Bab 18 Cerita Masa Lalu Vanessa

"Kalau minum jangan berdiri!!!",tegur Jhosua saat sampai di dapur, dirinya tak bisa tidur karena kepikiran gadis yang malam ini menginap di rumahnya.

"Hehehehe haus banget sampai lupa!!!",balas Vanessa terkekeh.

Jhosua tak bersuara lagi,dia memilih membuat minuman hangat untuk dirinya.Vanessa yang merasa di abaikan mengerucutkan bibirnya kesal memilih masuk ke kamarnya.Saat akan melangkah suara berat Jhosua mengurungkan niatnya.

"Gimana kakinya???udah baikan???

"Masih sedikit kaku kalau di gerakin!!",jawab Vanessa.

"Kamu nggak apa-apa kan???",tanya Jhosua yang tidak bisa lama-lama mengabaikan gadis di depannya saat ini.

"Hummm!!!",jawab Vanessa mengangguk.

Minuman hangat Jhosua sudah jadi,Dia membawanya ke atas meja makan dan duduk di sana.Vanessa yang melihat Jhosua duduk dia juga ikutan duduk di sana tepatnya di depan Jhosua.

"Nggak bikinin buat Aku juga????",tanya Vanessa.

"Kenapa???mau????",tanya Jhosua balik.

"Nggak usah!!!lagian udah malam juga minum yang manis-manis bisa bikin gendut!!",tolak Vanessa.

Jhosua berdiri membuat satu minuman lagi untuk Vanessa.

"Minun satu gelas kayak gini,nggak bakal ngaruh sama tubuh kamu yang kecil itu!!!",balas Jhosua menyodorkan segelas coklat panas di depan Vanessa.

Vanessa mengerucutkan bibirnya karena di bilang kecil oleh Jhosua.

"Nih orang kenapa sih???sakit gigi kali ya???dari tadi bawaannya bikin kesal mulu!!!",batin Vanessa kesal.

Keduanya saling diam,yang terdengar hanya dentang jarum jam di rumah tersebut.Hari sudah menunjukkan pukul 12 lewat.

"Makasih ya Jho!!!",ucap Vanessa tiba-tiba.

"Makasih buat apa???

"Karena kamu udah nyelamatin Aku!!!

"Huuft!!!",Jhosua menghela nafasnya kasar.

"Apa yang sebenarnya terjadi???kenapa tadi Bram maksa kamu????",tanya Jhosua.

"Bram maksa Aku buat jadi pacarnya!!!

"Pacar???Maksudnya dia Nembak kamu????",tanya Jhosua kaget.

"Iya,karena Aku nggak mau dan menganggap nya cuma sebatas teman,Dia nggak terima terus Aku kabur lari dari Dia,sampai akhirnya Aku jatuh dan berhasil di tangkap,Dia memaksa Aku masuk ke mobilnya bagaimanapun juga Aku harus jadi miliknya malam ini!!!",cerita Vanessa dengan mata berkaca-kaca.Sekelabat bayangan masa lalunya teringat lagi, membuat Vanessa meremas ke-dua tangannya.

Jhosua yang melihat Vanessa seperti ada trauma segera menghampiri nya.

"Ok!!sekarang kamu sudah aman!!!nggak akan ada yang bisa nyakitin kamu selagi masih ada Aku!!!",ucap Jhosua menenangkan Vanessa dengan mengusap punggungnya.

Vanessa lantas memeluk tubuh Jhosua yang membuat lelaki itu terkejut.

"Aku takut Jho!!!Mereka nggak ada yang tulus sama Aku,semuanya selalu memperlakukan Aku dengan tidak baik termasuk Brayen!!!Dulu Aku di jadikan bahan taruhan olehnya hingga Aku hampir di lecehkan oleh teman-temannya!!",isak Vanessa menangis dalam pelukan Jhosua.

Jhosua mengepalkan tangannya mendengar cerita masa lalu Vanessa.Dia tidak menyangka kalau Vanessa melalui hal yang sulit dan menyakitkan seperti ini dulunya,sehingga menyisakan trauma mendalam untuknya.

"It's okay!!!kamu akan baik-baik saja!!!Aku akan selalu jagain kamu!!!",ucap Jhosua tulus mengusap kepala Vanessa dengan lembut.

Keduanya saling berpelukan cukup lama,ada rasa nyaman di hati Vanessa ketika di peluk oleh Jhosua seperti ini.

"Maaf!!!",cicitnya pelan melepaskan pelukan mereka.

"Istirahatlah!!!besok Aku antar kamu pulang!!!",ucap Jhosua menghapus sisa air mata di pipi Vanessa.

"Degh!!!!

Mata kedua-nya bertemu,ada tatapan yang sulit untuk di artikan oleh mereka.Jantung mereka seolah berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Sudah sana tidur!!",ucap Jhosua tersadar akan posisi mereka mengacak rambut Vanessa untuk menghilangkan kegugupannya.

"Ck!!!!berantakan Jho!!!",kesal Vanessa merapikan rambutnya.

Jhosua mengantarkan Vanessa sampai ke depan pintu kamarnya.Sebelum pergi Jhosua sempat mengatakan sesuatu yang membuat Vanessa melongo di buatnya.

"Besok-besok jangan pakai baju kurang bahan seperti ini lagi!!!",ucap Jhosua pergi begitu saja.

"Apa??Baju kurang bahan????dasar nggak tahu fashion!!!",gerutu Vanessa namun masih bisa di dengar oleh Jhosua.

Jhosua tersenyum mendengar gerutuan Vanessa.