" seenak udelmu kalau ngomong pak pak.." umpat Ami dalam hati. ia kura di hari pertama bekerja, ia akan berhadapan dengan agenda si bos, menyusun berkas yang di minta atasan, mempersiapkan bahan meeting. memuat proposal.
lah ini disuruh ngarang cerita sama mak mak bar bar. Ami menepuk pipinya berkali kali di toilet. setelah ia menutup telpon dari Bastian, ia buru buru ke toilet. tekanan batinnya membuat kantung kemihnya langsung penuh.
Ami masuk lagi ke ruangan Bastian, ia melihat ibu atasannya itu sedang menikmati minumannya sambil vidio call.
" Lihat Na.., ini ruangan kerja calon suamimu. mau tidak mau Bas harus menikah sama kamu " ujar ibu Bastian pada perempuan dal hp.
" Tante Winda nggak usah maksa Bas untuk jadi suami saya. Saya juga nggak mau pernikahan terpaksa " balas wanita muda dalam hp. Winda, ibu Bas cemberut.
" Nggak, Bas itu sudah hampir 30 tahun, belum menikah. Tante akan tetap maksa Bas untuk menikah. bisa bisa dia lupa umur "
panggilan vidio call terputus tiba tiba. Widia memandang Amina yang tengah menatapnya.
" Apa kamu lihat lihat saya seperti itu ! " Amina terperanjat mendengar bentakan barusan. apes nasib anak buah, apa lagi ini hari pertama bekerja.
" Maaf bu, ada yang mau saya omongkan sama ibu "
tiba tiba Amina punya ide bagaimana keluar dari masalah pelik ini.
" Ya ngomong aja "
Amina kembali mengatur nafasnya.
" Pak Bas ingin saya temani ibu shopping "
Dunia hening seketika dan tiba tiba sebuah tawa membahana.
" Benar Bas bilang begitu ?, anak ini pandai sekali bikin suprise untuk ibunya "
Ami permisi keluar ruangan menghubungi bosnya yang sedang menutup meeting.
" gimana ? mami setuju dengan permintaan saya, kamu berhasil ? "
Ami mengerutkan kening, kalau bosnya itu berdiri di depan mata, mungkin tinjunya melayang ke kening Bastian. seenak jidatnya saja kasih tugas, yang ia hadapi ini mak mak, bukan boneka barbie.
" Pak Bastian, soal tugas ini saya butuh waktu. butuh proses, pas saya bilang bapak nggak mau kawin, mak bapak langsung bilang saya mengerti..yang ada dia malah ngomel ngomel..kita perlu strategi "
" Apa strateginya ? "
Ami langsung menceritakan bagaimana caranya menghadapi ibu Winda dan misinya.
" Oke..saya setuju, sebentar lagi saya selesai meeting, saya akan antar kalian "
Ami menghembuskan nafas lega. fuiih..setidaknya otaknya berfungsi untuk keluar dari masalah.
" Pak Bastian menyuruh kita menunggu di lobi bu "
Ami mengekori ibu bosnya itu keluar ruangan. di lobi mereka sudah ditunggu Bastian. Ami membukakan pintu untuk ibu bosnya namun bu Winda malah memilih duduk di belakang.
" kamu aja duduk didepan, saya mau selonjoran di belakang "
Ami menjatuhkan bobotnya hati hati. maklum jarang jarang ia masuk mobil mewah. mobil meluncur dengan tenang, sesekali ia menoleh ke arah Bastian. ia melihat bosnya itu tengah berfikir sambil mengemudi.
" anak saya ganteng kan Mi ? o ya nama kamu Ami kan "
" iya bu "
" iya anak saya ganteng ?"
" bukan..eh iya pak Bas ganteng maksud saya iya nama saya Ami "
ibu dan anak itu terkekeh melihat kegugupan Ami.
" tapi ganteng ganteng...BELOK " ucap bu Winda sewot.
giliran Ami yang terbahak. tawa Ami belum reda, ia sampai nggak sadar menepuk bahu atasannya.
" Bapak dibilang belok pak sama ibu "
" Ekhm..! " Bastian mendehem menghentikan tawa Ami. matanya menatap tajam gadis di sebelahnya. tatapan yang diperhatikan bu Winda.
" Kamu jangan sensi, kalau nggak mau diketawain orang makanya cepetan kawin. udah ada calon kamu yang sok jual mahal "
Ami tersadar mendengar omelan bu Winda. ia jadi ingat tujuan mereka. sebuah notifikasi berdenting di hpnya.
[ Ingat, kamu harus bisa buat mami berhenti meminta saya menikah kalau kamu tidak ingin saya balas dendam ]
ia menoleh kesamping, ia melihat senyum smirk sang bos. berat !
ini tugas yang paling berat yang harus ia kerjakan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Lina Aulia Hikmah
Jangan galak galak dong😁
2023-09-05
0
Aixaming
Gak sabar nunggu lanjutannya!
2023-08-25
0