Mala Berusaha Mendekat

Mala tidak ingin pria ini mendekat dengan perempuan lain. Bahkan Mala mendengar, bahwa kini Daxel sudah mempunyai tambatan hati yang sangat cantik. Mala ingin tahu siapa sosok perempuan yang sudah berani menyentuh hati Daxel, setelah mereka berpisah berapa tahun silam.

Mala adalah sosok mantan yang juga kenal dengan Irham, kakek dari Daxel. Demi mendapatkan cinta sang Ceo, berpura-pura lah Mala mengambil hati kakek, supaya lebih memilih dirinya.

Mala mendatangi Daxel di ruang khusus pribadinya, saat pagi buta, wanita ini sudah terlebih awal datang dari pada Daxel. Mala tidak mau cinta pertamanya di rebut oleh Orang lain, sampai saat ini bagi wanita berumur 30 tahun ini. Sulit untuk melupakan Daxel sampai saat ini.

Alasan terbesar Mala tidak mau menikah sebelum bertemu kembali dengan Daxel karena pria itu. Mala ingin pria itu yang harus menjadi suaminya.

Dengan membawakan rentengan rantang ke perusahaan Daxel. Wanita ini sudah memasak menu yang lezat, yaitu ayam goreng dan ikan nila asam pedas kesukaan Daxel dulu. Sewaktu mereka masih berpacaran.

Dengan menggunakan jas hitam, penampilan super rapi. Karena hari ini adalah hari dimana mau rapat bersama klien, pria itu harus terlihat berwibawa. Mala sesukanya bisa masuk kedalam ruangan pribadi Daxel karena para bawahan pria itu sangat menghormati Mala, mereka tahu wanita itu adalah mantan kekasih Daxel.

Terdengar suara seperti membuka pintu segera Mala berada dibelakang pintu, beri kejutan kepada Daxel. Pria itu sontak terkejut saat mendapat Mala berada di ruangan khusus pribadinya. Hati pria ini kembali mengena dengan cinta pertamanya.

"Hay, Mala. Sudah lama di sini ...?" tanya Daxel senang dengan kehadiran Mala.

"Tidak terlalu lama, aku datang kesini membawa ikan nila asam pedas dan ayam goreng kesukaan kamu. Ayo dimakan dulu cicipi, aku masih hafal betul makanan kesukaan kamu, walaupun sudah bertahun-tahun kita putus." Wanita itu membuka isi rantangan tersebut, lalu menyuguhkan sebagian ke piring yang sudah dibawanya.

Demi mengambil hati tambatan hati tersayang. Mala membuat kopi untuk Daxel supaya lebih semangat, untuk bekerja di pagi hari. Jika sudah disuguhkan dengan minuman kopi.

"Wah ... masih sama seperti dulu, perhatian kamu belum pernah luntur," jawab Daxel menepuk tangannya, memuji mantan kekasih terlihat super perhatian.

Hal inilah yang disukai Daxel sejak dulu adalah perhatian. Wanita yang pernah tulus menyanyanginya dengan segenap hati bahkan Mala adalah perempuan yang sudah dikenalnya, sejak duduk waktu kuliah dulu dan wanita ini, tidak seperti perempuan lain bahkan Mala mau menemani Daxel dari sejak nol, bahkan wanita inilah yang membantu mengerjakan tugas skripsi Daxel.

"Ya, dong. Aku masih sama seperti dulu dan mungkin status yang membedakan kita saat ini." Mala terlihat tersenyum, masih mencari perhatian dengan menyiapkan kopi buat Daxel dan mengocok kopi di dalam gelas supaya gulanya diaduk rata.

Daxel memperhatikan cara wanita itu menyuguhkan kopi. Semakin membuat Daxel mengagumi Mia. Namun kini Daxel diterpa gundah gulana, harus memilih siapa diantara dua wanita yang sangat dia cintai.

Saat menjalani kekasih kontrak dengan perempuan bayaran, sudah terjebak dalam sweet romance. Sosok mantan kekasih yang sangat sulit untuk dilupakan hadir kembali di tengah percintaannya dengan Crissa.

Keduanya adalah perempuan, asik sama asik dan enak diajak mengobrol. Kebingungan memilih calon istri, membuat Daxel diunduh rasa kuatir.

"Status gimana?" tanya Daxel kurang ngena dengan omongan Mala.

Mala semakin memperjelas dengan Daxel saat ini, wanita ini ingin meminta hubungan mereka balikan lagi. Namun Mala masih kuatir, ada perempuan lain yang sudah singgah dihati pria ini.

"Aku mau kita balikan lagi, tetapi tidak mungkinkah? Kamu kan sudah mempunyai pacar, terdengar kabar, bahwa perempuan yang kamu cintai sangat cantik." Mala mencari kebenaran tentang sosok perempuan lain bernama Crissa.

Daxel tertawa ternyata sang mantan, masih kepo dengan urusan pribadi Daxel, saat itu pria itu ingin jujur, bahwa Crissa adalah kekasih kontraknya. Takut hubungan hanya sebuah kamuflase, serta terbongkar sampai di telinga sang kakek. Lebih baik di depan Mala, pria ini mengakui mempunyai hubungan dengan batender cantik.

"Hahaha kamu terlihat detail, mencari tahu tentang pribadiku." Daxel mengangkat dagunya terlihat seperti berwibawa dan tegas kepada siapa pun.

Pembawaannya yang tegas, serta wajahnya yang sangat dingin. Kepribadian itulah yang disukai Mala sejak dulu, bahkan wanita itu tanpa kedip memandang ke arah pria itu ternyata ketampanannya semakin bertambah setelah bertahun-tahun.

"Aku mendapatkan info, dari orang kepercayaan kamu, Malvin. Orang kepercayaan kamu bilang, bahwa kamu sudah ada rencana serius untuk melangkah ke jenjang serius?" ucap Mala, takut salah saing dengan Crissa.

"Ya, aku mempunyai hubungan dengan perempuan lain, saat ini kami masih berpacaran dan aku baru mengenal perempuan itu," jawab Daxel, seolah-olah hubungan ini benar. Omongan Daxel hanya ingin mengelabui sang mantan dan juga kakeknya.

Mala semakin terlihat memanas, dalam hati sudah jengkel. Wanita ini ingin bertemu dengan Crissa, wanita lain yang dicintai oleh Daxel. Berani sekali perempuan lain menggantikan posisinya, setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu.

"Siapa perempuan itu? Tidak! Ini tidak bisa dibiarin, aku harus berada di samping Daxel tidak boleh ada perempuan lain," gumam Mala di dalam hati saat itu.

Daxel terlihat mengamati sang mantan seperti ada yang dipikirkan. Menurut penerawangan Daxel, bahwa sang mantan tidak ikhlas, Daxel bersama dengan perempuan lain.

"Ada apa, Mala? Apa yang sedang kamu pikirkan saat ini?" tepuk bahu Mala.

"Daxel, apakah aku tidak bisa balikan lagi sama kamu?" tanya Mala terlihat memberanikan diri, mengungkapkan kebenaran tentang hatinya.

Mala meminta balikan seketika Daxel tercengang. Entah apa yang bisa pria ini lakukan, demi menghindari obrolan balikan saat di ruangan itu. Daxel mencoba mencicipi makanan yang disuguhkan Mala kepadanya di piring.

"Wah makanan ini sangat enak ...." Daxel memuji, memakan dengan lahap. Tidak menjawab pertanyaan Mala.

Wanita itu merasa di hiraukan, bahwa kini Mala berpikir. Mantan kekasih sudah tidak menyanyangi dirinya seperti dulu lagi lalu Mala membahas balikan kedua kalinya.

"Daxel aku ngomong serius? Apakah kamu tidak mau balikan lagi?" kata Mala kepada Daxel dengan mengangkat keningnya, wanita itu sedikit mengerutkan kening dan wajahnya terlihat kecut.

"Mala, aku makan dulu. Tahukan kamu? Saat makan tidak boleh berbicara," cetus Daxel mengingatkan wanita itu.

"Baiklah, aku akan menunggu kamu selesai makan. Supaya bisa ngomong dengan jelas saat aku meminta balikan."

Daxel terlihat sedikit tidak berkutik, terlihat sedikit tersedak. Ada yang nyangkut di dalam tenggorokan. Daxel berpikir setelah makan masalah ini sudah selesai. Namun masih tetap berlanjut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!