"Sebentar lagi putra sulung keluarga Maranto akan tiba disini, kau harus tersenyum, ia adalah tunanganmu, dan jangan lupakan apa yang sudah kau pelajari!" Hermin melihat tatapan datar Riin dan kemudian ia berlalu meninggalkan Riin.
Lagi pula ia tidak perlu khawatir Riin akan mengacaukan kehidupan Tiin karena ancaman dari keluarganya sudah cukup membuat Riin akan bertekuk lutut.
Riin tinggal dengan wajah datarnya sambil memperhatikan ponselnya, ia sudah dari tadi melihat dokumen dan menghapalkannya.
Ia cukup pandai dalam menghapal, ia dijuluki Gadis Emas ketika di luar negeri karena kepandaiannya dalam segala hal. Tapi dokumennya terlalu banyak hingga ia perlu banyak waktu untuk menghapalkannya.
"Apakah ponselnya lebih menarik dariku?" Egar tersenyum duduk di depan Riin.
"Sayang maafkan aku, aku sedang membaca naskah." Riin segera meletakkan ponselnya dan memandang penuh cinta pria didepannya.
"Jangan bekerja terlalu keras, kau tahu kan calon suamimu ini tidak akan membiarkanmu kelaparan, hm?"
Riin tersenyum malu membuat pipinya memerah.
Egar kaget, ini pertama kalinya ia melihat wajah Tiin memerah karena candaannya, ia harus lebih sering membahas masa depan mereka. lagi pula ia melihat Tiin dengan beda hari ini. Ia menyukainya! "Ha ha ha,, ini pertama kalinya aku melihatmu begitu."
Riin menatap Egar dengan polos. "Apakah, kau tidak suka." Apakah aktingnya berlebihan? Riin menepis pikirannya yang kacau, ia sudah mengikuti semua yang tertulis di buku itu, tapi apakah pipinya tidak boleh menjadi merah?
"Sayang, tentu saja aku suka, kau terlihat menggemaskan." Egar berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati Riin mengecup puncak kepala Riin "Aku sangat senang."
Sampah! Sialan! Beraninya ia menyentuhku! Kalau saja ia tidak sedang menyamar sudah lenyap orang ini dari muka bumi!
"Habiskan makananmu, kau terlihat lebih kurus." Egar menambahkan beberapa makanan ke piring Riin dan tersenyum puas menikmati wajah ceria gadis itu.
Entah mengapa tapi ia merasa jauh lebih senang hari ini, hatinya serasa terbang karena melihat Tiin secara berbeda.
"Aku sedikit diet." Riin tersenyum polos.
"Tidak usah, kau terlihat lebih cantik sekarang, bagaimana kalau malam ini kau menginap di rumahku, aku sangat merindukanmu."
Jederrr!!! Menginap? Disentuh saja olehnya sudah membuat jiwa pemberontak Riin bangun, apa lagi menginap dan membayangkan hal aneh lainya!
Ia benar-benar telah terperangkap, mungkin saat ini ia masih bisa menolak, tapi bagaimana selanjutnya? Ia tidak mungkin membiarkan orang asing menyentuhnya sesuka hati!
"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa hari ini." Riin berkata penuh nada polos, ia adalah ratu akting yang sejati!
"Benarkah?" Egar merasa kecewa, ini pertama kalinya Tiin menolak ajakannya.
"Ya, aku harus fokus pada naskahku beberapa hari kedepan." Naskah! naskah tentang kehidupan Tiin yang membosankan! Ia hampir muntah setiap kali membacanya!
"Baiklah, tapi jangan terlalu memaksakan diri."
"Ya."
...
Di Istana Krisan Lois mendobrak pintu rumah kakaknya.
Elios yang duduk membaca dokumen merasa terganggu dan menatap dingin ke arah Lois.
"Jangan menatapku seperti itu atau kau tidak mau mendengar berita baik yang akan kusampaikan!" Lois memperhatikan wajah kakaknya yang tidak tertarik dan kembali fokus pada dokumennya. Dewa yang tidak adil! Ia selalu menjadi pihak yang teracuhkan!
Lois merasa geram dan merebut dokumen di tangan Elios "Hei Kak! Dengarkan aku! Kau harus mendengarku dulu!" Lois menarik nafas panjang dan bersiap memulai pidato panjangnya.
"Aku bertemu dengan gadis yang merebut hatimu di Lanska!"
Elios terkejut dan menatap penuh tanya pada Lois.
Huh! Tatapannya baru akan berubah jika membahas gadis itu! Apa ia akan mati jika tidak menemukan gadis itu? "Aku tidak bisa memastikannya terlalu jelas karena identitasnya sangat tertutup. Ada pihak yang menyembunyikannya, mereka sepertinya memiliki kekuatan yang besar.
"Tapi kau tahu, aku tidak pernah salah mengingat seseorang meskipun hanya sepintas melihatnya dan ia adalah Aktris kelas A bernama Tiin. Tapi ada yang aneh, saudara kembar Tiin bernama Riin, ia adalah gadis bodoh dan tertutup.
"Tapi ia baru saja kembali beberapa hari ini dan lebih penting lagi Tiin menjadi berubah selama kepulangan Riin. Aku pernah bertemu sekali dengan Tiin, tapi kemudian matanya telah berbeda sejak kepulangan Riin. Ada sesuatu yang aneh!"
Elios memejamkan matanya memahami kata-kata Lois.
Lois melanjutkan kata-katanya "Menurut analisisku, ada sesuatu yang terjadi pada Tiin hingga keluarganya mendesak Riin kembali dan memanipulasi mereka di muka umum.
"Riin yang tinggal di luar negeri kemungkinan adalah gadis yang kau temui di Lanska, sepertinya ia melakukan penyamaran, tapi yang paling penting aku tidak pernah salah mengenali seseorang, kau tahu matanya sungguh mirip! Jika ini benar maka kau harus menolong calon kakak iparku! Ada sesuatu yang terlalu aneh di keluarga itu!"
Elios meraih kembali dokumennya dan meningalkan Lois sendirian di ruang besar itu.
Lois meratapi nasibnya yang malang, ia harus bersusah payah memperbaiki mood kakaknya yang terlalu mengerikan disepanjang waktu. Ini semua karena gadis itu! Gadis itu tidur dengan kakaknya dan tidak mau bertanggung jawab!
Lebih lagi ia harus menghadapi semua keluhan para karyawan kantor kakaknya. Ia bukanlah pihak yang membuat kekacauan tapi ia menjadi pihak yang bertanggung jawab!
Awalnya kakaknya hanya seorang yang dingin dan irit berbicara, tapi setelah kejadian mengerikan di Lanska kakaknya berubah menjadi monster, untuk melihatnya saja ia sangat ketakutan. Dunianya seakan runtuh ketika melihat bola mata kakaknya, apa lagi jika harus berbicara dengannya!
Ia sudah cukup senang karena bisa menemukan gadis itu, tapi identitasnya terlalu sulit dilacak. Jelas mereka bertemu di Lanska tapi menurut informasi yang ditemukan menejernya, Riin tidak tinggal di Lanska.
Kepalanya serasa mau pecah karena persoalan ini, bahkan jika pekerjaannya dilipatgandakan masih tidak sebanding dengan bebannya mengahadapi mood buruk kakaknya.
Jangankan bulan, ini sudah berlangsung selama setahun dan traumanya melihat mata kejam kakaknya masih belum pulih. Bukannya berkurang, malah terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Siapa yang berani mengatakan kalau bebannya lebih berat! Biarkan mereka bertukar posisi dengannya! Harus mengalami trauma hanya karena melihat mata saudaranya sendiri! Kemari dan rasakan kepedihannya!
Lois duduk di sofa dan merenung lagi, 5 tahun yang lalu kakaknya telah kehilangan gairah seksual karena perbuatannya, dan kemudian ia bisa tidur dengan seorang gadis setelah 4 tahun!
Bagaimana kejadian aneh itu terjadi? Kakaknya tidak pernah mengalami kemajuan selama konseling bertahun-tahun tapi gadis itu menyembuhkannya hanya dalam semalam! Apakah mereka benar-benar tidur bersama?
Jika saja orang tuanya mengetahui ini maka mereka akan membuat keributan lebih!
Pada akhirnya Lois hanya meninggalkan rumah kakaknya dengan kecewa sambil merenung nasib sialnya.
Catatan author:
Elios dan Lois adalah adik kakak yang memiliki kepribadian saling berlawanan.
Siapa yang akan kamu sukai?
Lois yang santai, bersahabat dan kepo-an?
Atau Elios yang dingin dan irit bicara?
Dua-duanya ganteng kok, idola semua perempuan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Lisa Natalia
utk saat ini masih blom paham sma crta nya hehehe,tpi ttp semangat buat kk author nya
2020-11-03
0
Euis Bae
nyimak
2020-11-03
0
Syavira Vira
lanjut
2020-11-02
0