Cintaku-Perjaka Tua 14

Rasa lelah menghampiri Rinjani yang baru saja menyelesaikan acara pengajian plus menerima petuah dari semua anggota keluarga. Setelah mengganti pakaian dan membersihkan wajahnya Jani merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Drtzzzz ponselnya berdering. Biasanya Jani hanya memeriksa tapi tumben kali ini dia langsung menjawab panggilan itu.

" Ya, hallo!."

" Hai Jan, masih inget nggak. Ini aku Paundra."

Jani diam sejenak, ia mencoba mengingat nama itu. Paundra, beberapa waktu yang lalu pria itu juga mengiriminya pesan tapi Jani lupa siapa dia.

" Ehmm, maaf ya aku nggak ingat. Siapa ya?" Jani berkata jujur, dia memang tidak ingat sama sekali siapa Paundra ini.

" It's oke, aku ulang kenalan deh. Namaku Paundra, kita ada di satu komunitas kampus bersama teman kamu juga Tari."

Jani kembali mengingat pria tersebut hingga sebuah bayangan muncul. Komunitas yang diikuti Jani di kampus lumayan banyak tidak hanya satu. Jadi sebetulnya ia sendiri sangsi dengan pria yang bernama Paundra itu. Tapi agar lebih cepat akhirnya Jani mengatakan bahwa dirinya ingat, padahal sebenarnya tidak.

" Oke, gue inget, lo cowok yang waktu itu. Oh iya ada apa ya?"

" Akhirnya inget juga kamu. Ehmm, gini. Aku may tanya, besok apa bisa ketemu. Sekalian mau bicarain soal penggalangan dana."

" Ooh sorry. Gue nggak bisa, besok ada acara keluarga penting. Eh sorry ya udah dulu gue mau tidur dulu."

Tuuuut

Jani menutup panggilan teleponnya secara sepihak. Sungguh matanya sangat berat. Jani merutuki kebodohannya yang langsung saja menjawab panggilan. Padahal panggilan itu jelas dari nomer yang tidak terdaftar di kontak ponselnya. Ia lalu melemparkan ponselnya di sisi kasurnya.

" Huuh Paundra sapa, entah bodo amat. Ngantuk gini suruh mikir, lagian apa tadi ketemu. Preet, gue besok mau nikah. Nggak ada ketemu-ketemuan bahas penggalangan dana. Lagian dia tau nomor gue dari mana sih. Ah elah, ngapain dipikirin. Jan tidur udah, besok mau nikah sekarang harus tidur."

Jani menarik selimutnya dan juga guling miliknya. Kebiasaan tidur Jani memang selalu memeluk guling. Dia akan kesulitan tidur jika tidak ada guling. Jika sedang kegiatan keluar maka Tari lah yang akan jadi sasaran Jani. Beruntung sahabatnya itu sudah paham akan perangai Jani saat tidur jadi Tari pun tidak lagi terkejut saat membuka mata Jani memeluknya erat.

Di seberang sana seorang pria merasa begitu kesal saat panggilan teleponnya di matikan sepihak. Paundra Permana, seorang mahasiswa tingkat 6 sama dengan Jani tapi berbeda jurusan itu memang sedang berusaha mengejar Jani. Terkenal sebagai gadis supel tapi sulit untuk di dekati membuat Paundra merasa tertantang. Ia ingin membuktikan sesulit apa mengejar seorang Rinjani.

" Dikacangi lu ya broo, emang enak. Udah bener itu kakak tiri cinderella ngejar lo malah lo tolak." Salah satu teman Paundra meledek pria tersebut

" Siapa, Drazela, si Sella itu. Aihh modelan begitu ogah gue," jawab Paundra sengit.

Obrolan Paundra bersama teman-temannya berlanjut mengenai dua gadis yang memang selalu jadi pembicaraan teman seangkatan. Drazela yang cantik tapi sok merasa paling cantik dan suka semena-mena dan Rinjani yang cantik tapi tersamarkan karena penampilannya yang tomboy dan bahkan sering dianggap sebagai gadis miskin karena selalu memakai motor yang bisa dibilang butut.

Teman Paundra yang bernama Sino itu sungguh heran, sudah lama hidup di kampus dan berada di semester 6 mengapa Paundra baru sekarang mengejar Jani. Apalagi tinggal dua semester lagi mereka akan lulus.

" Lo heran sama gue gitu No. Gini ya setahun lagi kita lulus. Nah pas kan kalau gue PDKT ke doi, kalau diterima habis lulus langsung gue nikahi," ucap Paundra penuh dengan keyakinan.

" Bujug, lo serius sama tuh cewek." Sino terkejut dengan ucapan Paundra.

" Serius lah."

Paundra tersenyum dan Sino hanya menggeleng pelan. Sino tidak menyangka jika temannya itu akan seserius itu. Ia pikir Paundra hanya akan main-main seperti yang sudah-sudah.

Lo nggak tahu aja Sino, Rinjani itu bukan gadis biasa. Ia adalah putri bungsu Aryo Dwilaga Suseno, adik dari Prof, Radika Nareen Dwilaga. Bisa masuk ke keluarga dia adalah sebuah keuntungan yang besar.

Paundra berbicara dalam hati, ia tersenyum samar. Senyum yang tidak bisa dilihat oleh Sino. Rupanya Paundra lebih dulu menyelidiki Rinjani sebelum berniat mendekatinya.

Dia dulu memang acuh terhadap Rinjani. Apalagi Drazela, cewek yang selalu mengejarnya itu selalu mengatakan bahwa Jani adalah gadis miskin. Sebenarnya tidak ada yang aneh dan tidak ada yang heran soal identitas Jani. Yang jelas Jani dulu saat masuk ke kampus sudah berpesan kepada ayahnya untuk tidak menuliskan nama lengkapnya di setiap absen.

Jani tidak ingin dipandang sebagai aji mumpung juga karena merupakan anak Aryo. Jadi gadis itu meminta Aryo menuliskan nama Rinjani Nestia D. saja. Awalnya pihak sekretariat juga bingung. Tapi saat sang pemilik universitas yang meminta, mereka pun patuh. Maka dari itu tidak banyak yang tahu siapa Rinjani sebenarnya termasuk Drazela.

Paundra yang penasaran memilih untuk mencari tahu. Dan, dia pun terkejut mengetahui fakta itu. Pasalnya Rinjani benar-benar sederhana dan tidak pernah memperlihatkan bahwa dirinya adalah seorang putri pemilik Universitas.

" Ini adalah berlian, aku harus mendapatkannya. Paundra Permana, tidak ada yang bisa menepis pesonaku. Aku yakin Rinjani akan bisa ku luluhkan. Woaaah, gilaaaa pasti keren jika bisa menyandang status menantu Aryo Dwilaga Suseno. Kakak ipar profesor dan dokter, jangan lupakan Andra Suma yang seorang traveler dan selebgram, waaah pasti aku akan ikut terkenal juga. Sungguh tidak sabar sampai di titik itu."

Sepertinya pemuda yang bernama Paundra Wijaya ini adalah pria ambisius nan modus yang suka memanfaatkan status. Dia mendekati Rinjani hanya untuk menaikan pamor dirinya. Sungguh niat awal yang buruk.

Paundra tidak pernah tahu bahwa orang-orang yang berdiri di belakang keluarga Dwilaga juga banyak. Tampaknya tidak akan mudah untuk Paundra melancarkan aksinya.

Kita lihat, sejauh apa usaha Paundra untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Dan, apakah kiranya Rinjani bisa dengan mudah diluluhkan?

sebuah kepercayaan diri yang begitu tinggi dimiliki oleh pria itu. Dia benar-benar menganggap dirinya adalah pria tampan penuh karisma. Memang di angkatannya Paundra Permana mendapat julukan pria paling tampan. Banyak mahasiswi yang mengejarnya terlebih saat mereka patah hati berjamaah karena sang dosen killer tapi pemikat hati Radian Nareen Dwilaga diketahui sudah menikah. Sudah lah tambah naik saja kepopuleran Paundra.

Dan kali ini paundra akan mencoba peruntungan wajahnya untuk mendekati sang putri bungsu dari seorang keluarga terpandang Dwilaga.

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***