lalu beralih menatap King. "Dan sekarang, King ambil wudhu sendiri di sini, Ummi tunggu di ruang pesolatan!"

"Iya, Ummi." Aisha keluar dari tempat wudhu, lantas King memulai wudhu seperti apa yang diperintahkan Ummi mertuanya.

Kemudian, berdoa seperti yang Aisha ajarkan, beruntung, King cukup pandai karena otaknya cepat menghapal.

King berjalan keluar, lalu sebuah ciuman tiba-tiba menempel di pipinya. King menoleh ke sisi kanan, rupanya Aisha yang mencium pipinya. "Aishaaaaaa!" geramnya.

"Baru lima satu! Kurang empat lagi biar seri!" Aisha berlari ke kamar Ummi untuk segera melakukan niatnya.

"Sialan tuh, anak!"

Jujur saja King senang dicium Aisha. Tapi kalau sudah dalam keadaan suci dengan air wudhu, rasanya dongkol juga ternyata, dan itu yang sedari tadi dia lakukan pada Aisha.

Terpopuler

Comments

Raden Ajeng Safitri

Raden Ajeng Safitri

sweet nya pasangan somplak

2024-05-08

1

Teti Kaka Hotimah

Teti Kaka Hotimah

hahaha

2024-04-06

0

titiek

titiek

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngakak

2024-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB SATU
2 BAB DUA
3 BAB TIGA
4 BAB EMPAT
5 BAB LIMA
6 BAB ENAM
7 BAB TUJUH
8 BAB DELAPAN
9 BAB SEMBILAN
10 BAB SEPULUH
11 BAB SEBELAS
12 BAB DUA BELAS
13 BAB TIGA BELAS
14 BAB EMPAT BELAS
15 BAB LIMA BELAS
16 BAB ENAM BELAS
17 BAB TUJUH BELAS
18 BAB DELAPAN BELAS
19 BAB SEMBILAN BELAS
20 PASHA AYU
21 BAB DUA-PULUH
22 BAB DUA-SATU
23 BAB DUA-DUA
24 BAB DUA-TIGA
25 BAB DUA-EMPAT
26 BAB DUA-LIMA
27 BAB DUA-ENAM
28 BAB DUA-TUJUH
29 BAB DUA-DELAPAN
30 BAB DUA SEMBILAN
31 BAB TIGA PULUH
32 BAB TIGA SATU (Revisi)
33 BAB TIGA DUA
34 BAB TIGA TIGA
35 BAB TIGA EMPAT
36 BAB TIGA LIMA
37 BAB TIGA ENAM
38 BAB TIGA TUJUH
39 BAB TIGA DELAPAN
40 BAB TIGA SEMBILAN
41 BAB EMPAT PULUH
42 BAB EMPAT SATU
43 BAB EMPAT DUA
44 KATA PASHA
45 BAB EMPAT TIGA
46 BAB EMPAT EMPAT
47 BAB EMPAT LIMA
48 BAB EMPAT ENAM
49 BAB EMPAT TUJUH
50 BAB EMPAT DELAPAN
51 BAB EMPAT SEMBILAN
52 BAB LIMA PULUH
53 BAB LIMA SATU
54 BAB LIMA DUA
55 BAB LIMA TIGA
56 BAB LIMA EMPAT
57 BAB LIMA LIMA.
58 BONUS CHAPTER 1
59 BONUS CHAPTER 2
60 BONUS CHAPTER 3
61 BONUS CHAPTER 4
62 BONUS CHAPTER 5
63 BONUS CHAPTER 6
64 BONUS CHAPTER 7
65 BONUS CHAPTER 8
66 BONUS CHAPTER 9
67 BONUS CHAPTER 10
68 BONUS CHAPTER 11
69 BONUS CHAPTER 12
70 BONUS CHAPTER 13
71 The final session: 1
72 The final session 2
73 BONUS CHAPTER LAGI
74 CHAPTER CHAPTER
75 BONUS CHAPTER LAGI
76 BONUS CHAPTER LAGI
77 BONUS CHAPTER LAGI
78 BONUS CHAPTER LAGI
79 BONUS CHAPTER LAGI
80 PROMOSI KARYA BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB SATU
2
BAB DUA
3
BAB TIGA
4
BAB EMPAT
5
BAB LIMA
6
BAB ENAM
7
BAB TUJUH
8
BAB DELAPAN
9
BAB SEMBILAN
10
BAB SEPULUH
11
BAB SEBELAS
12
BAB DUA BELAS
13
BAB TIGA BELAS
14
BAB EMPAT BELAS
15
BAB LIMA BELAS
16
BAB ENAM BELAS
17
BAB TUJUH BELAS
18
BAB DELAPAN BELAS
19
BAB SEMBILAN BELAS
20
PASHA AYU
21
BAB DUA-PULUH
22
BAB DUA-SATU
23
BAB DUA-DUA
24
BAB DUA-TIGA
25
BAB DUA-EMPAT
26
BAB DUA-LIMA
27
BAB DUA-ENAM
28
BAB DUA-TUJUH
29
BAB DUA-DELAPAN
30
BAB DUA SEMBILAN
31
BAB TIGA PULUH
32
BAB TIGA SATU (Revisi)
33
BAB TIGA DUA
34
BAB TIGA TIGA
35
BAB TIGA EMPAT
36
BAB TIGA LIMA
37
BAB TIGA ENAM
38
BAB TIGA TUJUH
39
BAB TIGA DELAPAN
40
BAB TIGA SEMBILAN
41
BAB EMPAT PULUH
42
BAB EMPAT SATU
43
BAB EMPAT DUA
44
KATA PASHA
45
BAB EMPAT TIGA
46
BAB EMPAT EMPAT
47
BAB EMPAT LIMA
48
BAB EMPAT ENAM
49
BAB EMPAT TUJUH
50
BAB EMPAT DELAPAN
51
BAB EMPAT SEMBILAN
52
BAB LIMA PULUH
53
BAB LIMA SATU
54
BAB LIMA DUA
55
BAB LIMA TIGA
56
BAB LIMA EMPAT
57
BAB LIMA LIMA.
58
BONUS CHAPTER 1
59
BONUS CHAPTER 2
60
BONUS CHAPTER 3
61
BONUS CHAPTER 4
62
BONUS CHAPTER 5
63
BONUS CHAPTER 6
64
BONUS CHAPTER 7
65
BONUS CHAPTER 8
66
BONUS CHAPTER 9
67
BONUS CHAPTER 10
68
BONUS CHAPTER 11
69
BONUS CHAPTER 12
70
BONUS CHAPTER 13
71
The final session: 1
72
The final session 2
73
BONUS CHAPTER LAGI
74
CHAPTER CHAPTER
75
BONUS CHAPTER LAGI
76
BONUS CHAPTER LAGI
77
BONUS CHAPTER LAGI
78
BONUS CHAPTER LAGI
79
BONUS CHAPTER LAGI
80
PROMOSI KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!