#Bodyguard untuk Dhani

 

Pagi ini Dhani sudah bersiap-siap. Baron akan mengenalkan sopir sekaligus pengawal untuk Dhani. Ya, setelah Baron menyetujui syarat perjodohan Dhani, Baron pun mensyaratkan pengawal untuk semua kegiatan Dhani di luar rumah.

" Ini bukan kebebasan namanya papaaa...sama saja dengan tahanan kota. Boleh pergi tapi dikuntit. Apa enaknya huhh!!" Dhani mendesah.

" Sayang, dia hanya akan menjagamu saja. Tidak akan mengganggu atau masuk dalam kegiatanmu. Kecuali kamu sendiri yang mengajaknya.." Baron tertawa melihat wajah cemberut Dhani.

"Terserah papa saja. Awas kalau dia mengganggu dan bikin malu. Aku akan langsung menendangnya!"

 

Tepat saat kata menendang diucapkan Dhani, seseorang berdiri di depan pintu masuk rumah Baron.

"Permisi, apa saya boleh masuk Tuan?" suara seorang pria mengagetkan Dhani.

"Oh Bram..masuklah. Kami sudah menunggumu." sambut Baron.

Pemuda itu tersenyum samar menatap kedua orang didepannya. Saat bersamaan Dhani juga menoleh ke arah Bram. Sejenak keduanya bertatapan. Dhani membuang pandangannya ke arah lain.

"Ya ampun, apakah dia mendengar apa yang aku katakan barusan...hah..masa bodoh..aku benar\- benar akan menendangnya jika dia mengganggu kebebasanku apalagi mencampuri urusanku" batin Dhani.

 

"Sayang, ini Bram yang akan mengantarkan dan menjagamu ke mana saja. Tenang saja. Bram tidak akan mencampuri urusanmu. Jadi kau tidak perlu khawatir atau merasa papa kuntit. Ya? Ini hanya untuk keamananmu sayang", Baron menatap Dhani.

Dhani memandang Bram sekilas.

"Hmm..ganteng juga. Apa papa tidak salah? Bisa-bisa aku malah terpikat bodyguardku sendiri...hehehe..." tentu saja cuma dalam hati Dhani, tapi pikiran nakalnya tanpa sadar membuat bibirnya tersenyum.

" Eh kok senyum-senyum sendiri. Kamu suka kan sama Bram?" Baron setengah menggoda. Membuat Dhani kelabakan menahan malu karena tanpa sadar menatap Bram sambil melamun tadi. Bram cuma tersenyum tertahan.

" Ish...papa apaan sih...ya udah..asal kamu tahu batasanmu saja."akhirnya Dhani mengalihkan pembicaraan menutupi perasaan malunya.

" Baik nona, mulai besok saya akan bekerja. Permisi..." Bram melangkah pergi diikuti tatapan mata Baron dan Dhani.

" Papa ke kamar dulu sayang...", Baron mencium kening Dhani lalu beranjak dari sofa. Dhani juga berdiri.

" Haha....hari kebebasanku dimulai. Apa yang akan kulakukan besok? Aaa...aku akan bertemu dengan teman-temanku untuk bersenang-senang sebelum perkuliahan dimulai." Dhani bernyanyi kecil melangkah ke kamarnya. Hatinya berdesir membayangkan dunia luar yang selama ini tak pernah dijamahnya karena aturan ketat papanya.

 

Selama ini dunianya adalah rumah dan sekolah, memang papanya sering membawanya liburan bahkan hingga ke luar negeri, tapi itu pun cuma bersama papanya saja. Dhani merasa terkucil. Tak punya teman dan saudara. Di manapun berada hanya pengawal dan pembantu disekelilingnya. Tapi Dhani tidak menyalahkan papanya. Dia tahu papa teramat sayang padanya. Mungkin juga papa setuju memberi kebebasan padanya saat ini karena papa sudah merasa Dhani siap .

Di kamarnya Baron sedang duduk merenung menatap sebuah foto berbingkai indah yang sudah 17 tahun tergantung di dinding kamarnya.

 

" Ahh Stella sayang, lihatlah Dhani kita sudah remaja. Dia sangat cantik dan bersemangat sepertimu. Dan dia juga sangat mencintaiku sepertimu. Apakah menurutmu sudah benar kalau aku memilihkan jodoh terbaik buatnya? Dia terlalu polos dan ceroboh, dan aku sudah berjanji pada Dimas untuk memberikan Dhani pada putranya. Aku yakin dia bisa menggantikanku menjaga Dhani kelak. Dia pemuda yang baik dan cerdas. Yang paling penting dia sangat menyayangi Dhani kita",

Baron mengelus dan mencium bingkai foto itu. Sepasang mata indah tampak berkaca-kaca melihat Baron dari balik pintu yang sedikit terbuka.

" Papa, aku akan menurutimu, aku akan membuatmu bahagia. Siapakah jodoh pilihanmu itu? Benarkah dia begitu menyayangiku? Apakah aku mengenalnya?" puluhan lagi pertanyaan berkumpul di kepala Dhani. Siapakah orang itu? Kenapa papanya tidak mau mengenalkannya?

" Hei, sejak kapan anak papa berdiri disitu? Kenapa tidak mengetuk pintu?" suara Baron mengejutkan Dhani yang sibuk dengan pikirannya.

" Hahh..ehh..ahh..papa ...Dhani cuma mau manggil papa makan malam. ayuk pa...Dhani udah lapar nih", Dhani menggandeng tangan papanya ke meja makan. Baron tersenyum menuruti saja langkah putrinya.

 

Terpopuler

Comments

-

-

hi thor! aku udah mampir bawa boom like and rate loh mohon feedback ke karyaku!! ditunggu😁

2020-07-06

2

lihat semua
Episodes
1 #Tentang Dhani
2 #Bodyguard untuk Dhani
3 # Petualangan dimulai
4 #Petualangan dimulai (2)
5 #Pulang
6 #Rasa itu
7 #Bram sakit
8 #Tentang El
9 # Sudah sembuh
10 #Taman
11 #Konser
12 #Hari Terakhir
13 #Hari Terakhir (2)
14 #Romansa di wahana
15 #Menjelang perpisahan
16 #Visual tokoh utama
17 #Malam perpisahan
18 # Perpisahan tanpa ucapan selamat tinggal
19 #Memulai pelajaran
20 # First day
21 #Hati yang berpaling
22 #Merindukanmu
23 #Bertemu kembali
24 # Ungkapan dan penolakan
25 #Kejutan manis
26 #Berdua
27 #Melepas Rindu
28 #Bermanja
29 " Pertama
30 #Ditegur
31 # Hari terakhir ospek
32 #Belajar dari papa
33 #Happy Weekend
34 #Malam yang panjang
35 #Menemuinya lagi
36 #Di Kotamu
37 #Di Kotamu (2)
38 #Putra Raden Mas Dimas Brotonegoro
39 #Terungkap semua
40 # Musim bercinta
41 # Musim bercinta (2)
42 #Kereta Asmara
43 #Gagal Kabur
44 #Pertemuan atau perpisahan
45 #Last Night
46 #Tentang Baron dan Stella
47 #Tentang Baron dan Stella (2)
48 #Langkah baru
49 #Nice To Meet You
50 #Mengejarmu
51 #Will U Marry Me?
52 #Sayang....
53 #Malam beratap langit berbintang
54 #Memintamu
55 #Mana tahan
56 #Melamarmu
57 #Melamarmu (2)
58 #Tentang Bastian
59 #Aku Melihatnya
60 #Berpisah lagi
61 #Morning kiss
62 #Petir di terang hari
63 #Separuh Nyawa
64 #Diselamatkan
65 #Kembali
66 #Aku sangat mencintaimu
67 #The Wedding Day
68 #Obat Patah hati
69 #Perfect crazy night
70 #Perfect crazy night (2)
71 #Pagi Baru
72 #Masih di kamar
73 #End of journey
Episodes

Updated 73 Episodes

1
#Tentang Dhani
2
#Bodyguard untuk Dhani
3
# Petualangan dimulai
4
#Petualangan dimulai (2)
5
#Pulang
6
#Rasa itu
7
#Bram sakit
8
#Tentang El
9
# Sudah sembuh
10
#Taman
11
#Konser
12
#Hari Terakhir
13
#Hari Terakhir (2)
14
#Romansa di wahana
15
#Menjelang perpisahan
16
#Visual tokoh utama
17
#Malam perpisahan
18
# Perpisahan tanpa ucapan selamat tinggal
19
#Memulai pelajaran
20
# First day
21
#Hati yang berpaling
22
#Merindukanmu
23
#Bertemu kembali
24
# Ungkapan dan penolakan
25
#Kejutan manis
26
#Berdua
27
#Melepas Rindu
28
#Bermanja
29
" Pertama
30
#Ditegur
31
# Hari terakhir ospek
32
#Belajar dari papa
33
#Happy Weekend
34
#Malam yang panjang
35
#Menemuinya lagi
36
#Di Kotamu
37
#Di Kotamu (2)
38
#Putra Raden Mas Dimas Brotonegoro
39
#Terungkap semua
40
# Musim bercinta
41
# Musim bercinta (2)
42
#Kereta Asmara
43
#Gagal Kabur
44
#Pertemuan atau perpisahan
45
#Last Night
46
#Tentang Baron dan Stella
47
#Tentang Baron dan Stella (2)
48
#Langkah baru
49
#Nice To Meet You
50
#Mengejarmu
51
#Will U Marry Me?
52
#Sayang....
53
#Malam beratap langit berbintang
54
#Memintamu
55
#Mana tahan
56
#Melamarmu
57
#Melamarmu (2)
58
#Tentang Bastian
59
#Aku Melihatnya
60
#Berpisah lagi
61
#Morning kiss
62
#Petir di terang hari
63
#Separuh Nyawa
64
#Diselamatkan
65
#Kembali
66
#Aku sangat mencintaimu
67
#The Wedding Day
68
#Obat Patah hati
69
#Perfect crazy night
70
#Perfect crazy night (2)
71
#Pagi Baru
72
#Masih di kamar
73
#End of journey

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!