Jatuh Cinta

Ben beradu pandang dengan mata Julia. Sahabat yang selalu menemaninya sejak masa remajanya. Ben sangat mempercayai Julia karena baginya Julia sudah seperti adik daripada hanya sekedar sahabat.

Dengan napas berat, akhirnya Ben memutuskan untuk memberitahu Julia.

"Semalam Donna memutuskan hubungannya denganku. Dia bilang sudah nggak cinta aku lagi. Coba bayangkan alasan apa itu?" Ben sedih mengingat percakapannya semalam dengan Donna.

Julia hanya menatap Ben dan senyumnya pun mulai terkembang di wajahnya.

"Hei! Kamu kok malah senyum-senyum gitu sih?" Ben sewot melihat Julia.

"Hehe ... kirain ada masalah apa. Eh ternyata kamu baru putus toh?" Julia tak kuasa menahan tawanya.

"Aduh aduh ... sakit!" teriak Juli saat tangan Ben menjewer kupingnya.

"Kamu ini sahabatku bukan sih! Tau aku baru sedih malah tertawa begitu!" Ben marah-marah.

"Eh Ben ... kamu ingat nggak? Bukankah bulan lalu kamu juga baru putus lalu seminggu kemudian sudah berpacaran dengan Donna. Paling kamu sedih sehari dua hari, habis itu besoknya kamu sudah punya pacar lagi," kata Julia santai.

"Jul! Kamu ini mengejek aku ya!"

"Bukan begitu Ben cowok playboy ... kan kenyataan," ucap Julia menahan senyumnya.

"Iya sih, tapi ini beda. Kan biasanya yang minta putus aku duluan. Eh ini si Donna yang putusin aku. Alasannya nggak masuk akal lagi," Ben masih sewot.

"Haha ... jadi ceritanya kamu tersinggung karena Donna yang minta putus duluan? Sudahlah, yuk kita cari makan malam. Perutku lapar nih," ajak Julia.

"Heh ... kamu ini sahabat yang kurang pengertian. Harusnya kamu itu menghibur aku dong," Ben yang masih sewot malah mendekapkan tangannya di dada.

Ben masih merasa sedih karena dia masih suka pada Donna dan sekarang malah putus.

"Iya nanti pasti aku hibur nyanyian putus cinta. Tapi kita makan dulu yuk aku sudah kelaparan nih. Kalau kamu nggak mau ya sudah. Kamu tunggu di rumah aja nanti aku bungkuskan," kata Julia sambil berdiri dan berjalan keluar rumah.

"Eh tunggu! Aku ikut tapi tunggu sebentar aja, mau ganti pakaian dulu," kata Ben akhirnya.

Julia duduk di teras rumah memainkan ponselnya sambil menunggu Ben yang sedang berganti pakaian.

Rumah Ben memang sepi. Papa Mamanya sudah seminggu ini pergi ke rumah Bella, kakak Ben yang ada di luar kota. Bella sedang melahirkan anak pertama jadi Papa Mama Ben menjenguknya. Sedangkan Ben belum bisa ikut karena masih ada urusan sekolah yang harus diselesaikannya.

"Yuk," ajak Ben saat melihat Julia yang menunggunya di teras rumah.

Ben mengambil kunci motor Julia dan mengendarai motor Julia sedangkan Julia hanya membonceng saja.

"Kemana nih kita?" tanya Ben.

"Bagaimana kalau ke kafe langganan kita aja."

"Oke," saut Ben sambil menambah kecepatan motor.

Tak berapa lama, Ben dan Julia sudah sampai di kafe yang dituju.

Julia berjalan mendahului Ben dan memilih tempat duduk di pojok menjauhi keramaian.

Ben mengikuti Julia tanpa banyak protes.

Julia dan Ben memilih menu yang ada dan masing-masing memesan sesuai keinginan mereka.

Sambil menunggu makanan datang, Julia memperhatikan raut wajah Ben yang terlihat masih sedih.

"Ben, kamu benar sedih sudah putus dengan Donna?" tanya Julia masih mengamati wajah Ben.

"Ya ampun masih tanya terus. Kan aku sudah bilang kalau aku sedih," saut Ben memanyunkan bibirnya.

"Kalau memang kamu masih sayang, ajak balikan lagi aja kenapa? Kan gampang?"

"Ih ... enak banget ya kamu ngomong. Donna itu kayaknya udah benci banget sama aku setelah tau kalau aku sering ganti-ganti pacar. Padahal kan dengan Donna ini aku serius," kata Ben terus terang.

"Kalau begitu tunjukkan dong keseriusan kamu. Buktikan kalau kamu berganti-ganti pacar itu karena mencari yang cocok. Gitu!"

"Ah aku udah malas. Biarlah putus. Gengsi banget kalau mengajak balikan dulu. Biar Donna yang menyesal putus sama aku dan dia yang minta balikan duluan," kata Ben.

"Ya udah kalau mau kamu begitu. Sudah jangan sedih. Yuk kita makan dulu," kata Julia karena makanan pesanan mereka sudah datang.

Ben hanya menganggukkan kepalanya dan mulai makan. Mereka menikmati makanan masing-masing dengan diam. Tak ada percakapan diantara mereka. Masing-masing sibuk dengan pikirannya.

Julia merasa lega karena akhirnya Ben sudah putus dengan Donna. Julia merasa jika Donna bukanlah cewek yang cocok dengan pribadi Ben. Walaupun Ben sering ganti-ganti pacar, tapi Ben cowok yang baik dan selalu memperlakukan cewek secara gentleman.

Ben memang mencari cewek yang tepat untuknya. Selama ini Ben selalu memilih cewek yang hanya cantik wajahnya saja tapi bukan hatinya.

Semakin hari Julia pun makin menyadari jika rasa cintanya pada Ben makin bertambah. Julia ingin memiliki Ben untuk selamanya. Tapi bagaimana caranya? Julia tidak berani mengutarakan isi hatinya, sedangkan Ben sendiri menganggap Julia sebagai sahabat dan juga adiknya.

Ingin rasanya Julia menyadarkan Ben jika hati Julia adalah milik Ben seorang. Tapi sepertinya Ben tidak pernah menyadari hal itu.

Julia hanya bisa bersabar dan menunggu waktu yang tepat agar Ben menyadari hatinya sendiri bahwa Ben pun pasti punya rasa sayang pada Julia. Dan akhirnya Ben bisa lambat laun mencintainya.

##

Julia melihat Ben menghabiskan makanannya dengan lahap.

Mungkin orang yang putus cinta bisa kelaparan juga. Kata Julia dalam hati sambil menyunggingkan senyum di wajahnya tatkala melihat Ben.

Julia mengamati sosok Ben yang terlihat makin tampan setiap harinya. Dengan ditunjang body yang atletis karena hobinya berolah raga, membuat penampilan Ben semakin keren.

Julia sendiri juga cantik dan menarik. Dengan kulit kuning langsat, rambut lurus sebahu dan tubuhnya yang ideal membuat Julia tampak menarik bagi siapa saja yang melihatnya.

Tapi Julia tidak pernah mau dekat ataupun membuka diri untuk berteman dengan cowok selain Ben. Baginya hati dan cintanya hanya untuk Ben. Julia yakin suatu saat Ben pasti menjadi milikknya.

"Hei ... melamun aja," kata Ben membuyarkan lamunan Julia.

"Hehe ... lagi mikirin berapa lama waktu yang kamu butuhkan buat dapat pacar baru," ledek Julia.

"Aku jewer ya," saut Ben sewot.

"Ampunnnn!" teriak Julia sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.

Ben memandangi Julia sambil tersenyum.

Tapi hatinya lambat laun sudah mulai membaik. Setelah bertemu dan berbicara dengan Julia, rasanya Ben sudah tenang. Julia selalu bisa menghiburnya bagaimana pun keadaannya.

"Jul, boleh aku bertanya?" tanya Ben.

"Ada apa lagi?" Julia balik bertanya.

"Jul, kenapa sih kamu belum pernah berpacaran? Padahal kan banyak cowok yang mendekatimu dan ingin pacaran sama kamu," kata Ben yang merasa penasaran akan sahabatnya ini.

"Ih, mau tau aja," saut Julia santai.

"Jul! Ayo dong jawab pertanyaanku!"

"Ehm ... sebenarnya sih kadang aku ingin punya pacar tapi malas juga kalau suatu saat putus. Jadi aku ingin pacaran sekali aja terus langsung nikah. Lagipula aku punya kamu, sahabat terbaikku," kata Julia

"Kan sahabat dengan pacar itu beda Jul ... apa jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta dengan seseorang ya?" tanya Ben yang masih penasaran.

"Aduh ... jatuh cinta apaan sih? Belum lah," Julia berusaha menyembunyikan rasa kaget di wajahnya.

Julia tidak ingin Ben tahu perasaannya saat ini jika sebenarnya Julia sangat mencintai Ben.

"Julia, kamu terus terang saja. Kamu jatuh cinta ya sama aku?" kata Ben menatap wajah Julia.

Julia balik menatap wajah Ben dengan bingung akan berkata apa.

-

-

-

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hai.. hai..

cinta pak bos hadir lagi kak😊

semangat semangat 💪💪💪

2020-11-01

1

Pentol2 🤗

Pentol2 🤗

Jd irfan suka julia, tp julia suka ben, tp ben sukanya sama Donna.
Sad semua nasibnya

2020-09-25

1

🍫Bad Mood 🍰

🍫Bad Mood 🍰

yuhuu sahabat jadi cintaa 😍

2020-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jatuh Cinta
3 Kecewa
4 Pacar Baru
5 Berpesta
6 Maafkan Aku
7 Beri aku waktu
8 Tak Karuan
9 Aku Selalu Di Sini
10 Posesif
11 Aku Melepasmu
12 Kita Menikah
13 Ijinkan Kami
14 Isi Hati
15 Pernikahan Impian
16 Bulan Madu Part 1
17 Bulan Madu Part 2
18 Seorang Anak?
19 Perayaan Istimewa
20 Kepingan Masa Lalu
21 Salah Sangka?
22 Menunggumu
23 Sangat Mencintainya
24 Perjanjian Pernikahan
25 Perpisahan
26 Undangan Pernikahan
27 Harus Bahagia
28 Kecewa
29 Menanti Kabar
30 Aku Melarangnya
31 Aku Mencintaimu
32 Akan Kucoba
33 Semoga Saja
34 Pernikahan Kedua
35 Real Honeymoon
36 Jangan Salah Sangka
37 Perjanjian Kita
38 Tidak Akan Berubah
39 Ada Syaratnya
40 Sehari Bersamaku
41 Aku Janji
42 Karena Bersamamu
43 Cantik Sekali
44 Harus Bagaimana
45 Siapa Dia?
46 Tenangkan Dirimu
47 Kenangan Indah
48 Jalankan Sesuai Rencana
49 Kebetulan?
50 Keinginan Karel
51 Buka Matamu
52 Sayangku Julia
53 Tunggu Aku
54 Pengumuman + visual
55 Aku Lebih Berhak
56 Ingin Bersamamu
57 Ibu Asuh
58 Aku Sedang Sibuk
59 Tidak Aman
60 Sepakat
61 Cinta Yang Sudah Lewat
62 Bayi Laki-laki
63 Bayi Arkana
64 Mengunjungi Karel
65 Kecemburuan
66 Sedikit Bodoh
67 Hari yang buruk
68 Salah Tingkah
69 Jawaban Dari Hati
70 Terserah Kamu
71 Dia Milikku
72 Aku Telah Kalah
73 Kebimbangan
74 Aku Ikhlas
75 Tidak Mudah
76 Penyelamatan
77 Satu Paket
78 Batu Sandungan
79 Sampai Jumpa Lagi
80 Hadiah Ulang Tahun
81 Menyongsong Kebahagiaan
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Jatuh Cinta
3
Kecewa
4
Pacar Baru
5
Berpesta
6
Maafkan Aku
7
Beri aku waktu
8
Tak Karuan
9
Aku Selalu Di Sini
10
Posesif
11
Aku Melepasmu
12
Kita Menikah
13
Ijinkan Kami
14
Isi Hati
15
Pernikahan Impian
16
Bulan Madu Part 1
17
Bulan Madu Part 2
18
Seorang Anak?
19
Perayaan Istimewa
20
Kepingan Masa Lalu
21
Salah Sangka?
22
Menunggumu
23
Sangat Mencintainya
24
Perjanjian Pernikahan
25
Perpisahan
26
Undangan Pernikahan
27
Harus Bahagia
28
Kecewa
29
Menanti Kabar
30
Aku Melarangnya
31
Aku Mencintaimu
32
Akan Kucoba
33
Semoga Saja
34
Pernikahan Kedua
35
Real Honeymoon
36
Jangan Salah Sangka
37
Perjanjian Kita
38
Tidak Akan Berubah
39
Ada Syaratnya
40
Sehari Bersamaku
41
Aku Janji
42
Karena Bersamamu
43
Cantik Sekali
44
Harus Bagaimana
45
Siapa Dia?
46
Tenangkan Dirimu
47
Kenangan Indah
48
Jalankan Sesuai Rencana
49
Kebetulan?
50
Keinginan Karel
51
Buka Matamu
52
Sayangku Julia
53
Tunggu Aku
54
Pengumuman + visual
55
Aku Lebih Berhak
56
Ingin Bersamamu
57
Ibu Asuh
58
Aku Sedang Sibuk
59
Tidak Aman
60
Sepakat
61
Cinta Yang Sudah Lewat
62
Bayi Laki-laki
63
Bayi Arkana
64
Mengunjungi Karel
65
Kecemburuan
66
Sedikit Bodoh
67
Hari yang buruk
68
Salah Tingkah
69
Jawaban Dari Hati
70
Terserah Kamu
71
Dia Milikku
72
Aku Telah Kalah
73
Kebimbangan
74
Aku Ikhlas
75
Tidak Mudah
76
Penyelamatan
77
Satu Paket
78
Batu Sandungan
79
Sampai Jumpa Lagi
80
Hadiah Ulang Tahun
81
Menyongsong Kebahagiaan
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!