Ami terkejut ketika membuka ruangan Bastian. Disana bosnya sudah menunggu dengan tangan terlipat di dada. benar benar bos teladan. datang lebih awal dari karyawan.
" Laporannya sayang " ucap Bastian manja. Ami mengerucutka bibirnya. telinganya geli mendengar ucapan sayang itu.
ruangan kerja Ami baru dibenahi oleh staff penanggung jawab gedung jadi sementara mejanya ditempatkan diruangan Bastian.
" pak bisa nggak jangan manggil saya sayang, nanti karyawan lain dengar bisa salah paham " Ami meletakkan tas di mejanya.
" trus..saya harus manggil kamu babe..honey..atau istriku " Ami melipat bibirnya dan memutar bola mata malas, kok makin menjadi si bos.
" harus berapa kali saya minta maaf pak, ampuni saya, jangan buat saya terus merasa berdosa, tolong lupakan kejadian dua tahun lalu "
" tidak bisa...perbuatan kamu sudah membuat saya terluka " Bastian membuka poninya, Ami melihat bekas goresan di kening Bastian. reflek ia mendekat dan mengikis jarak antara tubuhnya dengan tubuh Bastian, ia menyentuh bekas luka itu dan pintu terbuka.
" maaf " ucap seseorang yang tadi ingin masuk ruangan Bastian. reflek juga Ami menjauh.
" ini pak, laporan yang bapak minta kemarin " Dewi kepala HRD meletakkan map di meja Bastian lalu memandang Ami penuh makna.
" tu kan pak, bu Dewi jadi salah paham "
" Apa peduli saya kalau dia salah paham " ucap Bastian datar. Ami mengeram dalam hati. Arrrrgh..nggak peka banget si bos, sebentar lagi bakal beredar gosip yang jauh dari fakta tentang dia dan Bastian.
" laporannya bagaimana, apa tanggapan mami saya soal permintaan saya "
Ami menarik nafas, ia menyusun kalimat dalam kepala
" Amiii....! "
" eh iya..pak, jadi pak Bastian diberi waktu lima bulan mengenalkan calon istri bapak, setelah itu bapak bakal dipaksa menikah..lagian kenapa sih pak bapak gak bakal ngejomblo seumur hidup kan ? "
" stop ! saya tidak minta pendapat kamu "
Ami tertunduk ketika Bastian menatapnya tajam, dasar bos sensi, umpatnya dalam hati.
" pekerjaan kamu sudah saya siapkan di meja kamu, silahkan kerjakan " Ami membuka map yang ada diatas mejanya.
Ami menghidupkan layar komputer lalu mulai sibuk dengan tuts keyboard, sesekali ia melirik atasannya yang juga sibuk bekerja.
" tinggalkan sebentar mi, ikut saya ke ruang meeting "
Ami mengekori Bastian yang berjalan tergesa Hari ini, ia memakai sepatu flat. tapi karna kakinya masih sakit, jalannya jadi tidak sempurna.
" kenapa kaki kamu ? " tanya Bastian saat sampai di ruang meeting.
" lecet pak "
" Bas..sebentar lagi papimu akan meluncurkan beberapa proyek baru, kita harus lebih lihai dari Rio " seseorang berpakaian seperti Bastian menyambut mereka di ruang meeting. laki laki itu melirik Ami. gadis itu menunduk hormat.
" kenalkan ini Ami, asisten baru gua " Bastian mengenalkan Ami. Ami menyalami laki laki bernama Deni.
" Gimana, tante masih maksa kamu nikah sama Nana. sudahlah Bas terima saja. jangan bilang kamu masih menunggu Amira "
" tul pak Deni, sudah ngalah saja sama mami bapak " sambar Ami yang langsung dapat tatapan tajam Bastian.
" Maaf pak, saya hanya mencoba memahami keinginan ibu psk Bastian yang ingin segera punya cucu "
" Kamu minyak siapa mi ? saya atau mami saya " bentak Bastian.
" pak Bastianlah, kan saya kerja sama bapak "
" dia benar Bas, jangan mempertahankan prinsip kamu yang nggak jelas itu, Nana itu cantik, apoteker hebat barangkali dia punya obat untuk menyembuhkan luka hatimu " Deni berusaha ikut membujuk Bas, rupanya buka Ami saja yang dimintai tolong oleh bu Winda.
pantas bosnya itu kewalahan.
" kalau lu ngomong itu lagi, gue bakal ngundurin diri jadi CEO perusahaan ini, gue mau jadi relawan ke timur tengah mau ? "
" jangan pak..nanti bapak kawin sama onta " perkataan polos Ami disambut tawa meledak Deni.
" lucu juga asisten baru lu Bas.."
"
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Trà sữa Lemon Little Angel
Dekat dengan tokoh utama.
2023-08-26
0
hoba
Bahasanya mudah dimengerti, jadi mudah masuk ke dalam ceritanya.
2023-08-26
1