Pacar Baru

Julia terdiam terus sepanjang perjalanan menuju kampus, berusaha menata hatinya agar Ben tidak tahu jika saat ini dia sangat sedih.

"Jul ... Julia! Kamu kenapa diam? Melamun lagi?" tanya Ben sambil melirik Julia yang duduk disampingnya.

"Hehe ... enggak kok. Aku lagi memikirkan makanan di kantin kampus kira-kira enak nggak ya? Nanti kita coba makan siang disana yuk," Julia sekuat tenaga menampilkan wajah ceria

"Oke," saut Ben sambil terus menyetir mengarahkan mobilnya ke kampus.

Julia dan Ben mengurus semua keperluan sebagai mahasiswa baru. Setelah semuanya beres, keduanya menuju kantin yang ada di kampus itu.

Saat ini Julia dan Ben sedang mengamati piring yang berisi makanan pilihan masing-masing di depan mereka.

"Ehm ... enak! Murah lagi. Wah bisa-bisa lulus kuliah di sini aku menggemuk nih," kata Ben sibuk melahap makanannya hingga habis.

"Iya Ben. Enak dan murah," Julia menyetujui kata-kata Ben.

Selesai makan ...

"Julia, aku mau jujur deh. Sebenarnya aku nggak balikan pacaran lagi dengan Donna. Tadi aku cuma bercanda," kata Ben senyum-senyum.

"Oh ya?! Aku sudah terlanjur kasih kamu selamat. Menyesal deh," kata Julia cemberut.

Tapi dalam hati sesungguhnya Julia merasa lega. Tak terasa senyuman selalu terkembang di bibirnya.

"Hehe ... kamu tertipu ya?" Ben merasa senang.

"iya aku tertipu. Kamu senang ya? Ih dasar! Tapi kenapa kamu tidak menerima Donna lagi? Bukankah katamu kamu masih suka sama Donna?" tanya Julia penasaran.

"Malas kalau sudah putus balik lagi. Lebih baik aku cari pacar baru aja lagi. Apalagi nanti kalau kita sudah mulai kuliah pasti banyak mahasiswi baru yang cantik-cantik. Aku akan pilih salah satu," kata Ben bersemangat.

"Pilih salah satu untuk jadi korban kamu? Ya ampun Ben, kapan sih kamu akan insyaf," Julia hanya bisa geleng-geleng kepala mengamati sahabatnya itu.

"Kamu ini under estimate banget sih! Aku pasti akan setia pada satu cewek jika ada cewek yang benar-benar cinta mati sama aku."

Itu aku Ben ... Kamu nggak bisa merasakan jika aku sangat cinta dan sayang sama kamu? Sampai kapan kamu akan menyadarinya dan sampai kapan aku harus menunggu kamu untuk menyadarinya?

Julia hanya bisa membatin dalam hati tanpa bisa menyuarakannya.

Hati Julia merasa sedih karena setelah Donna pergi akan ada lagi Donna Donna yang lain yang akan hadir mengisi hati Ben. Julia hanya bisa bersabar dan akan selalu menunggu Ben.

Hari itu setelah dari kantin kampus, Ben mengantarkan Julia pulang ke rumah.

##

Hari-hari selanjutnya dilewati Julia dengan menyiapkan diri sebagai mahasiswa baru. Julia ingin menjadi mahasiswi yang berprestasi dan berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan nilai yang baik. Dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

Tak terasa perkuliahan sudah dimulai. Persahabatan Julia dan Ben semakin akrab. Walaupun Julia dan Ben tetap memiliki teman-teman yang lain, tapi di luar kampus Ben sering main ke rumah Julia ataupun sebaliknya

Hingga tak terasa sudah setahun lamanya Julia menikmati sebagai mahasiswi.

Siang itu Julia duduk di taman kampus menunggu jam kuliah selanjutnya. Julia duduk sendiri sambil memainkan ponselnya.

"Julia, kamu sendirian?" sapa Ben saat melihat Julia.

"Hai Ben, iya nih aku menunggu kelas berikutnya. Masih setengah jam lagi. Kamu nggak ada kuliah?" tanya Julia.

Ben duduk di samping Julia.

"Nggak ada lagi. Aku mau pulang tapi aku temani kamu dulu sampai kamu masuk kelas."

"Nggak apa-apa kok. Sudah sana kamu pulang aja dulu," Julia memaksa Ben.

"Eh Jul, nanti sore kamu ada waktu nggak?" Ben tidak menghiraukan perintah Julia dan malah balik bertanya.

"Aku baru pulang kira-kira jam 5 sore. Ada apa sih?"

"Nanti aku ke rumahmu ya?" Ben senyum-senyum senang.

"Ih ada apa sih nih bocah? Kamu bikin masalah apa lagi?!" Julia menjewer telinga Ben gemas.

"Curiga aja bisanya. Pokoknya nanti kamu pasti terkejut. Jam 5 sore nanti tunggu aku ya," Ben berdiri meninggalkan Julia sambil senyum-senyum senang.

Julia hanya memandangi kepergian Ben. Bertanya-tanya dalam hati mengapa Ben tampak sangat senang.

Julia kembali melamun ... Setahun ini hubungannya dengan Ben masih sebatas persahabatan. Julia sudah berusaha selalu ada untuk Ben dalam keadaan apapun. Julia sudah berusaha memperlihatkan rasa cintanya dengan perhatian hanya untuk Ben. Namun semua itu sepertinya belum disadari oleh Ben sama sekali.

Julia hanya bisa menghela napas dan saat ini menunggu adalah pilihan yang dimilikinya.

Julia berjalan gontai menuju kelas perkuliahan dan sejenak menyingkirkan nama Ben dari pikirannya. Julia harus bersemangat belajar dan meraih nilai terbaiknya agar kelak dia bisa mandiri. Hanya itu cita-cita Julia.

##

Jam 5 lebih 20 menit, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. Tanpa melihat siapa yang datang, Julia langsung membukakan pintu rumahnya karena tahu kalau Ben lah yang datang.

Namun Julia dibuat terkejut saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.

"Halo Julia. Aku datang tepat waktu kan," Ben terlihat tersenyum senang tanpa menyadari kekagetan Julia.

"Eh i iya, silahkan masuk," Julia mempersilahkan masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumahnya.

Julia mengamati Ben yang datang bersama seorang cewek yang sangat cantik terlihat di matanya.

"Julia, ini kenalkan Nadine, pacarku," kata Ben senang.

"Halo Nadine, namaku Julia. Senang berkenalan denganmu," Julia meneguk ludahnya dan melirik Ben yang menggenggam tangan Nadine sambil keduanya berpandangan mesra.

"Julia, jangan kaget begitu dong. Aku kesini mau mengajak kamu makan malam supaya kamu dan Nadine bisa akrab. Karena aku ingin agar pacar dan sahabatku bisa saling dekat dan akrab," pinta Ben yang tidak bisa melihat bayang kesedihan di kedua mata Julia.

"Maaf Ben, Nadine. Tapi malam ini aku ada janji dengan Papa Mama akan menghadiri undangan syukuran rumah baru teman Mama. Mungkin lain kali saja ya," kata Julia dengan suara biasa saja berusaha menyembunyikan suaranya yang hampir tercekik menangis.

"Yah ... kecewa deh aku," saut Ben.

"Iya, aku juga kecewa," kata Nadine dengan suara lembut.

"Mungkin lain kali ya. Di kampus kan juga bisa," Julia berusaha menampakkan senyumnya.

Akhirnya Ben dan Nadine pamit pada Julia dan berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman.

Ben mendekati Julia.

"Julia, bagaimana menurutmu? Nadine cantik tidak?" tanya Ben bisik-bisik di telinga Julia.

"Iya cantik. Selamat ya Ben, semoga Nadine menjadi yang terbaik buat kamu," kata Julia tanpa melihat wajah Ben.

Tak sanggup rasanya menahan air matanya jika Julia menatap wajah Ben.

"Terima kasih ya Jul, kamu selalu mendukungku. Kali ini aku serius berpacaran dengan Nadine," Ben melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobilnya.

Tanpa menunggu kepergian mobil Ben, Julia berlari masuk ke dalam rumah dan langsung ke kamarnya.

Julia menangis melampiaskan semua kesedihannya. Setiap kali Ben mengenalkan seseorang sebagai pacarnya, hati Julia serasa teriris. Tapi dia tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya bisa menyimpan kesedihannya dalam hati.

Malam itu Julia tidak bisa menghentikan air mata yang terus menetes di pipinya. Dia merasa sudah kalah dan tidak sanggup bertemu Ben ataupun Nadine.

-

-

-

Terpopuler

Comments

Mbok Wami

Mbok Wami

jul udah cari pscar ngapa jul,nung ben jamuren😃😄

2020-12-01

1

Pentol2 🤗

Pentol2 🤗

Klo jadi Julia, pasti sedih mulu nih gara"si Ben

2020-09-25

2

🍫Bad Mood 🍰

🍫Bad Mood 🍰

semangat juliaa.. 💪💪

2020-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jatuh Cinta
3 Kecewa
4 Pacar Baru
5 Berpesta
6 Maafkan Aku
7 Beri aku waktu
8 Tak Karuan
9 Aku Selalu Di Sini
10 Posesif
11 Aku Melepasmu
12 Kita Menikah
13 Ijinkan Kami
14 Isi Hati
15 Pernikahan Impian
16 Bulan Madu Part 1
17 Bulan Madu Part 2
18 Seorang Anak?
19 Perayaan Istimewa
20 Kepingan Masa Lalu
21 Salah Sangka?
22 Menunggumu
23 Sangat Mencintainya
24 Perjanjian Pernikahan
25 Perpisahan
26 Undangan Pernikahan
27 Harus Bahagia
28 Kecewa
29 Menanti Kabar
30 Aku Melarangnya
31 Aku Mencintaimu
32 Akan Kucoba
33 Semoga Saja
34 Pernikahan Kedua
35 Real Honeymoon
36 Jangan Salah Sangka
37 Perjanjian Kita
38 Tidak Akan Berubah
39 Ada Syaratnya
40 Sehari Bersamaku
41 Aku Janji
42 Karena Bersamamu
43 Cantik Sekali
44 Harus Bagaimana
45 Siapa Dia?
46 Tenangkan Dirimu
47 Kenangan Indah
48 Jalankan Sesuai Rencana
49 Kebetulan?
50 Keinginan Karel
51 Buka Matamu
52 Sayangku Julia
53 Tunggu Aku
54 Pengumuman + visual
55 Aku Lebih Berhak
56 Ingin Bersamamu
57 Ibu Asuh
58 Aku Sedang Sibuk
59 Tidak Aman
60 Sepakat
61 Cinta Yang Sudah Lewat
62 Bayi Laki-laki
63 Bayi Arkana
64 Mengunjungi Karel
65 Kecemburuan
66 Sedikit Bodoh
67 Hari yang buruk
68 Salah Tingkah
69 Jawaban Dari Hati
70 Terserah Kamu
71 Dia Milikku
72 Aku Telah Kalah
73 Kebimbangan
74 Aku Ikhlas
75 Tidak Mudah
76 Penyelamatan
77 Satu Paket
78 Batu Sandungan
79 Sampai Jumpa Lagi
80 Hadiah Ulang Tahun
81 Menyongsong Kebahagiaan
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Jatuh Cinta
3
Kecewa
4
Pacar Baru
5
Berpesta
6
Maafkan Aku
7
Beri aku waktu
8
Tak Karuan
9
Aku Selalu Di Sini
10
Posesif
11
Aku Melepasmu
12
Kita Menikah
13
Ijinkan Kami
14
Isi Hati
15
Pernikahan Impian
16
Bulan Madu Part 1
17
Bulan Madu Part 2
18
Seorang Anak?
19
Perayaan Istimewa
20
Kepingan Masa Lalu
21
Salah Sangka?
22
Menunggumu
23
Sangat Mencintainya
24
Perjanjian Pernikahan
25
Perpisahan
26
Undangan Pernikahan
27
Harus Bahagia
28
Kecewa
29
Menanti Kabar
30
Aku Melarangnya
31
Aku Mencintaimu
32
Akan Kucoba
33
Semoga Saja
34
Pernikahan Kedua
35
Real Honeymoon
36
Jangan Salah Sangka
37
Perjanjian Kita
38
Tidak Akan Berubah
39
Ada Syaratnya
40
Sehari Bersamaku
41
Aku Janji
42
Karena Bersamamu
43
Cantik Sekali
44
Harus Bagaimana
45
Siapa Dia?
46
Tenangkan Dirimu
47
Kenangan Indah
48
Jalankan Sesuai Rencana
49
Kebetulan?
50
Keinginan Karel
51
Buka Matamu
52
Sayangku Julia
53
Tunggu Aku
54
Pengumuman + visual
55
Aku Lebih Berhak
56
Ingin Bersamamu
57
Ibu Asuh
58
Aku Sedang Sibuk
59
Tidak Aman
60
Sepakat
61
Cinta Yang Sudah Lewat
62
Bayi Laki-laki
63
Bayi Arkana
64
Mengunjungi Karel
65
Kecemburuan
66
Sedikit Bodoh
67
Hari yang buruk
68
Salah Tingkah
69
Jawaban Dari Hati
70
Terserah Kamu
71
Dia Milikku
72
Aku Telah Kalah
73
Kebimbangan
74
Aku Ikhlas
75
Tidak Mudah
76
Penyelamatan
77
Satu Paket
78
Batu Sandungan
79
Sampai Jumpa Lagi
80
Hadiah Ulang Tahun
81
Menyongsong Kebahagiaan
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!